kampung cisitu

  • View Indah

    Salah satu pemandangan yang menyejukan ketika melihat hijaunya sawah.

  • Central Cisitu

    Inilah pusat nya kampung cisitu, tetap asri dan nyaman.

  • Masjid An-nuur

    Masjid yang menjadi kebanggaan warga kampung cisitu.

  • Adi Albukhori

    Akademi Dakwah Indonesia membuka cabang untuk wilayah sukabumi di kampung cisitu.

  • Sungai

    Disinilah anak-anak jaman dulu kalau mandi bersama teman-temannya.

Terimakasih sudah singgah di blog kampung cisitu

Hujan turun di situ zen

Assalamualaikum,
Salam penuh bahagia dihari ini, ketika artikel ini saya tulis, diluar dalam keadaan hujan.

Hujan sangat dinantikan oleh warga, khususnya para petani karena mereka tidak susah-susah untuk menyiram pertaniannya.

Untuk saat ini, hujan tidak bisa diprediksi walaupun hujan itu sendiri hanya membasahi jalan (sebentar).

Untuk yang bertani hujan merupakan nikmat yang besar, sedangkan untuk yang hidupnya dijalan (sopir, ojek) satu kenikmatan.

Karena jalanan yang berdebu dan membawa penyakit dengan adanya hujan maka jalanan sedikit berkurang dari debu.
Share:

5 Penyakit Penyebab Kematian Terbanyak

Angka harapan hidup masyarakat Indonesia saat ini mencapai 71,7 tahun. Ini merupakan kemajuan besar dalam bidang kesehatan di Indonesia sejak tahun 1990. Meski begitu, masih ada tantangan besar di bidang kesehatan masyarakat yang perlu mendapat perhatian khusus. Tantangan ini berkaitan dengan meningkatnya berbagai penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, diabetes, stroke, kanker, dan lainnya.

Apa Saja Penyakit yang Perlu Diwaspadai ?

Semua jenis penyakit, baik penyakit menular dan tidak menular perlu diwaspadai. Sebab data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa terdapat lima penyakit penyebab kematian tertinggi (menular dan tidak menular). Apa saja ?

1. Penyakit Kardiovaskular : Kematian terbanyak di Indonesia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler. Ini adalah golongan berbagai penyakit yang terkait dengan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah seperti penyakit jantung koroner (PJK), gagal jantung, stroke, dan hipertensi. Data Riset Kesehatan Dasar Indonesia (Riskesdas) menunjukkan bahwa 42,3 persen kematian tahun 2013 disebabkan oleh PJK dan 38,3 persen disebabkan oleh stroke. Penyakit kardiovaskuler ini diperkirakan lebih banyak ditemukan pada perempuan dibanding laki-laki, tepatnya pada kelompok umur 44 - 45 tahun, 55 - 64 tahun dan 65 - 74 tahun. Maka dari itu kardiovaskuler merupakan salah satu penyakit penyebab kematian.

2. Diabetes : Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kelainan metabolik akibat kurangnya produksi insulin dalam tubuh. Penyakit ini dikenal sebagai "silent killer" karena tanda dan gejalanya baru disadari setelah terjadinya komplikasi. Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa jumlah pengidap diabetes di Indonesia pada kelompok usia 15 tahun ke atas mencapai 12 juta jiwa. Angka ini meningkat hampir dua kali lipat dari jumlah populasi pengidap diabetes di tahun 2007.

3. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) : Data Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa prevalensi PPOK di Indonesia sebanyak 3,7 persen. PPOK adalah penyakit peradangan paru yang menyebabkan pengidapnya sulit bernapas. Penyakit ini terjadi karena terhalangnya aliran udara dari paru-paru akibat pembengkakan dan adanya lendir atau dahak pada saluran napas. Pencegahan PPOK ini bisa dilakukan dengan berhenti merokok, serta menghindari asap rokok, polusi udara, asap bahan kimia dan debu.

4. Tuberkulosis (TBC) : Tuberkulosis adalah penyakit menular yang menyebabkan kematian terbanyak di Indonesia. Data WHO menunjukkan bahwa pada tahun 2015, Indonesia termasuk dalam 6 besar negara dengan kasus baru tuberkulosis terbanyak. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis yang bisa menular melalui udara, yaitu dari percikan air liur (droplet) saat batuk atau bersin.

5. Kecelakaan : Kecelakaan atau cedera termasuk penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan kasus cedera terbanyak disebabkan oleh kejadian terjatuh (49,9 persen) dan kecelakaan motor (40,6 persen). Kejadian cedera akibat jatuh lebih sering dialami anak berusia kurang dari 1 tahun, perempuan tidak bekerja, dan penduduk desa. Cedera akibat kecelakaan motor paling banyak terjadi pada kelompok umur 15 - 24 tahun dan laki-laki tamatan SMA dengan status pegawai.

Dibanding penyakit menular, penyakit tidak menular lebih sulit dideteksi karena penyebabnya berkaitan dengan gaya hidup. Oleh karena itu, pencegahan penyakit tidak menular lebih difokuskan pada penerapan gaya hidup sehat seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, tidur cukup, rutin berolahraga, memperbanyak minum air putih, dan mengelola stres.

Sumber dari halodoc

Share:

11 Varian Virus COVID-19 di Berbagai Negara

Topik COVID-19 nampaknya tidak akan habis untuk dibicarakan terutama karena virus ini semakin hari semakin cepat bermutasi. Dari sekian banyak mutasi tersebut terdapat 2 varian yang cukup menggemparkan yakni Delta dan Omicron. Kedua varian ini terbilang mengkhawatirkan akibat tingkat penularan dan keparahan yang ditimbulkan jika terpapar varian tersebut.

Selain Delta dan Omicron, sebenarnya masih banyak varian lain yang muncul di berbagai negara. Beberapa negara melakukan lock down agar virus-virus tersebut tidak berpindah ke satu negara dan lainnya dan agar penekanan penyebaran COVID-19 dapat dilakukan.

Memiliki Banyak Mutasi

Varian baru Omicron dikatakan sebagai varian yang memiliki paling banyak strain dan mutasi  melebihi dari semua jumlah varian yang mendominasi di Indonesia pada saat ini. Ilmuwan mengatakan bahwa varian tersebut memiliki jumlah mutasi yang luar biasa tinggi dengan lebih dari 30 protein lonjakan kunci. Itulah mengapa Omicron dinilai lebih cepat menular dan menyebabkan melemahnya sistem kekebalan pada tubuh.

WHO menyatakan bahwa ada berbagai nama baru untuk varian virus corona yang telah terdeteksi di sejumlah negara. Penamaan semacam ini dilakukan setelah melalui berbagai pertimbangan. Berikut beberapa varian virus corona yang ada di beberapa negara di dunia :

1. Varian Alpha : Varian virus corona Alpha yang merupakan varian virus corona yang pertama kali muncul di Inggris pada Desember 2020.

2. Varian Beta : Virus corona varian Beta pertama kali ditemukan di Teluk Nelson Mendela. Varian ini dua kali lebih infeksius dibandingkan virus COVID-19 yang muncul pertama kali.

3. Varian Gamma : Varian Gamma adalah varian yang ditemukan di Brasil. Varian ini awalnya mengakibatkan ledakan wabah di Brasil hingga memicu kenaikan jumlah pasien dan angka kematian yang drastis. Para peneliti di Harvard University, Amerika Serikat mendapatkan fakta tingkat kematian akibat varian Gamma lebih tinggi dibandingkan dengan varian awalnya.

4. Varian Delta : Varian Delta pertama kali ditemukan di India yang diduga menyebabkan peningkatan kasus pada gelombang kedua pandemi di India sejak Februari 2021. Varian ini telah ditemukan di lebih dari 74 negara. Pada 3 Mei 2021, varian ini juga telah masuk ke Indonesia.

Penularan dan penyebaran varian Delta mencapai 40% lebih cepat dibandingkan varian Alpha. Selain itu, varian ini dapat menimbulkan komplikasi yang lebih parah pada pasien lansia dan pasien dengan penyakit penyerta seperti diabetes dan hipertensi.

5. Varian Epsilon : Varian Epsilon merupakan varian COVID-19 yang muncul dari negara bagian California di Amerika Serikat pada Juli 2020. Munculnya varian ini diikuti dengan bertambahnya kasus positif COVID-19 di Amerika Serikat. Di seluruh dunia, sebanyak 46 negara melaporkan kasus positif akibat terjangkitnya varian ini. Namun, tingkat penularannya tidak begitu tinggi seperti di Amerika Serikat. Indonesia tidak melaporkan munculnya varian ini di dalam negeri.

6. Varian Zeta : Varian virus corona ini lebih dahulu terdeteksi di Rio de Janeiro, Brasil. Sebelumnya, varian ini sudah menyebar dan terdeteksi lebih dulu di Inggris. Varian virus corona Zeta dianggap tidak menyebabkan kekhawatiran dari segi penyebarannya.

7. Varian Eta : Varian Eta adalah varian yang baru didapatkan dan diidentifikasi di Inggris. Menurut para ilmuwan, varian ini memiliki beberapa mutasi pada gen. Meski demikian, sejauh ini tak ada yang bisa membuktikan bahwa virus corona varian Eta ini lebih menular hingga menyebabkan keparahan pada penderitanya.

8. Varian Theta : Virus varian ini dideteksi ada di Filipina. Varian ini belum cukup memiliki bukti bahwa akan berdampak pada kesehatan masyarakat seperti kebanyakan varian lainnya. Namun, varian ini memiliki kemungkinan besar lebih cepat dalam tingkat penularannya.

9. Varian Lota : Varian yang ditemukan di New York, Amerika Serikat pada bulan November belum diketahui apakah dapat menular atau tidak. Varian virus ini dikabarkan belum tersebar luas baik di New York maupun negara-negara lainnya.

10. Varian Kappa : Varian virus Kappa merupakan varian baru yang memiliki mutasi ganda dari negara India. Dilaporkan bahwa ada sebanyak lebih dari 2,7 juta kasus infeksi yang telah terjadi. Varian ini juga diduga dapat menyebabkan berkurangnya efektivitas pada vaksin.

11. Varian Lambda : Varian virus ini pertama kali ditemukan di Peru. Selain Peru, sejauh ini varian Lambda telah terdeteksi pula di Chile, Argentina, dan Ekuador. Varian baru ini sangat menular dibandingkan dengan virus aslinya.

Pencegahan Penularan Virus Corona

Mutasi virus corona terus berlangsung dan pencegahan penularan masih dengan cara yang sama yakni menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dengan benar dan teratur menggunakan sabun dan air mengalir atau hand rub berbasis alkohol, serta menjaga jarak minimal 1,5 meter dengan orang lain. Hindari juga menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang kotor, menerapkan etika batuk dan bersin yang benar, menjauhi kerumunan untuk mencegah penyebaran yang lebih luas, dan lakukan vaksinasi untuk melindungi tubuh dari virus corona.

Mematuhi protokol kesehatan tidak hanya berguna untuk melindungi diri tapi juga melindungi orang lain bahkan keluarga kita. Apabila Anda atau keluarga terdekat terindikasi mengalami gejala COVID-19, pastikan segera dengan memeriksakan diri dengan melakukan tes COVID-19. Anda dapat melakukan tes dengan memesan melalui aplikasi MySiloam atau klik di sini. Untuk kenyamanan Anda, Siloam Hospitals juga menyediakan layanan home care tes COVID-19 yang dapat melayani di rumah. Hubungi Siloam at Home di nomor kontak 0811 1950 181 untuk informasi lebih lanjut.

Sumber dari siloam hospitals

Share:

Warga Indonesia dilarang ke negara ini

Assalamualaikum,
Covid-19 di indonesia yang semakin mengganas, membuat beberapa negara menutup rapat untuk warga Indonesia.

Angka infeksi harian bahkan masih berada di atas level 30 ribu kasus perhari.

Bahkan, beberapa kali Indonesia mengisi top three negara dengan penambahan kasus harian terbanyak di dunia. Hal ini membuat beberapa negara memutuskan untuk sementara menangguhkan kedatangan dari Indonesia

Negara-negara ini pun terbagi dari Eropa hingga Asia Timur. Lalu negara-negara apa sajakah yang sudah melarang kedatangan dari Indonesia?

Berikut daftarnya sebagaimana diringkas sumber :

1. Singapura

Singapura akhirnya mengambil tindakan untuk semua perjalanan dari Indonesia. Negeri itu secara resmi tidak akan mengizinkan transit semua catatan dengan riwayat perjalanan ke Indonesia dalam 21 hari terakhir.

Hal ini akan diberlakukan mulai Senin, 12 Juli 2021 pukul 23:59 waktu setempat. Pengumuman resmi disampaikan Gugus Tugas Multi Kementerian Singapura, dan melalui website Kementerian Kesehatan Singapura.

"Terhitung mulai 12 Juli 2021 jam 23:59, semua riwayat perjalanan ke Indonesia dalam 21 hari terakhir juga tidak akan diizinkan transit melalui Singapura."

Meski demikian persetujuan masuk masih dapat dipertimbangkan. Di mana, lanjut gugus tugas, langkah-langkah manajemen aman tambahan diambil.

Sebelumnya diketahui bagi para pelancong yang masuk Singapura dengan memiliki riwayat perjalanan di Indonesia dalam 21 hari sebelumnya harus menunjukkan tes polymerase chain reaction (PCR) negatif Covid-19 valid yang diambil dalam waktu 72 jam sebelum keberangkatan.

2. Uni Emirat Arab (UEA)

UEA mengeluarkan larangan masuk bagi dari Indonesia seiring dengan adanya kasus positif Covid-19. Dilansir dari Reuters, larangan ini berlaku mulai Minggu (11/7/2021).

Ini berarti warga RI tak akan bisa melakukan perjalanan ke sejumlah kota di negeri itu seperti Abu Dhabi dan Dubai. UEA juga melarang warganya bepergian ke Indonesia.

3. Oman

Negara tetangga UEA, Oman, juga mengeluarkan larangan masuk bagi pelancong dari Indonesia. Melansir Gulf News, Senin (12/7/2021), Indonesia masuk dalam daftar merah pemerintah Oman dan setiap pendatang yang memiliki riwayat perjalanan ke Indonesia dalam 14 hari terakhir tidak akan diizinkan masuk ke negara itu.

Peraturan ini sudah berlaku sejak Jumat (9/7/2021) lalu. Corona di RI yang terus naik menjadi kekhawatiran khusus

4. Schengen Area

Negara-negara Eropa yang tergabung dalam Schengen Area melarang masuknya warga dari Indonesia ke negara itu. Indonesia juga dimasukan dalam daftar merah.

Dalam laman Netherlands and You milik pemerintah Belanda, hal ini berlaku tidak dengan asas kewarganegaraan namun berpegang teguh pada asas darimana pelancong datang.

Negara Schengen sendiri meliputi 26 negara di Benua Biru. Negara-negara tersebut adalah Portugal, Spanyol, Prancis, Italia, Swiss, Belgia, Belanda, Jerman, Austria, Denmark, Norwegia, Swedia, Finlandia, Polandia, Republik Ceko, Slovakia, Hungaria, Slovenia, Estonia, Lithuania, Latvia, Liechtenstein, Luksemburg, Yunani, Islandia, dan Malta.

Sementara itu izin masuk hanya berlaku pada masyarakat yang memiliki kartu izin tinggal di negara-negara itu. Para pendatang dari Indonesia yang memiliki kartu izin tinggal di negara Schengen diwajibkan untuk melakukan karantina selama 14 hari sejak kedatangan.

5. Arab Saudi

Arab Saudi merupakan negara selanjutnya yang melarang masuknya pelancong dari Indonesia. Larangan ini mulai berlaku dari bulan Februari lalu dan hingga sekarang belum dicabut.

Negeri Raja Salman sendiri memasukan Indonesia dalam daftar merah Covid bersama Mesir, Afghanistan, Ethiopia, Vietnam, UEA, Lebanon, Turki, Inggris, Prancis, Jerman, Irlandia, Italia, Portugal, Swedia, Swiss, AS, Argentina, Brasil, Pakistan, India, Jepang, Pakistan, dan Afrika Selatan. Hal ini membuat penyelenggaraan haji dan umrah dari Indonesia tidak dapat dilaksanakan kembali di tahun 2021.

6. Jepang

DalamUndang-undang Pengawasan Keimigrasian dan Pengakuan Pengungsi, Jepang melarang beberapa kedatangan di negara itu. Salah satu kedatangan yang ditolak Negeri Sakura adalah kedatangan dari Indonesia dan 158 negara lainnya.

Meski begitu, warga dari Indonesia masih diizinkan untuk melakukan kegiatan transit di negara itu.
Share:

5 Jenis Penyakit Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

 

Setiap tahun, jutaan manusia meninggal karena beragam penyakit. Kondisi tersebut juga dialami di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, Indonesia mengalami peningkatan dalam prevalansi penyakit tidak menular dan menjadi penyebab kematian tertinggi masyarakat Indonesia. Berikut adalah lima jenis penyakit yang memerlukan perhatian khusus di Indonesia:

Hipertensi
Belum banyak yang mengetahui bahwa hipertensi menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Fakta menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi naik dari 25,8% pada tahun 2013 menjadi 34,1% pada tahun 2018. Kondisi ini mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang per tahun.
Hipertensi sering kali disebut the silent killer karena sebagian besar penderitanya tidak mengalami tanda-tanda atau gejala, sehingga tidak menyadari bahwa tubuhnya telah terkena hipertensi. Dalam beberapa kasus, penderita baru mengetahuinya setelah terjadi komplikasi. Maka itu, tak dapat dipungkiri jika hipertensi menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Diabetes melitus
Ancaman penyakit diabetes melitus sangat berbahaya, karena prevalensi penyakit ini naik dari 6,9% menjadi 8,5% per tahun 2018. Kondisi ini membuat harapan hidup berkurang 5 hingga 10 tahun. Masyarakat perlu berhati-hati agar tidak terkena diabetes melitus, karena komplikasi yang ditimbulkan akibat penyakit ini mampu berdampak buruk bagi fungsi mata, jantung, ginjal, kulit, saraf, hingga saluran pernapasan.

Stroke
Stroke menjadi penyakit tidak menular yang menyebabkan kasus kematian terbanyak. Pada tahun 2018 prevalensi stroke naik dari 7% menjadi 10,9%. Walaupun kasus stroke sering ditemukan pada kelompok usia 45-74 tahun, stroke juga banyak ditemukan pada kelompok usia 15-24 tahun di Indonesia.

Gagal ginjal kronis
Sebanyak 30.554 pasien aktif menjalani dialisis pada tahun 2015, sebagian besar jumlah tersebut adalah penderita gagal ginjal kronis. Keterlambatan deteksi dan penanganan terhadap penyakit ini membuat prevalensi kematian cukup tinggi.
Data pravelensi pada tahun 2013 mencatat, gagal ginjal kronis pada tahun tersebut adalah 2%, tapi telahmeningkat menjadi 3,8% pada tahun 2018. Selain gaya hidup yang tidak sehat, gagal ginjal kronis juga disebabkan oleh diabetes melitus, tekanan darah tinggi, hingga obesitas.

Kanker
Saat ini kanker menjadi penyakit tidak menular penyebab kematian terbanyak setelah stroke dan hipertensi. Data prevalensi penyakit ini naik dari 1,4% menjadi 1,8% pada tahun 2018. Merokok menjadi faktor risiko utama yang menyebabkan 20% kematian akibat kanker dan 70% kematian akibat kanker paru-paru di dunia.

Itulah lima penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi di Indonesia. Kenaikan prevalensi untuk kelima penyakit ini disebabkan oleh pola hidup tidak sehat masyarakat Indonesia. Maka itu, penerapan gaya hidup sehat sangat diperlukan sebagai langkah pencegahan penyakit. Peduli kesehatan sejak dini adalah kunci hidup bermakna di masa depan.

Semoga bermanfaat.
Share:

Kenaikan kelas serentak

Assalamualaikum.
Sahabat blog cisitu jumpa lagi dengan blognya kampung cisitu.

Kenaikan kelas salah satu yang di tunggu-tunggu oleh para siswa-siswi paud, TK dan SD atau MI, akan tetapi dimasa pandemi ini segala aktifitas yang membuat kerumunan masa dilarang.

Hal itu akan mengakibatkan penyebaran virus covid-19.

Akan tetapi ada informasi yang menggembirakan dimana kenaikan kelas diperbolehkan, dengan catatan:
1. Serentak hari Senin (12/07/2021) se kecamatan Caringin.

2. Tidak boleh ada hiburan termasuk drumband.

3. Waktu mulai jam 06:00 - 20:00.
Share:

Pencegahan Covid-19

Assalamualaikum.
Artikel ini saya dapatkan dari salah satu group wa, semoga bermanfaat.

Dari Ketua Satgas Covid, Informasi tentang pencegahan Covid19, Air panas yang Anda minum baik untuk tenggorokan Anda. Namun virus corona ini tersembunyi di balik sinus paranasal hidung Anda selama 3 hingga 4 hari.

Air panas yang kami minum tidak sampai di sana. Setelah 4 hingga 5 hari, virus yang tersembunyi di balik sinus paranasal ini mencapai paru-paru Anda.

Kemudian Anda kesulitan bernapas. Itulah mengapa sangat penting untuk menghirup uap air panas, yang mencapai bagian belakang sinus paranasal Anda.

Anda harus membunuh virus di hidung dengan uap. Pada suhu 50 ° C, virus ini menjadi lumpuh, lumpuh.

Pada suhu 60 ° C virus ini menjadi sangat lemah sehingga sistem kekebalan manusia mana pun dapat melawannya. Pada suhu 70 ° C virus ini mati total.

Inilah yang dilakukan steam. Seluruh departemen kesehatan masyarakat mengetahui hal ini tetapi banyak yang ingin memanfaatkan pandemi ini sehingga mereka tidak membagikan informasi ini secara terbuka.

Orang yang tinggal di rumah harus melakukan menghirup uap panas sekali sehari. Jika Anda pergi ke pasar atau keluar rumah untuk berbelanja, menghirup uap panas dua kali sehari.

Siapapun yang bertemu dengan beberapa orang atau pergi ke kantor harus menghirup uap panas 3 kali sehari.

Seminggu ber-uap, menurut dokter, Covid -19 dapat dibunuh dengan menghirup uap dari hidung dan mulut, menghilangkan virus Corona.

Jika semua orang memulai Kampanye Drive Uap selama seminggu, pandemi akan segera berakhir.

Jadi inilah sarannya :
✓ Mulai prosesnya selama seminggu dari pagi dan sore, selama 5 menit saja, untuk menghirup uap.
✓ Jika semua mengadopsi praktik ini selama seminggu, Covid-19 yang mematikan akan terhapus.
✓ Praktik ini juga tidak memiliki efek samping.
✓ Uap menggunakan Eucalyptus Oil, minyak Kayu Putih atau Vicks lebih bagus lagi.

Salam sehat
Share:

Pencegahan Covid-19

Assalamualaikum.
Artikel ini saya dapatkan dari salah satu group wa, semoga bermanfaat.

Dari Ketua Satgas Covid, Informasi tentang pencegahan Covid19, Air panas yang Anda minum baik untuk tenggorokan Anda. Namun virus corona ini tersembunyi di balik sinus paranasal hidung Anda selama 3 hingga 4 hari.

Air panas yang kami minum tidak sampai di sana. Setelah 4 hingga 5 hari, virus yang tersembunyi di balik sinus paranasal ini mencapai paru-paru Anda.

Kemudian Anda kesulitan bernapas. Itulah mengapa sangat penting untuk menghirup uap air panas, yang mencapai bagian belakang sinus paranasal Anda.

Anda harus membunuh virus di hidung dengan uap. Pada suhu 50 ° C, virus ini menjadi lumpuh, lumpuh.

Pada suhu 60 ° C virus ini menjadi sangat lemah sehingga sistem kekebalan manusia mana pun dapat melawannya. Pada suhu 70 ° C virus ini mati total.

Inilah yang dilakukan steam. Seluruh departemen kesehatan masyarakat mengetahui hal ini tetapi banyak yang ingin memanfaatkan pandemi ini sehingga mereka tidak membagikan informasi ini secara terbuka.

Orang yang tinggal di rumah harus melakukan menghirup uap panas sekali sehari. Jika Anda pergi ke pasar atau keluar rumah untuk berbelanja, menghirup uap panas dua kali sehari.

Siapapun yang bertemu dengan beberapa orang atau pergi ke kantor harus menghirup uap panas 3 kali sehari.

Seminggu ber-uap, menurut dokter, Covid -19 dapat dibunuh dengan menghirup uap dari hidung dan mulut, menghilangkan virus Corona.

Jika semua orang memulai Kampanye Drive Uap selama seminggu, pandemi akan segera berakhir.

Jadi inilah sarannya :
✓ Mulai prosesnya selama seminggu dari pagi dan sore, selama 5 menit saja, untuk menghirup uap.
✓ Jika semua mengadopsi praktik ini selama seminggu, Covid-19 yang mematikan akan terhapus.
✓ Praktik ini juga tidak memiliki efek samping.
✓ Uap menggunakan Eucalyptus Oil, minyak Kayu Putih atau Vicks lebih bagus lagi.

Salam sehat
Share:

Kecamatan Caringin Laksanakan PPKM

PPKM atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat yang sekarang lagi dilaksanakan dari tgl. 3 - 20 Juli di Jawa-Bali.

Kota sukabumi melaksanakan PPKM dengan penyekatan yang ketat, untuk masuk ke kota sukabumi akses jalan ditutup.

Kecamatan Caringin pun ikut melaksanakan PPKM, dimana tiap orang tanpa masker ada sanksi yang harus diterima, itu untuk kendaraan F.

Lain lagi untuk kendaraan B atau D langsung putar balik.
Share:

Komentar

Popular Posts

Label

Blog Archive

Recent Posts

Recent Posts Widget

Data Lengkap

Data Lengkap
Kampung Cisitu The Best