Pages

17 April 2024

Hati-hati! Penyakit Rematik Bisa Menyerang Jantung dan Otak

Rematik merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi di kalangan masyarakat yang identik dengan rasa nyeri pada otot dan tulang. Faktanya, penyakit rematik tidak hanya menyerang otot dan tulang saja, melainkan berbagai bagian tubuh lainnya seperti sendi, tendon, dan ligamen. Selain itu, penyakit rematik dapat menimbulkan efek nyeri ke seluruh tubuh (sistemik).

Kebanyakan kaum awam hanya mengenal sebatas rematik. Namun, tahukah Anda jika rematik memiliki berbagai jenis sebutan sesuai area tubuh yang diserang?

Jenis-Jenis Penyakit Rematik

Dari penjelasan sebelumnya, kita ketahui bahwa penyakit rematik ini bisa juga menyerang bagian tubuh selain otot dan tulang. Berikut adalah beberapa jenis penyakit rematik yang dapat terjadi pada seseorang:

1. Rheumatoid Arthritis : Bentuk kelainan autoimun yaitu sistem kekebalan tubuh dengan keliru menyerang sinovium yang merupakan jaringan lunak pelapis sendi sehingga mengakibatkan terjadinya peradangan.

2. Gout : Jenis artritis dimana kristal asam urat yang menyerupai jarum mengendap ke bagian persendian (paling sering terjadi pada jempol kaki).

3. Artritis Idiopatik : Rematik yang umumnya menyerang anak-anak serta dapat menimbulkan demam dan ruam.

4. Artritis Psoriatik : Jenis artritis yang dapat memengaruhi jari tangan dan kaki, serta berhubungan dengan penyakit kulit seperti psoriasis.

5. Osteoartritis : Jenis artritis yang paling banyak terjadi dan umumnya menyerang serta menghancurkan tulang rawan. Selain itu, dapat juga menyerang jaringan lunak yang melindungi ujung tulang pada persendian. Osteoartritis kebanyakan menyerang orang yang sudah dewasa atau yang lebih tua dibandingkan dengan orang-orang yang masih muda.

6. Fibromialgia : Salah satu kondisi kronis yang ditandai dengan adanya titik nyeri dan nyeri lokal pada seluruh sistem muskuloskeletal.

7. Lupus Eritematosus Sistemik : Suatu kelainan autoimun yang mengakibatkan peradangan pada berbagai bagian tubuh seperti persendian, kulit, ginjal, darah, paru-paru, jantung, dan otak.

8. Polimiositis : Gangguan pada otot dan bisa juga memengaruhi seluruh tubuh.

Dari beberapa jenis penyakit rematik tersebut, kita bisa melihat bahwa penyakit rematik tidak hanya menyerang otot dan tulang saja, melainkan bisa menyerang bagian tubuh lainnya bahkan hingga ke otak.

Penyebab Penyakit Rematik

Pada umumnya penyakit ini disebabkan oleh adanya kombinasi faktor gen serta faktor lingkungan. Jika seseorang memiliki suatu varian gen tertentu, kerentanan seseorang terhadap penyakit rematik dapat meningkat.

Sebagai contoh, jika seseorang mempunyai bentuk variasi tertentu dari gen antigen leukosit (HLA) yang membantu mengontrol respons kekebalan tubuh, maka orang tersebut memiliki risiko lebih tinggi terkena rheumatoid arthritis, terutama dengan adanya berbagai jenis pemicu seperti lonjakan hormon, infeksi bakteri dan virus, serta obesitas.

Penyakit rematik yang menyerang beberapa bagian tubuh seperti persendian, otot, dan tulang dapat mengakibatkan ketidaknyamanan dan keterbatasan gerak. Contoh lainnya adalah karena lemahnya tulang rawan yang dikombinasikan dengan tingkat stres sendi yang berlebihan, maka terjadilah penyakit osteoartritis. Beberapa hal lain yang bisa menjadi faktor pemicu seseorang menderita penyakit rematik adalah obesitas dan merokok.

Penyakit rheumatoid arthritis, scleroderma, fibromialgia, dan lupus lebih sering menyerang wanita dibandingkan pria. Tidak hanya itu, makanan juga menjadi salah satu faktor besar yang bisa mengakibatkan seseorang terkena penyakit rematik seperti asam urat.

Semakin tua, rata-rata manusia menjadi semakin rentan terserang berbagai penyakit. Apalagi bila sewaktu muda tidak menjaga kesehatan dengan baik. Pikun atau penyakit alzheimer adalah salah satu penyakit yang identik menyerang usia tua. Tanda-tanda penyakit alzheimer penting sekali untuk diketahui karena dapat menjadi panduan bagi Anda untuk membantu penderita mendapatkan perawatan lebih awal serta dapat menjadi antisipasi bagi diri dan keluarga agar tidak sampai mengalaminya.

Tindakan pencegahan mungkin sudah terlambat apabila pengidap sudah menunjukan tanda-tanda penyakit alzheimer ini. Namun demikian, agak sedikit terlambat tentu masih akan lebih mudah ditangani jika belum terlalu parah.

Berkenalan dengan Penyakit Alzheimer

Kepikunan atau demensia merupakan salah satu bagian atau gejala dari penyakit alzheimer. Penyebab kepikunan paling banyak sendiri adalah penyakit alzheimer dan demensia vaskular. Pernyataan bahwa penyakit ini sering dikaitkan dengan usia tua memang tidak salah karena sebagian besar penderita memiliki rentang usia di atas 65 tahun. Walaupun begitu, ternyata tanda-tanda penyakit alzheimer juga ditemukan pada orang dengan usia muda. Jadi, bukan hanya mereka yang berusia lanjut yang patut waspada, melainkan juga para anak muda.

Hingga saat ini, ahli medis belum berhasil menemukan penyebab awal penyakit alzheimer. Tetapi ada dugaan bahwa penyakit ini bermula karena adanya endapan protein di dalam otak. Pengendapan protein ini menyebabkan suplai nutrisi yang harusnya menuju ke otak menjadi terhambat sehingga otak kekurangan nutrisi-nutrisi penting. Pengidap penyakit alzheimer dapat mengalami kepikunan yang parah, di mana ia bisa saja benar-benar melupakan sesuatu dan bahkan tidak bisa hidup secara mandiri. Harus ada seseorang yang membantu si pengidap untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan selalu menemaninya.

Gejala Penyakit Alzheimer pada Lansia

Gejala awal munculnya penyakit alzheimer ini adalah menurunnya daya ingat dan fungsi otak penderita. Hal ini juga yang membuat masyarakat luas mengira bahwa penyakit alzheimer ini sama dengan kepikunan. Tetapi tidak demikian, karena pikun hanyalah merupakan gejala awalnya saja. Semakin berlanjut, maka akan bermunculan gejala-gejala lain yang bisa saja semakin parah. Tanda-tanda awal penyakit alzheimer derajatnya pun bervariasi dan tidak dapat disamaratakan pada setiap orang.

Pahami Cara Penanganan Alzheimer

Sampai saat ini belum ada pengobatan yang bisa menyembuhkan penyakit ini. Namun, Anda tidak perlu kehilangan harapan karena alzheimer dapat ditangani dengan mengurangi gejala yang muncul dan menghambat perkembangan dari penyakit alzheimer itu sendiri.

Untuk mengantisipasi tanda-tanda awal penyakit alzheimer seperti penurunan daya ingat dan kemampuan otak, Anda bisa melakukan stimulasi otak untuk membantu penderita meningkatkan daya ingatnya dan kemampuan berpikir. Melakukan permainan asah otak sederhana dapat menjadi opsi untuk memberi rangsangan pada otak dan mengantisipasi terkena Alzheimer.

Untuk membantu penderita mempertahankan kemampuan komunikasinya Anda harus sering-sering mengajak penderita untuk saling bercerita. Bisa juga Anda memancing penderita menceritakan tentang bagaimana hari yang dijalaninya. Kegiatan ini juga dapat membantu Anda mengenali cara berpikir dan kondisi ingatan penderita alzheimer.

Mencegah Penyakit Alzheimer dengan Kebiasaan Sederhana

Tindakan pencegahan penyakit selalu dapat dilakukan dimulai dari sejak masih muda, termasuk untuk mencegah penyakit alzheimer. Mulailah untuk berhenti merokok bila Anda adalah salah satu perokok. Menghindari rokok dapat membantu organ tubuh termasuk otak Anda lebih sehat dan jauh dari paparan racun dalam rokok sehingga tidak mudah terserang alzheimer. Rutin melakukan olahraga, menjaga asupan nutrisi dan gizi seimbang juga dapat dilakukan untuk menyehatkan tidak hanya tubuh tapi juga hingga ke otak.

Sumber : siloamhospitals

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ditunggu komentarnya sob