kampung cisitu

  • Pemandangan Situ Zen

    Pemandangan pada masanya, dimana kampung cisitu memiliki tempat wisata seindah ini.

  • Jalan di Kampung Cisitu

    Kampung cisitu terus berbenah, termasuk akses menuju kampung cisitu di perbaharui.

  • Masjid An-nuur

    Foto masjid an-nuur cisitu yang megah.

  • Langit Cisitu

    Pemandangan alam cisitu disaat cuaca cerah.

  • Logo

    Logo terbaru untuk blog dan media sosial.

Terimakasih sudah singgah di blog kampung cisitu

Momen-momen Agustus

 

Agustus - Blog Cisitu, Agustus merupakan bulan yang super hebat, ibarat magnet yang semakin dekat semakin kuat untuk menarik.

Agustus penuh dengan cerita bahagia, dimana-mana orang-orang pada berbuat yang terbaik, dimana-mana bendera berkibar, dari mulai kampung sampai kota.

Agustus berada ditengah-tengah antara kiri dan kanan, dan di agustuslah orang bersatu padu untuk meriahkan acara.

Seperti di kampung cisitu minggu-minggu ini memeriahkan HUT RI ke 79 dengan mengadakan sepakbola baik laki-laki termasuk orangtua dan perempuan termasuk ibu-ibu.

Seperti siang tadi hari selasa tanggal 14 agustus 2024 dimana dimulai pada jam 16:00 WIB ibu-ibu tampil dalam sepakbola, bukan siapa yang menang atau siapa yang kalah, akan tetapi partisipasiny dalam ikut memeriahkan agutusan.

Dirgahayu Republik Indonesia ke 79.

Share:

Dampak dari Kemarau Panjang

Dampak pada Lingkungan

Kemarau panjang atau kemarau berkepanjangan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk lingkungan, pertanian, perekonomian, dan kesehatan manusia. Berikut beberapa dampak kekeringan berkepanjangan :

Dampak pada Lingkungan

1. Kekeringan Air : Berkurangnya permukaan air di sungai, danau, dan waduk, sehingga mempengaruhi ekosistem perairan dan habitat satwa liar.

2. Kebakaran Hutan : Meningkatnya risiko kebakaran hutan karena kondisi kering sehingga menimbulkan pencemaran udara dan air.

3. Erosi Tanah : Erosi tanah dan tanah longsor disebabkan oleh kurangnya vegetasi dan curah hujan.

4. Perubahan Iklim : Kontribusi terhadap perubahan iklim dengan melepaskan simpanan karbon ke atmosfer.


Dampak pada Pertanian

1. Kerusakan Tanaman : Kegagalan panen dan rusaknya produktivitas pertanian sehingga menimbulkan kerugian ekonomi bagi petani.

2. Kekurangan Pangan : Kelangkaan pangan dan kenaikan harga pangan, mempengaruhi ketahanan pangan dan kesehatan manusia.

3. Pengangguran : Hilangnya mata pencaharian para petani dan pekerja pertanian, sehingga menyebabkan pengangguran dan ketidakstabilan ekonomi.


Dampak pada Ekonomi

1. Kerugian Ekonomi : Kerugian ekonomi yang signifikan akibat berkurangnya produksi pertanian, kenaikan harga pangan, dan penurunan pariwisata.

2. Inflasi : Meningkatnya tingkat inflasi akibat kelangkaan pangan dan barang-barang penting lainnya.

3. Pengaruh pada Industri : Dampaknya terhadap industri seperti manufaktur, konstruksi, dan transportasi menyebabkan berkurangnya pertumbuhan ekonomi.


Dampak pada Kesehatan

1. Dehidrasi : Peningkatan risiko dehidrasi dan penyakit terkait panas akibat kurangnya akses terhadap air bersih.

2. Penyakit yang Berhubungan dengan Air : Infeksi saluran pernapasan atas, gastroenteritis, dan penyakit lain yang ditularkan melalui air.

3. Stres dan Kesehatan Mental : Meningkatnya stres dan kecemasan akibat kerawanan ekonomi dan pangan, yang menyebabkan masalah kesehatan mental.

Penting untuk menerapkan strategi untuk memitigasi dampak kekeringan yang berkepanjangan, seperti konservasi air, praktik pertanian berkelanjutan, dan sistem peringatan dini terhadap kejadian kekeringan dan banjir.

Semoga bermanfaat.

Share:

Penyakit-Penyakit dengan Tingkat Kematian yang Cepat

Berikut beberapa penyakit dengan angka kematian tinggi :

1. Kanker :

Kanker Paru-Paru : Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun: 21,7%

Kanker Usus Besar : Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun: 65,2%

Kanker Payudara : Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun: 80,2%


2. Kardiovaskuler :

Serangan Jantung : Angka kematian 30 hari : 10-20%

Stroke : Angka kematian dalam 30 hari : 20-30%


3. Infeksi :

Malaria : angka kematian : 0,2-5,2%

Demam Berdarah : angka kematian : 20-40%

Infeksi Virus Ebola         : angka kematian : 25-90%


4. Penyakit Pernapasan :

Pneumonia : angka kematian : 5-10%

TBC : angka kematian : 10-20%


5. Penyakit Saraf :

Stroke Hemoragik : mortality rate : 30-50%

Penyakit Alzheimer : mortality rate : 10-20%


6. Penyakit Ginjal :

Gagal Ginjal         : angka kematian : 10-20%

Penyakit Ginjal Kronis : angka kematian : 5-10%


7. Penyakit Darah :

Leukemia : mortality rate : 20-50%

Anemia Aplastik : mortality rate : 10-20%


8. Penyakit Jantung Bawaan :

Defek Septum : angka kematian : 5-10%

Tetralogi Fallot         : angka kematian : 10-20%


9. Penyakit Infeksi HIV/AIDS :

HIV/AIDS : angka kematian : 20-50%


10. Penyakit Mental :

Depresi : angka kematian: 10-20%

Skizofrenia : angka kematian: 10-20%


Catatan : Angka kematian yang tercantum di atas hanyalah perkiraan dan dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti usia, pengobatan, dan lokasi.

Penting untuk diingat bahwa deteksi dini, diagnosis, dan pengobatan dapat secara signifikan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup banyak penyakit ini.

Semoga bermanfaat.

Share:

Keuntungan dan Kerugian Jual Beli Saham

Berinvestasi dalam saham bisa menjadi cara yang menguntungkan untuk meningkatkan kekayaan Anda, namun penting untuk memahami potensi manfaat dan risiko yang ada. Berikut panduan komprehensif untuk membantu Anda menavigasi dunia perdagangan saham :

Keuntungan (Benefits) :

1. Potensi Keuntungan Tinggi : Saham menawarkan potensi imbal hasil yang tinggi, terutama dalam jangka panjang, sehingga menjadi pilihan menarik bagi investor.

2. Likuiditas : Saham dapat dengan mudah dibeli dan dijual di bursa saham, memberikan likuiditas dan fleksibilitas.

3. Diversifikasi : Berinvestasi dalam saham memungkinkan Anda mendiversifikasi portofolio Anda, mengurangi risiko, dan meningkatkan potensi keuntungan.

4. Partisipasi dalam Pertumbuhan Ekonomi : Dengan berinvestasi pada saham, Anda berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi dan mendapatkan keuntungan dari kesuksesan perusahaan.

Kerugian (Risks) :

1. Risiko Kerugian : Nilai saham dapat berfluktuasi, dan Anda mungkin kehilangan sebagian atau seluruh investasi Anda.

2. Volatilitas : Harga saham bisa berfluktuasi, sehingga sulit untuk memprediksi kinerjanya.

3. Inflasi : Inflasi dapat mengikis daya beli investasi Anda, sehingga mengurangi nilainya seiring berjalannya waktu.

4. Risiko Likuiditas : Beberapa saham mungkin memiliki likuiditas yang rendah, sehingga sulit untuk menjualnya dengan cepat atau dengan harga yang wajar.

Tips untuk Berinvestasi Saham dengan Bijak :

1. Riset dan Analisis : Lakukan penelitian dan analisis menyeluruh sebelum berinvestasi pada suatu saham.

2. Diversifikasi Portofolio : Diversifikasi portofolio Anda dengan berinvestasi di berbagai kelas aset, sektor, dan wilayah geografis.

3. Jangka Panjang : Mengadopsi perspektif jangka panjang untuk mengatasi fluktuasi pasar dan mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan perusahaan.

4. Pengawasan dan Pengelolaan Risiko : Pantau investasi Anda secara rutin dan kelola eksposur risiko Anda untuk meminimalkan potensi kerugian.

Dengan memahami manfaat dan risiko perdagangan saham, Anda dapat membuat keputusan investasi yang tepat dan memaksimalkan keuntungan Anda. Ingatlah untuk selalu berinvestasi secara bijak dan bertanggung jawab.

Semoga bermanfaat.

Share:

Bahaya Sering Mengonsumsi Obat Kimia

Seringnya konsumsi obat-obatan kimia dapat menimbulkan dampak yang parah dan bertahan lama terhadap kesehatan fisik dan mental seseorang. Narkoba kimia, juga dikenal sebagai narkoba, adalah zat yang mengubah persepsi, suasana hati, dan kesadaran seseorang. Penggunaan obat-obatan ini dalam jangka panjang dapat menyebabkan kecanduan, masalah kesehatan, dan bahkan kematian.

Risiko Kesehatan Fisik :

1. Masalah Kardiovaskular : Obat-obatan kimia dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, sehingga menyebabkan masalah kardiovaskular, seperti serangan jantung, stroke, dan serangan jantung.

2. Masalah Pernafasan : Obat-obatan seperti opioid dan stimulan dapat memperlambat pernapasan, menyebabkan depresi pernapasan, dan dalam kasus yang parah, gagal napas.

3. Penyakit Menular : Berbagi jarum suntik atau melakukan perilaku seksual berisiko meningkatkan risiko tertular penyakit menular seperti HIV/AIDS dan hepatitis.

4. Malnutrisi dan Penurunan Berat Badan : Obat-obatan kimia dapat menekan nafsu makan, menyebabkan malnutrisi, penurunan berat badan, dan masalah kesehatan terkait.

Risiko Kesehatan Mental :

1. Kecanduan dan Ketergantungan : Seringnya konsumsi obat-obatan kimia dapat menimbulkan kecanduan sehingga sulit untuk berhenti menggunakannya meski menimbulkan dampak negatif.

2. Kecemasan dan Depresi : Narkoba dapat mengubah kimia otak, menyebabkan kecemasan, depresi, dan gangguan kesehatan mental lainnya.

3. Psikosis dan Halusinasi : Beberapa obat kimia dapat menyebabkan psikosis, halusinasi, dan gejala kejiwaan lainnya.

4. Gangguan Kognitif : Penggunaan obat-obatan kimia dalam jangka panjang dapat mengganggu fungsi kognitif, menyebabkan hilangnya ingatan, kesulitan berkonsentrasi, dan penurunan keterampilan pemecahan masalah.

Konsekuensi Sosial dan Finansial :

1. Hubungan yang Renggang : Penggunaan obat-obatan kimia dapat menyebabkan ketegangan hubungan dengan keluarga dan teman, serta isolasi sosial.

2. Masalah Keuangan : Mendukung kebiasaan narkoba dapat menyebabkan masalah keuangan, termasuk utang, pencurian, dan aktivitas ilegal.

3. Masalah Hukum : Kepemilikan, distribusi, dan pembuatan obat-obatan kimia adalah ilegal dan dapat mengakibatkan tuntutan pidana, denda, dan penjara.

Memutus Siklus Kecanduan :

1. Carilah Bantuan Profesional : Carilah bantuan dari profesional medis, konselor, atau pusat rehabilitasi untuk mengatasi kecanduan.

2. Kelompok Pendukung : Bergabunglah dengan kelompok pendukung, seperti Narcotics Anonymous, untuk terhubung dengan orang lain yang berjuang melawan kecanduan.

3. Mekanisme Mengatasi yang Sehat : Temukan cara sehat untuk mengatasi stres, kecemasan, dan emosi lainnya, seperti olahraga, meditasi, atau hobi.

Dengan memahami bahaya dari seringnya konsumsi obat-obatan kimia, individu dapat mengambil keputusan berdasarkan informasi mengenai kesehatan dan kesejahteraannya, dan mencari bantuan bila diperlukan.

Semoga bermanfaat.

Share:

Dampak Pacaran pada Anak Usia Sekolah

Berkencan di kalangan anak usia sekolah telah menjadi kekhawatiran yang semakin besar bagi orang tua, pendidik, dan pembuat kebijakan. Anak-anak pada kelompok usia ini, biasanya berusia antara 12 hingga 18 tahun, masih mengalami perkembangan fisik, emosional, dan sosial. Terlibat dalam hubungan romantis pada tahap ini dapat berdampak signifikan pada kesejahteraan, prestasi akademis, dan perkembangan sosial mereka.

Efek Sosial dan Emosional :

1. Gejolak Emosi : Berkencan dapat menimbulkan gejolak emosi, termasuk perasaan cemas, cemburu, dan rasa tidak aman, yang dapat memengaruhi kesehatan mental dan kesejahteraan anak.

2. Tekanan Sosial dan Pengaruh Teman Sebaya : Berkencan dapat membuat anak-anak terpapar pada tekanan sosial dan pengaruh teman sebaya, yang dapat menyebabkan hubungan yang tidak sehat, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, dan perilaku berisiko.

3. Menurunnya Harga Diri : Hubungan yang tidak sehat atau tidak berbalas dapat berdampak negatif pada harga diri, citra tubuh, dan kepercayaan diri anak.

Efek Akademik dan Kognitif :

1. Menurunnya Prestasi Akademik : Berkencan dapat mengalihkan perhatian anak-anak dari studinya, sehingga menyebabkan penurunan prestasi akademik, nilai yang lebih rendah, dan berkurangnya motivasi akademik.

2. Berkurangnya Fokus dan Konsentrasi : Hubungan romantis dapat mengurangi fokus dan konsentrasi anak, sehingga sulit menyelesaikan pekerjaan rumah, belajar untuk ujian, dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

3. Meningkatnya Risiko Putus Sekolah : Berkencan dapat meningkatkan risiko putus sekolah, terutama jika anak-anak menjadi terlalu terlibat dalam hubungan mereka dan mengabaikan tanggung jawab akademis mereka.

Efek Fisik dan Kesehatan :

1. Peningkatan Risiko IMS dan Kehamilan Remaja : Berkencan dapat meningkatkan risiko infeksi menular seksual (IMS) dan kehamilan remaja, terutama jika anak-anak melakukan hubungan seks tanpa kondom atau tidak memiliki akses terhadap layanan kesehatan reproduksi.

2. Penyalahgunaan Zat dan Perilaku Berisiko : Berkencan dapat membuat anak-anak terpapar penyalahgunaan zat, perilaku berisiko, dan kebiasaan tidak sehat lainnya, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental mereka.

3. Gangguan Tidur dan Kelelahan : Berkencan dapat mengganggu pola tidur anak, sehingga menyebabkan gangguan tidur, kelelahan, dan masalah kesehatan terkait.

Pedoman untuk Orang Tua :

1. Komunikasi Terbuka : Pertahankan komunikasi yang terbuka dan jujur ​​dengan anak tentang kencan, hubungan, dan kesehatan seksual.

2. Tetapkan Batasan dan Harapan : Tetapkan batasan dan ekspektasi yang jelas terhadap perilaku anak, termasuk aturan berkencan, penggunaan media sosial, dan hubungan.

3. Memantau dan Mengawasi : Pantau dan awasi secara teratur aktivitas anak-anak, termasuk hubungan mereka, untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan mereka.

Dengan memahami potensi dampak berkencan pada anak usia sekolah, orang tua, pengasuh, dan pembuat kebijakan dapat bekerja sama untuk mendorong hubungan yang sehat, keberhasilan akademis, dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Semoga bermanfaat.

Share:

Dampak Handphone pada Anak di Bawah 15 Tahun

Meluasnya penggunaan ponsel di kalangan anak-anak telah menjadi kekhawatiran yang semakin besar bagi orang tua, pendidik, dan pembuat kebijakan. Anak-anak di bawah usia 15 tahun sangat rentan terhadap potensi dampak negatif penggunaan ponsel, yang dapat berdampak pada perkembangan fisik, emosional, dan sosial mereka.

Efek Fisik :

1. Ketegangan Mata dan Masalah Penglihatan : Penggunaan handphone dalam waktu lama dapat menyebabkan ketegangan mata, mata kering, dan meningkatkan risiko miopia (rabun jauh) pada anak.

2. Gangguan Tidur : Paparan layar dan sinar biru yang dipancarkan ponsel dapat mengganggu pola tidur anak, sehingga menyebabkan kurang tidur, kelelahan di siang hari, dan masalah kesehatan terkait lainnya.

3. Perilaku menetap : Penggunaan ponsel dapat berkontribusi pada gaya hidup yang tidak banyak bergerak, yang dikaitkan dengan obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular pada anak-anak.

Efek Emosional dan Sosial :

1. Kecanduan dan Ketergantungan : Anak-anak mungkin mengalami ketergantungan yang tidak sehat pada ponsel mereka, sehingga menyebabkan kecanduan, isolasi sosial, dan penurunan interaksi tatap muka.

2. Penindasan Siber dan Keamanan Daring : Anak-anak rentan terhadap penindasan maya, pelecehan online, dan paparan konten yang tidak pantas, yang dapat menyebabkan tekanan emosional, kecemasan, dan depresi.

3. Defisit Keterampilan Sosial : Penggunaan ponsel yang berlebihan dapat menghambat pengembangan keterampilan sosial yang penting, seperti komunikasi, empati, dan penyelesaian konflik.

Efek Kognitif dan Akademik :

1. Gangguan dan Penurunan Produktivitas : Penggunaan ponsel dapat mengalihkan perhatian anak-anak dari pelajarannya, sehingga menyebabkan penurunan produktivitas, kinerja akademis yang buruk, dan berkurangnya rentang perhatian.

2. Menurunnya Kreativitas dan Imajinasi : Ketergantungan yang berlebihan pada ponsel dapat menghambat kreativitas, imajinasi, dan keterampilan berpikir kritis anak-anak, yang penting untuk pemecahan masalah dan inovasi.

3. Kelebihan Informasi dan Literasi Digital : Anak-anak mungkin kesulitan memproses dan mengevaluasi banyaknya informasi yang tersedia di ponsel, sehingga menyebabkan kelebihan informasi dan kurangnya literasi digital.

Pedoman untuk Orang Tua dan Pengasuh :

1. Tetapkan Batasan dan Batasan : Tetapkan aturan dan pedoman penggunaan ponsel, termasuk batas waktu pemakaian perangkat, pembatasan aplikasi, dan pemantauan.

2. Dorong Aktivitas Fisik dan Bermain di Luar Ruangan : Promosikan aktivitas fisik, bermain di luar ruangan, dan hobi lainnya untuk mengurangi perilaku menetap dan menumbuhkan gaya hidup sehat.

3. Memantau dan Mendidik : Pantau penggunaan ponsel anak-anak secara teratur, berikan edukasi kepada mereka tentang keamanan saat online, dan lakukan diskusi terbuka tentang potensi risiko dan konsekuensi dari kecanduan ponsel.

Dengan memahami potensi dampak ponsel pada anak di bawah 15 tahun, orang tua, pengasuh, dan pembuat kebijakan dapat bekerja sama untuk mendorong penggunaan ponsel yang bertanggung jawab, memastikan gaya hidup sehat dan seimbang, serta membina hubungan positif antara anak dan teknologi.

Semoga bermanfaat.

Share:

Popular Posts

Label

Blog Archive

Recent Posts

Recent Posts Widget

Data Lengkap

Data Lengkap
Kampung Cisitu The Best