Pages

07 Mei 2024

Riwayat Nabi Isa A.S

Isa (bahasa Arab: عيسى‎) adalah tokoh dalam Al-Qur’an dan Alkitab. Tiga agama Abrahamik (Islam, Kristen, dan Yahudi) memiliki pandangan yang saling bertentangan terkait Isa.

Tradisi Islam percaya bahwa Nabi Isa A.S adalah nabi dan utusan Allah terakhir dari Bani Israil, yang juga dianggap sebagai salah satu rasul Ulul Azmi. Ia juga sering disebut sebagai Al-Masihi (Arab Al-Masih, Mesias) dan ibn Maryam (Arab, putra Maryam), Isa juga digambarkan sebagai orang biasa. Isa disebut sebagai sosok yang saleh, nabi dan utusan Allah.

Sebagaimana dinyatakan dalam  Alquran, Isa lahir dari rahim perawan suci Maryam. Ibunya, Maryam adalah putri laki-laki pilihan Allah Imran dari keturunan Bani Israil (anak-anak Nabi Yakub).

Nabi Isa A.S lahir pada masa raja Romawi Herodes di Palestina pada 1 SM. Maryam sendiri hamil nabi Isa ketika dia sedang melakukan uzlah atau untuk fokus beribadah kepada Allah SWT. Pada saat itu, Allah SWT mengutus malaikat Jibril dalam wujud manusia untuk meniupkan ruh Nabi Isa ke dalam rahim Maryam.

Pada waktu itu Jibril berkata: “Sesungguhnya, aku hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang putra yang suci.”

Mengenai hal ini, Allah SWT memberikan penjelasan melalui firman-Nya dalam Surat Ali-Imran ayat 47. Setelah kejadian ini dan dengan izin Allah SWT, Maryam akhirnya hamil tanpa ada hubungannya dengan seorang pria. Setelah mengandung Nabi Isa, Maryam kemudian melahirkan Nabi Isa, yang melihat dunia untuk pertama kalinya. Namun, karena Maryam tidak memiliki suami, ia menjadi perbincangan di antara banyak orang yang menuduhnya berzina.

Setelah Nabi Isa beranjak dewasa, Al-Qur’an menjelaskan bahwa Allah SWT menjadikan Nabi Isa sebagai hamba terbaik pilihannya. Nabi Isa juga menjadi utusan Tuhan yang tinggi dan mulia disisi-Nya. Selama kenabiannya, Nabi Isa mampu menyeru bangsa bani Israil kembali kepada Allah. Nabi Isa berharap agar mendapat hidayah sehingga bisa menyelamatkan umatnya dari kesesatan. Saat itu, Tuhan mengajarkan nabi Isa  Taurat dan Injil.

Perjalanan dakwah Nabi Isa AS sebenarnya tidak jauh berbeda dengan para nabi dan rasul lainnya. Tugas utamanya adalah menyeru manusia untuk percaya dan menyembah hanya Tuhan. Berbeda dengan Nabi Muhammad SAW yang diutus ke seluruh makhluk dari kalangan jin dan manusia, Nabi Isa diutus hanya untuk Bani Israil.

Meneladani Akhlak Nabi Isa AS

Nabi Isa memiliki kualitas tertentu yang harus ditiru oleh semua Muslim. Yang pertama berkaitan dengan keimanan kepada Allah SWT dan kesabarannya dalam menghadapi cobaan dari Allah SWT. Selain itu, Isa adalah seorang nabi yang memiliki iman yang kuat dan yang terpenting adalah rajin beribadah dan selalu mengikuti perintah Allah SWT agar selamat di hari akhir yang akan datang.

1. Berjuang dengan gigih membela agama Allah SWT.

Nabi Isa a.s. adalah sosok nabi yang sangat gigih  memperjuangkan keimanan kepada Allah SWT, meski diolok-olok sebagai anak yatim piatu. Ia juga difitnah oleh umatnya sendiri karena tugas dakwahnya dan ia hanya terpanggil untuk beribadah kepada Allah. Dia juga dianiaya oleh kaum bani israil dan diancam akan dibunuh serta dikhianati oleh muridnya Yahuza atau Yudas Iskariot. Namun, Allah swt. menyelamatkan Nabi Isa a.s.dari pembunuhan dengan menaikkannya ke langit sebagaimana firman Allah swt. Q.S. an-Nisa’ (4) : 159 :

وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا

“dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,”’ meskipun mereka tidak membunuhnya dan tidak membunuh; (atau) menyalibkan dia, tetapi (yang mereka bunuh) seorang pria yang menyerupai dengan nabi Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu.

Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya. Tetapi Allah telah mengangkat Isa ke hadirat-Nya. Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” Q.S. an-Nisa’ (4) : 157-158)

وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا

بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا

2. Menyukai Silaturahim

Nabi Isa a.s. ketika diangkat menjadi rasul untuk berdakwah, ia sering mengunjungi tetangga dan  kerabatnya untuk menerima panggilannya berdakwah. Ia sangat suka silaturahmi, karena ia mengerti bahwa silaturahmi mempererat persaudaraan. Dengan tetap berhubungan silaturahmi, orang lain merasa senang karena saudara mereka datang mengunjungi mereka.

Jadi sering-seringlah datang untuk mengunjungi kerabat, tetangga dan  saudara untuk berteman dan mengenal persaudaraan. Karena silaturahmi juga dapat meningkatkan kehidupan, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW. Silaturahmi  menghilangkan permusuhan dan sebaliknya mempererat persaudaraan.

3. Tidak suka balas dendam

Meskipun nabi Isa a.s. dia diolok-olok sejak kecil karena dia lahir tanpa ayah, tetapi dia tidak memiliki dendam sedikitpun terhadap orang-orang yang mengolok-oloknya. Sebaliknya, dia berteman dengan orang-orang yang  dengan ramah mengejeknya. Sama halnya dengan kalian, tidak ingin marah dengan orang yang telah menyakiti, menghina atau menyakiti kalian. Karena balas dendam tidak  menyelesaikan masalah. Tetapi dengan sikap pemaaf lah orang lain respek dan menghormati kita.

Ingatlah bahwa sifat balas dendam adalah sifat iblis. Jika seseorang dirasuki sifat pendendam, hidupnya tidak tenteram, karena ia selalu memikirkan bagaimana cara membalas dendam atas kejahatan orang lain yang  menganiayanya. Oleh karena itu,  Islam memerintahkan untuk menyebarkan sikap pemaaf dan tidak mementingkan diri sendiri, agar hidup selalu bahagia.

Mukjizat Nabi Isa AS

Nabi Isa AS adalah nabi terakhir yang diutus Allah untuk berkhotbah kepada kaum bani Israil. Hal ini bertujuan untuk menciptakan manusia yang bertakwa dan taat beribadah hanya kepada Allah SWT. Nabi Isa diberi segala kelebihan untuk memimpin zaman jahiliyah ke jalan yang penuh pencerahan, yaitu iman dan Islam.

Allah SWT memberikan berbagai mukjizat pada Nabi Isa sebagai persiapan perjalanan dakwahnya. Tujuannya adalah untuk menunjukkan dan meyakinkan masyarakat bahwa mereka harus menyembah hanya kepada Allah SWT. Di bawah Inilah mukjizat Nabi Isa AS yang bisa kita ketahui :

1. Nabi Isa lahir tanpa ayah

Dilahirkan tanpa ayah adalah keajaiban besar. Namun, Anda harus tahu bahwa Isa bukanlah satu-satunya nabi yang lahir tanpa ayah. Ada nabi-nabi lain yang Allah SWT ciptakan tanpa ayah, bahkan tanpa ibu siapakah itu? Benar, Nabi Adam AS.

2. Nabi Isa Bisa Berbicara Ketika Bayi

Mampu berbicara ketika masih bayi adalah keajaiban yang sangat uar biasa. Meskipun nabi Isa masih bayi, Allah memberinya kesempatan untuk berbicara kepada umat-Nya dan berkhotbah tentang dirinya. Beginilah cara orang bisa percaya dan berhenti mengolok-olok ibundanya Maryam.

Ketika Maryam berjalan melalui kumpulan orang, banyak yang mengejeknya. Karena mereka tidak melihat bayi Maryam sampai setelah lahir. Mereka menatap Maryam dengan curiga. Banyak tuduhan negatif dilontarkan kepadanya. Namun, Maryam tak mau menjawab berbagai tudingan menyakitkan itu. Ia lantas menyiratkan bahwa orang-orang yang menuduhnya berzina langsung bertanya kepada Nabi Isa yang berada di pelukannya saat itu.

“Bagaimana kita bisa berbicara dengan bayi yang baru lahir?” tanya mereka tidak percaya.

Isa menanggapi tuduhan orang-orang dengan kuasa Allah. Hal ini tercantum dalam Firman Allah QS Maryam: 27-33.

“Sesungguhnya aku ini hamba Allah. Dia memberiku alKitab (Injil) dan Dia menjadikanku seorang nabi. Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.  Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”

3. Nabi Isa dapat membawa makanan dari surga

Setelah Nabi Isa menerima permintaan besar dari hawariyyun Ini dimulai dengan Nabi Isa memberi kepada semua hambanya firman Allah berpuasa selama 30 hari. Namun, para pengikut nabi Isa meminta “hadiah” di akhir bulan.

“Ya Isa, putra Maryam, dapatkah Tuhanmu mengirimi kami makanan dari surga?” ini adalah doa para pengikut Isa.

Nabi Isa terkejut mendengar ini. Selain menguji kenabiannya, permintaan para pengikutnya juga merupakan semacam ujian kebesaran Allah. “Takutlah kepada Allah SWT jika kamu benar-benar percaya,” kata Isa.

Sebenarnya, para pengikutnya sudah melihat banyak mujizat Isa, tetapi mereka tidak pernah puas. Para pengikut Isa menyimpulkan bahwa mereka meminta makanan untuk ketenangan pikiran. Dengan demikian iman mereka dikuatkan. Akhirnya, Isa menyetujui permintaan para pengikutnya. Dia meminta kepada Tuhan agar permintaan umatnya dikabulkan.

“Ya Rabb kami. Turunkanlah kepada kami sebuah hidangan dari langit, yang hari turunnya akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan-Mu. Berilah kami rezeki. Engkaulah Sang Maha Pemberi rezeki,” mohon Nabi Isa.”

Tuhan kemudian menerima doa nabi Isa. Ada meja suci yang penuh dengan banyak makanan (Al Maidah) yang turun dari surga. Di sebelahnya ada dua awan yang membawa makanan kepada nabi Isa. Pada saat yang sama, Nabi Isa terus berdoa agar hidangan itu menjadi berkah dan bukan hukuman. Makanannya terdiri dari roti, ikan, delima dan buah-buahan dan banyak makanan lainnya.

Hidangan tersebut pun tidak pernah berakhir, bahkan jika ribuan orang memakannya. Namun belakangan para pengikutnya salah memahami keajaiban yang tertuang dalam surat Al Maidah ini. Mereka menganggap Isa sebagai anak Allah dan menyembah Dia. Kisah ini tercatat dalam Surat Al Maidah: 110-120.

إِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ اذْكُرْ نِعْمَتِي عَلَيْكَ وَعَلى وَالِدَتِكَ إِذْ أَيَّدْتُكَ بِرُوحِ الْقُدُسِ تُكَلِّمُ النَّاسَ فِي الْمَهْدِ وَكَهْلا وَإِذْ عَلَّمْتُكَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرَاةَ وَالإنْجِيلَ وَإِذْ تَخْلُقُ مِنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ بِإِذْنِي فَتَنْفُخُ فِيهَا فَتَكُونُ طَيْرًا بِإِذْنِي وَتُبْرِئُ الأكْمَهَ وَالأبْرَصَ بِإِذْنِي وَإِذْ تُخْرِجُ الْمَوْتَى بِإِذْنِي وَإِذْ كَفَفْتُ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَنْكَ إِذْ جِئْتَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ إِنْ هَذَا إِلا سِحْرٌ مُبِينٌ

(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) di waktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan izin-Ku, kemudian kamu meniup padanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah), waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israel (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata."

وَإِذْ أَوْحَيْتُ إِلَى الْحَوَارِيِّينَ أَنْ آمِنُوا بِي وَبِرَسُولِي قَالُوا آمَنَّا وَاشْهَدْ بِأَنَّنَا مُسْلِمُونَ

Dan (ingatlah), ketika Aku ilhamkan kepada pengikut Isa yang setia: "Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada rasul-Ku". Mereka menjawab: "Kami telah beriman dan saksikanlah (wahai rasul) bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang patuh (kepada seruanmu)".

إِذْ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ هَلْ يَسْتَطِيعُ رَبُّكَ أَنْ يُنَزِّلَ عَلَيْنَا مَائِدَةً مِنَ السَّمَاءِ قَالَ اتَّقُوا اللَّهَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

(Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa berkata: "Hai Isa putra Maryam, bersediakah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?" Isa menjawab: "Bertakwalah kepada Allah jika betul-betul kamu orang yang beriman".

قَالُوا نُرِيدُ أَنْ نَأْكُلَ مِنْهَا وَتَطْمَئِنَّ قُلُوبُنَا وَنَعْلَمَ أَنْ قَدْ صَدَقْتَنَا وَنَكُونَ عَلَيْهَا مِنَ الشَّاهِدِينَ

Mereka berkata; "kami ingin memakan hidangan itu dan supaya tenteram hati kami dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu".

قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا أَنْزِلْ عَلَيْنَا مَائِدَةً مِنَ السَّمَاءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لأوَّلِنَا وَآخِرِنَا وَآيَةً مِنْكَ وَارْزُقْنَا وَأَنْتَ خَيرُ الرَّازِقِينَ

Isa putra Maryam berdoa: "Ya Tuhan kami, turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan Engkaulah Pemberi rezeki Yang Paling Utama".

قَالَ اللَّهُ إِنِّي مُنَزِّلُهَا عَلَيْكُمْ فَمَنْ يَكْفُرْ بَعْدُ مِنْكُمْ فَإِنِّي أُعَذِّبُهُ عَذَابًا لا أُعَذِّبُهُ أَحَدًا مِنَ الْعَالَمِينَ

Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, barang siapa yang kafir di antaramu sesudah (turun hidangan itu), maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorang pun di antara umat manusia".

وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ إِنْ كُنْتُ قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلا أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ إِنَّكَ أَنْتَ عَلامُ الْغُيُوبِ

Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?" Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib-gaib".

مَا قُلْتُ لَهُمْ إِلا مَا أَمَرْتَنِي بِهِ أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ وَكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَا دُمْتُ فِيهِمْ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أَنْتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ

Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan) nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.

إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

قَالَ اللَّهُ هَذَا يَوْمُ يَنْفَعُ الصَّادِقِينَ صِدْقُهُمْ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

Allah berfirman: "Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida terhadap-Nya. Itulah keberuntungan yang paling besar".

لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَمَا فِيهِنَّ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya; dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

4. Nabi Isa Naik ke Surga Selama Peristiwa Penyaliban

Suatu ketika orang-orang Yahudi berencana untuk membunuh nabi Isa. Tafsir Ibnu Katsir menyebutkan bahwa orang-orang Yahudi mendorong Raja Dimasyq (Damaskus), seorang musyrik penyembah bintang. Mereka mengatakan bahwa ada seorang pria di Baitul Maqdis yang menghasut orang banyak untuk memberontak melawan raja. Marah, raja memerintahkan gubernurnya untuk menangkap nabi Isa, menyalibkannya dan mengikat kepalanya dengan duri.

Sementara itu, Allah melindungi Nabi Isa dengan meniru para sahabat Nabi Isa mirip dirinya sendiri. Ketika penangkapan itu terjadi, nabi Isa diangkat ke surga. Disebutkan dalam QS. An-Nisa: 157-159 Dan karena perkataan mereka:

“Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa Putra Maryam, Rasul Allah’. Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.”

5. Nabi Isa dapat menghidupkan burung dari patung tanah liat

Saat itu, para pemuka agama masih memegang kitab  Taurat dan menentang ajaran Nabi Isa. Raja Herodes mengetahui khotbah nabi isa. Raja Herodes tidak percaya dengan khotbah nabi Isa, tetapi meminta mukjizat untuk ditunjukkan. Bahkan, Raja Herodes segera mengumpulkan rakyatnya untuk melihat mukjizat itu.

Nabi Isa kemudian membuat patung berbentuk burung dari tanah liat. Ketika nabi Isa meniupnya, patung itu tiba-tiba hidup kembali dan terbang.

6. Nabi Isa dapat menyembuhkan seorang penderita kusta sampai buta

Mukjizat lain dari nabi Isa adalah menyembuhkan penderita kusta. Selain itu, nabi Isa juga dapat memulihkan penglihatan bagi mereka yang buta sejak lahir.

Hal ini dinyatakan dalam QS Al Maidah:110 sebagaimana diatas.

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ditunggu komentarnya sob