Dalam literatur hadits, terungkap ada 124.000 nabi dan 315 rasul. Misalnya, dalam hadits Imam Ahmad yang bersumber dari Abu Umamah. Nabi SAW bersabda, “Aku bertanya, “Ya Rasulullah, ada berapakah jumlah nabi? Rasulullah menjawab, “Nabi ada 124.000 dan di antara mereka ada para rasul sebanyak 315. Mereka sangat banyak”. Hadits ini memberi informasi akan dua hal. Pertama, nabi ada 124.000. Kedua, rasul ada 315. Artinya, 124.000 nabi itu bukan semuanya rasul. Namun 315 rasul itu semuanya adalah nabi. Persamaannya, mereka semua menerima wahyu dari Allah SWT. Sebanyak 315 rasul menerima wahyu untuk disampaikan kepada orang lain. Bagi yang disebut nabi, mereka menerima wahyu dari Allah SWT untuk diri mereka sendiri. Karena memang nabi diutus oleh SWT ke tengah kaum yang sudah beriman. Berbeda halnya dengan rasul yang mendapat risalah bagi kaum yang masih kafir. Namun informasi mengenai 124.000 nabi dan 315 rasul tidak ditemui dalam al-Qur’an.
Sejatinya, kendati tidak menyebut angka, informasi yang mengarah pada bilangan nabi dan rasul terekam juga dalam al-Qur’an. Misalnya, “Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu” (QS. al-Nisaa/4: 164). Pengarang Tafsir Jalalain menuturkan bahwa Allah SWT mengutus 8.000 nabi. 4.000 dari kalangan Bani Israil dan 4.000 lagi dari kelompok manusia lainnya. Dari sisi bilangan, ini pendapat yang berbeda. Tapi yang menarik ternyata ada 4.000 orang Bani Israil yang ditugaskan menjadi nabi dan karena itu mereka mendapat wahyu untuk diri sendiri. Dari ayat di atas, diketahui ada para rasul yang tidak diceritakan dalam al-Qur’an sehingga manusia tidak mengetahui secara pasti. Yang tidak diceritakan inilah yang berjumlah 124.000 nabi dan 315 rasul dikurangi yang tertera di dalam al-Qur’an. Dikisahkan ada 18 rasul dalam surah al-An’am dan sisanya dalam surah lainnya. Syaikh Nawawi Banten dalam Tafsir Munir menuturkan bahwa Allah SWT tidak membeda-bedakan di antara para nabi dan rasul itu dalam konteks memperoleh wahyu. Artinya mereka semua mendapat wahyu. Bedanya, para nabi mendapat wahyu melalui mimpi, sedangkan para rasul melalui mimpi dan juga melalui perantara malaikat dengan cara berkomunikasi. Dalam Qathrul Ghaits, Syaikh Nawawi Banten memberi informasi mengenai bilangan para rasul yang berbeda-beda. Pertama, ada yang menyebut 313 rasul. Imam Baihaki menuliskan hadits yang bersumber dari Abu Dzar yang bertanya, “Ya Rasulullah, berapakah para rasul itu?” Nabi SAW menjawab, “Ada 313 rasul. Mereka sangat banyak”. Bagi Syaikh Nawawi Banten, jumlah 313 itu sama seperti jumlah bilangan pasukan perang Badar. Kedua, ada yang menyebut 314 rasul. Menurut Syaikh Nawawi Banten, jumlah ini seperti bilangan pasukan Thalut yang berhasil mengalahkan pasukan Jalut. Pasukan Thalut dikenal sebagai bala tentara yang memiliki kesabaran luar biasa.
Thalut adalah orang yang dipilih Allah SWT untuk jadi raja, seperti firman-Nya, “Nabi mereka mengatakan kepada mereka, “Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu” (QS. al-Baqarah/2: 247). Sementara menurut pengarang Tafsir al-Maraghi, diungkap bahwa Jalut atau Goliat adalah panglima terkuat bangsa Palestina.
Ketiga, ada 315 rasul, seperti diurai dalam hadits Imam Ahmad yang bersumber dari Abu Umamah di atas. Selain itu, ada hadits lain yang bersumber dari Abu Dzar yang bertanya, “Ya Rasulullah, berapakah para rasul itu?” Nabi SAW menjawab, “Ada 315 rasul. Mereka sangat banyak” (HR. Baihaki). 315 rasul inilah jumlah yang paling dikenal.
Adapun Tugas utama seorang rosul adalah sebagai berikut :
Rasul mendapatkan wahyu dari Allah SWT untuk kemudian disampaikan kepada seluruh umatnya.
Diutus dengan membawa syariat baru.
Rasul diutus kepada kaum kafir muysrikin
Rasul yang pertama adalah Nabi Nuh ‘alahi salam
Jumlah rasul lebih sedikit dari pada jumlah nabi
Setiap rasul adalah nabi
Rasul dapat menerima wahyu melalui mimpi maupun melalui malaikat dan ia dapat melihat serta berkomunikasi dengan malaikat secara langsung.
Seluruh rasul yang menjadi utusan Allah selamatkan dari percobaan pembunuhan oleh kaumnya yang ingkar.
Apakah Nabi Isa AS, telah wafat? : Jawabannya tidak, sebab percobaan pembunuhan atasnya tidak terjadi, maka Allah mengangkatnya ke atas langit hingga saat ini. Ini hal yang tidak perlu kita perdebatkan. Sebab hadits mengenai itu juga sangat jelas. Itu salah satu contoh perlindungan Allah kepada Rasulnya atas percobaan pembunuhan.
Menurut Riwayat dari sahabat Anas Ra, menyebutkan nama-nama Nabi selain 25 yang perlu kita ketahui (tidak menjadi sebuah kewajiban):
Tsits as – Harbad as : Tsits as, Anuwsy as, Qiynaaq as, Mahyaa’iyl as, Akhnuwh as, Mutawatsilakh as, Abhaf as, Murdaaziyman as, Tsari’ as, Sholeh as, Arfakhsyad as, Shofwaan as, Handholah as, Ishoon as, Tsama’il as, Luthoon as, Ya’wa as, Kaylun as, Yusya’ as, Daaniyaal as, Bunasy as, Balyaa as, Armiyaa as, Aus as, Dzanin as, Alhami’ as, Tsabits as, Ghobir as, Hamilan as, Uzair as, Azkolan as, Izan as, Alwun as, Zayin as, Aazim as, Harbad as.
Syadzun as – Dhofdho as : Syadzun as, Sa’ad as, Gholib, as, Syamaas as, Syam’un as, Fiyaadh as, Qidhon as, Saarom as, Ghinadh as, Saanim as, Ardhun as, Babuzir as, Kazkol as, Baasil as, Baasan as, Lakhin as, Ilshots as, Rasugh as, Rusy’in as, Alamun as, Lawqhun as, Barsuwa as, al-A’dzim as, Ratsaad as, Syarib as, Habil as, Mublan as, Imron as, Harib as, jurits as, Tsima as, Dhorikh as, sifaan as, Qubayl as, Dhofdho as.
Ishoon as – Isybiil as : Ishoon as, Ishof as, Shodif as, Barwa’ as, Haashiim as, iyaan as, Aashim as, Wijaan as, Mishda’ as, aaris as, Syarhabil as, Harbiil as, Hazqiil as, Asymu’il as, Imshon as, Kabiir as, Saabats as, Ibaad as, Basylakh as, Rihaan as, Imdan as, Mirqoon as, Hanaan as, Lawhaan as, walum as, Ba’yul as, Bishos as, Hibaan as, Afliq as, Qoozim as, Ludhoyr as, wariisa as, midh’as as, Hudzamah as, Syarwahil as, Ma’nil as, Mudrik as, Hariim as, Baarigh as, Harmiil as, Jaabadz as, Dzarqon as, Ushfun as, Barjaaj as, Naawi as, Hazruyiin as, Isybiil as.
Ithoof as – Khoofikh as : Ithoof as, Mahiil as, Zanjiil as, tsamithon as, alqowm as, Hawbalad as, Solih as, saanukh as, Raamiil as, zaamiil as, Qoosim as, Baayil as, Yaazil as, Kablaan as, Baatir as, Haajim as, Jaawih as, Jaamir as, haajin as, Raasil as, Waasim as, Raadan as, Saadim asa, Syu’tsan as, Jaazaan as, Shoohid as, shohban as, Kalwan as, shoo’id as, Ghifron as, Ghooyir as, Lahuun as, Baldakh as, Haydaan as, Laawii as, Habro’a as, Naashii as, Haafik as, Khoofikh as.
Kaashikh as – Dirbaan as : Kaashikh as, Laafats as, naayim as, Hajaam as, Miyzad as, Isyamaan as, Rahiilan as, Lathif as, Barthofun as, A’ban as, Awroidh as, Muhmuthshir as, Aanin as, Namakh as, Hunudwal as, Mibshol as, mudh’ataam as, Thomil as, Thoobikh as, Muhmam as, Hajrom as, Adawan as, Munbidz as, Baruun as, Raawan as, Mu’biin as, Muzaahiim as, Yaniidz as, Lamii as, Firdaan as, Jaabir as, Saalum as, Asyh as, Harooban as, Jaabuk as, Aabuj as, Miynats as, Qoonukh as, Dirbaan as.
Shokhim as – Nudzoyr as : Shokhim as, Haaridh as, Haarodh as, Harqiil as, Nu’man as, Azmiil as, Murohhim as, Midaas as, Yanuuh as, Saasaan as, Furyum as, Farbusy as, Shohib as, Ruknu as, Aamir as, Sahnaq as, zakhun as, Hiinyam as, Iyaab as, Shibah as, Arofun as, Mikhlad as, Marhum as, Shonid as, Gholib as, Abdullah as, Adruzin as, Idasaan as, Zahron as, Bayi’ as, Nudzoyr as.
Hawziban as – Jurhas as : Hawziban as, Kaayiwuasyim as, Fatwan as, Aabun as, Raabakh as, Shoobih as, Musalun as, Hijaan as, Rawbal as, Rabuun as, Mu’iilan as, Saabi’an as, Arjiil as, Bayaghiin as, Mutadhih as, Rahiin as, Mihros as, Saahin as, Hirfaan as, Mahmuun as, Hawdhoon as, Alba’uts as, Waid as, Rahbul as, Biyghon as, Batiihun as, Hathobaan as, Aamil as, Zahirom as, Iysaa as, Shobiyh as, Yathbu’ as, Jaarih as, Shohiyb as, Shihats as, Kalamaan as, Bawumii as, Syumyawun as, Arodhun as, Hawkhor as, Yaliyq as, Bari’ as, Aa’iil as, Kan’aan as, Hifdun as, Hismaan as, Yasma’ as, Arifur as, Aromin as, Fadh’an as, Shoqhoon as, Syam’un as, Rishosh as, aqlibuun as, Saakhim as, Khoo’iil as, Ikhyaal as, Hiyaaj as, Jurhas as.
Adapun ke 25 nama nabi dalam Islam, yang wajib kita ketahui dan kita Imani keberadaannya, telah tertulis dalam berbagai ayat dalam Al-quran sebagai berikut :
1. Nabi Adam ‘alaihis salam
2. Nabi Idris ‘alaihis salam
3. Nabi Nuh ‘alaihis salam
4. Nabi Hud ‘alaihis salam
5. Nabi Shalih ‘alaihis salam
6. Nabi Ibrahim ‘alaihis salam
7. Nabi Luth ‘alaihis salam
8. Nabi Ismail ‘alaihis salam
9. Nabi Ishaq ‘alaihis salam
10. Nabi Ya’qub ‘alaihis salam
11. Nabi Yusuf ‘alaihis salam
12. Nabi Ayub ‘alaihis salam
13. Nabi Dzulkifli ‘alaihis salam
14. Nabi Yunus ‘alaihis salam
15. Nabi Syu’aib ‘alaihis salam
16. Nabi Musa ‘alaihis salam
17. Nabi Harun ‘alaihis salam
18. Nabi Ilyas ‘alaihis salam
19. Nabi Ilyasa ‘alaihis salam
20. Nabi Daud ‘alaihis salam
21. Nabi sulaiman ‘alaihis salam
22. Nabi Zakariya ‘alaihis salam
23. Nabi Yahya ‘alaihis salam
24. Nabi Isa ‘alaihis salam
25. Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassalam
Ke 5 nabi yang dimaksud mendapat gelar Ulul Azmi, berikut daftar nama mereka adalah :
1. Nabi Nuh A.S
2. Nabi Ibrahim A.S
3. Nabi Musa A.S
4. Nabi Isa A.S
5. Nabi Muhammad SAW
Dari ke 5 Nabi dan Rasul Ulul Azmi, Nabi terbaik yang menjadi panutan seluruh Umat Muslim dan risalah yang dibawanya berlaku sampai hari kiamat yaitu adalah nabi Muhammad SAW.
Semoga bermanfaat.