Penggunaan gawai kini semakin menyentuh banyak aspek kehidupan. Lebih dari sekadar alat komunikasi, gawai telah menjelma menjadi alat serba bisa. Mengetik, bermain gim, hingga menjelajah internet bisa dilakukan hanya dengan satu ponsel pintar saja.
Karena kehebatan itulah maka anak-anak zaman sekarang, yang bahkan belum masuk usia sekolah, sudah akrab dengan gawai. Kondisi tersebut memunculkan kekhawatiran di kalangan medis mengenai efek bermain gawai terhadap kesehatan anak-anak. Sejauh ini risiko obesitas adalah hal yang paling dikhawatirkan lantaran anak-anak betah duduk berlama-lama tanpa bergerak demi bermain gawai.
American Heart Association (AHA) pun mewanti-wanti ancaman kesehatan tersebut. Sejatinya tak hanya gawai yang dituding sebagai biang keladi. Duduk berlama-lama di depan televisi pun bisa mengakibatkan risiko yang sama.
Seharusnya, anak-anak lebih banyak bermain di luar ruangan dan bergerak karena akan lebih menyehatkan. "Aku terkejut betapa cepatnya hal itu menjadi sebuah aktivitas rutin. Di mana-mana kita dengan mudah menemukan kegiatan menatap layar dan tidak pernah mempertanyakan apa efeknya bagi kesehatan," kata Tracie Barnett, epidemiologis di University of Montreal yang sekaligus terlibat dalam studi AHA.
Selanjutnya baca disini