Pages

20 Januari 2020

Tentang Iman Bab 1

 

Sabda Nabi saw., "Islam itu didirikan atas lima perkara."Iman itu adalah
ucapan dan perbuatan. Ia dapat bertambah dan dapat pula berkurang. Allah Ta'ala
berfirman yang artinya,
"Supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan
mereka (yang telah ada)" (al-Fath: 4),

"Kami tambahkan kepada mereka
petunjuk."(al-Kahfi: 13),

"Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah
mendapat petunjuk." (Maryam: 76),

"Orang-orang yang mendapat petunjuk, Allah
menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka (balasan)
ketakwaannya" (Muhammad: 17),

"Dan supaya orang yang beriman bertambah imannya"
(al-Muddatstsir: 31),

"Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan
(turunnya) surah ini? Adapun orang-orang yang beriman, maka surah ini menambah
imannya." (at-Taubah: 124),

"Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan
untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka, maka perkataan itu
menambah keimanan mereka." (Ali Imran: 173), dan

"Yang demikian itu tidaklah
menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan (kepada Allah)." (al-Ahzab:
22) Mencintai karena Allah dan membenci karena Allah adalah sebagian dari
keimanan.

Umar bin Abdul Aziz menulis surat kepada Adi bin Adi sebagai berikut,
"Sesungguhnya keimanan itu mempunyai beberapa kefardhuan (kewajiban), syariat,
had (yakni batas/hukum), dan sunnah. Barangsiapa mengikuti semuanya itu maka
keimanannya telah sempurna.
Dan barangsiapa tidak mengikutinya secara sempurna,
maka keimanannya tidak sempurna. Jika saya masih hidup, maka hal-hal itu akan
kuberikan kepadamu semua, sehingga kamu dapat mengamalkan secara sepenuhnya.
Tetapi, jika saya mati, maka tidak terlampau berkeinginan untuk menjadi
sahabatmu." Nabi Ibrahim a.s. pernah berkata dengan mengutip firman Allah,
"Walakin liyathma-inna qalbii" 'Agar hatiku tetap mantap [dengan imanku]'.
(al-Baqarah: 260).

Mu'adz pernah berkata kepada kawan-kawannya, "Duduklah di sini bersama kami
sesaat untuk menambah keimanan kita."



Ibnu Mas'ud
berkata, "Yakin adalah keimanan yang menyeluruh."



Ibnu Umar berkata,
"Seorang hamba tidak akan mencapai hakikat takwa yang sebenarnya kecuali ia
dapat meninggalkan apa saja yang dirasa tidak enak dalam hati."



Mujahid berkata,
"Syara'a lakum" (Dia telah mensyariatkan bagi kamu) (asy-Syuura: 13), berarti,
"Kami telah mewasiatkan kepadamu wahai Muhammad, juga kepadanya untuk memeluk satu
macam agama."
 


Ibnu Abbas berkata
dalam menafsiri lafaz "Syir'atan wa minhaajan", yaitu jalan yang lempang (lurus)
dan sunnah.



Doamu adalah
keimananmu sebagaimana firman Allah Ta'ala yang artinya, "Katakanlah, Tuhanku
tidak mengindahkan (memperdulikan) kamu, melainkan kalau ada imanmu."
(al-Furqan: 77). Arti doa menurut bahasa adalah iman.



Ibnu Umar
berkata, "Rasulullah saw bersabda, 'Islam dibangun di atas lima dasar: 1)
bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah, dan bahwa
Nabi Muhammad adalah Utusan Allah; 2) menegakkan shalat; 3) membayar zakat; 4)
haji; dan 5) puasa pada bulan Ramadhan.'




tentang iman bab 2 : Arsip Button



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ditunggu komentarnya sob