Assalamualaikum, salam sejahtera semoga dipenghujung tahun 2018 ini sahabat semua sehat selalu dan tetap semangat dalam menghadapi masa depan.
Sahabat blog kampung cisitu artikel penghujung akhir tahun ini adalah artikel yang semoga saja bermanfaat untuk sahabat semua. Artikel yang ingin saya bagikan ke sahabat semua adalah seputar puisi.
Akan tetapi sebelumnya saya mau berbagi dulu tentang pengertian puisi itu sendiri.
Puisi (dari bahasa Yunani kuno: ποιÎω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create) adalah sebuah seni tertulis. Dalam bentuk seni ini, seorang penyair menggunakan bahasa untuk menambah kualitas estetis pada makna semantis. Penekanan pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter, dan rima adalah yang membedakan puisi dari prosa.Namun perbedaan ini masih diperdebatkan.
Pandangan kaum awam biasanya membedakan puisi dan prosa dari jumlah huruf dan kalimat dalam karya tersebut. Puisi lebih singkat dan padat, sedangkan prosa lebih mengalir seperti mengutarakan cerita. Beberapa ahli modern memiliki pendekatan dengan mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis literatur tetapi sebagai perwujudan imajinasi manusia,
yang menjadi sumber segala kreativitas. Selain itu, puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang lain ke dalam keadaan hatinya. Baris-baris pada puisi dapat berbentuk apa saja (melingkar, zig zag dan lain-lain). Hal tersebut merupakan salah satu cara penulis untuk menunjukkan pemikirannya.
Puisi kadang-kadang juga hanya berisi satu kata/suku kata yang terus diulang-ulang. Bagi pembaca, hal tersebut mungkin membuat puisi tersebut menjadi tidak dimengerti. Tetapi penulis selalu memiliki alasan untuk segala 'keanehan' yang diciptakannya.Tak ada yang membatasi keinginan penulis dalam menciptakan sebuah puisi. Ada beberapa perbedaan antara puisi lama dan puisi baru.
Namun beberapa kasus mengenai puisi modern atau puisi cyber belakangan ini makin memprihatinkan jika ditilik dari pokok dan kaidah puisi itu sendiri, yaitu 'pemadatan kata'. Kebanyakan penyair aktif sekarang, baik pemula ataupun bukan, lebih mementingkan gaya bahasa dan bukan pada pokok puisi tersebut.
Di dalam puisi juga biasa disisipkan majas yang membuat puisi itu semakin indah. Majas tersebut juga bermacam-macam, salah satunya adalah sarkasme yaitu sindiran langsung dengan kasar.
Di beberapa daerah di Indonesia puisi juga sering dinyanyikan dalam bentuk pantun. Mereka enggan atau tak mau untuk melihat kaidah awal puisi tersebut.
Sahabat ada beberapa judul puisi yang ingin saya bagikan, langsung saja :
1. Desaku iringi jalan
Bagi sahabat semua silahkan untuk di klik gambar dibawah