Persiapan lahan atau pot untuk menanam cabai rawit sangat penting untuk keberhasilan pertumbuhan tanaman. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk kedua metode tersebut :
A. Persiapan Pot/Polybag (Untuk Lahan Terbatas) Pemilihan Wadah :
Gunakan pot, polybag, atau wadah bekas (misalnya botol air mineral yang dipotong) yang memiliki lubang drainase yang cukup di bagian bawah. Ukuran pot/polybag yang disarankan umumnya adalah lebih dari 35 cm untuk pertumbuhan optimal.
Pembuatan Media Tanam :
Campurkan bahan media tanam hingga merata. Komposisi yang umum digunakan adalah campuran tanah, kompos/pupuk kandang, dan sekam padi (bila ada) dengan perbandingan yang seimbang, misalnya 1:1:1 atau disesuaikan. Pastikan media tanam
gembur dan kaya bahan organik.
Untuk meningkatkan drainase dan mencegah air menggenang di akar, Anda bisa melapisi dasar pot/polybag dengan pecahan genteng atau sabut kelapa.
Isi pot/polybag dengan media tanam, sisakan 5-10 cm dari bibir pot.
Penempatan :
Letakkan pot/polybag di lokasi yang mendapatkan cahaya matahari yang cukup sepanjang hari (lebih dari 70% intensitas penyinaran).
B. Persiapan Lahan (Untuk Budidaya di Kebun/Pekarangan Luas) Pengolahan Tanah :
Cangkul lahan untuk menggemburkan tanah. Tanaman cabai menghendaki tanah yang gembur dan memiliki porositas yang baik.
Jika pH tanah rendah (asam), lakukan pengapuran dengan dolomit/kapur pertanian beberapa minggu sebelum tanam untuk menetralkan pH (ideal pH 6-7).
Pembuatan Bedengan (Guludan) :
Buat bedengan dengan lebar sekitar 100-110 cm dan tinggi 30-40 cm, serta panjang disesuaikan kondisi lahan. Jarak antar bedengan dibuat untuk saluran drainase.
Pastikan ada saluran drainase yang baik karena cabai rawit tidak tahan terhadap genangan air.
Pemupukan Dasar :
Campurkan pupuk organik (kompos atau pupuk kandang yang sudah matang) secara merata ke dalam bedengan.
Pemupukan dasar ini bisa dilakukan sekitar 2 minggu sebelum tanam.
Diamkan lahan selama beberapa waktu (bisa 3 minggu atau lebih) untuk menghomogenkan pupuk dasar dengan tanah.
Pemasangan Mulsa Plastik (Opsional, tapi Dianjurkan) :
Tutup bedengan dengan mulsa plastik hitam perak (sisi perak menghadap ke atas). Ini bermanfaat untuk menjaga kelembaban tanah, menekan pertumbuhan gulma, dan mengurangi serangan hama.
Pembuatan Lubang Tanam :
Buat lubang tanam di atas bedengan atau mulsa. Jarak tanam umumnya bervariasi, misalnya 50 x 70 cm atau 40 x 50 cm, biasanya dibuat dalam sistem zigzag (dua baris di setiap bedengan).
C. Persiapan Bibit (Semaian) Baik untuk pot maupun lahan, sebaiknya benih disemai terlebih dahulu :
Penyemaian Benih :
Siapkan media semai (campuran tanah, kompos/pupuk organik, dan pasir, 1:1:1). Gunakan wadah semai seperti polybag kecil, tray semai, atau gelas plastik bekas yang sudah dilubangi drainasenya.
Rendam benih cabai dalam air hangat selama ±1 jam sebelum ditanam (beberapa orang menambahkan bawang merah halus untuk perendaman). Pilih benih yang tenggelam.
Tanam benih sedalam 0,5 cm dan tutup tipis dengan media semai halus.
Tutup persemaian dengan karung goni basah atau daun pisang selama beberapa hari untuk mempertahankan kelembaban, sampai benih mulai berkecambah (sekitar 5-7 hari).
Perawatan Semaian :
Setelah berkecambah, buka penutup dan lindungi bibit dari sinar matahari langsung yang terik atau guyuran hujan deras (gunakan naungan plastik transparan).
Siram secara teratur 2 kali sehari (pagi dan sore) menggunakan semprotan halus agar benih tidak terlontar.
Pemindahan Bibit :
Bibit siap dipindahkan ke pot besar atau lahan tanam setelah berumur 20-30 hari atau sudah memiliki 3-4 helai daun permanen yang sehat.
Lakukan pemindahan bibit di sore hari atau saat matahari tidak terik untuk menghindari stres pada tanaman.
Coba dibaca dulu Persiapan adaptasi bibit cabe rawit
