Tampilkan postingan dengan label Sejarah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sejarah. Tampilkan semua postingan

08 November 2021

Riwayat Cisitu : Kisah-kisah inspiratif dari orang-orang biasa dengan karya yang luar biasa.

Assalamualaikum, 

Salam jumpa lagi di week and,  semoga selalu semangat. 

Setiap kejadian,  setiap nama pasti ada kisah atau riwayat dari kejadian dan atau nama tersebut. 

Banyak cerita cerita legenda yang dikisahkan,  dan juga banyak nama nama tempat yang selalu ada kisah sebelumnya. 

Tak terkecuali kampung cisitu, nah artikel kali ini saya coba menuliskan riwayat kampung cisitu yang saya dapatkan cerita ini dari orang tua. 

Kampung cisitu adalah kampung yang asal mula tanah yang tampa ada bangunan banyak hanya satu dua bangunan. 

Dulu cisitu dijadikan persembunyian dari gerombolan yang selalu memburu dan membunuh.

Dari riwayat orang tua dulu disini (cisitu)  ada situ tapi tidak terlalu besar, dan pada akhirnya situ menjadi sebuah nama kampung yaitu cisitu. 

Dari situlah nama cisitu diambil,  selain ada situ di kampung cisitu tidak pernah kekurangan air,  air selalu mengalir ke rumah rumah warga. 

Jangan lupakan sejarah kampung cisitu coba klik about-me

Semoga bermanfaat. 

07 Mei 2019

Sejarah Situ Zen

 

Selamat datang di artikel munggaran blog situ zen, situ zen adalah tempat pariwisata yang menjangkau menengah kebawah. Betapa tidak murmer karena ketika masuk wilayah situ zen tidak ada penjagaan tiket masuk.

Mulai diresmikan tanggal 04 Mei 2019 sampai ditulisnya artikel ini situ zen tak pernah sepi, selalu dikunjungi dari berbagai daerah. Dinamakan situ zen karena itu adalah nama sesepuh di Kp. Cisitu yaitu H. Zaenudin, sehingga namanya diabadikan di situ buatan ini.

Situ Zen ini baru dibuka Sabtu (4/5/2019), tetapi pengunjungnya sudah mencapai 500 orang. Objek wisata ini berupa situ dengan luas kurang lebih 1,5 hektare. Di situ ini pengunjung bisa naik perahu dan bisa juga memancing. Sekarang, objek wisata ini masih gratis (ketika awal-awal)

Situ Zen resmi dibuka untuk umum secara gratis, Tempatnya nyaman dan asri juga banyaknya pepohonan yang tumbuh mengelilingi situ. Cocok sebagai tempat ngabuburit atau menunggu waktu magrib saat bulan Ramadan.

Situ Zen mudah dijangkau, dari jalan raya Cikukulu, ke arah terminal Caringin (angkot C4) lalu belok kanan ke arah Desa Sukamulya, sekitar 2.5 Km dari terminal caringin.
Situ Zen berada di lingkungan pesantren Al-Bukhori, Cisitu, Sukamulya, Kabupaten Sukabumi. Ke lokasi Situ Zen bisa pakai roda dua atau empat, cuman untuk sementara ini sekitar 300 meter menuju lokasi jalannya masih berupa jalan tanah.

Adapun luas area keseluruhan objek wisata ini kurang lebih 2 hektare yang nantinya ditempat ini rencananya akan dibangun berbagai wahana seperti :
flying fox
wahana air
outbond
permainan anak
pemancingan dan
camping ground.

Lebih-lebih H+1 dan H+2 setelah iedul fitri pengunjung antusias untuk datang ke situ zen sehingga banyak yang tidak kebagian naik sepeda air (angsa) karena keterbatasan wahana sepeda itu sendiri, karena situ zen masih terbilang baru dan sepeda airnya (angsa) masih terbatas.

Ketika ditulisnya artikel ini situ zen baru memiliki 3 angsa ditambah satu perahu karet untuk 3 orang dan satu kano untuk 1 orang dan pelampung untuk keamanan pengunjung di air.

Dengan dibandrol harga Rp. 10 ribu per-angsa membuat para pengunjung ada yang tidak kebagian karena banyaknya antrian. Dan terkadang jam 17:30 juga masih ada yang ngantri.

Buka wahana angsa mulai jam 07:30 sampai 17:30
Harga parkir roda dua Rp. 2.000
Harga parkir roda empat Rp. 5.000

18 Maret 2019

Sejarah Singkat Kecamatan Caringin - Sukabumi

Assalamualaikum salam jumpa kembali dengan Kampung Cisitu, kurang dari 30 hari lagi kita akan menuju ke PEMILU 2019.

Kali ini saya tertarik dengan artikel yang ditulis oleh Kang Dida di akun facebook - nya, dimana bercerita tentang sejarah Kecamatan Caringin.

Kalau begitu kita langsung saja, ini dia informasinya.

SEJARAH KECAMATAN CARINGIN KABUPATEN SUKABUMI

A. Sejarah Singkat.
Kecamatan Caringin adalah salah satu hasil pemekaran dari Kecamatan Cibadak pada tahun 2001
sesuai Perda No.1 Tahun 2001 Tentang Pemekaran Wilayah Kecamatan.

Kecamatan Caringin diresmikan tanggal 24 Juni 2001 oleh Bupati Sukabumi yang saat itu dijabat oleh Drs.H.MAMAN SULAEMAN. Kecamatan Caringin berada di kabupaten Sukabumi yang berbatasan dengan :
- di sebelah Utara Kabupaten Bogor  yang di batasi dengan Gunung Gede,
- di sebelah Barat Kecamatan Nagrak (Kab. Sukabumi),
- di sebelah Selatan Kecamatan Cibadak dan Kecamatan Cicantayan (Kab. Sukabumi),
- di sebelah Timur Kecamatan Kadudampit dan Kecamatan Cisaat (Kab. Sukabumi).

Kecamatan Caringin mengayomi sembilan (9) desa diantaranya : 
1. Desa Talaga
2. Desa Mekarjaya
3. Desa Cijengkol
4. Desa Caringin Kulon
5. Desa Caringin Wetan
6. Desa Cikembang
7. Desa Seuseupan
8. Desa Sukamulya
9. Desa Pasir Datar Indah

Adapun sejarah penamaan Caringin dipakai nama Kecamatan, berawal dari adanya sebuah pohon caringin yang berada di pusat kota Caringin yaitu persisnya berada di pinggir jalan Kabupaten dan berdekatan dengan terminal Caringin.

Kemudian atas usul para tokoh masyarakat dan tim Pemekaran Kecamatan Caringin maka disepakati nama Kecamatan hasil pemecahan dari Kecamatan Cibadak tersebut dengan nama Kecamatan Caringin.

Pengambilan nama Caringin di pakai sebuah nama Kecamatan karena Caringin (Pohon Beringin) memiliki filosofis yang baik dan mendalam, dalam bahasa Sunda Caringin adalah jenis pohon yang besar dan rindang sehingga cocok untuk dipakai berteduh baik disaat panas maupun hujan.

Pohon Caringin dalam bahasa Indonesia disebut pohon Beringin dalam ilmu pertanian Beringin (Ficus benjamina dan beberapa jenis (genus) Ficus lain dari suku ara-araan atau Moraceae), yang disebut juga waringin.

Adapun filosofi pohon beringin yang jadi lambang Pancasila Sila ke tiga, persatuan Indonesia, ternyata memberikan ajaran yang patut kita teladani sebagai berikut :

1. Mudah Beradaptasi
2. Kokoh dan Kuat
3. Berada di Atas Hendaknya Mengayomi Bawahan
4. Berada di Tengah Sebagai Penopang
5. Berada di Bawah Hendaknya Bersinergi Mendukung yang di Atas
6. Walaupun Dihindari Tetap Memberi Manfaat

B. Potensi Kecamatan Caringin Dan Iklim.
Kecamatan Caringin Mempunyai Potensi di bidang Pertanian, Perkebunan (terpusat di Desa Pasir Datar Indah), dan Perikanan.

Kecamatan Caringin mempunyai iklim tropik dengan tipe iklim B (Oldeman) dengan curah hujan rata-rata tahunan sebesar 2.805 mm dan hari hujan 144 hari. Suhu udara berkisar antara 20 - 30 derajat C dengan kelembaban udara 85 - 89 persen.

Curah hujan antara 3.000 - 4.000 mm/tahun terdapat di daerah utara, sedangkan curah hujan antara 2.000 - 3.000 mm/tahun.

C. Camat yang pernah bertugas di Caringin.
Kecamatan Caringin dari sejak berdirinya telah dipimpin oleh beberapa camat diantaranya :
1. Drs.H.Heri Sukarno
2. Wawan Gunawan,S.IP
3. Agung Gunawan, S.Sos,M.Si
4. Drs.Lucky Gautama Rizal
5. Drs.H.Agus Taufik
6. Hj.Lina Evelyn Marlina, S.IP,M.Si
7. Boyke Martadinata,SSTP,SH,MH
8. Syarifuddun Rahmat, AP

Itulah sejarah singkat Kecamatan Caringin semoga bermanfaat.





24 April 2016

Sejarah Kampung Cisitu : Tradisi, kebiasaan, dan nilai-nilai kehidupan yang mungkin mulai terlupakan

Kampung Cisitu adalah kampung yang dihuni oleh sekelompok masyarakat yang sangat kuat dalam memegang adat istiadat. Kampung Cisitu memiliki permukiman yang masih asri, Kampung Cisitu menjadi objek kajian mengenai kehidupan masyarakat pedesaan.

Kampung cisitupun merupakan kampung yang padat penduduk, sehingga bila berkunjung ke kampung cisitu rumah antara rumah rapat.

Sekilas Sejarah Kampung Cisitu
Kampung Cisitu adalah kampung yang masih lestari. Masyarakatnya masih memegang adat tradisi. Mereka menolak intervensi dari pihak luar jika hal itu mencampuri dan merusak kelestarian kampung tersebut. Namun, asal mula kampung ini sendiri berasal dari adanya situ yang sangat luas (zaman dahulu kala), dimana situ itu terhampar antara kampung Cisitu dan kampung Cipeundeuy.

Lokasi dan topografi
Menurut data dari Desa Sukamulya, bentuk permukaan tanah di Kampung Cisitu produktivitas tanah bisa dikatakan subur. Sebagian besar digunakan untuk perumahan, Pekarangan, kolam, dan selebihnya digunakan untuk pertanian sawah yang dipanen satu tahun dua kali.

Religi dan sistem pengetahuan
Penduduk Kampung cisitu semuanya beragama Islam. Pengajaran mengaji bagi anak-anak di Kampung Cisitu dilaksanakan pada setiap malam, sedangkan pengajian bagi orang tua dilaksanakan pada malam Kamis.

Tabu, pantangan atau pamali bagi masyarakat Kampung Cisitu masih dilaksanakan dengan patuh khususnya dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang berkenaan dengan aktivitas kehidupannya. pantangan atau pamali merupakan ketentuan hukum yang tidak tertulis yang mereka junjung tinggi dan dipatuhi oleh setiap orang.

Bentuk rumah masyarakat Kampung Cisitu hampir rata-rata sudah bertembok.

Kampung Cisitu secara administratif berada di wilayah Desa Sukamulya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Lokasi Kampung Cisitu jauh dari jalan raya kota Sukabumi.

Jarak ke kampung cisitu :
- Kantor desa Sukamulya ke kampung cisitu jarak 2 Km
- Kantor kapolsek Caringin ke kampung cisitu jarak 4 Km
- Kantor kecamatan Caringin ke kampung cisitu jarak 4.5 Km
- Kantor Bupati ke kampung cisitu jarak 61 Km

Kampung Cisitu berada di kaki gunung gede, dengan batas wilayah :
- sebelah Barat Kampung Cipeundeuy (Rt. 03/01)
- sebelah Selatan Kampung Cisitu kidul (Rt. 18/06)
- sebelah Utara Kampung Cidaleum (Rt. 14/05) dan Lemah Duhur (Rt. 15/05)
- sebelah Timur Kampung Pangkalan (Rt. 16/06).

Perkembangan
Kampung Cisitu merupakan perkampungan yang selalu ramai, sehubungan dengan warganya yang keluar daerah untuk kerja, maka apabila jelang hari raya Iedul Fitri kampung pun menjadi semarak, ini bisa dibuktikan dengan acara-acara seperti kenaikan kelas dan acara-acara keagamaan.

lebih-lebih beberapa tahun ini selalu dikunjungi dari kota Bandung maupun kota Jakarta dikarenakan adanya Mizumi Koi,

Dan terakhir ini Kampung Cisitu dijadikan sebuah tempat pembelajaran Dakwah dengan nama ADI (Akademi Dakwah Indonesia)

Aksesibilitas
Kendaraan pribadi
Dari Jakarta ke Kampung Cisitu rutenya adalah :
Tol Jagorawi - Sukabumi - Cikukulu belok kiri arah Caringin angkot C4 - sampai di terminal angkot belok kanan arah Pasirdatar - sekitar 2 Km akan menemukan merek MIZUMI KOI 300 meter ke arah kiri - dan sampailah di Kampung Cisitu.

Dari Bandung ke Kampung Cisitu rutenya adalah :
Bandung - Cianjur - Sukabumi - Cikukulu - belok kanan (angkot C4) - sampai di terminal angkot belok kanan arah Pasirdatar - sekitar 2 Km akan menemukan merek MIZUMI KOI 300 meter ke arah kiri - dan sampailah di Kampung Cisitu.




untuk lebih jelasnya silahkan klik about-me