-
View Indah
Salah satu pemandangan yang menyejukan ketika melihat hijaunya sawah.
-
Central Cisitu
Inilah pusat nya kampung cisitu, tetap asri dan nyaman.
-
Masjid An-nuur
Masjid yang menjadi kebanggaan warga kampung cisitu.
-
Adi Albukhori
Akademi Dakwah Indonesia membuka cabang untuk wilayah sukabumi di kampung cisitu.
-
Sungai
Disinilah anak-anak jaman dulu kalau mandi bersama teman-temannya.
5 ke istimewaan Umat Rasulullah dibulan Ramadhan..
ringkasan hadist bulughul Maram
Ramadhan-Blog Cisitu, Bulan ramadhan tinggal menghitung hari, tidak kurang dari 7 hari lagi untuk sampai ke Ramadhan.
Di artikel kali ini saya ingin menulis artikel seputar tentang saum.
Dibawah ini ringkasan hadist bulughul Maram Min Adilati Ahkam.
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah engkau mendahului Ramadhan dengan berpuasa sehari atau dua hari, kecuali bagi orang yang terbiasa berpuasa, maka bolehlah ia berpuasa." Muttafaq Alaihi.
Ammar Ibnu Yasir Radliyallaahu 'anhu berkata: Barangsiapa berpuasa pada hari yang meragukan, maka ia telah durhaka kepada Abdul Qasim (Muhammad) Shallallaahu 'alaihi wa Sallam Hadits mu'allaq riwayat Bukhari, Imam Lima menilainya maushul, sedang Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban menilainya hadits shahih.
Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila engkau sekalian melihatnya (bulan) berpuasalah, dan apabila engkau sekalian melihatnya (bulan) berbukalah, dan jika awan menutupi kalian maka perkirakanlah." Muttafaq Alaihi. Menurut riwayat Muslim: "Jika awan menutupi kalian maka perkirakanlah tiga puluh hari." Menurut riwayat Bukhari: "Maka sempurnakanlah hitungannya menjadi tigapuluh hari."
Menurut riwayatnya dari hadits Abu Hurairah: "Maka sempurnakanlah hitungan bulan Sya'ban 30 hari."
Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu berkata: Orang-orang melihat bulan sabit, lalu aku beritahukan kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bahwa aku benar-benar telah melihatnya. Lalu beliau berpuasa dan menyuruh orang-orang agar berpuasa. Riwayat Abu Dawud. Hadits shahih menurut Hakim dan Ibnu Hibban.
Hadist ke 6
Ucapan sambut Ramadhan
Ramadhan - Blog Cisitu, Tinggal 10 hari lagi untuk sampai ke bulan yang mulia yaitu Ramadhan 1445.
Di artikel kali ini saya ingin berbagi ucapan Ramadhan dengan alasan karena jauh dan tidak bisa pulang, berikut ucapan-ucapan Ramadhan.
Seiring terbenamnya mentari di akhir sya'ban, tibalah kini bulan ramadhan. Pesan ini sebagai pengganti jabat tangan, untuk memohon maaf atas segala kekhilafan. Marhaban yaa ramadhan.
Jika hati seputih awan, jangan biarkan ia mendung. Jika hati seindah bulan, hiasi dengan senyuman. Marhaban yaa ramadhan, selamat menunaikan ibadah puasa.
Sebelum padamnya cahaya, sebelum berakhirnya kehidupan, sebelum tertutupnya pintu taubat. Sebelum datangnya bulan suci ramadhan, mohon maaf lahir dan batin. Bulan suci ramadhan telah tiba, saat yang tepat untuk menyucikan diri dari segala dosa. Mohon dimaafkan segala kesalahan, marhaban ya ramadhan.
Matahari berzikir, angin bertasbih dan pepohonan memuji keagungan-Mu. Semua menyambut datangnya bulan penuh berkah. Selamat datang bulan ramadhan, selamat beribadah puasa. Mohon maaf lahir dan batin.
Tiada amal tanpa keikhlasan tiada ampunan tanpa maaf dari sesama. Mohon maaf, marhaban ya Ramadan. Satu tahun berlalu begitu cepat, tanpa terasa ramadhan sudah tiba. Tidak ada kata seindah doa, selamat menjalankan ibadah Ramadhan. Marhaban yaa ramadhan. Marhaban yaa ramadhan.
Bulan penuh berkah dan ampunan. Mari kita persiapkan diri dan hati kita. Bersihkan diri untuk niatan yang suci. Mohon maaf lahir dan batin kepada teman dan sahabatku semua. Taqobbalallahu minna waminkum.
Makan bubur semangkuk berdua, Pagi sahur sorenya buka. Lauk telur enak rasanya, niatnya luhur jalankan puasa. Selamat menunaikan ibadah Ramadhan, marhaban ya ramadhan.
Bersihkan Hati, Jernihkan Pikiran dan Sucikan perbuatan. Selamat Menunaikan Ibadah Ramadhan. Selamat menjemput Ramadan, teman-teman. Semoga ibadah ramadhan kita dilancarkan dan keberkahan Ramadan dilimpahkan. Selamat menunaikan ibadah ramadhan Marhaban ya Ramadhan.
Setitik tinta jadi noda. Setitik salah jadi dosa. Bulan penuh berkah segera tiba. Mari tekun ibadah di bulan ramadhan Mari kita manfaatkan sebaik-baiknya bulan yang penuh berkah ini. Agar kelak kita menjadi orang yang benar-benar mendapatkan kemenangan. Selamat menunaikan ibadah ramadhan.
Barang siapa yang bergembira atas datangnya bulan ramadhan, Allah telah mengharamkan jasadnya disentuh api neraka. Marhaban yaa ramadhan, selamat menunaikan ibadah ramadhan
Barang siapa yang melaksanakan Ramadhan penuh keimanan dan mengharap pahala, niscaya akan diberikan ampunan kepadanya atas dosa-dosanya yang telah lalu (HR Bukhari dan Muslim). Selamat menunaikan ibadah ramadhan Ramadhan sudah kembali mengunjungi kita. Semoga yang kita lalui dan kerjakan selama setahun, jadikan kebaikan di bulan suci ini. Marhaban yaa Ramadhan, mohon maaf lahir dan batin.
Semoga bermanfaat.
Menjelang Bulan Ramadhan
Informasi - Blog Cisitu, Ramadhan bulan suci yang selalu dirindukan umat Islam yang beriman. Saat menyambut datangnya bulan Ramadhan, umat Islam banyak yang mengucapkan "Marhaban ya Ramadhan", yang artinya selamat datang bulan suci Ramadhan.
Menjelang bulan Ramadhan, umat Islam juga dianjurkan untuk menyambutnya dengan riang gembira. Salah satu hadits populer yang kerap dikaitkan dengan datangnya bulan Ramadhan adalah sebagai berikut:
ﻣَﻦْ ﻓَﺮِﺡَ ﺑِﺪُﺧُﻮﻝِ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺣَﺮَّﻡَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺟَﺴَﺪَﻩُ ﻋَﻠﻰَ ﺍﻟﻨِّﻴْﺮَﺍﻥِ
“Barangsiapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, maka Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka. (Nash riwayat ini disebutkan di kitab Durrat An-Nasihin)
Namun, sebagian ulama menyebutkan bahwa hadits tersebut dhaif bahkan maudhu' (palsu). Dalam salah satu artikelnya yang berjudul "Meneliti Hadits Palsu", Ustadz Abdul Somad (UAS) pun menyatakan dengan tegas bahwa hadits tersebut palsu.
Menurut UAS, Ini hadits palsu yang tidak ada dasarnya sama sekali, baik dalam kitab-kitab shahih maupun maudhu’ (kumpulan hadis palsu). Namu, menurut UAS, kepalsuan hadits ini tidak membuat hati umat Islam berubah dalam menyambut bulan suci Ramadan. Karena, dalam hadis shahih diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,
“Telah datang kepada kamu bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah, Allah mewajibkan puasa bagi kamu di bulan itu. Pada bulan itu pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu. Di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Siapa yang tidak mendapatkan kebaikannya, maka sungguh ia tidak mendapatkan kebaikan”. (HR an-Nasa’i).
Hal senada juga disampaikan Ketua Asosiasi Mahad Aly Indonesia (AMALI), KH Nur Hannan menjelaskan, hadits yang terdapat dalam Durrat An-Nasihin di atas masih diperselisihkan. Namun, menurut dia, masih ada hadits yang jelas keshahihannya untuk menyambut bulan Ramadhan.
"Untuk yang hadits itu kayaknya masih diperselisihkan kualitas shahih dan tidaknya hadits itu. Tapi kita masih bisa menggunakan hadits lain yang intinya juga kabar gembira tentang datangnya bulan Ramadhan itu. Itu hadis yang lebih shahih. Misal hadist dari Imam Ahmad ini kualitas hadisnya shahih," ujar Kiai Hannan.
Hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad tersebut adalah sebagai berikut:
قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
Artinya: "Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan kepada kalian ibadah puasa, dibukakan pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka serta setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak mendapatkan kebaikannya berarti ia telah benar-benar terhalang atau terjauhkan (dari kebaikan)."
Menurut Kiai Hannan, hadits shahih tersebut juga sangat populer di kalangan umat Islam yang intinya menjelaskan tentang keutamaan bulan suci Ramadhan. "Ya tentu dengan keutamaan-keutamaan yang spesial untuk bulan Ramadhan itu yang tidak dimiliki oleh bulan-bulan yang lain ini adalah kabar gembira bagi orang-orang yang beriman," ucap Kiai Hannan.
Dia menambahkan, orang-orang yang beriman tentu akan sangat gembira menyambut datangnya bulan Ramadhan karena berbagai keutamaan yang sangat besar itu. "Jadi hadis ini kira-kira lebih pas untuk dijadikan sebagai dasar. Jadi seharusnya atau sepatutnya orang-orang yang beriman atau orang-orang Islam itu bergembira untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan," kata Kiai Hannan.
Sumber : republika
Puasa
Islam-blog cisitu : Ramadhan tidak lama lagi akan segera tiba, artikel kali ini saya ingin menulis khusus PUASA (SHAUM).
1. Keutamaan bulan Ramadan
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda : Apabila tiba bulan Ramadan, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu neraka dan setan-setan dibelenggu. (Shahih Muslim No.1793)
2. Wajib berpuasa Ramadan jika melihat hilal awal Ramadan dan berhenti puasa jika melihat hilal awal Syawal. Jika tertutup awan, maka hitunglah 30 hari
Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Dari Nabi saw. bahwa beliau menyebut-nyebut tentang bulan Ramadan sambil mengangkat kedua tangannya dan bersabda : Janganlah engkau memulai puasa sebelum engkau melihat hilal awal bulan Ramadan dan janganlah berhenti puasa sebelum engkau melihat hilal awal bulan Syawal. Apabila tertutup awan, maka hitunglah (30 hari). (Shahih Muslim No.1795)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda : Apabila engkau melihat hilal (awal bulan Ramadan), maka hendaklah engkau memulai puasa. Apabila engkau melihat hilal (awal bulan Syawal), maka hendaklah engkau berhenti puasa. Dan apabila tertutup awan, maka hendaklah engkau berpuasa selama 30 hari. (Shahih Muslim No.1808)
3. Larangan berpuasa satu atau dua hari sebelum bulan Ramadan
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda : Janganlah engkau berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadan, kecuali bagi seorang yang biasa berpuasa, maka baginya silakan berpuasa. (Shahih Muslim No.1812)
4. Bulan yang berjumlah 29 hari
Hadis riwayat Ummu Salamah ra.: Bahwa Rasulullah saw. pernah bersumpah tidak akan menemui sebagian istri-istrinya selama sebulan. Dan setelah 29 hari berlalu, beliau datang menemui mereka. Kemudian beliau ditanya : Wahai Nabi! Baginda bersumpah tidak akan menemui kami selama satu bulan. Mendengar itu, beliau bersabda : Sesungguhnya bulan itu berjumlah 29 hari. (Shahih Muslim No.1816)
5. Arti pernyataan Nabi saw. bahwa dua bulan yang terdapat hari raya, jumlah harinya tidak berkurang
Hadis riwayat Abu Bakrah ra.: Dari Nabi saw., beliau bersabda : Dua bulan yang terdapat hari raya, harinya tidak berkurang; hari raya Ramadan dan bulan Zulhijah. (Shahih Muslim No.1822)
6. Waktu berpuasa dimulai sejak terbitnya fajar dan seseorang dibolehkan makan dan lainnya sampai terbit fajar, sifat fajar yang berkaitan dengan masuknya waktu berpuasa serta masuknya waktu salat subuh dan sebagainya
Hadis riwayat Adi bin Hatim ra.: Ketika turun ayat: Sehingga nyata bagimu benang yang putih dari benang yang hitam, yaitu fajar, maka Adi bin Hatim berkata kepada Rasulullah saw: Wahai Rasulullah, sungguh saya meletakkan benang berwarna putih dan benang berwarna hitam di bawah bantalku, sehingga aku dapat mengenali antara waktu malam dan waktu siang hari. Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya bantalmu itu sangat lebar. Sesungguhnya yang dimaksud adalah hitamnya (gelapnya) malam dan putihnya (terangnya) siang pada saat fajar. (Shahih Muslim No.1824)
Hadis riwayat Sahal bin Saad ra., ia berkata: Ketika turun ayat: Makan dan minumlah hingga nyata bagimu benang yang putih dari benang yang hitam. Beliau berkata: Seorang lelaki mengambil seutas benang yang berwarna putih dan seutas benang berwarna hitam. Lalu ia makan sampai kedua benang tersebut kelihatan jelas olehnya, sampai akhirnya Allah menurunkan ayat kelanjutannya Pada waktu fajar, sehingga persoalannya menjadi jelas. (Shahih Muslim No.1825)
Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.: Dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda bahwa ketika Bilal mengumandangkan azan pada malam hari, maka makan dan minumlah kalian sampai engkau mendengar azan yang dikumandangkan oleh Ibnu Ummu Maktum. (Shahih Muslim No.1827)
Hadis riwayat Ibnu Masud ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Janganlah sekali-kali azan Bilal itu mencegah salah seorang di antara kalian untuk makan sahur, karena Bilal mengumandangkan azan atau memanggil pada malam hari adalah untuk mengingatkan orang yang sedang salat qiyam (akan dekatnya waktu fajar) dan untuk membangunkan orang yang masih tidur. Selanjutnya beliau bersabda: Janganlah engkau hiraukan ucapan seseorang bahwa fajar itu begini begini sambil membenahi letak tangannya kemudian mengangkatnya ke atas, sesungguhnya fajar yang dimaksud ialah begini, sambil merenggangkan celah di antara kedua jarinya. (Shahih Muslim No.1830)
7. Keutamaan sahur, sunat mengakhirkan makan sahur dan menyegerakan berbuka
Hadis riwayat Anas ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Makan sahurlah kalian, karena pada makan sahur itu terdapat keberkahan. (Shahih Muslim No.1835)
Hadis riwayat Zaid bin Tsabit ra., ia berkata: Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah saw. Kemudian kami melaksanakan salat. Kemudian saya bertanya: Berapa lamakah waktu antara keduanya (antara makan sahur dengan salat)? Rasulullah saw. menjawab: Selama bacaan lima puluh ayat. (Shahih Muslim No.1837)
Hadis riwayat Sahal bin Saad ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Orang-orang itu senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka. (Shahih Muslim No.1838)
8. Keterangan waktu berakhirnya puasa dan berlalunya waktu siang
Hadis riwayat Umar ra., ia berkata: =Rasulullah saw. bersabda: Ketika malam datang, siang pergi dan matahari pun terbenam, maka saat itulah orang yang berpuasa mulai berbuka. (Shahih Muslim No.1841)
Hadis riwayat Abdullah bin Abu Aufa ra., ia berkata: Kami pernah bepergian bersama Rasulullah saw. di bulan Ramadan. Ketika matahari terbenam, beliau bersabda: Wahai fulan, singgahlah dan siapkanlah hidangan buat kami! Orang yang disuruh berkata: Wahai Rasulullah, bukankah sebaiknya baginda tangguhkan sebentar? Rasulullah saw. bersabda: Singgahlah dan siapkan hidangan buat kami! Kemudian ia singgah dan menyiapkan hidangan, lalu ia memberikannya kepada beliau. Nabi saw. meminumnya, kemudian bersabda sambil memberikan isyarat kedua tangannya: Jika matahari sudah terbenam di arah sana dan malam sudah datang dari arah sana, maka orang yang berpuasa boleh berbuka. (Shahih Muslim No.1842)
9. Larangan puasa wishal (sambung)
Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Bahwa Nabi saw. melarang puasa sambung (terus-menerus tanpa berbuka). Para sahabat bertanya: Bukankah baginda sendiri melakukan puasa wishal? Nabi saw. menjawab: Sesungguhnya aku tidak seperti kalian. Aku diberi makan dan minum. (Shahih Muslim No.1844)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. melarang puasa sambung. Kemudian salah seorang sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, bukankah baginda sendiri melakukan puasa wishal? Beliau bersabda: Siapa di antara kalian yang seperti aku? Sesungguhnya di malam hari aku diberi makan dan minum oleh Tuhanku. Ketika mereka enggan menghentikan puasa sambung, beliau sengaja membiarkannya sehari sampai beberapa hari. Kemudian pada hari berikutnya, mereka melihat bulan (tanda masuk bulan Ramadan). Rasulullah saw. lantas bersabda: Kalau bulan itu tertunda datangnya, niscaya akan aku tambah lagi berpuasa sambung buat kalian sebagai pelajaran bagi mereka, karena mereka enggan berhenti puasa sambung. (Shahih Muslim No.1846)
Hadis riwayat Anas ra., ia berkata: Rasulullah saw. pernah mengerjakan salat di bulan Ramadan. Kemudian aku datang ikut salat di samping beliau. Kemudian datang lagi orang lain dan ikut pula mengerjakan di sampingku dan seterusnya, sampai kira-kira sebanyak sepuluh orang. Ketika Rasulullah saw. merasa akan keberadaan kami di belakangnya, beliau meringankan salat kemudian pulang ke rumah untuk melanjutkan salat yang masih tersisa. Pagi harinya aku tanyakan hal itu kepada beliau: Apakah semalam engkau sengaja memberikan pelajaran kepada kami? Beliau menjawab: Betul, itulah alasan yang membuat aku melakukan seperti itu. Anas berkata: Kemudian Rasulullah saw. melakukan puasa sambung. Hal itu terjadi di akhir bulan Ramadan. Mengetahui hal itu maka ada beberapa orang sahabat yang ikut berpuasa sambung. Rasulullah saw. kemudian bersabda: Apakah mereka mau ikut berpuasa sambung bersamaku? Sesungguhnya kalian tidak seperti aku. Demi Allah, seandainya bulan ini dipanjangkan untukku, niscaya aku akan terus berpuasa biar hal itu menjadi pelajaran bagi mereka yang keras kepala. (Shahih Muslim No.1848)
10. Boleh ciuman dalam keadaan puasa dengan syarat tidak membangkitkan nafsu
Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Adalah Rasulullah saw. mencium salah seorang istri beliau dan beliau sedang berpuasa lalu istrinya tersenyum. (Shahih Muslim No.1851)
Hadis riwayat Umar bin Abu Salamah ra.: Bahwa ia bertanya kepada Rasulullah saw.: Bolehkah orang yang sedang berpuasa itu berciuman (dengan istrinya)? Rasulullah saw. menjawab: Tanyakan saja kepada Ummu Salamah. Kemudian ia (Ummu Salamah) memberitahukan kepadanya bahwa Rasulullah saw. melakukannya. Umar bin Abu Salamah lalu berkata: Wahai Rasulullah, bukankah Allah telah mengampuni dosa baginda yang lalu dan yang akan datang? Rasulullah saw. bersabda padanya: Demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling takwa kepada Allah dari kalian. (Shahih Muslim No.1863)
Untuk kelanjutan artikel ini silahkan klik
Hadist tentang bab puasa
Pada artikel ini saya hanya menulis artinya saja dan semoga ini ada manfaatnya.
Hadist yang menerangkan puasa tersebut sebanyak 57 hadist, dan ini rinciannya.
Semoga bermanfaat.
Ramadhan makin dekat
Ucapan Ramadhan
Ramadhan dan hujan
10 hari terakhir
Suami dilaknat Allah dengan 7 cara
10 Hari pertama berakhir
Ramadhan ke 2
Ramadhan Pertama
Ramadhan disaat Corona
Ucapan Ramadhan
2 Resep Masakan
- Masukkan kepiting ke dalam panci, rebus sebentar
- Kemudian masukkan serai, cabai hijau, santan, asam keping, garam secukupnya, perasa dan kunyit.
- Masak selama 10-15 menit dengan api sedang.
- Setelah mendidih, angkat dan siap dihidangkan.
- Didihkan air secukupnya bersama sup bunjut ikan, bawang merah, bawang putih, jahe iris, kayu manis, bunga lawang dan kapulaga.
- Tunggu air mendidih, lalu masukkan ikan.
- Setelah itu masukkan lada hitam dan garam secukupnya.
- Taburkan daun bawang goreng. Matikan api dan siap dihidangkan.