Assalamualaikum salam sejahtera dan salam sukses selalu, saling geseknya antara PT. Surya Nusa Nadi Cipta Pasir Datar, Sukabumi dengan warga yang petani Pasir Datar sendiri sudah lama terjadi.
Kejadian tersebut mengkrucut dan menimbulkan huru hara yang diakibatkan berita - berita bohong dan sedarinya warga yang menerima berita tersebut seharusnya memfilter atau setidaknya mempertanyakan apakah benar berita tersebut.
Dari berbagai sumber berawal tanggal 2 Agustus 2017 dimana H. Solihin dijemput empat orang karyawan PT. SNNC, dari informasi yang saya himpun dari berbagai sumber, sekitar pukul 09.00 WIB dari pihak PT SNN bersama H Solihin (60 tahun) yang merupakan petani Pasirdatar berangkat ke Polres untuk mencabut Laporan Polisi (LP) atas tuduhan penyerobotan lahan.
Dari cerita Saepudin (35 tahun), anak H. Solihin kepada sumber mengatakan bahwa bapaknya cerita pada dia, ia (H. Solihin) akan ke Polres bersama pihak perusahaan untuk mencabut perkara. Cuma dia (Saepudin) bingung, kalau ia (H. Solihin) mau menyerahkan lahan, tinggal kesepakatan saja dengan perusahaan, tidak usah ke Polres. Perusahaan saja yang mencabut karena ia (H. Solihin) sebagai terlapor dan belum ada surat panggilan polisi,
Sampai sore hari tak kunjung datang juga, keluarga dari (H. Solihin sudah gusar dan tidak tenang, sehingga ketidakppulangannya H. Solihin menimbulkan berb agai argumen dibeberapa warga alhasil warga yang sudah bermusuhan dengan perusahaan pun tidak terkendali lagi sehingga terjadilah pembakaran kantor.
nformasi yang dihimpun sumber, warga merusak karena ada informasi penyekapan dilakukan pihak perusahaan. Dari informasi tersebut, tanpa dikomando massa langsung melakukan pengrusakan. Sedikitnya 3 unit motor diceburkan ke dalam kolam perusahaan. 3 unit mobil dirusak dan seluruh fasilitas kantor dibakar.
Entah siapa yang mengkomandoi, ratusan warga menyerbu perusahaan itu dan merusak fasilitas yang ada seperti hampir seluruh bangunan dibakar dan menara komunikasi juga dirubuhkan, sejumlah barang-barang di dalam kantor juga hancur akibat aksi perusakan.
Amuk massa itu segera dicegah oleh ratusan polisi dan anggota TNI. Hingga pukul 00.20 petugas masih berjaga-jaga. dan untuk memadamkan api, empat unit mobil pemadam kebakaran dikertahkan. Belum ada keterangan resmi dari polisi atas amuk massa itu.
4 unit mobil pemadam kebakaran diturunkan dalam kejadian ini untuk memadamkan api. Sekitar pukul 22.00 api akhirnya dapat dipadamkan. Polisi langsung melakukan identifikasi di lokasi kejadian.
Berbagtai sumber
terimakasih atas informasinya dan jangan lupa kunjungi kami di http://aromaessen.com/essen-galatama-lele/
BalasHapus