Langsung ke konten utama

Postingan

Cara Tepat Menjawab Pertanyaan ‘Kapan Nikah?

Kapan kamu nikah? Sebuah pertanyaan sederhana namun begitu menyesakkan dada jika memang saat ini kamu sebenarnya sudah sangat ingin melakukannya akan tetapi belum juga ditakdirkan memiliki seorang jodoh. Jika kamu tidak siap ketika mendapatkan pertanyaan itu, maka tentunya kamu akan salah tingkah dan bingung harus menjawab apa. Tenang saja, tidak perlu sebal apalagi sampai phobia dengan pertanyaan ‘kapan nikah’ ini. Ada beberapa tips menjawab pertanyaan tersebut supaya tidak terlihat seperti orang yang gelagapan saat menerima pertanyan yang bersifat kepo ini : 1. Tersenyum Ibarat kata yang mengungkapkan jika senyuman mengandung arti seribu bahasa adalah hal yang tidaklah keliru. Dengan tersenyum ketika mendapatkan pertanyaan ‘ kapan nikah ’ justru hal itu akan membuat mereka balik merasa penasaran. Jodoh adalah misteri dimana setiap orang tidak bisa meramalnya. Dengan mengungkapkan sebuah senyuman berarti anda telah menjawab pertanyaan tersebut dengan jujur. 2. Minta Do’anya Ya Jawaban...

Awas Jadi Budak Facebook!

  Siapa yang tak punya akun jejaring sosial seperti Facebook atau Twitter? saat ini, hampir semua orang memilikinya. Mulai anak­anak, remaja hingga orangtua tergila­gila pada jejaring sosial ini. Terlebih mereka yang memang gaul, banyak teman, suka ngobrol dan sedikit narsis. Tiap menit, hampir selalu update status. Mengabarkan apa saja kegiatan atau isi hatinya kepada dunia. Seolah jemari tak bisa lepas dari telepon seluler, Piranti yang dengan mudah dan murah membuat diri kecanduan. Atau, di sela­sela jam kantor saat sedang berinternetan. Kadang juga pakai laptop yang bisa dijinjing ke manapun kaki melangkah. Ya, kalau tidak direm, kebiasaan Facebookan setiap saat, atau sekadar baca­baca kabar teman­teman di dunia maya, akan menjadi candu. Ibaratnya tiada hari tanpa fesbukan. Itulah gaya hidup masyarakat saat ini. Masyarakat yang sudah jadi budak teknologi. Termasuk kaum perempuan alias ibu­ibu, tak sedikit yang getol fesbukan di tengah kesibukannya. Bahkan, bisa jadi lebih sibuk...

Kreatifitas

Assalamualaikum,  jumpa lagi dengan cisitu blog. Artikel yang akan saya tulis seputar kreatifitas dalam menulis. Di kutip dari group WA,  ada penulis yang kreatif sangat,  yu langsung kita baca.  TIKET PERJALANAN MANUSIA IDENTITAS PENUMPANG Nama             : Manusia Tempat Asal  : Tanah Alamat           : Planet Bumi KETERANGAN PERJALANAN Terminal Keberangkatan : Dunia Transit  : Alam Kubur Terminal Kedatangan : Padang Mahsyar Tujuan Akhir : Syurga atau Neraka Jam Keberangkatan : Surprise atau Menunggu izra'il Menjemput Check In : Akan Dilakukan Oleh Malaikat Maut. BARANG BAWAAN YANG DIIJINKAN 1. Kain Kafan 2. Iman 3. Amal Sholih BARANG BAWAAN YANG TIDAK DIIJINKAN 1. Istri atau Suami Berikut Anak 2. Harta Benda 3. Jabatan BARANG YANG BOLEH DATANG MENYUSUL 1. Shodaqoh atau Jariyyah 2. Ilmu Yang Bermanfaat 3. Do'a Anak Sholeh PERHATIAN‼️ Kami sarankan kepada Para Penumpang 1. Sebelu...

Jika kematian datang, siapa yang lebih dahulu ?

Jika istrimu meninggal lebih dulu. Kau telusuri akun sosial media istrimu, Kau baca keluh kesah atau cerita keseharian yang ia tulis disana Sambil membayangkan yang hari itu ia alami, Kau pikirkan status-status sindiran darinya Tanpa bisa bertanya lagi itu  itujukan untukmu atau orang lain. Kau buka aplikasi belanja miliknya, Melihat rentetan barang yang memenuhi keranjangnya Berharap kau diberi kesempatan lagi untuk bisa membelikan barang impiannya. Kau akan termenung sendirian Tak ada lagi ocehan rutin dari mulutnya Tak ada lagi makanan dengan rasa yang sama sesuai racikan tangan miliknya Air mata jatuh dipelupuk matamu Kau kehilangan separuh jiwamu Kehilangan sebagian dari hidupmu. Berpikir : Andai tahu akan sesingkat ini Mati-matian bahagiakan dirinya Sebelum ia dijemput sang Ilahi Jika Suamimu meninggal lebih dulu. Kau pandangi galeri foto di telepon selulermu Mungkin tak banyak foto dirinya disana Karena di tiap tempat dan waktu. Dialah fotografernya. Kau lihat handuk milikny...

Hamil itu bukan perlombaan

Hamil itu bukan ajang pembuktian siapa yang paling subur atau siapa yang paling jantan? Hamil itu bukan berarti kamu sudah menjadi manusia hebat #membuat manusia baru. Jangan karena kehamilan kemudian takabur, lalu meremehkan yang belum juga hamil. Dia tuh lambat lah buktinya belum hamil² juga, padahal sudah lama nikah'nya loh, apa kurang beramal kali tuh?Yang baru nikah aja udah hamil tuh? Mungkin dia banyak dosa'nya kali yah, makanya belum hamil² juga! Dan masih banyak lagi kata-kata yang memerihkan, menusuk, menyakitkan hati, tentunya banyak manusia yang seperti ini disekitar kita. #Astaghfirullah Asal muasal'nya tercipta'nya manusia itu dari Allah, bukan dari manusia… Manusia itu hanya perantara, ketika Allah sudah ridho menitipkan hambaNya dan umat Rasulullah didalam rahim seorang manusia, maka "Kun Fayakun" jadi maka jadilah. Kalau Allah berkehendak mudah saja bagi Allah, tapi kalau belum, yakini saja bahwa Allah selalu punya rencana terindah untuk setia...

Ketika usia 40 tahun

Allah SWT menyebutkan dalam Al-Qur'an bahwa usia 40 tahun adalah usia di mana manusia mencapai puncak kehidupannya baik dari segi fisik, intelektual, emosi maupun spiritualnya. Di usia 40 tahu, manusia meninggalkan usia mudanya dan melangkah ke usia dewasa yang sebenar-benarnya. Dalam riwayat lain, Nabi bersabda, ''Barang siapa umurnya sudah melebihi empat puluh tahun sedang  kebaikannya tidak lebih banyak dari kejelekannya, hendaklah ia mempersiapkan keberangkatannya ke neraka. Ketika menjelang usia 40 tahun, Nabi saw Muhammad kerap melakukan uzlah (menyendiri). Pernah mendengar istilah “Life Begins at 40”? Istilah ini bermakna, proses pendewasaan dalam kehidupan seseorang baru akan dimulai pada saat kita berusia 40 tahun. Realitanya, saat ini banyak anak muda menyia-nyiakan hidupnya dengan hanya bersenang-senang. Rasulullah SAW bersabda, "Tak akan bergeser kedua kaki manusia pada hari kiamat sampai selesai ditanya tentang empat perkara, yaitu tentang umurnya, dihabis...

Karena Meringan-Ringankan Shalat

  Ada seorang saleh yang menguburkan jenazah saudara perempuannya. Setelah pulang kembali, ia menyadari kalau dompet uangnya telah hilang. Mungkin jatuh ketika ia memakamkan saudaranya itu. Karena itu ia segera kembali ke pemakaman dan menggali kembali. Tetapi belum sempat ia menemukan dompetnya kembali, ia melihat nyala api di kubur saudaranya tersebut. Ia ketakutan dan segera menutupnya kembali. Ia menangis melihat keadaan kubur saudaranya itu. Saudaranya itu memang tidak tinggal bersamanya, tetapi bersama ibunya. Segera ia menuju rumah ibunya, dan masih dengan menangis ia berkata, “Wahai ibu, beritahukan kepadaku, bagaimana amalan saudaraku itu?” Sang ibu berkata, “Ada apa gerangan sehingga engkau bertanya seperti itu?” “Wahai ibu, aku melihat kuburnya menyala api!!” Kata sang anak, kemudian ia menceritakan secara lengkap pengalamannya. Sang ibu ikut menangis mendengar cerita tersebut, dan berkata, “Saudaramu itu biasa meringan-ringankan (menggampangkan) shalat dan mengakhirkann...