Pages - Menu

Halaman

08 Desember 2025

Panduan langkah demi langkah yang mudah : membeli saham untuk pertama kalinya

Peta Perjalanan Membeli Saham Pertama Kali. Berikut adalah peta visual yang merangkum seluruh proses yang akan dijelaskan di bawah. Anda dapat mengikutinya langkah demi langkah. 

A : Langkah 1 : Belajar & Pahami Risiko
B : Langkah 2 : Pilih Sekuritas & Buka Rekening
C : Langkah 3 : Setor Dana Awal
D : Langkah 4 : Analisis & Pilih Saham
E : Langkah 5 : Lakukan Order Beli
F : Langkah 6 : Pantau & Evaluasi


Sekarang, mari kita bahas detail setiap langkahnya.


Langkah 1 : Belajar dan Pahami Risiko (Paling Penting!)
Jangan langsung terjun! Luangkan waktu untuk memahami dasar-dasarnya.
Pahami Risiko : Saham adalah instrumen high risk, high return. Nilainya bisa naik, tapi juga bisa turun. Anda harus siap secara mental.
Pelajari Istilah : Pahami arti IHSG, lot, bid/ask, capital gain, dividen, blue chip, dll. Banyak sumber gratis di internet, website Bursa Efek Indonesia (BEI), dan aplikasi sekuritas.
Tentukan Tujuan Investasi : Apakah untuk jangka panjang (untuk dana pensiun, pendidikan anak) atau jangka pendek (trading)? Untuk pemula, investasi jangka panjang biasanya lebih disarankan.

Langkah 2 : Pilih Perusahaan Sekuritas dan Buka Rekening Efek
Anda tidak bisa membeli saham langsung di bursa seperti belanja di pasar. Anda perlu perantara yang disebut Perusahaan Sekuritas (broker).
Cara Memilih Sekuritas :
Terdaftar di OJK : Pastikan sekuritas legal dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Platform/Aplikasi : Cari yang aplikasi mobile-nya user-friendly dan stabil.
Biaya Transaksi (Brokerage Fee) : Bandingkan komisi yang dibebankan untuk setiap transaksi jual/beli.
Biasanya sekitar 0.10% - 0.25%.
Layanan Customer Service: Pastikan layanannya mudah dihubungi.

Proses Pembukaan Rekening : Sekarang semuanya bisa dilakukan online.
1. Kunjungi website atau download aplikasi sekuritas pilihan Anda (contoh : Mirae Asset, IPOT, Phillip,BRI Danareksa, dll).

2. Isi formulir pendaftaran secara digital dan upload dokumen yang diperlukan (KTP, NPWP, buku tabungan).
3. Anda akan melalui proses verifikasi wajah (face recognition).
4. Setelah disetujui (bisa beberapa jam hingga 1-2 hari), Anda akan mendapatkan Rekening Efek dan akses ke aplikasi trading.

Langkah 3 : Setorkan Dana ke Rekening Dana Nasabah (RDN)
Setelah rekening efek aktif, Anda perlu mengisinya dengan uang.
RDN (Rekening Dana Nasabah) : Ini adalah rekening khusus di bank kustodian (seperti BCA, BNI, Mandiri, dll)
yang terhubung dengan rekening efek Anda. Dana untuk beli saham dan hasil penjualan saham akan berada di sini.
Cara Setor : Melalui transfer bank biasa dari rekening pribadi Anda ke nomor RDN yang diberikan.
Prosesnya hampir instan.

Langkah 4 : Analisis dan Memilih Saham yang Akan Dibeli
Ini adalah langkah kritis. Jangan asal beli!
Untuk Pemula (Investasi Jangka Panjang) :
Fokus pada Saham Blue Chip : Cari perusahaan besar, fundamentalnya kuat, dan punya track record bagus. Contoh : BBCA (Bank BCA), BBRI (Bank BRI), UNVR (Unilever), TLKM (Telkom). Risikonya relatif lebih rendah.
Analisis Sederhana : Lihat apakah perusahaan itu punya produk yang kita kenal, manajemennya baik, dan bisnisnya menguntungkan.
Belajar Dua Jenis Analisis :
1. Analisis Fundamental : Menganalisis laporan keuangan, prospek bisnis, dan nilai intrinsik perusahaan. Cocok untuk investor jangka panjang.
Analisis Teknikal : Menganalisis pergerakan harga grafik untuk memprediksi arah harga berikutnya.
Cocok untuk trader jangka pendek.


Langkah 5 : Melakukan Order Beli (Praktik Langsung!)
Sekarang saatnya aksi! Misalnya, Anda ingin beli saham BANK ABC.
1. Buka aplikasi sekuritas Anda dan login.
2. Cari kode saham BANK ABC, misalnya BBCA.
3. Masuk ke menu Beli atau Order.
4. Isi jumlah lot. Ingat! 1 lot = 100 lembar saham. Harga saham BBCA misalnya Rp 7.000 per lembar. Jika beli 1 lot, berarti Anda membeli 100 lembar x Rp 7.000 = Rp 700.000 (belum termasuk biaya komisi).
5. Tentukan harga beli. Untuk pemula, gunakan "Market Order (order pada harga pasar saat itu). Artinya, sistem akan membeli saham pada harga terbaik yang tersedia di pasar.
6. Submit/Kirim order. Dana akan secara otomatis dipotong dari RDN Anda.
7. Tunggu eksekusi. Untuk market order, prosesnya biasanya sangat cepat (beberapa detik). Saham yang Anda beli akan muncul di portofolio Anda.

Langkah 6 : Memantau dan Mengevaluasi Portofolio
Setelah membeli, pantau kinerja saham Anda secara berkala, tapi jangan panik dengan fluktuasi harian.
Fokus pada kinerja perusahaan dalam jangka panjang, bukan naik-turun harga harian.
Pelajari dari pengalaman. Mengapa saham A naik? Mengapa saham B turun?

Tips Penting untuk Pemula
1. Start Small : Mulailah dengan modal yang kecil dulu. Rp 1-5 juta sudah bisa untuk belajar. Yang penting adalah memahami proses dan merasakan psikologi pasar.
2. Diversifikasi (Jangan Taruh Semua Telur dalam Satu Keranjang) : Jangan habiskan semua modal untuk 1 saham saja. Beli beberapa saham dari sektor yang berbeda (misalnya: 1 saham bank, 1 saham konsumen, 1 saham infrastruktur) untuk meminimalisir risiko.
3. Bersikap Sabar (Investasi, Bukan Judi) : Investasi saham adalah tentang komitmen jangka panjang. Jangan terpancing untuk jual saat harga turun sedikit atau beli gegara takut kehilangan saat harga naik.
4. Hindari fOMO (Fear Of Missing Out) : Jangan asal ikut-ikutan beli saham hanya karena orang lain bilang bakal naik. Lakukan penelitian Anda sendiri.


Selamat memulai perjalanan investasi Anda! Langkah pertama membeli saham pertama itu yang paling berkesan.
Lakukan dengan tenang dan penuh perhitungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ditunggu komentarnya sob