google-site-verification: googled3694e39183692db.html Darah tinggi atau dalam istilah medis disebut Hipertensi. ~ Kampung Cisitu

ADI ALBUHORI

SELAMAT DATANG DI BLOG CISITU

Darah tinggi atau dalam istilah medis disebut Hipertensi.

 

Darah tinggi adalah kondisi medis yang serius di mana tekanan darah terhadap dinding arteri consistently tinggi.
Kondisi ini sering disebut "silent killer" karena biasanya tidak memiliki gejala, tetapi dapat menyebabkan

kerusakan jangka panjang dan komplikasi yang mengancam jiwa.

Berikut adalah penjelasan lengkapnya :

1. Apa itu Tekanan Darah?
Tekanan darah adalah kekuatan yang diberikan oleh darah terhadap dinding pembuluh darah arteri.
Tekanan ini diukur dengan dua angka :
* Sistolik (angka atas) : Tekanan saat jantung berdetak dan memompa darah.

* Diastolik (angka bawah) : Tekanan saat jantung beristirahat di antara detaknya.

Contoh : 120/80 mmHg (dibaca 120 per 80 milimeter merkuri).


2. Klasifikasi Tekanan Darah (Pada Dewasa)
Berdasarkan pedoman, kategori tekanan darah adalah sebagai berikut :

Kategori     Sistolik (mmHg)    dan/atau        Diastolik (mmHg)
Normal < 120         dan                < 80
Pra-Hipertensi 120 - 139         atau       80 - 89
Hipertensi Stage 1 140 - 159         atau       90 - 99
Hipertensi Stage 2 ≥ 160 atau        ≥ 100

Seseorang dikatakan memiliki hipertensi jika pembacaan tekanan darah consistently berada pada
atau di atas 140/90 mmHg.


3. Penyebab Hipertensi
Hipertensi Primer (Esensial) : Jenis yang paling umum (90-95% kasus), berkembang secara bertahap selama
bertahun-tahun tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi. Faktor genetik dan gaya hidup diduga berperan besar.

Hipertensi Sekunder : Disebabkan oleh kondisi medis yang mendasarinya. Jenis ini muncul tiba-tiba dan menyebabkan
tekanan darah yang lebih tinggi. Penyebabnya antara lain :
* Masalah ginjal

* Sleep apnea

* Kelainan tiroid

* Tumor kelenjar adrenal

* Obat-obatan tertentu (seperti pil KB, dekongestan, pereda nyeri)

* Penyalahgunaan NAPZA (seperti kokain dan amfetamin)

Faktor Risiko yang Tidak Dapat Dikendalikan :
* Usia : Risiko meningkat seiring bertambahnya usia.

* Riwayat Keluarga : Keturunan Afrika dan Asia Tenggara memiliki risiko lebih tinggi.

* Jenis Kelamin : Pria lebih rentan, tetapi risiko wanita meningkat setelah menopause.

Faktor Risiko yang Dapat Dikendalikan :
* Obesitas atau Kelebihan Berat Badan

* Kurang Aktivitas Fisik

* Kebiasaan Merokok

* Diet Tinggi Garam (Natrium) dan Rendah Kalium

* Konsumsi Alkohol Berlebihan

* Stres Kronis


4. Gejala dan Bahaya Hipertensi
Seperti disebutkan, hipertensi seringkali tidak bergejala. Banyak orang tidak tahu mereka memilikinya.
Namun, pada kasus yang sangat parah (krisis hipertensi), dapat muncul gejala :
* Sakit kepala parah

* Mimisan

* Sesak napas

* Nyeri dada

* Perubahan penglihatan

* Darah dalam urine

Komplikasi Jangka Panjang yang Serius :
* Serangan Jantung atau Gagal Jantung

* Stroke

* Aneurisma (pelebaran abnormal pembuluh darah)

* Gagal Ginjal

* Kerusakan Mata (Retinopati)

* Sindrom Metabolik

* Demensia Vaskular


5. Pengobatan dan Penanganan
Penanganan hipertensi adalah komitmen seumur hidup yang melibatkan perubahan gaya hidup dan seringkali memerlukan
obat-obatan.

1. Perubahan Gaya Hidup (TERPENTING) :
* Diet Sehat : Terapkan diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) yang kaya akan buah, sayuran, biji-bijian, dan produk susu rendah lemak. Kurangi garam (natrium) – maksimal 1.500-2.300 mg/hari.

* Aktif secara Fisik : Lakukan olahraga ringan-sedang setidaknya 30 menit per hari (seperti jalan cepat,
  berenang, bersepeda).

* Pertahankan Berat Badan Ideal : Menurunkan berat badan adalah cara paling efektif untuk mengontrol tekanan darah.

* Batasi Alkohol

* Berhenti Merokok

* Kelola Stres dengan teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau musik.


2. Obat-obatan (Harus dengan resep dokter) :
Jika perubahan gaya hidup tidak cukup, dokter akan meresepkan obat, seperti :
* Diuretik (pil air)

* ACE Inhibitor

* ARB (Angiotensin II Receptor Blockers)

* Calcium Channel Blockers (CCB)

* Beta-Blockers

Sangat penting untuk mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter, bahkan jika Anda sudah merasa baik.


6. Pencegahan
Cara terbaik mencegah hipertensi adalah dengan menerapkan pola hidup sehat seperti yang telah dijelaskan di atas.
Selain itu, periksa tekanan darah secara rutin sangat dianjurkan untuk deteksi dini,
terutama jika Anda memiliki faktor risiko.

Peringatan Penting : Informasi ini hanya untuk tujuan edukasi.
Hipertensi adalah kondisi serius yang memerlukan diagnosis dan penanganan dari tenaga medis profesional.
Jangan mengabaikan atau mendiagnosis diri sendiri. Selalu konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan,
nasihat, dan rencana pengobatan yang tepat untuk Anda.

Semoga bermanfaat.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ditunggu komentarnya sob

Kampung Cisitu

Popular Posts

Label

Blog Archive

Recent Posts

Recent Posts Widget

Data Lengkap

Data Lengkap
Kampung Cisitu The Best