kampung cisitu

  • View Indah

    Salah satu pemandangan yang menyejukan ketika melihat hijaunya sawah.

  • Central Cisitu

    Inilah pusat nya kampung cisitu, tetap asri dan nyaman.

  • Masjid An-nuur

    Masjid yang menjadi kebanggaan warga kampung cisitu.

  • Adi Albukhori

    Akademi Dakwah Indonesia membuka cabang untuk wilayah sukabumi di kampung cisitu.

  • Sungai

    Disinilah anak-anak jaman dulu kalau mandi bersama teman-temannya.

Terimakasih sudah singgah di blog kampung cisitu
Tampilkan postingan dengan label islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label islam. Tampilkan semua postingan

Keutamaan Puasa Syawal 6 hari

 Puasa sunnah yang disyariatkan selain Puasa Dawud, Puasa Senin dan Kamis, Puasa di bulan Sya’ban, Puasa Tasu’a dan Asyura (Muharram),

Puasa hari Arafah adalah Puasa enam hari di bulan Syawal atau biasa disebut Puasa Syawal. Banyak keutamaan melaksanakan Puasa Sunnah Syawal,

yaitu seperti puasa sepanjang masa dan dilipatkan pahalanya.

Dalam Keputusan Munas Tarjih ke-26 di Padang tahun 2003 j.o. Keputusan Muktamar Tarjih XXI di Klaten tahun 1980 tentang Puasa Tathawu’

disebutkan bahwa dalil Puasa Syawal sebagai berikut:

عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ … أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ[رواه الجماعة إلا البخاري والنسائي] .

Artinya: Dari Abi Ayyub al-Anshari r. a. (diriwayatkan) … bahwa Rasulullah saw bersabda: Barang siapa sudah melakukan puasa Ramadan,

kemudian menambahkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka seolah-olah ia telah melaksanakan puasa sepanjang masa. [HR Jama’ah ahli hadis selain dan  an-Nasa’i].

عَنْ ثَوْبَانَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ فَشَهْرٌ بِعَشَرَةِ أَشْهُرٍ وَصِيَامُ سِتَّةِ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ فَذَلِكَ تَمَامُ صِيَامِ السَّنَةِ . [رواه أحمد] .

Artinya: Dari Tsauban, dari nabi saw (diriwayatkan bahwa) beliau bersabda: Barang siapa berpuasa Ramadan,

maka pahala satu bulan Ramadan itu (dilipatkan sama) dengan puasa sepuluh bulan, dan berpuasa enam hari sesudah Idul Fitri [dilipatkan sepuluh menjadi enam puluh],

maka semuanya (Ramadan dan enam hari bulan Syawal) adalah genap satu tahun. [HR Ahmad].

وَفِيْ رِوَايَةِ ابْنِ مَاجَه : مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ وَ مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا .

Artinya: Di dalam riwayat Ibnu Majah dinyatakan [bahwa Rasulullah saw bersabda]: Barangsiapa berpuasa Ramadan dan enam hari sesudah Idul Fitri,

maka itu sama pahalanya dengan puasa genap setahun. Dan barangsiapa melakukan satu kebaikan, maka ia akan memperoleh (pahala) sepuluh kali lipat.

ولإطلاق لفظ الحديث المتقدم من غير تعيين لأحدهما

Artinya: Karena keumuman matan hadis yang terdahulu tanpa adanya ta’yin (penjelasan berturut-turut atau berpisah-pisah) maka puasa syawal bisa dikerjakan

berturut-turut atau berpisah-pisah.

Puasa Sunnah Syawal dilaksanakan setelah hari raya idul fitri antara 2 sampai 30 Syawal.

Tata cara Puasa Sunnah Syawal berdasarkan Tarjih Muhammadiyah diperbolehkan berurutan selama enam hari atau acak.

Menjalankan puasa tidak hanya sekedar menahan lapar, haus, dorongan seksual dan keinginan lainnya.

Menurut Tarjih Muhammadiyah puasa juga sebagai tempat pendidikan diri dan juga pembentukan karakter, kemudian penguatan kemauan, dan meneguhkan kedisiplinan.

Semoga bermanfaat.

Share:

Awal puasa 1 Ramadhan 2024 versi pemerintah, NU, Muhammadiyah, hingga BMKG?

 

Informasi-Blog Cisitu, Saat ini, umat Islam telah memasuki pertengahan bulan Syaban. Artinya, tinggal menghitung hari, umat Islam di Indonesia akan menyambut bulan Ramadhan. Lantas, kapan awal puasa 1 Ramadhan 2024 versi pemerintah, NU, Muhammadiyah, hingga BMKG?

Setiap tahunnya, penentuan jatuhnya awal puasa memiliki cara yang berbeda-beda. Hal tersebut membuat awal puasa 1 Ramadhan bisa jadi berbeda-beda.

Beberapa lembaga dan institusi di Indonesia biasanya memperkirakan kapan awal puasa Ramadhan akan tiba. Di antaranya adalah versi pemerintah, NU, Muhammadiyah dan BMKG.



Awal Puasa 1 Ramadhan 2024 Versi Pemerintah
Di Indonesia, penentuan awal puasa 1 Ramadhan dilakukan oleh Kementerian Agama melalui sidang isbat.
Kegiatan itu menjadi pertanda awal puasa 2024 akan segera dimulai.

Mengutip laman resminya, Kementerian Agama akan melaksanakan pemantauan Hilal (rukyatulhilal) awal Ramadhan pada 10 Maret 2024. Penentuan ini bertepatan dengan 29 Syaban 1445 H dan dilakukan di 134 titik di seluruh Indonesia. Jadi, hasil pemantauan tersebut akan menentukan kapan dimulainya puasa Ramadhan.

Sejauh ini, belum ada informasi resmi mengenai awal Ramadhan 2024 menurut pemerintah. Meski begitu, berdasarkan pada Kalender Islam Hijriah yang dirilis oleh Kementerian Agama, diprediksi awal puasa Ramadhan 2024 akan jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.


Awal Puasa 1 Ramadhan 2024 Versi NU
Sama seperti pemerintah, NU juga menentukan awal Ramadhan melalui sidang isbat. Dengan demikian, belum ada informasi resmi mengenai tanggal awal Ramadhan 2024.

Namun, awal Ramadhan menurut NU biasanya akan sama dengan pemerintah yang diprediksi akan jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024. Hal ini dikarenakan kedua nya menggunakan cara yang sama, yakni sidang isbat.


Awal Puasa 1 Ramadhan 2024 Versi Muhammadiyah
Berbeda dengan pemerintah dan NU, dalam menentukan awal Ramadhan 2024, Muhammadiyah menggunakan metode hasil Hisab Hakiki Wujudul Hilal. Penentuan awal Ramadhan 2024 ini dimuat dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan nomor 1/MLM/I.0/E/2024 yang telah ditandatangani oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti pada 12 Januari 2024.

Maklumat tersebut menyatakan bahwa awal puasa Ramadhan 2024 menurut Muhammadiyah akan dilaksanakan pada Senin, 11 Maret 2024. Kemudian untuk Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1445 H akan jatuh pada Rabu Pahing, 10 April 2024.


Awal Puasa 1 Ramadhan Menurut BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis informasi terkait perkiraan awal bulan Ramadan 1445 Hijriah, penentu awal puasa 2024. Berdasarkan laporan BMKG, awal Ramadhan 2024 berpotensi akan jatuh pada hari yang berbeda sesuai dengan penghitungan yang digunakan.

Dalam laporannya, BMKG menyebutkan bahwa konjungsi geosentrik (ijtima') akan kembali terjadi pada Minggu, 10 Maret 2024 pada pukul 16.00 WIB. Dengan waktu Matahari terbenam paling awal pukul 17.51 WIT di Waris, Papua. Dan waktu Matahari terbenam paling akhir pukul 18.50 WIB di Banda Aceh, Aceh.


Secara astronomis, pelaksanaan rukyatul hilal penentu awal bulan Ramadhan ditentukan setelah matahari terbenam tanggal 10 Maret 2024, bagi yang di tempatnya konjungsi terjadi sebelum matahari terbenam. Dan tanggal 11 Maret 2024, bagi yang konjungsinya terjadi setelah matahari terbenam.

Sementara bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Ramadhan, maka perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat matahari terbenam tanggal 10 dan 11 Maret 2024 tersebut.

Untuk kondisi hilal Ramadhan 2024 sendiri, BMKG mengungkap sejumlah prediksi. Dalam kajian bertajuk 'Informasi Prakiraan Hilal Saat Matahari Terbenam Tanggal 10 dan 11 Maret 2024 Penentu Awal Bulan Ramadan 1445 H', BMKG mengungkap kondisi hilal masih di bawah standar MABIMS untuk 10 Maret dan sudah memenuhi kriteria untuk 11 Maret.

Dari berbagai sumber, semoga bermanfaat.
Share:

Puasa

 

Islam-blog cisitu : Ramadhan tidak lama lagi akan segera tiba, artikel kali ini saya ingin menulis khusus PUASA (SHAUM).

1. Keutamaan bulan Ramadan

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda : Apabila tiba bulan Ramadan, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu neraka dan setan-setan dibelenggu. (Shahih Muslim No.1793)

2. Wajib berpuasa Ramadan jika melihat hilal awal Ramadan dan berhenti puasa jika melihat hilal awal Syawal. Jika tertutup awan, maka hitunglah 30 hari

Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Dari Nabi saw. bahwa beliau menyebut-nyebut tentang bulan Ramadan sambil mengangkat kedua tangannya dan bersabda : Janganlah engkau memulai puasa sebelum engkau melihat hilal awal bulan Ramadan dan janganlah berhenti puasa sebelum engkau melihat hilal awal bulan Syawal. Apabila tertutup awan, maka hitunglah (30 hari). (Shahih Muslim No.1795)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda : Apabila engkau melihat hilal (awal bulan Ramadan), maka hendaklah engkau memulai puasa. Apabila engkau melihat hilal (awal bulan Syawal), maka hendaklah engkau berhenti puasa. Dan apabila tertutup awan, maka hendaklah engkau berpuasa selama 30 hari. (Shahih Muslim No.1808)

3. Larangan berpuasa satu atau dua hari sebelum bulan Ramadan

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda : Janganlah engkau berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadan, kecuali bagi seorang yang biasa berpuasa, maka baginya silakan berpuasa. (Shahih Muslim No.1812)

4. Bulan yang berjumlah 29 hari

Hadis riwayat Ummu Salamah ra.: Bahwa Rasulullah saw. pernah bersumpah tidak akan menemui sebagian istri-istrinya selama sebulan. Dan setelah 29 hari berlalu, beliau datang menemui mereka. Kemudian beliau ditanya : Wahai Nabi! Baginda bersumpah tidak akan menemui kami selama satu bulan. Mendengar itu, beliau bersabda : Sesungguhnya bulan itu berjumlah 29 hari. (Shahih Muslim No.1816)

5. Arti pernyataan Nabi saw. bahwa dua bulan yang terdapat hari raya, jumlah harinya tidak berkurang

Hadis riwayat Abu Bakrah ra.: Dari Nabi saw., beliau bersabda : Dua bulan yang terdapat hari raya, harinya tidak berkurang; hari raya Ramadan dan bulan Zulhijah. (Shahih Muslim No.1822)

6. Waktu berpuasa dimulai sejak terbitnya fajar dan seseorang dibolehkan makan dan lainnya sampai terbit fajar, sifat fajar yang berkaitan dengan masuknya waktu berpuasa serta masuknya waktu salat subuh dan sebagainya

Hadis riwayat Adi bin Hatim ra.: Ketika turun ayat: Sehingga nyata bagimu benang yang putih dari benang yang hitam, yaitu fajar, maka Adi bin Hatim berkata kepada Rasulullah saw: Wahai Rasulullah, sungguh saya meletakkan benang berwarna putih dan benang berwarna hitam di bawah bantalku, sehingga aku dapat mengenali antara waktu malam dan waktu siang hari. Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya bantalmu itu sangat lebar. Sesungguhnya yang dimaksud adalah hitamnya (gelapnya) malam dan putihnya (terangnya) siang pada saat fajar. (Shahih Muslim No.1824)

Hadis riwayat Sahal bin Saad ra., ia berkata: Ketika turun ayat: Makan dan minumlah hingga nyata bagimu benang yang putih dari benang yang hitam. Beliau berkata: Seorang lelaki mengambil seutas benang yang berwarna putih dan seutas benang berwarna hitam. Lalu ia makan sampai kedua benang tersebut kelihatan jelas olehnya, sampai akhirnya Allah menurunkan ayat kelanjutannya Pada waktu fajar, sehingga persoalannya menjadi jelas. (Shahih Muslim No.1825)

Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.: Dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda bahwa ketika Bilal mengumandangkan azan pada malam hari, maka makan dan minumlah kalian sampai engkau mendengar azan yang dikumandangkan oleh Ibnu Ummu Maktum. (Shahih Muslim No.1827)

Hadis riwayat Ibnu Masud ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Janganlah sekali-kali azan Bilal itu mencegah salah seorang di antara kalian untuk makan sahur, karena Bilal mengumandangkan azan atau memanggil pada malam hari adalah untuk mengingatkan orang yang sedang salat qiyam (akan dekatnya waktu fajar) dan untuk membangunkan orang yang masih tidur. Selanjutnya beliau bersabda: Janganlah engkau hiraukan ucapan seseorang bahwa fajar itu begini begini sambil membenahi letak tangannya kemudian mengangkatnya ke atas, sesungguhnya fajar yang dimaksud ialah begini, sambil merenggangkan celah di antara kedua jarinya. (Shahih Muslim No.1830)

7. Keutamaan sahur, sunat mengakhirkan makan sahur dan menyegerakan berbuka

Hadis riwayat Anas ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Makan sahurlah kalian, karena pada makan sahur itu terdapat keberkahan. (Shahih Muslim No.1835)

Hadis riwayat Zaid bin Tsabit ra., ia berkata: Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah saw. Kemudian kami melaksanakan salat. Kemudian saya bertanya: Berapa lamakah waktu antara keduanya (antara makan sahur dengan salat)? Rasulullah saw. menjawab: Selama bacaan lima puluh ayat. (Shahih Muslim No.1837)

Hadis riwayat Sahal bin Saad ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Orang-orang itu senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka. (Shahih Muslim No.1838)

8. Keterangan waktu berakhirnya puasa dan berlalunya waktu siang

Hadis riwayat Umar ra., ia berkata:  =Rasulullah saw. bersabda: Ketika malam datang, siang pergi dan matahari pun terbenam, maka saat itulah orang yang berpuasa mulai berbuka. (Shahih Muslim No.1841)

Hadis riwayat Abdullah bin Abu Aufa ra., ia berkata: Kami pernah bepergian bersama Rasulullah saw. di bulan Ramadan. Ketika matahari terbenam, beliau bersabda: Wahai fulan, singgahlah dan siapkanlah hidangan buat kami! Orang yang disuruh berkata: Wahai Rasulullah, bukankah sebaiknya baginda tangguhkan sebentar? Rasulullah saw. bersabda: Singgahlah dan siapkan hidangan buat kami! Kemudian ia singgah dan menyiapkan hidangan, lalu ia memberikannya kepada beliau. Nabi saw. meminumnya, kemudian bersabda sambil memberikan isyarat kedua tangannya: Jika matahari sudah terbenam di arah sana dan malam sudah datang dari arah sana, maka orang yang berpuasa boleh berbuka. (Shahih Muslim No.1842)

9. Larangan puasa wishal (sambung)

Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Bahwa Nabi saw. melarang puasa sambung (terus-menerus tanpa berbuka). Para sahabat bertanya: Bukankah baginda sendiri melakukan puasa wishal? Nabi saw. menjawab: Sesungguhnya aku tidak seperti kalian. Aku diberi makan dan minum. (Shahih Muslim No.1844)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. melarang puasa sambung. Kemudian salah seorang sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, bukankah baginda sendiri melakukan puasa wishal? Beliau bersabda: Siapa di antara kalian yang seperti aku? Sesungguhnya di malam hari aku diberi makan dan minum oleh Tuhanku. Ketika mereka enggan menghentikan puasa sambung, beliau sengaja membiarkannya sehari sampai beberapa hari. Kemudian pada hari berikutnya, mereka melihat bulan (tanda masuk bulan Ramadan). Rasulullah saw. lantas bersabda: Kalau bulan itu tertunda datangnya, niscaya akan aku tambah lagi berpuasa sambung buat kalian sebagai pelajaran bagi mereka, karena mereka enggan berhenti puasa sambung. (Shahih Muslim No.1846)

Hadis riwayat Anas ra., ia berkata: Rasulullah saw. pernah mengerjakan salat di bulan Ramadan. Kemudian aku datang ikut salat di samping beliau. Kemudian datang lagi orang lain dan ikut pula mengerjakan di sampingku dan seterusnya, sampai kira-kira sebanyak sepuluh orang. Ketika Rasulullah saw. merasa akan keberadaan kami di belakangnya, beliau meringankan salat kemudian pulang ke rumah untuk melanjutkan salat yang masih tersisa. Pagi harinya aku tanyakan hal itu kepada beliau: Apakah semalam engkau sengaja memberikan pelajaran kepada kami? Beliau menjawab: Betul, itulah alasan yang membuat aku melakukan seperti itu. Anas berkata: Kemudian Rasulullah saw. melakukan puasa sambung. Hal itu terjadi di akhir bulan Ramadan. Mengetahui hal itu maka ada beberapa orang sahabat yang ikut berpuasa sambung. Rasulullah saw. kemudian bersabda: Apakah mereka mau ikut berpuasa sambung bersamaku? Sesungguhnya kalian tidak seperti aku. Demi Allah, seandainya bulan ini dipanjangkan untukku, niscaya aku akan terus berpuasa biar hal itu menjadi pelajaran bagi mereka yang keras kepala. (Shahih Muslim No.1848)

10. Boleh ciuman dalam keadaan puasa dengan syarat tidak membangkitkan nafsu

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Adalah Rasulullah saw. mencium salah seorang istri beliau dan beliau sedang berpuasa lalu istrinya tersenyum. (Shahih Muslim No.1851)

Hadis riwayat Umar bin Abu Salamah ra.: Bahwa ia bertanya kepada Rasulullah saw.: Bolehkah orang yang sedang berpuasa itu berciuman (dengan istrinya)? Rasulullah saw. menjawab: Tanyakan saja kepada Ummu Salamah. Kemudian ia (Ummu Salamah) memberitahukan kepadanya bahwa Rasulullah saw. melakukannya. Umar bin Abu Salamah lalu berkata: Wahai Rasulullah, bukankah Allah telah mengampuni dosa baginda yang lalu dan yang akan datang? Rasulullah saw. bersabda padanya: Demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling takwa kepada Allah dari kalian. (Shahih Muslim No.1863)


Untuk kelanjutan artikel ini silahkan klik 

Arsip Button
Share:

Hakikat Ijab Kabul

 

Informasi-blog cisitu, Inilah Hakikat Ijab Kabul seorang laki laki Saat menikah.

Saya terima nikahnya . . . . Binti . . . . Dengan Mas kawin . . . . Di bayar tunai ! Singkat, padat dan jelas.

Tapi dibalik ucapan itu, tahukah makna yg tersirat di dalam ucapan ikrar tersebut?

Hakikat makna dari ucapan tersebut adalah :

"Maka mulai detik ini saya tanggung dosa dosa istri saya, dari ayah dan ibunya,

dosa apapun yang dia lakukan, mulai dari ia tidak menutup aurat, meninggalkan sholat, dan seluruh dosa yang lain nya, dan kini bukan lagi kedua orang tuanya, melainkan saya yang menenggung nya, serta akan saya tanggung dosa-dosa dari calon anak anak saya kelak.

Dan saya sadar, jika kelak saya mengabaikan janji ini ataupun gagal dalam menjalankan janji ini, maka saya termasuk orang fasik, dan saya tau serta sadar, bahwa NERAKALAH tempat yang pantas bagi  saya, karna pada ahirnya Istri dan anak anak sayalah yang akan menarik saya kepada neraka jahannam, apabila saya berlepas dalam tanggung jawab dan ingkar terhadap janji pasti malaikat akan melibas saya hingga saya hancur.

Saya sangat menyadari bahwa Akad nikah ini bukan saja sekedar perjanjian saya dengan Istri, kedua orang tuanya, dan para saksi ataupun wali nikah, melainkan perjanjian ini Adalah perjanjian Saya dan Allah yang Maha Esa untuk selamanya.

Duhai kalian para wanita yang masih gadis dan para Istri, coba kalian fahami dan hayati, betapa besar tanggung jawab suamimu terhadapmu, saat ia mengucap ijab Qobul/Ikrar tersebut, Arys Allah berguncang dengan guncangan yang sangat hebat, dan jika seandainya darah serta nanah keluar dari badan suamimu, kemudian engkau menjilatinya, maka itu semua tak akan cukup untuk membalas pengorbanan suamimu terhadapmu,

Dalam Al-Quran, Janji/Ikrar tersebut di sebut "Miitsaaqon Gholidzo", Ribuan Ayat Al-Quran, Kalimat "Miitsaqon Gholidzo" hanya terulang tiga kali, Betapa agung dan Suci, serta beratnya kalimat tersebut.

Berbakti kepada suami adalah satu satunya cara untuk membalas jasa sang suami. Saat engkau membuka auratmu secara tidak langsung engkau melemparkan Api neraka terhadap suamimu, cukup suamimu kepanasan dengan terik matahari dan mengucurkan keringat dengan deras untuk  menafkahimu, jangan kamu tambah bebannya dengan melemparinya api neraka.

Dan bagi sahabat Ikhwan(Laki laki) Nikah itu tidak mudah, bukan sekedar mengatakan "Saya terima Nikahnya . . . . BINTI . . . . dengan Mas kawin .... Di bayar tunai" tidak Cukup dengan itu, dan tidak Cukup dengan Materi, Uang banyak, materi tak terhingga, tanah berhektar hektar, Rumah mewah, mas, mobil dan semua yang kita punya, tak akan mampu menolong kita dari Neraka jahannam, hanya Ilmu yang bermanfa'at serta pemahaman mendalam dan mengamalan yang istiqomah menuntun sang Istri serta Anak-anak kita yang akan mampu menyelamtkan kita dari Nerakanya Allah Yang maha Agung.

Semoga bermanfaat.

Share:

Akademi Dakwah Indonesia

 

Akademi dakwah indonesia (ADI) merupakan segala bentuk aktivitas penyampaian ajaran Islam kepada orang lain dengan berbagai cara bijaksana agar memahami dan mengamalkan ajaran Islam dalam semua lapangan kehidupan.

Berbagai cara bijaksana itu mestilah dilaksanakan dengan seperangkat ilmu yang dikenal sebagai ilmu dakwah.

Tujuan utama-nya adalah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat yang diridhai oleh Allah SWT. Yakni dengan menyampaikan nilai-nilai yang dapat mendatangkan kebahagiaan dan kesejahteraan yang diridhai Allah SWT sesuai dengan segi atau bidangnya masing-masing.

Setiap dakwah hendaknya bertujuan untuk mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang diridai oleh Allah. Nabi Muhammad SAW mencontohkan dakwah kepada umatnya dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan dan perbuatan.

Berbicara tentang dakwah, di kampung cisitu sudah ada Akademi Dakwah Indonesia (ADI Albukhari) Sukabumi, sampai tanggal 7 agustus 2022 telah mewisuda sebanyak 14 orang untuk agkatan ke VII, untuk informasi lengkapnya kunjungi account facebook Adi Al Bukhari atau klik adialbukhari.

Salam dakwah.

Share:

Suami dilaknat Allah bila melakukan ini

Ada beberapa hal yang bisa membuat seorang suami dianggap berbuat durhaka pada istri dan akan mendapat ganjarannya, beberapa di antaranya sebagai berikut :

 

1. Menjadikan Istri Sebagai Pemimpin Rumah Tangga

Dari Abu Bakrah, ia berkata :”Rasulullah saw.bersabda : tidak akan beruntung suatu kaum yang dipimpin oleh seorang wanita. (HR.Ahmad n0.19612 CD,Bukhari,Tirmidzi,dan Nasa’i) 

Saat ini banyak suami yang malas bekerja dan menyandarkan kebutuhan hidupnya pada sang istri sehingga secara tak langsung menjadikan istri sebagai pemimpin rumah tangga. Suami seperti ini tentu saja telah berbuat durhaka karena tak melaksanakan kewajibannya dan bahkan menyulitkan istrinya dengan keharusan menafkahi dirinya. Ia akan kehilangan martabat dan harga diri di hadapan manusia terlebih lagi di hadapan Allah.


2. Tidak Memberi Uang Belanja/Nafkah

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata : ”Rasulullah bersabda : seseorang cukup dipandang berdosa bila ia menelantarkan belanja orang yang menjadi tanggung jawabnya. (HR.Abu Dawud no.1442 CD,Muslim,Ahmad,dan Thabarani)

Terhadap suami yang seperti ini, istri boleh mengambil diam-diam harta suami untuk mencukupi kebutuhan hidup diri dan anaknya.

Dari Asy ah ra, bahwa Hindun binti Utbah pernah berkata : Wahai Rasulullah, sesungguhny aAbu Sufyan adalah orang yang kikir dan tidak mau memberikan kepadaku belanja yang cukup untuk aku dan anakku, sehingga terpaksa aku mengambil dari hartanya tanpa sepengetahuannya. ”beliau besabda : ’Ambillah sekadar cukup untuk dirimu dan anakmu dengan wajar. (HR.Bukhari no.4945 CD, Muslim, Nasa’i, Abu dawud, Ibnu Majah, Ahmad, dan Darimi)


3. Tidak Melunaskan Mahar Pernikahan

Dari Maimun Al-Kurady, dari bapaknya, ia berkata : saya mendengar nabi saw. (bersabda) : siapa saja laki-laki yang menikahi seorang perempuan dengan mahar sedikit atau banyak, tetapi dalam hatinya bermaksud tidak akan menunaikan apa yang menjadi hak perempuan itu, berarti ia telah mengacuhkannya. Bila ia mati sebelum menunaikan hak perempuan itu, kelak pada hari kiamat ia akan bertemu dengan Allah sebagai orang yang fasiq…’(HR.Thabarani, Al -Mu;j amul, Ausath II/237/1851 CD)


4. Mengabaikan Kebutuhan Se**ual Istri

Suami yang berhubungan intim hanya untuk memuaskan kebutuhannya saja dan tidak peduli pada istrinya, sesungguhnya juga telah berbuat kesalahan.

Dari anas ra, Nabi saw bersabda : ”jika seseorang di antara kalian bersenggama dengan istrinya, hendaklah ia melakukannya dengan penuh kesungguhan. Selanjutnya, bila ia telah menyelesaikan kebutuhannya (mendapat kepuasan) sebelum istrinya mendapatkan kepuasan, janganlah ia buru buru (mencabut kemaluannya) sampai istrinya menemukan kepuasan. ”(HR.’Abdur Razzaq dan Abu Ya’la, Jami’ Kabir II/19/1233)

Rasullullah saw bersabda : ”Janganlah sekali-kali seseorang diantara kalian menyenggamai istrinya seperti seekor hewan bersenggama, tetapi hendaklah ada pendahuluan diantara keduanya. ada yang bertanya apakah pendahuluan itu? Beliau bersabda : ”Ciuman dan ucapan (romantis). (HR Abu Syaikh)


5. Berhubungan Intim Ketika Istri Haid Atau Melalui Dubur

Dari Ibnu Abbas, ia berkata : ”’Umar (Ibnu Khaththa) datang kepada Rosulullah saw., ia bertanya : ’Ya Rosullullah, saya telah binasa. Beliau bertanya : apa yang menyebabkan kamu binasa? Ia menjawab : ’semalam saya telah membalik posisi istriku. akan tetapi beliau tidak menjawab sedikitpun, lalu turun kepada Rosulullah saw ayat. ’istri kalian adalah ladang bagi kalian, maka datangilah ladang kalian dimana dan kapan saja kalian kehendaki. (selanjutnya Beliau bersabda : ’Datangilah dari depan atau belakang, tetapi jauhilah dubur dan ketika haidh. ( HR Tarmidzi no.2906)


6. Menuduh Istri Berzina

Dan orang orang yang menuduh istri mereka berzina, padahal mereka tidak mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka kesaksian satu orang dari mereka adalah bersumpah empat kali dengan nama Allah bahwa sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar (dalam tuduhannya) dan kelima kalinya (ia mengucapkan) bahwa laknat Allah akan menimpa dirinya jika ternyata ia tergolong orang orang yang berdusta. (QS.An-Nuur (24):6-7)


7. Memukul dan Menjelek-jelekkan Istri Dihadapan Orang lain

Dari mu’awiy ah Al-Qusrayiri, ia berkata : saya pernah datang kepada Rosulullah saw. Ia berkata lagi : saya lalu bertanya : Ya Rosulullah, apa saja yang engkau perintahkan (untuk kami perbuat) terhadap istri-istri kami? Beliau bersabda : janganlah kalian memukul dan janganlah kalian menjelek-jelekan mereka. (HR Abu Dawud no 1832)

Sumber ummi-online, semoga bermanfaat.

Share:

Kreatifitas

Assalamualaikum,  jumpa lagi dengan cisitu blog. Artikel yang akan saya tulis seputar kreatifitas dalam menulis.

Di kutip dari group WA,  ada penulis yang kreatif sangat,  yu langsung kita baca. 

TIKET PERJALANAN MANUSIA

IDENTITAS PENUMPANG

Nama             : Manusia
Tempat Asal  : Tanah
Alamat           : Planet Bumi

KETERANGAN PERJALANAN

Terminal Keberangkatan : Dunia

Transit  : Alam Kubur

Terminal Kedatangan : Padang Mahsyar

Tujuan Akhir : Syurga atau Neraka

Jam Keberangkatan : Surprise atau Menunggu izra'il Menjemput

Check In :

Akan Dilakukan Oleh Malaikat Maut.

BARANG BAWAAN YANG DIIJINKAN

1. Kain Kafan
2. Iman
3. Amal Sholih

BARANG BAWAAN YANG TIDAK DIIJINKAN

1. Istri atau Suami Berikut Anak

2. Harta Benda

3. Jabatan

BARANG YANG BOLEH DATANG MENYUSUL

1. Shodaqoh atau Jariyyah
2. Ilmu Yang Bermanfaat
3. Do'a Anak Sholeh

PERHATIAN‼️
Kami sarankan kepada Para Penumpang

1. Sebelum keberangkatan diharapkan untuk selalu membaca, mempelajari, dan mengamalkan buku petunjuk kehidupan yang sudah tercantum dalam al-Quranul Karim.

2. Sebelum keberangkatan diharapkan untuk selalu mengamalkan standard operating procedure (SOP) seperti yang ditunjukan oleh Rosullullah SAW.

3. Kami sarankan untuk selalu waspada dan Hati-hati dengan calo syaithan yang selalu menawarkan tiket *ke neraka jahanam*.

CATATAN PENTING

Kepada para penumpang, Sebelum Keberangkatan,
Kami Ingatkan untuk :

Selalu Memeriksa kembali barang bawaan yang akan anda titipkan : 

1: Tolong cek dulu Istri/Suaminya jangan sampai mereka tidak pernah di arahkan ke jalan Allah dan Rasulnya, 

2- Cek dulu anak-anaknya jangan sampai mereka tidak pernah di ajarkan pendidikan-pendidikan agama, 

3- Cek dulu hartanya jangan sampai ada yang belum pernah di zakatkan, 

3- Cek dulu jabatannya jangan sampai di jadikan fasilitas untuk menindas rakyat-rakyat yg lemah, dan tentunya kami anjurkan bagi para penumpang untuk selalu berdo'a terlebih dahulu supaya selamat sampai tujuan.

 DO'A YANG KAMI ANJURKAN

Ya Allah Ya Robbi.. 
Selamatkanlah kami semuanya, ibu & bapak, suami / istri, anak_anak, saudara, dan sahabat sahabat kami dalam perjalanan panjang ini, 

Tunjukkan kepada kami petunjuk yang benar saat tiba di terminal keberangkatan kami (dunia ini), dan istirahatkanlah kami saat tiba di stasiun alam kubur, 

Berikanlah kami kemudahan saat sampai di terminal akhir padang mahsyar nanti,

Semoga bermanfaat. 
Share:

Kisah Perjalanan Iblis

Assalamualaikum, salam sehat. 
Alhamdulillah bisa jumpa kembali nemuin sahabat cisitu blog. 

Artikel kali ini saya mau berbagi kisah hidup iblis. 

Kisah Iblis

Sebelum dilaknat Allah, Iblis pernah melakukan tugas-tugas mulia yang diperintahkan Allah, diantaranya yaitu :

1. Iblis sebagai penjaga surga dalam kurun waktu 40.000 tahun.

2. Iblis pernah hidup bersama bergabung dengan Malaikat selama 80.000 tahun.

3. Iblis diangkat menjadi penasehat Malaikat selama 20.000 tahun.

4. Iblis menjadi pemimpin malaikat karobiyyun dalam waktu 30.000 tahun.

5. Iblis melakukan thowaf (mengelilingi) arasy bersama para malaikat dalam waktu 14.000 tahun.

Jadi, keseluruhan Iblis beribadah melakukan semua perintah Allah dalam kurun waktu 185.000 tahun lebih.

Selama dalam ibadahnya seperti kita umat Islam, melakukan
sholat, puasa, thowaf dengan para malaikat (mengelilingi baitul makmur di Arsy).

Iblis tidak merasa lelah dan mengeluh dalam menjalankan perintah Allah yang mulia ini.

Iblis menjalankan dengan ikhlas, tidak ada niat apapun kecuali karena Allah semata.

Pada masa itu malaikat dan lainnya memberi gelar kepada Iblis Al A'ziz (makhluk Allah yang termulia), ada yang memberi gelar A'zazil (panglima besar malaikat).

Menurut kitab tafsir Munir dan Showi, Iblis beribadah pada Allah dalam masa 80.000 tahun, thowaf di baitul Makmur dan Arsy selama 14.000 tahun.

Oleh karenanya dilangit pertama sampai ketujuh Iblis begitu dihormati oleh para Malaikat.

Malaikat di penjuru alam semesta, dari bumi, langit, baitul makmur, arsy, dan sebagainya, mereka semua menghormati pada Iblis sebagai makhluk Allah yang terhormat dan termulia, sehingga bila Iblis lewat di depan para malaikat, maka malaikat menghormati pada Iblis, bagaikan penghormatan prajurit kepada komandannya, pengawal istana pada rajanya, sehingga terhormatlah nama Iblis di penjuru alam semesta.

Namun sayang, di lauhul mahfudz, tulisan Iblis terselubung rapi tidak satupun makhluk yang tahu kecuali Allah, tertera Al-kafir Al-mal'un (Iblis inkar terkutuk).

Dalam sumber lain, Iblis pada mulanya bernama Azazil dan tinggal di bumi. Azazil adalah jin yang taat kepada Allah dan memang Iblis sebenarnya adalah dari golongan Jin seperti pada firman Allah,

"Dan ingatlah ketika kami berfirman kepada para malaikat 'Sujudlah kepada Adam,' maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan Jin, maka ia mendurhakai Tuhannya" [QS. Al-Kahfi ayat 50]

Dia menyembah Allah selama 1000 tahun, lalu Allah swt mengangkatnya ke langit pertama. Di langit pertama, Azazil beribadah menyembah Allah selama 1000 tahun.

Kemudian dia diangkat ke langit kedua, begitu seterusnya hingga akhirnya dia diangkat menjadi imam para malaikat.

Apa pun perintah Allah kepada malaikat juga adalah perintah baginya, karena dialah imam para malaikat yang memimpin malaikat. Azazil adalah imam dari seluruh malaikat (Al-muqorrobun, imamul jami'il malaikat).

Ada riwayat yang menyatakan Azazil beribadah kepada Allah selama 80.000 tahun dan tiada tempat di dunia ini yang tidak dijadikan tempat sujudnya ke hadirat Allah SWT.

Dalam satu riwayat menceritakan, malaikat Israfil melihat yang tersurat di Luh Mahfuz ada tercatat satu suratan yang berbunyi : "Adanya satu hamba Allah yang beribadah selama 80.000 tahun tetapi hanya kerana satu kesalahan, maka ibadah hamba itu tidak diterima Allah dan hamba itu terlaknat sehingga hari Kiamat.".

Maka menangislah Israfil karena bimbang makhluk yang tersurat di Loh Mahfuz itu adalah dirinya. Maka diceritakanlah Israfil kepada segala malaikat pengalamannya melihat apa yang tersurat di Loh Mahfuz.

Maka menangislah sekalian para malaikat karena takut dan bimbang dengan nasib mereka. Lalu semua malaikat datang menemui Azazil yang menjadi imam para malaikat, agar Azazil mendoakan keselamatan dunia dan akhirat kepada seluruh malaikat.

Azazil pun mendoakan keselamatan di dunia dan akhirat kepada seluruh malaikat dengan doa : "Ya Allah, janganlah Engkau murka terhadap mereka (para malaikat)."

Namun, Azazil lupa untuk mendoakan keselamatan untuk dirinya. Setelah mendoakan semua para malaikat, Azazil terus menuju ke surga. Di atas pintu surga, Azazil terlihat suratan yang menyatakan: "Ada satu hamba dari kalangan hamba-hamba Allah yang muqarrabin yang telah diperintahkan Allah untuk membuat satu tugasan, tapi hamba tersebut mengengkari perintah Allah. Lalu dia tergolong dalam golongan yang sesat dan terlaknat.".

Lalu Allah Menciptakan Adam as, dan memerintahkan malaikat untuk sujud menghormat kepada Adam. Azazil, sebagai imam para malaikat, sepatutnya lebih dahulu bersujud memimpin para malaikat.

Tetapi, dia menolak, karena dia merasa bahawa dirinya lebih baik dari pada Adam. Sementara para malaikat lain terus sujud tanpa dipimpin oleh Azazil.

Bukan saja enggan sujud, Azazil malah sombong dan menjawab kepada Allah: "Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada para malaikat: 'Sujudlah kamu semua kepada Adam', lalu mereka sujud kecuali iblis. Dia berkata: 'Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?'" [QS. Al-Isra ayat 61]

Kesombongan Iblis ini berpuncak pada iri hati dan kedengkian Iblis terhadap Adam. Ia tidak terima karena Allah akan menciptakan Adam sebagai khalifah di bumi. Karena ia merasa lebih mulia dari Adam yang diciptakan dari tanah, sedangkan ia lebih mulia karena diciptakan dari api.

Ia durhaka kepada Allah, takabur dan lupa akan dirinya dimata Allah. Tak seharusnya ia membangkang perintah Tuhannya. Maka setelah itu, Iblis akhirnya diusir dari surga. Namanya dirubah menjadi Iblis dan dia bersumpah akan menyesatkan manusia dibumi.

"Dia (iblis) berkata: "Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil". [QS. Al-Isra ayat 62]

Kemudian Allah berfirman, "Tuhan berfirman: "Pergilah, barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup." [QS. Al-Isra ayat 63]

Dari kisah ini kita bisa mendapatkan pelajaran bahwa Iblis yang dulunya adalah ahli Ibadah dan makhluk Allah yang mulia sekalipun bisa menjadi makhluk yang dilaknat oleh Allah karena kesalahannya. 

Untuk itu, sebaiknya kita menjauhi sifat-sifat Iblis seperti :
sombong, angkuh iri dengki dan yang lainnya agar kita terhindar dari laknat Allah.

Semoga bermanfaat. 
Share:

Renungan

Assalamualaikum, jumpa kembali dengan cisitu blog. 

Shalat merupakan kewajiban setiap umat islam tanpa kecuali,  disadari atau tidak shalat adalah yang pertama kali di hisab. 

Bagaimana bila seseorang tidak melakukan shalat satu kali?, berikut ulasannya. 

Dosa orang yang meninggalkan shalat wajib

1. Shalat subuh : satu kali meninggalkan akan dimasukkan ke neraka 30 tahun yang setara dengan 60 ribu tahun di dunia. 

2. Shalat zhuhur : satu kali meninggalkan dosanya sama dengan membunuh seribu umat muslim. 

3. Shalat ashar : satu kali meninggalkan dosanya sama dengan menghancurkan kabah. 

4. Shalat maghrib : satu kali meninggalkan dosanya sama dengan berzina dengan orang tua. 

5. Shalat isya : satu kali meninggalkan tidak akan diridhai Allah tinggal di bumi atau dibawah langit serta makan dan minum atas nikmatnya. 

Semoga bermanfaat. 
Share:

Zaman yang Paling Ditakuti Nabi Muhammad Kini Sedang Berlangsung

Untuk renungan bersama mengenai keadaan akhir zaman dan tanda tanda kiamat Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Bahwasanya Rasulullah SAW bersabda “Jika ada seseorang berkata, banyak orang telah rusak, maka orang yang berkata itu sendiri yang paling rusak di antara mereka” (HR Muslim).

Ahli Ibadah yang Jahil Dan Ulama Yang Fasik : Anas radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah SAW bersabda “Akan ada pada akhir zaman rahib yang jahil dan ulama yang fasik” (HR Ibnu Ady)

Menjual Agama Karena Dunia : Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Dia berkata, Rasulullah SAW bersabda “Akan keluar pada akhir zaman orang orang yang mencari keuntungan dunia dengan menjual agama. Mereka berpakaian di depan orang lain dengan pakaian yang dibuat dari kulit kambing (berpura pura zuhud dari dunia) untuk mendapatkan simpati masyarakat, dan kata mereka lebih manis dari gula.Padahal hati mereka adalah hati serigala. Allah SWT ber.rman kepada mereka “Apakah kamu tertipu dengan kelembutanKu? Ataukah kamu terlalu berani berbohong kepadaKu? Demi kebesaranKu, Aku bersumpah akan menurunkan suatu. tanah yang akan terjadi di kalangan mereka sendiri, sehingga orang yang alim (cendikiawan) pun akan menjadi bingung “(HR Tirmidzi)

Pendusta dan Pengkhianat : Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Dia berkata, Rasulullah SAW bersabda “Akan datang kepada manusia tahun tahun yang penuh dengan tipuan. Pada waktu itu si pendusta dikatakan benar dan orang yang benar dikatakan dusta. Pengkhianat akan disuruh memegang amanah dan orang yang amanah dikatakan pengkhianat. Dan yang berkesempatan berbicara (mencoba memperbaiki) hanyalah golongan “Ruwaibidhah”. Sahabat bertanya “Apakah Ruwaibidhah itu wahai Rasulullah?” Nabi SAW menjawab “Orang kerdil, hina, dan tidak mengetahui bagaimana mengurus orang yang banyak” (HR Ibnu Majah)

Kefasikan Merajalela : Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda “Bersegeralah kamu beramal sebelum menemui .tnah (ujian berat) seumpama malam yang sangat gelap. Seseorang yang masih beriman di waktu pagi, kemudian pada waktu petang dia sudah menjadi kafir, atau seseorang yang masih beriman di waktu sore, kemudian pada keesokan harinya dia sudah menjadi kafir. Dia telah menjual agamanya dengan sedikit harta benda dunia “(HR Muslim)

Penindasan Terhadap Umat Islam : Dari Tsauban radhiyallahu anhu. Dia berkata, Rasulullah SAW bersabda “Hampir tiba suatu zaman di mana bangsa bangsa dari seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang yang kelaparan mengerumuni bekas hidangan mereka” Maka salah seorang sahabat bertanya “Apakah karena kami sedikit pada hari itu?” Nabi SAW menjawab “Bahkan kamu pada hari itu terlalu banyak, tetapi kamu umpama buih di waktu banjir, dan Allah akan mencabut rasa gentar terhadap kamu dari hati musuh musuh kamu, dan Allah akan melemparkan ke dalam hati kamu penyakit ‘wahan’. Seorang sahabat bertanya “Apakah ‘wahan’ itu, wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab “Cinta dunia dan takut mati” (HR Abu Daud)

Islam Hanya Tinggal Nama : Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu. Dia mengatakan, telah bersabda Rasulullah SAW “Telah hampir tiba suatu zaman, di mana tidak ada lagi dari Islam kecuali hanya namanya, dan tidak ada lagi dari Al Quran kecuali hanya tulisannya. Masjid masjid mereka indah, tetapi kosong dari hidayah. Ulama mereka adalah sejahatjahat makhluk yang ada di bawah langit. Dari merekalah keluar tanah, dan kepada mereka jua .tnah itu akan kembali “(HR AlBaihaqi)

Budaya Yahudi Dan Nasrani : Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu anhu. Dia mengatakan, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda “Kamu akan mengikuti jejak umat - umat sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga jikalau mereka masuk ke lubang biawak sekalipun kamu akan mengikuti mereka” Sahabat bertanya “Ya Rasulullah! Apakah Yahudi dan Nasrani yang Tuan maksudkan? “Nabi SAW menjawab” Siapa lagi? “(HR Muslim)

Ulama Tidak Dipedulikan : Dari Sahl bin Saad as Sa ‘idi radhiyallahu anhu. Dia berkata, Rasulullah SAW bersabda “Ya Allah! Janganlah Engkau menemukan aku dan mudah mudahan kamu juga tidak bertemu dengan suatu zaman di mana para ulama sudah tidak diikuti lagi, dan orang yang penyantun sudah tidak dihiraukan lagi. Hati mereka seperti hati orang Ajam, lidah mereka seperti lidah orang Arab “(HR Ahmad)

Ulama Agama Semakin Berkurang : Dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash radhiyallahu anhu. Dia berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya Allah SWT tidak akan mencabut (menghilangkan) ilmu dengan sekaligus dari manusia. Tetapi Allah SWT menghilangkan ilmu agama dengan mematikan para ulama. Apabila telah ditiadakan para ulama, orang banyak akan memilih orang orang jahil sebagai pemimpinnya. Ketika pemimpin yang jahil itu ditanyakan, mereka akan berfatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan orang lain” (HR Muslim)

Golongan Anti Hadits : Dari Miqdam bin Ma’dikariba radhiyallahu anhu. Dia mengatakan, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda “Hampir tiba suatu zaman di mana seorang pria yang sedang duduk bersandar di atas kursi kemegahannya, lalu disampaikan kepadanya sebuah hadis dari hadisku maka dia berkata” Pegangan kami dan kamu hanyalah kitab Allah saja. Apa yang dihalalkan oleh Al Quran kami halalkan. Dan apa yang ia haramkan kami haramkan “(Kemudian Nabi SAW melanjutkan sabdanya)” Padahal apa yang dilarang Rasulullah SAW itu samalah hukumnya dengan apa yang diharamkan Allah SWT” (HR Abu Daud dan Ibnu Majah)

Berbangga bangga Dengan Masjid : Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu. Bahwasanya Rasulullah SAW bersabda “Tidak terjadi hari Kiamat hingga umatku bermegahmegah dengan bangunan masjid” (HR Abu Daud).

Tak Ada Imam Untuk Sholat Berjamaah : Dari Salamah binti al Hurr radhiyallahu anhu. Dia berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda “Akan datang suatu zaman, pada waktu itu orang banyak berdiri tegak beberapa lama, karena mereka tidak mendapatkan orang yang dapat mengimami mereka shalat” (HR Ibnu Majah)

Penyakit Umat Islam Masa Kini : Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu. Katanya, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda “Umatku akan ditimpa penyakit Penyakit yang pernah menimpa umat umat terdahulu” Sahabat bertanya “Apakah penyakit penyakit umat umat terdahulu itu?” Nabi SAW menjawab “Penyakit penyakit itu adalah :

  1. Terlalu sombong,
  2. Terlalu mewah,
  3. Mengumpulkan harta sebanyak mungkin,
  4. Tipu menipu dalam merebut harta benda dunia,
  5. Saling memarahi,
  6. Dengki mendengki sehingga menjadi zalim menzalimi “(HR Hakim)

Perangkap Riba : Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu. Dia berkata, Rasulullah SAW bersabda “Akan tiba suatu zaman, tidak ada seorang pun kecuali dia terlibat dalam memakan harta riba. Kalau dia tidak memakannya secara langsung, dia akan terkena debunya “(HR Ibnu Majah)

Manusia Tak Peduli Tentang Sumber Pendapatannya : Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu. Dia berkata, bersabda Rasulullah saw, “Akan datang suatu zaman seseorang tidak mempedulikan dari mana dia mendapatkan harta, apakah dari sumber yang halal atau pun haram” (Riwayat Muslim)

Banyaknya Sumber Mineral : Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhu. Dia mengatakan “Pada suatu saat dibawa ke hadapan Rasulullah SAW sepotong emas. Dan emas itu adalah emas zakat yang pertama sekali dikutip. Emas itu telah dibawa oleh Bani Sulaim dari tambang (galian) mereka. Maka sahabat berkata “Wahai Rasulullah! Emas ini adalah hasil tambang kita “Lalu Nabi SAW menjawab” Nanti kamu akan menemukan banyak galian - galian, dan yang akan mengelolanya adalah orangorang yang jahat “(HR Baihaqi)

Merebaknya Khamar : Dari Abu Malik Al Asy’ari radhiyallahu anhu. Katanya Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya akan ada sebagian dari umatku yang meminum khamar dan mereka menamakannya dengan nama yang lain. Sambil diiringi dengan alunan musik dan suara biduanita. Allah SWT akan menenggelamkan mereka ke dalam bumi dan Allah SWT akan mengubah mereka menjadi kera atau babi “(HR Ibnu Majah)

Maraknya Perzinaan : Dari Anas radhiyallahu anhu. Dia berkata “Aku akan menceritakan kepada kamu sebuah Hadis yang tidak ada orang lain yang akan menceritakannya setelah aku. Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda “Di antara tanda kiamat adalah sedikit ilmu, banyak ketidaktahuan, banyak perzinaan, banyak kaum perempuan dan sedikit kaum pria, sehingga nanti orang akan mengurus lima puluh orang perempuan” (HR Bukhari Muslim).

Berpakaian Tapi Telanjang : Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu. Dia berkata, Rasulullah SAW bersabda “Ada dua golongan yang akan menjadi penghuni neraka, keduanya belum pernah aku melihat mereka. Pertama, golongan (penguasa) yang memiliki cambuk bagaikan ekor sapi yang digunakan untuk memukul orang. Kedua, perempuan yang berpakaian tapi telanjang, lenggang lenggok sewaktu berjalan, mengayun ayunkan bahu. Kepala mereka bagaikan punuk (belakang unta). Kedua golongan ini tidak akan masuk surga, bahkan tidak akan dapat mencium bau harumnya. Sesungguhnya keharuman surga itu akan menghirup dari jarak perjalanan yang sangat jauh” (HR Muslim)

Perilaku Manusia Masa Kini : Dari Aisyah radhiyallahu anhu. Dia berkata “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda” Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga seorang anak menjadi alasan kemarahan (bagi orang tuanya), hujan akan menjadi panas, akan bertambah banyak orang yang tercela dan akan berkurang orang yang baik, anak anak menjadi berani melawan orang tua, dan orang yang jahat berani melawan orang orang baik” (HR Thabrani)

Anak Menjadi Majikan atau Tuan Ibunya : Dari Umar bin al Khattab radhiyallahu anhu. (Dalam sebuah hadis yang panjang), kemudian Jibril bertanya kepada Rasulullah SAW “Maka kabarkan kepadaku tentang hari kiamat?” Lalu Nabi SAW menjawab, “Orang yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya” Maka Jibril berkata “Kalau begitu coba kabarkan kepadaku tandatandanya “maka Nabi SAW menjawab” Bahwa hamba akan melahirkan tuannya dan engkau melihat orang berjalan tanpa sepatu dan orang yang bertelanjang lagi miskin yang hanya menggembala kambing itu berlomba lomba untuk membuat bangunan” (Riwayat Muslim)

Peperangan Demi peperangan : Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, katanya Rasulullah SAW bersabda “Hari kiamat tidak akan terjadi sehingga harta benda berlimpah dan timbul banyak .tnah dan sering terjadi” al Harj “. Sahabat bertanya “Apakah al Harj itu wahai Rasulullah?” Nabi SAW menjawab “Perang, perang, perang” Beliau mengucapkannya tiga kali. (HR Ibnu Majah)

Perang Di Sekitar Sungai Eufrat (Irak) Karena Berebut Kekayaan : Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda “Tidak terjadi hari kiamat sehingga Sungai Eufrat (Sungai Efrat, Irak) menjadi surut airnya sehingga tampak sebuah gunung dari emas. Banyak orang yang tewas karena merebutnya. Maka terbunuhlah sembilan puluh sembilan dari seratus orang yang berperang. Dan masing masing yang terlibat berkata “Mudahmudahan akulah orang yang selamat itu” Di dalam riwayat lain disebutkan “Sudah dekat suatu masa di mana Sungai Furat akan menjadi surut airnya lalu tampak perbendaharaan dari emas, maka siapa saja yang hadir di situ janganlah dia mengambil sesuatu pun dari harta tersebut” (HR Bukhari Muslim)
[Ada sebagian pihak yang menyatakan bahwa kata emas di dalam Hadis ini sebenarnya minyak] 

Waktu Terasa Pendek : Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu. Dia berkata, Rasulullah SAW bersabda “Tidak akan terjadi kiamat sehingga waktu terasa pendek, maka setahun dirasakan seperti sebulan, sebulan dirasakan seperti seminggu, seminggu dirasakan seperti sehari, sehari dirasakan seperti satu jam dan satu jam dirasakan seperti satu kilatan api” (HR Tirmidzi)

Hilangnya Sifat Amanah : Dari Huzaifah bin Al Yaman radhiyallahu anhu. Katanya, “Kemudian jadilah orang berjual beli, maka hampir saja tidak ada seorang pun yang suka menunaikan amanah, sehingga dikatakan orang bahwasanya di kalangan Bani Fulan (di desa tertentu) itu ada seorang yang sangat baik memegang amanah, sangat terpercaya dan publik mengatakan “Alangkah tekunnya dia dalam bekerja, alangkah indahnya pekerjaannya, alangkah cerdik otaknya. Padahal di dalam hatinya sudah tidak ada lagi keimanan sekali pun hanya seberat timbangan biji sawi.” (HR Bukhari & Muslim).

Islam Akan Pudar Secara Perlahan : Dari Huzaifah bin al Yaman radhiyallahu anhu. Dia berkata, Rasulullah SAW bersabda “Islam akan lenyap seperti hilangnya pola pada pakaian, sehingga orang tidak mengerti apakah yang dimaksudkan dengan puasa, apakah yang dimaksud dengan shalat, apakah yang dimaksud dengan nusuk (ibadah), dan apakah yang dimaksudkan dengan sedekah. Al Quran akan hilang semuanya pada suatu malam, maka tidak ada yang tertinggal di permukaan bumi ini darinya walaupun hanya satu ayat. Sesungguhnya yang ada hanya beberapa kelompok manusia, di antaranya orang tua, pria dan perempuan. Mereka hanya dapat berkata, Kami sempat menemui nenek moyang kami mengucapkan kalimat LAILAHAILLALLAH, lalu kami pun mengucapkannya juga ” (HR Ibnu Majah)

Kapan Akan Terjadi Kehancuran? : Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu. Dia mengatakan “Pada suatu hari ketika Nabi SAW sedang berada dalam suatu acara dan berbicara dengan orang yang hadir, tiba tiba datang seorang A’rabi (Arab Badui) lalu dia bertanya kepada Rasulullah SAW” Kapan akan terjadi hari Kiamat? “Nabi SAW terus saja berbicara. Sebagian yang hadir berkata “Beliau (Nabi SAW) mendengar apa yang ditanyakan, tetapi pertanyaan itu tidak disenanginya” Sementara yang lain mengatakan “Sesungguhnya ia tidak mendengar pertanyaan itu” Sehingga ketika Nabi SAW selesai berbicara, beliau bersabda “Di mana orang yang bertanya tentang hari kiamat tadi? “Lalu Arab Badui itu menyahut” Ya! Saya wahai Rasulullah “Maka Nabi SAW bersabda” Apabila amanah telah disia siakan maka tunggulah hari Kiamat “Arab Badui itu bertanya pula,” Apa yang dimaksud dengan menyia - nyiakan amanah itu? “Nabi SAW menjawab” Bila urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kedatangan hari Kiamat “(HR Bukhari)

Kebinasaan Umat Islam : Dari Ummul Mukminin, Zainab binti Jahsy (istri Rasulullah SAW), beliau berkata, “(Pada suatu hari) Rasulullah SAW masuk ke dalam rumahnya dengan keadaan cemas sambil bersabda, LAILAHAILLALLAH, celaka (binasa) bagi bangsa Arab dari kejahatan (malapetaka) yang sudah hampir menimpa mereka. Pada hari ini telah terbuka dari dinding Yakjud dan Makjud seperti ini “, dan Baginda menemukan ujung jari dan ujung jari yang sebelahnya (jari telunjuk) yang dengan itu mengisyaratkan seperti bulatan. Saya (Zainab binti Jahsy) lalu bertanya “Ya Rasulullah! Apakah kami akan binasa sedangkan di kalangan kami masih ada orang orang yang saleh? “Lalu Nabi SAW bersabda” Ya, jikalau kejahatan sudah terlalu banyak” (Riwayat Bukhari & Muslim)

Penyebab Kebinasaan Seseorang : Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu. Dia berkata, Rasulullah SAW bersabda “Akan datang suatu zaman di mana orang yang beriman tidak akan dapat menyelamatkan imannya, kecuali ketika dia lari membawanya dari puncak bukit ke puncak bukit yang lain, dan dari suatu gua ke gua yang lain. Maka ketika zaman itu telah tiba, segala sumber pendapatan tidak dapat diperoleh kecuali dengan melakukan sesuatu yang menyebabkan kemurkaan Allah SWT. Bila ini telah terjadi, maka kebinasaan seseorang adalah karena memenuhi kehendak istri dan anak anaknya. Kalau dia tidak memiliki istri dan anak, maka kecelakaan menimpanya karena memenuhi kehendak orang tuanya. Dan jikalau orang tuanya sudah tidak ada lagi, maka kecelakaan menimpanya karena mengikuti kehendak keluarganya atau karena mengikuti kehendak tetangganya “Sahabat bertanya” Wahai Rasulullah SAW, apakah maksud perkataan engkau itu? “Nabi SAW menjawab” Mereka akan menghinanya dengan kesempitan hidupnya. Maka ketika itu sesungguhnya dia telah menceburkan dirinya ke jurang jurang kebinasaan yang akan menghancurkan dirinya” (HR Baihaqi)

Perselisihan yang Banyak : Dari Abi Nijih ‘Irbadh bin Sariyah radhiyallahu anhu. Dia berkata “Telah menyarankan kami Rasulullah SAW akan satu nasihat yang menggetarkan hati kami dan meneteskan air kami ketika mendengarnya, lalu kami berkata, Ya Rasulullah! Seolah olah ini adalah nasihat yang terakhir sekali maka berikanlah pesanan kepada kami “Beliau pun bersabda” Aku berwasiat akan kamu supaya selalu bertakwa kepada Allah dan mendengar serta taat (kepada pemimpin) sekali pun yang memimpin kamu itu hanya seorang hamba. Sesungguhnya orang yang panjang umurnya dari kamu pasti dia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka hendaklah kamu berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para khulafa Ar Rasyidin Al Mahdiyin (Khalifah khalifah yang mengetahui kebenaran dan mendapat pimpinan ke jalan yang benar) dan gigitlah sunah sunah itu dengan gigi geraham dan jauhilah hal hal yang baru (bid’ah ) yang diada adakan, karena sesungguhnya setiap bid’ah itu adalah sesat” (Riwayat Abu Daud dan Tirmizi)

Golongan yang Selamat : Dari ‘Auf bin Malik radhiyallahu anhu. Dia berkata, Rasulullah SAW bersabda “Umat Yahudi telah terpecah belah menjadi tujuh puluh satu golongan, maka hanya satu golongan saja yang masuk surge dan yang tujuh puluh akan masuk neraka. Umat Nasrani terpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan, maka tujuh puluh satu golongan masuk neraka dan hanya satu golongan saja yang masuk surga. Demi Tuhan yang diriku di dalam kekuasaanNya, umatku akan terpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, hanya satu golongan saja yang masuk surga dan tujuh puluh dua akan masuk neraka. Sahabat bertanya “Golongan mana yang aman?” Nabi SAW menjawab “Mereka adalah jamaah” (HR Ibnu Majah)

Islam Menjadi Asing : Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu. Dia berkata, Bersabda Rasulullah SAW “Islam mulai berkembang dalam keadaan asing. Dan ia akan kembali asing pula. Maka beruntunglah orang orang yang asing” (HR Muslim)

Orang yang Beriman Laksana Memegang Bara Api : Anas radhiyallahu anhu. Berkata Rasulullah SAW bersabda “Akan datang pada manusia suatu zaman di mana orang yang berpegang teguh di antara mereka kepada agamanya laksana orang yang memegang bara api.” (HR Tarmizi)

Kesusahan Itu Lebih Baik Dari Kesenangan : Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu “Bahwasanya kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW di dalam masjid. Tiba tiba datang Mus’ab bin Umair radhiyallahu anhu. Dan tidak ada di badannya kecuali hanya selembar selendang yang ditambal dengan kulit. Tatkala Rasulullah SAW melihat kepadanya. Baginda menangis dan meneteskan air mata karena mengenangkan kemewahan Mus’ab ketika berada di Mekah dahulu (karena sangat dimanjakan oleh ibunya), dan karena memandang nasib Mus’ab sekarang (ketika berada di Madinah sebagai seorang Muhajirin yang meninggalkan segala harta benda dan kekayaan di Mekah).
Kemudian NabiMuhammad SAW bersabda “Bagaimana keadaan kamu pada suatu hari nanti, pergi pada waktu pagi dengan satu pakaian, dan pergi pada malam hari dengan pakaian yang lain pula. Dan ketika diberikan satu hidangan, ditempatkan pula satu hidangan yang lain. Dan kamu menutupi (menghias) rumah kamu sebagaimana kamu memasang kelambu Ka’bah? “Maka jawab sahabat” Wahai Rasulullah, tentunya keadaan kami pada waktu itu lebih baik dari kondisi kami pada hari ini. Kami akan memberikan perhatian penuh kepada masalah ibadah saja dan tidak bersusah payah lagi untuk mencari rezeki “Lalu Nabi SAW bersabda” Tidak! Kondisi kamu hari ini adalah lebih baik dari keadaan kamu pada hari itu” (HR Tirmidzi)

Golongan yang Selalu Menang : Dari Mughirah bin Syu’bah radhiyallahu anhu. Dia berkata, Rasulullah SAW bersabda “Selalu di antara umatku ada golongan yang selalu menang (dalam perjuangan mereka), sehingga sampailah pada suatu waktu yang dikehendaki Allah SWT. Mereka senantiasa menang.” (HR Bukhari).

Sumber : islamidia
Share:

Jika kematian datang, siapa yang lebih dahulu ?

Jika istrimu meninggal lebih dulu.

Kau telusuri akun sosial media istrimu, Kau baca keluh kesah atau cerita keseharian yang ia tulis disana Sambil membayangkan yang hari itu ia alami, Kau pikirkan status-status sindiran darinya Tanpa bisa bertanya lagi itu  itujukan untukmu atau orang lain.

Kau buka aplikasi belanja miliknya, Melihat rentetan barang yang memenuhi keranjangnya Berharap kau diberi kesempatan lagi untuk bisa membelikan barang impiannya.

Kau akan termenung sendirian Tak ada lagi ocehan rutin dari mulutnya Tak ada lagi makanan dengan rasa yang sama sesuai racikan tangan miliknya Air mata jatuh dipelupuk matamu Kau kehilangan separuh jiwamu Kehilangan sebagian dari hidupmu.

Berpikir : Andai tahu akan sesingkat ini Mati-matian bahagiakan dirinya Sebelum ia dijemput sang Ilahi


Jika Suamimu meninggal lebih dulu.

Kau pandangi galeri foto di telepon selulermu Mungkin tak banyak foto dirinya disana Karena di tiap tempat dan waktu. Dialah fotografernya.

Kau lihat handuk miliknya Takkan lagi ada yang meminta ambilkan handuk setiap kali ia mandi Takkan lagi ada keluhmu tentang handuk basah yang tak tepat tempat.

Kau pandangi wajah anak-anakmu Ada bagian wajah ayahnya yang melekat disana Entah itu tatapan matanya atau gelak tawanya. Terkadang kebiasaannya pun menurun pada buah hatinya.

Semoga bermanfaat.

Share:

Ketika usia 40 tahun

Allah SWT menyebutkan dalam Al-Qur'an bahwa usia 40 tahun adalah usia di mana manusia mencapai puncak kehidupannya baik dari segi fisik, intelektual, emosi maupun spiritualnya. Di usia 40 tahu, manusia meninggalkan usia mudanya dan melangkah ke usia dewasa yang sebenar-benarnya.

Dalam riwayat lain, Nabi bersabda, ''Barang siapa umurnya sudah melebihi empat puluh tahun sedang  kebaikannya tidak lebih banyak dari kejelekannya, hendaklah ia mempersiapkan keberangkatannya ke neraka.

Ketika menjelang usia 40 tahun, Nabi saw Muhammad kerap melakukan uzlah (menyendiri). Pernah mendengar istilah “Life Begins at 40”? Istilah ini bermakna, proses pendewasaan dalam kehidupan seseorang baru akan dimulai pada saat kita berusia 40 tahun. Realitanya, saat ini banyak anak muda menyia-nyiakan hidupnya dengan hanya bersenang-senang.

Rasulullah SAW bersabda, "Tak akan bergeser kedua kaki manusia pada hari kiamat sampai selesai ditanya tentang empat perkara, yaitu tentang umurnya, dihabiskan untuk apa; tentang masa mudanya, dipergunakan untuk apa; tentang hartanya, darimana diperoleh dan untuk apa dibelanjakan; dan tentang ilmunya,

Dalam sebuah hadis disebutkan: "Allah tidak lagi memberi alasan bagi siapa yang telah dipanjangkan umurnya hingga 50 tahun." Al-Khattabi berkata: "Maknanya, orang yang Allah panjangkan umurnya hingga 50 tahun, tidak diterima lagi keuzuran/alasan, karena usia 50 tahun merupakan usia yang dekat dengan kematian.

Al-Hafidh Ibnu Katsir mengatakan: "Di dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa mereka kelak akan berdiri selama tujuh puluh tahun dalam keadaan tidak berbicara sedikitpun. Ada yang mengatakan mereka berdiri selama tiga ratus tahun.

Amal Ibadah diusia lanjut yaitu : Memperbanyak baca Al-Qur'an. Berakhlakul karimah. Membaca istighfar. Membaca shalawat Nabi. arti usia senja adalah usia 50 tahun ke atas.

Semoga bermanfaat.

Share:

Abu Lubabah RA

Setelah beberapa hari berlalu sejak Nabi SAW dan pasukannya meninggalkan Madinah menuju Tabuk, Abu Lubabah beserta tiga (atau dua, dalam riwayat lainnya) temannya menyadari kesalahannya. Mereka menyesal, tetapi tidak mungkin untuk mengejar atau menyusul pasukan tersebut.
Abu Lubabah berkata, "Kita di sini berada di naungan pohon yang sejuk, hidup tentram bersama istri-istri kita, sedangkan Rasulullah beserta kaum muslimin sedang berjihad…sungguh, celakalah kita…."

Tak habis-habisnya mereka menyesal, mereka yakin bahwa bahaya akan menimpa karena ketertinggalannya ini. Untuk mengekspresikan penyesalannya ini, Abu Lubabah berkata kepada kawannya, "Marilah kita mengikatkan diri ke tiang masjid, kita tidak akan melepaskan diri kecuali jika Rasulullah sendiri yang melepaskannya…!!"

Teman-temannya, Aus bin Khudzam, Tsa'labah bin Wadiah dan Mirdas (atau tanpa Mirdas, pada riwayat dua orang temannya) menyetujui usulan ini. Mereka tetap terikat pada tiang tersebut sampai Nabi SAW pulang, kecuali ketika mereka akan melaksanakan shalat. Ketika Nabi SAW pulang dari Tabuk dan masuk ke Masjid, beliau berkata, "Siapakah yang diikat di tiang-tiang masjid itu?"

"Abu Lubabah dan teman-temannya yang tidak menyertai engkau berjihad, ya Rasulullah," Kata seorang sahabat, "Mereka berjanji tidak akan melepaskan diri, kecuali jika tuan yang melepaskannya…!!"

Nabi SAW bersabda, "Aku tidak akan melepaskan mereka kecuali jika mendapat perintah dari Allah…!!"

Dalam riwayat lain disebutkan, bahwa Nabi SAW bersabda tentang mereka, "Aku tidak akan melepaskannya sampai saatnya ada pertempuran lagi…!!" Suatu hari menjelang subuh, ketika itu Nabi SAW sedang berada di rumah Ummu Salamah, tiba-tiba beliau tertawa kecil. Ummu Salamah heran dengan sikap beliau ini dan berkata, "Apa yang engkau tertawakan, Ya Rasulullah?"

"Abu Lubabah dan teman-temannya diterima taubatnya…!!" Kata Nabi SAW.

Saat itu Nabi SAW memang menerima wahyu, Surah Taubah ayat 102,
وَآخَرُونَ اعْتَرَفُوا
بِذُنُوبِهِمْ خَلَطُوا عَمَلا صَالِحًا وَآخَرَ سَيِّئًا عَسَى اللَّهُ أَنْ
يَتُوبَ عَلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Dan (ada
pula) orang-orang lain yang mengakui dosa-dosa mereka, mereka mencampur baurkan
pekerjaan yang baik dengan pekerjaan lain yang buruk. Mudah-mudahan Allah
menerima tobat mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.

yang menegaskan diterimanya taubat mereka yang berdosa karena ketertinggalannya menyertai jihad bersama Nabi SAW. Ummu Salamah berkata, "Bolehkah aku memberitahukan kepada Abu Lubabah, ya Rasulullah..?" "Terserah engkau saja..!!" Kata Nabi SAW

Ummu Salamah berdiri di depan pintu atau jendela kamarnya yang memang menghadap masjid dan berkata, "Hai Abu Lubabah, bergembiralah karena telah diampuni dosamu, telah diterima taubatmu…!!"

Mereka bergembira, begitu juga dengan para sahabat yang telah berkumpul di masjid untuk shalat shubuh. Mereka ini ingin melepaskan ikatan Abu Lubabah dan teman-temannya, tetapi Abu Lubabah berkata, "Tunggulah sampai datang Rasulullah dan melepaskan sendiri ikatanku…!!" Nabi SAW masuk masjid dan melepaskan sendiri ikatan-ikatan mereka. Pagi harinya, Abu Lubabah dan tiga temannya menghadap Nabi SAW sambil membawa harta yang dipunyainya. Ia berkata, "Ya Rasulullah, inilah harta benda kami, shadaqahkanlah atas nama kami, dan tolong mintakan ampunan bagi kami…."

Nabi SAW bersabda, "Aku tidak diperintahkan untuk menerima harta sedikitpun (berkaitan dengan penerimaan taubat ini)…!!" Tetapi tak lama berselang, Nabi SAW memperoleh wahyu, Surah Taubah ayat 103, yang memerintahkan agar beliau untuk menerima shadaqah dari Abu Lubabah dan teman-temannya, dan mendoakan mereka. Beliau melaksanakan perintah ayat tersebut, dan itu membuat Abu Lubabah dan teman-temannya menjadi lebih gembira dan tentram hatinya.

Riwayat lain menyebutkan, peristiwa Abu Lubabah mengikatkan diri di tiang Masjid Nabi bukan berkaitan dengan Perang Tabuk, tetapi dengan Perang Bani Quraizhah.

Setelah berakhirnya Perang Khandaq (parit) atau Perang Ahzab karena pasukan kaum kafir Quraisy dan sekutu-sekutunya diporak-porandakan oleh angin dan badai di waktu subuh, Nabi SAW dan kaum muslimin segera kembali ke Madinah. Angin dan badai tersebut sebenarnya adalah pasukan malaikat yang dikirim Allah untuk membantu kaum muslimin, dan di waktu dhuhur, Jibril yang menjadi pimpinan pasukan malaikat menemui Nabi SAW sambil berkata, “Wahai Muhammad, mengapa engkau meletakkan senjata sedangkan kami belum meletakkan senjata. Serulah mereka untuk menuju Bani Quraizhah, dan kami akan berada di depanmu. Akan aku guncangkan benteng mereka dan aku susupkan ketakutan di hari mereka…!!” Bani Quraizhah adalah kaum Yahudi di Madinah yang terikat perjanjian damai dan kerjasama dengan Nabi SAW dalam Piagam Madinah.

Tetapi ketika terjadi pengepungan Madinah oleh pasukan kafir Quraisy dan sekutunya, mereka justru berpihak kepada pasukan musuh dan memasok kebutuhan makanannya. Mereka juga berencana menyerang penampungan kaum wanita dengan mengirim seorang mata-mata terlebih dahulu. Untung saja, berkat keberanian bibi Rasulullah SAW, Shafiyyah binti Abdul Muthalib, mereka membatalkan rencananya itu. Shafiyah berhasil membunuh mata-mata tersebut dan menggelindingkan mayatnya ke arah pasukan Bani Quraizhah yang siap menyerang, karena itu mereka beranggapan bahwa ada pasukan muslim yang menjaga para kaum wanitanya, padahal tidak ada.

Segera saja Nabi SAW memerintahkan Bilal untuk menyerukan panggilan jihad, “Siapa saja yang tunduk dan patuh, janganlah melaksanakan shalat ashar kecuali di Bani Quraizhah!!”

Dalam kondisi baru tiba (pulang) setelah mempertahankan diri dari pengepungan kaum kafir Quraisy dan sekutunya selama satu bulan, ternyata tidak mudah untuk mengumpulkan seluruh pasukan. Karena itu Nabi SAW memerintahkan agar mereka yang telah siap, walau dalam kelompok yang kecil, agar segera berangkat. Kelompok demi kelompok akhirnya berkumpul di tempat Bani Quraizhah ketika telah menjelang waktu isya’, dan pada saat itulah mereka melaksanakan shalat ashar sesuai perintah Nabi SAW.

Kaum muslimin melakukan pengepungan selama beberapa hari lamanya, dan akhirnya pemimpin Bani Quraizhah, Ka’b bin Asad mengirim utusan kepada Nabi SAW sebagai tanda menyerah. Tetapi mereka juga meminta Nabi SAW mengirim Abu Lubabah untuk melakukan pembicaraan dan mendengar pendapatnya. Abu Lubabah memang sekutu terbaik kaum Yahudi Bani Quraizhah sebelum Islam datang, bahkan saat itu harta kekayaan dan anak Abu Lubabah ada yang masih tinggal (tertinggal) di wilayah kaum Yahudi tersebut. Dan ternyata, dalam situasi yang seperti itu Nabi SAW memenuhi permintaan mereka.

Ketika Abu Lubabah memasuki benteng dan perkampungan Bani Quraizhah, mereka mengelu-elukan dirinya, para wanita dan anak-anak menangis di hadapannya. Hal itu membuat Abu Lubabah terharu dan merasa kasihan. Ka’b berkata, “Wahai Abu Lubabah, apakah kami harus tunduk kepada keputusan Muhammad??”

“Begitulah!!” Kata Abu Lubabah, tanpa sadar ia memberi isyarat dengan tangannya yang diletakkan di lehernya, isyarat bahwa mereka akan dihukum mati. Mungkin karena suasana yang dilihatnya atau rasa kedekatannya selama ini yang membuat ia bersikap seperti itu. Tetapi seketika itu ia menyadari apa yang dilakukannya, yang sama artinya bahwa ia telah mengkhianati Allah dan Rasul-Nya. Tanpa bicara apa-apa lagi ia berlari keluar, bukannya kembali menghadap Nabi SAW, tetapi menuju masjid Nabawi dan mengikatkan dirinya di tiang masjid sembari bersumpah tidak akan pernah memasuki Bani Quraizhah, dan juga tidak akan melepaskan ikatannya kecuali Nabi SAW sendiri yang melepaskannya.

Rasulullah SAW menunggu-nunggu kedatangan Abu Lubabah, karena tidak datang juga, beliau mengirimkan seorang utusan lainnya. Setelah mendengar tentang apa yang dilakukannya, beliau bersabda, “Andaikata ia datang kepadaku, tentu aku akan memaafkannya. Tetapi karena ia telah berbuat seperti itu (yakni dengan diikuti sumpah), maka aku tidak bisa melepaskannya kecuali jika ia benar-benar bertaubat kepada Allah!!” Selanjutnya sama dengan kisah di atas.

Kita ambil hikmahnya dari kisah diatas.
Share:

Karena Meringan-Ringankan Shalat

 

Ada seorang saleh yang menguburkan jenazah saudara perempuannya. Setelah pulang kembali, ia menyadari kalau dompet uangnya telah hilang. Mungkin jatuh ketika ia memakamkan saudaranya itu. Karena itu ia segera kembali ke pemakaman dan menggali kembali. Tetapi belum sempat ia menemukan dompetnya kembali, ia melihat nyala api di kubur saudaranya tersebut. Ia ketakutan dan segera menutupnya kembali. Ia menangis melihat keadaan kubur saudaranya itu.

Saudaranya itu memang tidak tinggal bersamanya, tetapi bersama ibunya. Segera ia menuju rumah ibunya, dan masih dengan menangis ia berkata, “Wahai ibu, beritahukan kepadaku, bagaimana amalan saudaraku itu?”

Sang ibu berkata, “Ada apa gerangan sehingga engkau bertanya seperti itu?”

“Wahai ibu, aku melihat kuburnya menyala api!!” Kata sang anak, kemudian ia menceritakan secara lengkap pengalamannya.

Sang ibu ikut menangis mendengar cerita tersebut, dan berkata, “Saudaramu itu biasa meringan-ringankan (menggampangkan) shalat dan mengakhirkannya, hingga waktunya hampir habis!!”

Sebagian ulama menyatakan bahwa tidak mengapa shalat menjelang akhir waktu, asal belum masuk kepada waktu shalat selanjutnya, dan tidak ada maksud untuk menyepelekan shalat tersebut, benar-benar karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan. Hanya saja ia akan kehilangan keutamaan shalat pada awal waktunya. Nabi SAW bersabda, “Amal perbuatan yang paling disukai Allah adalah shalat pada awal waktunya.” Beliau juga bersabda, “Kelebihan (shalat) pada awal waktunya dibanding pada akhir waktunya adalah seperti keutamaan akhirat atas dunia.”

Pada riwayat lainnya, Nabi SAW bersabda, “Barang siapa shalat pada awal waktunya, maka naiklah shalatnya itu ke langit dengan diliputi cahaya hingga sampai di Arsy, lalu ia (shalat itu) membacakan istighfar untuk orang yang melakukan shalat itu hingga hari kiamat, sambil berkata : Semoga Allah memeliharamu, sebagaimana engkau memelihara aku. Jika seseorang itu shalat tidak pada waktunya (ghairi waqtiha, menunda-nunda hingga masuk pada waktu shalat selanjutnya), maka shalat itu akan naik ke langit diliputi kegelapan. Dan bila sampai ke langit, ia dilipat bagaikan baju yang rusak, lalu dilemparkan ke wajah orang yang melakukannya itu…!”

Dalam hadits yang lain, Nabi SAW bersabda. “Barang siapa yang menghimpun antara dua waktu shalat tanpa udzur atau karena meringan-ringankan (menggampangkan, menyepelekan), maka ia telah memasuki pintu dosa besar.”

Semoga kita tidak termasuk.

Share:

Yang Pertama Dibakar Api Neraka

 

Pada hari kiamat nanti, Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi akan mengadili mahluk-mahluknya pada yaumul hisab (Hari Perhitungan). Tidak ada perkara, yang sangat kecil atau remeh sekalipun, apalagi yang besar, pasti akan didatangkan ke sidang pengadilan yang benar-benar adil tersebut. Tentunya ada pengecualian bagi orang-orang yang Allah memberikan Rahmat dan Kasih-Nya, yang Allah menutupi keburukan-keburukannya dan memaafkannya, sehingga Allah memasukkannya ke surga tanpa hisab.

Yang pertama kali didatangkan untuk diadili adalah tiga kelompok manusia, yang waktu di dunia mempunyai kemuliaan dan keutamaan dalam pandangan manusia. Mereka adalah :

  1. orang-orang yang membaca dan memahami Al Qur’an,
  2. orang-orang yang kaya (berharta), dan
  3. orang-orang yang berjuang di jalan Allah
Allah mendatangkan salah seorang yang ahli membaca dan mengajarkan Al Qur’an dan berfirman, “Bukankah Aku telah mengajarkan kepadamu apa yang Aku turunkan melalui utusan-Ku?”

“Benar, ya Allah!!” Kata orang tersebut.

“Kemudian, apa yang telah kamu lakukan dengan nikmat-Ku itu?”

“Saya mempelajari ilmu, mengajarkannya dan membaca Al Qur’an karena Engkau, ya Allah!!”

Allah berfirman, “Kamu bohong!!” Para malaikat ikut berkata, “Kamu bohong!!”

Dan Allah berfirman lagi, “Kamu mengerjakan semua itu hanya karena ingin dikatakan bahwa engkau adalah orang pandai membaca Al Qur’an, seorang Qari’ yang hebat, dan semua itu telah dikatakan orang-orang kepadamu seperti yang kau inginkan!!”
Setelah itu Allah memerintahkan malaikat untuk menariknya dan melemparkannya ke neraka.

Kemudian Allah menghadirkan orang yang kaya (hartawan) yang banyak bersedekah di jalan Allah, dan berfirman, “Bukankah Aku telah memberi kelapangan kepadamu (yakni, berlimpah kekayaan) sehingga Aku tidak membiarkan dirimu membutuhkan seseorang?”

“Benar, ya Allah!!” Kata orang tersebut.

“Kemudian, apa yang telah kamu lakukan dengan nikmat-nikmat harta yang Aku berikan kepadamu itu?”

“Saya menyambung silaturahmi dan bersedekah. Tidak ada jalan atau tempat dimana Engkau senang jika diinfakkan harta, kecuali saya menginfakkannya semata-mata karena Engkau!!”

Allah berfirman, “Kamu bohong!!” Para malaikat ikut berkata, “Kamu bohong!!”

Dan Allah berfirman lagi kepadanya, “Kamu melakukan semua itu agar engkau dikatakan sebagai dermawan, dan itu telah dikatakan orang-orang kepadamu seperti yang engkau inginkan!!”
Setelah itu Allah memerintahkan malaikat untuk menariknya dan melemparkannya ke neraka.

Selanjutnya Allah menghadirkan seseorang yang terbunuh ketika berjuang di jalan Allah. Setelah Allah mengingatkan berbagai nikmat yang dianugerahkan kepadanya dan ia mengakui, Allah berfirman kepadanya, “Apakah yang kamu amalkan di dunia?”

Orang tersebut berkata, “Saya diperintahkan untuk berjuang dan berperang di jalan-Mu, dan saya memenuhinya dengan terjun di medan jihad hingga saya terbunuh di jalan-Mu!!”

Allah berfirman, “Kamu bohong!!” Para malaikat ikut berkata, “Kamu bohong!!”

Dan Allah berfirman lagi kepadanya, “Sesungguhnya kamu berjuang di medan jihad agar dikatakan bahwa engkau seorang pemberani, dan itu telah dikatakan orang-orang kepadamu sebagaimana engkau inginkan!!”
Setelah itu Allah memerintahkan malaikat untuk menariknya dan melemparkannya ke neraka.

Nabi Muhammad SAW yang menceritakan kisah ini, menepuk dua lutut Abu Hurairah dan bersabda, “Wahai Abu Hurairah, tiga orang (semacam) itulah mahluk Allah yang pertama kali dibakar oleh api neraka pada hari kiamat nanti!!”

Semoga kita dijauhkan dari siksa api neraka...Amiin.
Share:

7 bahan makanan yang berstatus haram

Assalamualaikum, salam sejahtera semoga selalu diberikan kesehatan dan rizki yang berkah, pada artikel kali ini saya ingin berbagi dengan sahabat semua seputar makanan.
Dalam Islam, makanan yang baik adalah makanan yang dihalalkan oleh Allah SWT. Bahkan perintah untuk mengkonsumsi makanan halal dan baik disejajarkan dengan perintah bertakwa kepada Allah Ta’ala. Hal ini dijelaskan dalam surah al-Maidah ayat 88.
Selain itu, mengkonsumsi makanan yang halal, bersih dan baik dapat membentuk jiwa yang suci dan jasmani yang sehat. Berbeda halnya dengan makanan haram yang justru akan membentuk jiwa yang keji.

Namun tanpa kita sadari, ada banyak makanan yang mengandung bahan-bahan campuran haram yang berada disekitar kita. Beberapa diantaranya bahkan sering kita konsumsi. Berikut 7 bahan makanan yang sebenarnya berstatus haram :

1. Angciu
Angciu adalah sejenis arak yang biasa digunakan untuk memasak. Biasanya angciu digunakan untuk membuat masakan khas China, Jepang, Korea dan masakan lokal yang berorientasi pada arak.
Pada dasarnya angciu adalah hasil fermentasi ketan. sehingga jika ketan diragikan menjadi tapai, maka angciu adalah air tapai-nya. Penggunaan angciu pada masakan menghasilkan aroma dan rasa yang khas. Biasanya aroma khas ini akan muncul pada saat masakan dipanggang, digoreng, ditumis dan sebagainya.

2. Emulsifier E471
Emulsifier merupakan zat aditif yang ditambahkan ke dalam makanan atau minuman untuk mencampur air dan lemak. Sehingga dengan adanya emulsifier, bahan makanan yang mengandung lemak dapat bercampur sempurna dengan air.
Biasanya emulsifier digunakan dalam pembuatan kue, minuman instan, coklat, es krim dan sebagainya. Emulsifier yang biasanya sering digunakan dalam pengolahan suatu produk makanan adalah emulsifier 471 atau biasa disingkat E471. Nah penggunaan E471 ini sangat dilarang bagi umat Islam, sebab E471 adalah jenis emulsifier yang berbahan dasar babi.
Namun sayangnya tidak banyak yang mengetahui hal ini. Oleh sebab itu, jika membeli suatu produk makanan ada baiknya untuk mengecek terlebih dahulu komposisi produk tersebut.

3. Lesitin
Seperti halnya E471, lesitin juga berfungsi sebagai zat aditif yang ditambahkan ke dalam makanan. Biasanya lesitin digunakan secara komersial dalam makanan yang membutuhkan pengemulsi atau pelumas alami. Sebenarnya penambahan lesitin dalam suatu produk makanan memiliki manfaat bagi tubuh. Hanya saja, apabila bahan pembuat lesitin ini berasal dari babi maka jelas hal ini terlarang untuk dikonsumsi umat muslim.
Lesitin dapat berasal dari bahan nabati dan hewani, namun lesitin yang berasal dari bahan hewani kebanyakan berasal dari babi. Hal inilah yang menyebabkan lesitin menjdai haram.

4. Rhum
Rhum merupakan salah satu derivat alkohol yang dapat digolongkan dalam kelompok khamar. Oleh sebab itulah penggunaan rhum dalam pengolahan produk makanan menjadi haram hukumnya. Biasanya, penggunaan rhum digunakan dalam proses pembuatan roti.

5. Lard
Lard adalah lemak yang diolah dari lemak babi, yang sumbernya dapat beerasal dari seluruh bagian babi. Lard biasanya digunakan sebagai bahan minyak makan. Bahkan karena titik lelehnya yang lebih tinggi dari mentegam lard seringkali digunakan dalam pembuatan pie yang menghasilkan produk yang lebih renyah.

6. Kuas Bulu Putih (Bristle)
Bristle merupakan kuas yang terbuat dari bulu babi, yang sering digunakan untuk melumasi mentega pada adonan rotu atau cake. Sebenarnya bristle sendiri berarti bulu babi.
Sehingga penggunaannya jelas diharamkan bagi umat muslim. Dengan demikian, pembuatan roti atau cake yang menggunakan kuas ini tentunya dihukumi haram untuk dimakan.

7. Alkohol Dalam Obat
Kebanyakan obat-obat yang beredar dipasaran mengandung alkohol, sehingga jelas keharamannya. Akan tetapi di Islam terdapat pengecualian yang membolehkan untuk mengkonsumsinya selama belum tersedia obat sejenis yang halal.

Dari berbagai sumber ... semoga bermanfaat.
Share:

Suami dilaknat Allah dengan 7 cara

Ada beberapa hal yang bisa membuat seorang suami dianggap berbuat durhaka pada istri dan akan mendapat ganjarannya, beberapa di antaranya sebagai berikut:

1. Menjadikan Istri Sebagai Pemimpin Rumah Tangga Dari Abu Bakrah, ia berkata :”Rasulullah saw.bersabda : tidak akan beruntung suatu kaum yang dipimpin oleh seorang wanita. (HR.Ahmad n0.19612 CD,Bukhari,Tirmidzi,dan Nasa’i) Saat ini banyak suami yang malas bekerja dan menyandarkan kebutuhan hidupnya pada sang istri sehingga secara tak langsung menjadikan istri sebagai pemimpin rumah tangga. Suami seperti ini tentu saja telah berbuat durhaka karena tak melaksanakan kewajibannya dan bahkan menyulitkan istrinya dengan keharusan menafkahi dirinya. Ia akan kehilangan martabat dan harga diri di hadapan manusia terlebih lagi di hadapan Allah.

2. Tidak Memberi Uang Belanja/Nafkah Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata : ”Rasulullah bersabda : seseorang cukup dipandang berdosa bila ia menelantarkan belanja orang yang menjadi tanggung jawabnya. (HR.Abu Dawud no.1442 CD,Muslim,Ahmad,dan Thabarani) Terhadap suami yang seperti ini, istri boleh mengambil diam-diam harta suami untuk mencukupi kebutuhan hidup diri dan anaknya Dari Asy ah ra, bahwa Hindun binti Utbah pernah berkata : Wahai Rasulullah, sesungguhny aAbu Sufyan adalah orang yang kikir dan tidak mau memberikan kepadaku belanja yang cukup untuk aku dan anakku, sehingga terpaksa aku mengambil dari hartanya tanpa sepengetahuannya. ”beliau besabda : ’Ambillah sekadar cukup untuk dirimu dan anakmu dengan wajar. (HR.Bukhari no.4945 CD, Muslim, Nasa’i, Abu dawud, Ibnu Majah, Ahmad, dan Darimi)

3. Tidak Melunaskan Mahar Pernikahan Dari Maimun Al-Kurady, dari bapaknya, ia berkata : saya mendengar nabi saw. (bersabda) : siapa saja laki-laki yang menikahi seorang perempuan dengan mahar sedikit atau banyak, tetapi dalam hatinya bermaksud tidak akan menunaikan apa yang menjadi hak perempuan itu, berarti ia telah mengacuhkannya. Bila ia mati sebelum menunaikan hak perempuan itu, kelak pada hari kiamat ia akan bertemu dengan Allah sebagai orang yang fasiq…’(HR.Thabarani, Al -Mu;j amul, Ausath II/237/1851 CD)

4. Mengabaikan Kebutuhan Se**ual Istri Suami yang berhubungan intim hanya untuk memuaskan kebutuhannya saja dan tidak peduli pada istrinya, sesungguhnya juga telah berbuat kesalahan. Dari anas ra, Nabi saw bersabda : ”jika seseorang di antara kalian bersenggama dengan istrinya, hendaklah ia melakukannya dengan penuh kesungguhan. Selanjutnya, bila ia telah menyelesaikan kebutuhannya (mendapat kepuasan) sebelum istrinya mendapatkan kepuasan, janganlah ia buru buru (mencabut kemaluannya) sampai istrinya menemukan kepuasan. ”(HR.’Abdur Razzaq dan Abu Ya’la, Jami’ Kabir II/19/1233) Rasullullah saw bersabda : ”Janganlah sekali-kali seseorang diantara kalian menyenggamai istrinya seperti seekor hewan bersenggama, tetapi hendaklah ada pendahuluan diantara keduanya. ada yang bertanya apakah pendahuluan itu? Beliau bersabda : ”Ciuman dan ucapan (romantis). (HR Abu Syaikh)

5. Berhubungan Intim Ketika Istri Haid Atau Melalui Dubur Dari Ibnu Abbas, ia berkata : ”’Umar (Ibnu Khaththa) datang kepada Rosulullah saw., ia bertanya : ’Ya Rosullullah, saya telah binasa. Beliau bertanya : apa yang menyebabkan kamu binasa? Ia menjawab : ’semalam saya telah membalik posisi istriku. akan tetapi beliau tidak menjawab sedikitpun, lalu turun kepada Rosulullah saw ayat. ’istri kalian adalah ladang bagi kalian, maka datangilah ladang kalian dimana dan kapan saja kalian kehendaki. (selanjutnya Beliau bersabda : ’Datangilah dari depan atau belakang, tetapi jauhilah dubur dan ketika haidh. ( HR Tarmidzi no.2906)

6. Menuduh Istri Berzina Dan orang orang yang menuduh istri mereka berzina, padahal mereka tidak mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka kesaksian satu orang dari mereka adalah bersumpah empat kali dengan nama Allah bahwa sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar (dalam tuduhannya) dan kelima kalinya (ia mengucapkan) bahwa laknat Allah akan menimpa dirinya jika ternyata ia tergolong orang orang yang berdusta. (QS.An-Nuur (24):6-7)

7. Memukul dan Menjelek-jelekkan Istri Dihadapan Orang lain Dari mu’awiy ah Al-Qusrayiri, ia berkata : saya pernah datang kepada Rosulullah saw. Ia berkata lagi : saya lalu bertanya : Ya Rosulullah, apa saja yang engkau perintahkan (untuk kami perbuat) terhadap istri-istri kami? Beliau bersabda : janganlah kalian memukul dan janganlah kalian menjelek-jelekan mereka. (HR Abu Dawud no 1832)
Share:

Komentar

Popular Posts

Label

Blog Archive

Recent Posts

Recent Posts Widget

Data Lengkap

Data Lengkap
Kampung Cisitu The Best