Pages

01 Desember 2019

7 Makanan yang Sering Mengandung Pengawet

Assalamualaikum, Makanan menjadi sumber nutrisi untuk kehidupan sehari-­hari. Untuk memenuhi kebutuhan makanan, tentu tubuh membutuhkan nafsu makan untuk meningkatkan minat kita terhadap makanan.

Minat untuk makan dipengaruhi oleh tampilan, kesegaran, aroma, gizi dan rasa. Salah satu hal untuk menjaga ketahanan penampilan serta struktur dari makanan adalah dengan mengawetkannya agar tidak membusuk.

Ada banyak cara untuk mengawetkan, misalnya dengan menggunakan alat atau bahan/zat pengawet. Jika menggunakan alat, biasanya orang­orang atau umumnya Ibu Rumah Tangga akan melakukannya dengan cara memanaskan makanan atau memasukkannya dalam lemari pendingin (kulkas).

Sedangkan untuk cara mengawetkan dengan zat pengawet dapat dilakukan secara alami atau dengan menggunakan bahan sintetis.

Zat alami yang mempunyai fungsi atau dapat digunakan sebgai pengawet adalah gula dan garam. Sedangkan zat sintetis ada banyak, namun yang diizinkan yaitu asam sorbat dan natrium benzoat.

Dibawah ini saya ingin berbagi dengan sahabat semua makanan apa saja yang sering mengandung pengawet.

1. Tahu
Adalah makanan khas di beberapa negara Asia. Di Indonesia sendiri, penggunaan tahu meningkat sebagai bahan dasar makanan baik di warung kecil ataupun di rumah makan besar. Namun tahu kadang mempunyai sifat tidak tahan, cepat berbau dan mudah hancur, membuat produsen tahu yang secara tidak bertanggung jawab menggunakan pengawet yang berbahaya. Penggunaan formalin, membuat tahu memiliki tekstur kenyal sehingga menarik minat pembeli dengan penampilan tahu tersebut. Selain itu tahu tidak mudah hancur dan tahan beberapa hari di luar lemari pendingin (kulkas). Namun bau formalin biasa sangat tercium atau bau menyengat.

2. Ikan
Dijual di sembarang tempat dan banyak tersebar terutama di pasar tradisional. Umumnya penjualan ikan di pasar tradisional tidak disertai dengan pendingin, sehingga menyebabkan ikan mudah busuk. Akibatnya banyak penjual yang memberikan pengawet pada ikannya. Formalin diberikan pada ikan agar memberikan ketahanan dan tidak mudah busuk. Pemberian formalin pada ikan memungkinkan ikan dapat beertahan beberapa hari, walaupun suhunya tidak begitu dingin atau tidak sampai beku. Namun penggunaannya membuat ikan tampak putih, bau formalin, insang tidak berwarna merah seperti insang ikan segar.

3. Daging Ayam
Penggunaanya pada ayam sangat sering, berhubung ayam adalah sembako yang sangat dibutuhkan seperti ikan. Sama seperti ikan, daging ayam yang umumnya dijual pada tempat­tempat yang minim pendingin (seperti pasar tradisional) membuat penjual yang tidak bertanggung jawab memberikan zat pengawet. Penggunaan formalin pada ayam memberikan ketahanan pada ayam hingga berhari­-hari (tampa dibekukan), namun memberikan warna lebih putih pada ayam.

4. Mie basah
Mie merupakan makanan yang digemari. Banyak makanan Indonesia ataupun menu khas china yang menggunakan mie baik bentuk kuah dan bentuk goreng. Banyaknya peminat mie, membuat produsen membuat besar­besaran. Namun sifat mie basah biasanya mudah mengalami basi. Untuk memjaga agar mie dapat tahan serta memiliki penampilan yang menarik, maka kadang ditambahkan zat pengawet yang berbahaya bagi tubuh. Umumnya mie basah tidak dapat bertahan lama dan mudah basi. Besarnya peminat mie basah membuat produsen mie membuatnya besar­besaran. Untuk menjaga mie agar tahan lama jika tidak laku, mereka mencampurkan formalin atau pun boraks sehingga mie dapat tahan lebih sampai 2 hari di suhu ruangan. Penampakan mie juga tampak kenyal dan tidak lengket. Namun biasanya mie berbau menyengat.

5. Gula merah
Gula merah merupakan bahan makanan atau kue yang memiliki rasa manis. Gula terdapat banyak di pasaran, baik pasar tradisional maupun pasar modern. Mudahnya pasokan gula dan pendistribusiannya membuat produsen dengan mudah mencampur bahan pengawet seperti boraks pada proses pembuatan gula merah. Penggunaan boraks pada gula merah bertujuan mengawetkan gula ini agar bisa bertahan lama. Pengawet tersebut membuat tampakan gula kadang seperti ada butiran mengkilat, serta tekstur gula menjadi sulit dibelah.

6. Bakso
Bakso merupakan makanan favorit di Indonesia. Bakso umumnya tebuat dari daging (daging sapi, daing ayam, daging ikan) yang dicampur dengan kanji dan rempah-­rempah. Namun pembuatan bakso juga kadang dicampur dengan bahan pengawet. Penggunaan pengawet pada bakso biasanya dengan menggunakan boraks atau formalin. Cara Menghilangkan Pilek boraks membuat tampilan bakso lebih menarik, lebih kenyal dan teksturnya umumnya selalu kembali ke bentuk semula (bulat). Efek boraks membuat bakso dapat tahan hingga beberapa hari, namun warna bakso putih pucat serta kadang baunya terasa aneh dan tidak seperti bakso umumnya.

7. Kerupuk
Makanan Indonesia banyak yang menggunakan kerupuk. Kerupuk biasa terdapat dirumah rumahan, warung dan kios kecil bahkan hingga toko besar. Masyarakat indonesia cenderung menyukai kerupuk sejak lama. Ada banyak jenis kerupuk, yang pembuatannya dilakukan di berbagai kota. Kerupuk yang menarik minat masnyarakat adalah kerupuk yang renyah, tahan lama dan tidak mudah lanut. Penggunaan boraks pada kerupuk juga terjadi cukup lama. Penggunaannya bertujuan agar kerupuk dapat lebih tahan lama dan tekstur kerupuk cenderung lebih renyah dan disukai para konsumen.

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ditunggu komentarnya sob