Persiapan adaptasi bibit cabai rawit adalah langkah penting setelah penyemaian dan sebelum penanaman permanen, baik di lahan maupun di pot. Proses ini bertujuan agar bibit tidak mengalami stres saat dipindahkan ke lingkungan yang lebih keras.
1. Indikasi Bibit Siap Pindah Tanam
Bibit cabai rawit siap dipindahkan dari media semai ke pot atau lahan permanen jika telah memenuhi kriteria berikut :
- Usia : Sekitar 20-30 hari setelah semai.
- Jumlah Daun : Sudah memiliki 3-4 helai daun sejati (daun permanen).
- Kondisi Fisik : Bibit terlihat sehat, kuat, dan pertumbuhannya seragam.
2. Proses Adaptasi (Pengerasan/Hardening)
Proses adaptasi, atau dikenal sebagai hardening, adalah membiasakan bibit pada kondisi lingkungan yang lebih terbuka sebelum ditanam permanen.
Langkah :
Penyapihan Naungan
Keterangan :
3-7 hari sebelum penanaman (H-3 sampai H-7), kurangi intensitas naungan secara bertahap.
Langkah :
Paparan Sinar Matahari
Keterangan :
Biarkan bibit mulai terpapar sinar matahari langsung dan angin, terutama pada pagi atau sore hari. Hal ini melatih bibit agar tidak kaget saat terpapar penuh di lahan.
Langkah :
Pengurangan Penyiraman
Keterangan :
Secara bertahap, kurangi frekuensi penyiraman (jangan sampai kering) untuk melatih bibit menghadapi kondisi kekurangan air ringan.
Langkah :
Penempatan Sementara
Keterangan :
Bibit dapat ditempatkan di tempat hunian sementara yang lebih terbuka agar proses adaptasi berlangsung efektif.
3. Perlakuan Bibit Saat Pemindahan (Transplanting)
Saat proses pemindahan bibit dilakukan :
Waktu Pindah : Pindahkan bibit saat cuaca teduh, idealnya pada sore hari (setelah jam 15:00) atau pagi hari untuk menghindari stres akibat terik matahari.
Penyiraman Awal : Siram bibit di media semai hingga jenuh sebelum dicabut atau dikeluarkan dari polybag kecil. Hal ini menjaga media tanam di sekitar akar tetap utuh (tidak pecah).
Pengeluaran Bibit : Keluarkan bibit dengan hati-hati dari wadah semai. Jika menggunakan polybag atau wadah yang mudah disobek, usahakan media tanam di sekitar akar (ball-root) tidak pecah.
Perlakuan Khusus (Opsional) : Beberapa petani mencelupkan bibit ke dalam larutan pupuk atau perangsang akar yang sudah diencerkan sebentar sebelum ditanam.
Penanaman : Tanam bibit ke lubang tanam atau pot permanen, lalu padatkan tanah di sekitarnya perlahan (jangan terlalu keras). Siram bibit segera setelah ditanam.
Jangan kupa baca juga Pemberian pupuk dasar
