Assalamualaikum, hari kemenangan tinggal 5 hari lagi, berbagai persiapanpun sudah banyak yang dilakukan, baik mudik, belanja, membuat kue dan lainnya.
Sudah barang tentu kadang kita bisa ketemu untuk meminta maaf sama teman ataupun sahabat tetapi kadang tidak bisa ketemu karena sesuatu keadaan.
Pada artikel ini saya ingin berbagi buat yang tidak bisa bertemu sahabat atau sudara, sahabat cisitu bisa meminta maaf lewat tulisan melalui media sosial ataupun WA.
Berikut ini ucapan-ucapan lebaran.
Jika jemari tak sempat berjabat,
jika ada kata membakar lara, menusuk hati,
semoga pintu maaf masih terbuka.
Selamat menyambut Hari Raya Iedul Fitri 1440 H,
Mohon Maaf Lahir & Bathin.
jika ada kata membakar lara, menusuk hati,
semoga pintu maaf masih terbuka.
Selamat menyambut Hari Raya Iedul Fitri 1440 H,
Mohon Maaf Lahir & Bathin.
Mohon maaf bila ada perkataan saya yang menyakitkan,
bila ada tulisan-tulisan saya yang tidak sedap dibaca,
bila ada kelakukan saya seperti lupa usia.
Semoga kita diijinkan untuk menikmati indahnya Idul Fitri
Mohon Maaf Lahir & Bathin.
bila ada tulisan-tulisan saya yang tidak sedap dibaca,
bila ada kelakukan saya seperti lupa usia.
Semoga kita diijinkan untuk menikmati indahnya Idul Fitri
Mohon Maaf Lahir & Bathin.
Semua yang kulakukan adalah untuk kebahagianmu.
Segalanya adalah untukmu.
Hanya saja aku bukan lelaki yang sempurna
selalu saja ada kata dan kesalahan
yang mungkin bisa menyakiti hatimu.
Selamat Hari Raya Idul Fitri, terimalah maafku.
Bersama 1000 cinta.
Segalanya adalah untukmu.
Hanya saja aku bukan lelaki yang sempurna
selalu saja ada kata dan kesalahan
yang mungkin bisa menyakiti hatimu.
Selamat Hari Raya Idul Fitri, terimalah maafku.
Bersama 1000 cinta.
Idul Fitri yang agung,
Seagung kalimat Tayyibah
Seagung dinul Islam yang kaffah,
seagung silaturrahim yang mengandung cinta dan kedamaian.
Selamat Hari Iedul Fitri 1440 H,
Mohon Maaf Lahir & Bathin.
Seagung kalimat Tayyibah
Seagung dinul Islam yang kaffah,
seagung silaturrahim yang mengandung cinta dan kedamaian.
Selamat Hari Iedul Fitri 1440 H,
Mohon Maaf Lahir & Bathin.
Hari ini segalanya terasa indah
Andai semua salah dan khilaf dapat terhapus dengan ikhlas.
Selamat Iedul Fitri 1440 H,
Mohon Maaf Lahir & Bathin.
Di beningnya hati ada keruhnya prasangka,
disantunnya sapa ada celanya kata.
Mohon Maaf Lahir & Bathin bila itu pernah terasa.
Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1440 H.
RESEP SPECIAL KEMBALI FITRI
Bahan yg disediakan :
1 potong rasa bersalah
2 kg kasih sayang
1 kg rasa menyesal ditambah
2 kg saling memaafkan
BUMBU :
1 ons ikhlas
1 grm tawakal
1 kg kebaikan
3 lembar daun assalam, rasa hormat, tenggang rasa, saling menghargai.
Tuangkan kasih sayang,
hiasi dengan “perasaan” cinta sesama mukmin dan ketulusan hati dan yang terakhir,
hidangkan dengan “kejujuran hati”
Minal aidzin wal faidzin, Mohon maaf lahir dan bathin
Masih ada harapan untuk perubahan,
Masih ada cinta untuk pengabdian,
Masih ada asa untuk berkarya,
Mari bangun bersama peradaban islam nan gemilang.
Mulai lagi di hari nan fitri,
diawali dengan maaf dan ikhlas.
Mohon MAAF jika ada kata-kata dan sikap yang kurang berkenan dihati
Atas segala khilaf.
Mari bersama bangun peradaban Islam nan mulia.
Minal aidzin wal faidzin.
L ive is go on,
E verything reborn again,
B ut
A ll of d sin &
R egret still inside in me,
A nd I wanna say
N othing but taqobbalallahu minna waminkum..
Bila Idul Fitri adalah lentera,,
Izinkan membuka tabirnya dengan maaf,,
Agar cahayanya menembus jiwa fitrah dari tiap khilaf..
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H.
Sunset ramadhan beranjak pergi..
berganti fajar syawal di pagi hari..
membawa cahaya kedamaian di penghujung ramadhan..
menebar berkah di hari kemenangan..
Met Idul Fitri 1440 H.
Mohon maaf lahir & bathin
Takbir, tahmid, tahlil tlah berkumandang.
Memecah keheningan malam, mengantar rasa syukur padaNya.
Esok pagi menyambut hari yang fitri,
selamat hari lebaran 1440 H taqaballahu mina wa minkum, mohon maaf lahir dan batin
Bila kata merangkai dusta..
Bila langkah membekas lara…
Bila hati penuh prasangka…
Dan bila Ada langkah yang menoreh luka.
Mohon bukakan pintu maaf…
Selamat Idul Fitri Mohon Maaf Lahir Batin
Sejalan dengan berlalunya Ramadhan tahun ini
Kemenangan akan kita gapai
Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi
Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa
Dalam kesempatan hidup ada keluasan ilmu
Hidup ini indah jika segala karena ALLAH SWT
Kami sekeluarga menghaturkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H
Taqobalallahu minna wa minkum Mohon maaf lahir dan bathin
LIDAH BISA TAJAM MENGUCAP KATA.
HATI BISA SALAH MENUAI DENGKI.
TINDAKAN BISA MENYAKITI.
DI HARI YANG DIPENUHI DENGAN KESUCIAN INI,
MOHON SEGALA SALAH DAN KHILAF DIMAAFKAN.
SEBAB SESUNGGUHNYA TIDAK ADA SATU PUN MANUSIA DI DUNIA INI YANG LUPUT DARI SALAH DAN HANYA ALLAH YANG MEMILIKI SEGALA BENTUK KESEMPURNAAN.
TIGA PULUH HARI SUDAH KITA MANAHAN LAPAR,
MENAHAN DAHAGA,
MENAHAN AMARAH, MENAHAN HAWA NAFSU DAN MEMPERBANYAK AMAL IBADAH.
KINI SAATNYA KITA SALING MEMBERIKAN MAAF DENGAN HATI YANG IKHLAS.
MELALUI UNTAIAN KATA-KATA INI,
AKU HANYA MAMPU MENGUCAPKAN
‘SELAMAT IDUL FITRI 2019, 1440 H.
SEMOGA LIMPAHAN BERKAH SENANTIASA KITA DAPATKAN DENGAN HATI YANG SUCI DAN BERSIH DARI DENGKI DAN AMARAH.
Wilujeng boboran
Kanggo sadayana Kulawargi.
Neda sih hapunten samudaya kalepatan nu dihaja sinareng henteu.
Mugia ibadahna salawasna aya dina kamulyaan
Dari ribuan sikap yang pernah kubuat dan dari jutaan kata yang membuatmu tersakiti,
maka maafkan khilafku.
Sekali lagi maafkan salahku. selamat hari raya idul fitri 1440 H 2019.
minal aidzin walfaidzin. mohon maaf lahir dan batin.
Semoga kita senantiasa dilimpahkan rahmat olehNya… amien.
Jiwa bersih membalut kalbu
Dengan kerendahan hati
Mohon diberi maaf yang suci
Selamat idul fitri 1440 H 2019
Minal aidin wal faizin
Dari saya Cisitu Online mengucapkan mohon maaf bila ada kata yang tidak berkenan, semoga kita bisa bertemu dengan Ramadhan yang akan datang.
Minal aidin wal faizin.
Andai semua salah dan khilaf dapat terhapus dengan ikhlas.
Selamat Iedul Fitri 1440 H,
Mohon Maaf Lahir & Bathin.
Di beningnya hati ada keruhnya prasangka,
disantunnya sapa ada celanya kata.
Mohon Maaf Lahir & Bathin bila itu pernah terasa.
Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1440 H.
RESEP SPECIAL KEMBALI FITRI
Bahan yg disediakan :
1 potong rasa bersalah
2 kg kasih sayang
1 kg rasa menyesal ditambah
2 kg saling memaafkan
BUMBU :
1 ons ikhlas
1 grm tawakal
1 kg kebaikan
3 lembar daun assalam, rasa hormat, tenggang rasa, saling menghargai.
Tuangkan kasih sayang,
hiasi dengan “perasaan” cinta sesama mukmin dan ketulusan hati dan yang terakhir,
hidangkan dengan “kejujuran hati”
Minal aidzin wal faidzin, Mohon maaf lahir dan bathin
Masih ada harapan untuk perubahan,
Masih ada cinta untuk pengabdian,
Masih ada asa untuk berkarya,
Mari bangun bersama peradaban islam nan gemilang.
Mulai lagi di hari nan fitri,
diawali dengan maaf dan ikhlas.
Mohon MAAF jika ada kata-kata dan sikap yang kurang berkenan dihati
Atas segala khilaf.
Mari bersama bangun peradaban Islam nan mulia.
Minal aidzin wal faidzin.
L ive is go on,
E verything reborn again,
B ut
A ll of d sin &
R egret still inside in me,
A nd I wanna say
N othing but taqobbalallahu minna waminkum..
Bila Idul Fitri adalah lentera,,
Izinkan membuka tabirnya dengan maaf,,
Agar cahayanya menembus jiwa fitrah dari tiap khilaf..
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H.
Sunset ramadhan beranjak pergi..
berganti fajar syawal di pagi hari..
membawa cahaya kedamaian di penghujung ramadhan..
menebar berkah di hari kemenangan..
Met Idul Fitri 1440 H.
Mohon maaf lahir & bathin
Takbir, tahmid, tahlil tlah berkumandang.
Memecah keheningan malam, mengantar rasa syukur padaNya.
Esok pagi menyambut hari yang fitri,
selamat hari lebaran 1440 H taqaballahu mina wa minkum, mohon maaf lahir dan batin
Bila kata merangkai dusta..
Bila langkah membekas lara…
Bila hati penuh prasangka…
Dan bila Ada langkah yang menoreh luka.
Mohon bukakan pintu maaf…
Selamat Idul Fitri Mohon Maaf Lahir Batin
Sejalan dengan berlalunya Ramadhan tahun ini
Kemenangan akan kita gapai
Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi
Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa
Dalam kesempatan hidup ada keluasan ilmu
Hidup ini indah jika segala karena ALLAH SWT
Kami sekeluarga menghaturkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H
Taqobalallahu minna wa minkum Mohon maaf lahir dan bathin
LIDAH BISA TAJAM MENGUCAP KATA.
HATI BISA SALAH MENUAI DENGKI.
TINDAKAN BISA MENYAKITI.
DI HARI YANG DIPENUHI DENGAN KESUCIAN INI,
MOHON SEGALA SALAH DAN KHILAF DIMAAFKAN.
SEBAB SESUNGGUHNYA TIDAK ADA SATU PUN MANUSIA DI DUNIA INI YANG LUPUT DARI SALAH DAN HANYA ALLAH YANG MEMILIKI SEGALA BENTUK KESEMPURNAAN.
TIGA PULUH HARI SUDAH KITA MANAHAN LAPAR,
MENAHAN DAHAGA,
MENAHAN AMARAH, MENAHAN HAWA NAFSU DAN MEMPERBANYAK AMAL IBADAH.
KINI SAATNYA KITA SALING MEMBERIKAN MAAF DENGAN HATI YANG IKHLAS.
MELALUI UNTAIAN KATA-KATA INI,
AKU HANYA MAMPU MENGUCAPKAN
‘SELAMAT IDUL FITRI 2019, 1440 H.
SEMOGA LIMPAHAN BERKAH SENANTIASA KITA DAPATKAN DENGAN HATI YANG SUCI DAN BERSIH DARI DENGKI DAN AMARAH.
Wilujeng boboran
Kanggo sadayana Kulawargi.
Neda sih hapunten samudaya kalepatan nu dihaja sinareng henteu.
Mugia ibadahna salawasna aya dina kamulyaan
Dari ribuan sikap yang pernah kubuat dan dari jutaan kata yang membuatmu tersakiti,
maka maafkan khilafku.
Sekali lagi maafkan salahku. selamat hari raya idul fitri 1440 H 2019.
minal aidzin walfaidzin. mohon maaf lahir dan batin.
Semoga kita senantiasa dilimpahkan rahmat olehNya… amien.
Jiwa bersih membalut kalbu
Dengan kerendahan hati
Mohon diberi maaf yang suci
Selamat idul fitri 1440 H 2019
Minal aidin wal faizin
Dari saya Cisitu Online mengucapkan mohon maaf bila ada kata yang tidak berkenan, semoga kita bisa bertemu dengan Ramadhan yang akan datang.
Minal aidin wal faizin.
Semoga bermanfaat.
29 Mei 2019
Keutamaan Lailatul Qadar
Assalamualaikum, Ramadhan sudah memasuki 10 hari akhir, dimana di 10 hari akhir ada yang istimewa yaitu Lailatul Qodar.
Keutamaan Lailatul Qadar
Allah berfirman, "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan, tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (al-Qadr: 1-5)
Ibnu 'Uyainah berkata, "Apa yang disebutkan di dalam AI-Qur'an dengan kata 'Maa adraaka' 'apakah yang telah memberitahukan kepadamu' sesungguhnya telah diberitahukan oleh Allah. Apa yang disebutkan dengan kata kata 'Maa yudriika' 'apakah yang akan memberitahukan kepadamu', maka Allah belum memberitahukannya."
Mencari Lailatul Qadar pada Malam yang Ganjil dalam Sepuluh Malam Terakhir
Dalam hal ini terdapat riwayat Ubadah.
Aisyah r.a. berkata, "Rasulullah ber'itikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, dan beliau bersabda, 'Carilah malam qadar pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan."
Ibnu Abbas r.a. mengatakan bahwa Nabi saw bersabda, "Carilah Lailatul Qadar pada malam sepuluh yang terakhir dari (bulan) Ramadhan. Lailatul Qadar itu pada sembilan hari yang masih tersisa, tujuh yang masih tersisa, dan lima yang masih tersisa."
Ibnu Abbas berkata, "Carilah pada tanggal dua puluh empat."
Dihilangkannya Pengetahuan tentang Tanggal Lailatul Qadar karena Adanya Orang yang Bertengkar
Ubadah ibnush-Shamit berkata, "Nabi keluar untuk memberitahukan kepada kami mengenai waktu tibanya Lailatul Qadar. Kemudian ada dua orang lelaki dari kaum muslimin yang berdebat. Beliau bersabda, '(Sesungguhnya aku 1/18) keluar untuk memberitahukan kepadamu tentang waktu datangnya Lailatul Qadar, tiba-tiba si Fulan dan si Fulan berbantah-bantahan. Lalu, diangkatlah pengetahuan tentang waktu Lailatul Qadar itu, namun hal itu lebih baik untukmu. Maka dari itu, carilah dia (Lailatul Qadar) pada malam kesembilan, ketujuh, dan kelima.' (Dalam satu riwayat: Carilah ia pada malam ketujuh, kesembilan, dan kelima)."
Amalan pada Sepuluh Hari Terakhir dalam Bulan Ramadhan
Aisyah r.a. berkata, "Nabi apabila telah masuk sepuluh malam (yang akhir dari bulan Ramadhan) beliau mengikat sarung beliau, menghidupkan malam, dan membangunkan istri beliau."
Semoga bermanfaat.
27 Mei 2019
Tips Mudik Lebaran Malam Hari Menggunakan Sepeda Motor
Assalamualaikum, Hari raya Idul Fitri atau Lebaran sangat dinanti umat muslim untuk berkumpul bersama keluarga di kampung halaman, apalagi bagi para perantau menjadi tradisi yang tak boleh dilewatkan, seberapa jauh pun kampung halaman akan ditempuh, tentu dengan rencana mudik lebaran dari jauh-jauh hari.
Mudik juga tak hanya bisa dilakukan dengan menggunakan transportasi umum, seperti bus, hingga kereta api. Beberapa orang tentu ingin mudik dengan memilih kendaraan pribadi agar lebih cepat sampai, seperti naik sepeda motor.
Namun, jika ingin mudik naik sepeda motor Anda harus mengetahui beberapa tips yang harus dilakukan agar selama perjalanan selalu nyaman dan aman. Apalagi jika Anda memilih perjalanan pada malam hari untuk menghindari macet dan panas di jalan raya, tentu harus mempersiapkan diri dengan ekstra.
Selain menggunakan jaket hangat, masker, hingga sarung tangan, ada beberapa tips mudik lebaran jika berkendara saat malam hari yang harus Anda ketahui.
Tips nyaman mudik lebaran menggunakan kendaraan bermotor saat malam hari.
1. Cek Kondisi Kendaraan
2. Cek Kondisi Tubuh
3. Ajak Teman
4. Bawa Barang Secukupnya
5. Hindari Jalanan Sepi
6. Istirahat di Posko Mudik
7. Hindari Konsumsi Obat-obatan
8. Atur Jarak Pandang
Imfo lengkapnya baca disini
25 Mei 2019
Empat Titik Rawan Kemacetan di Sukabumi Jelang Arus Mudik Lebaran
Assalamualaikum, sahabat cisitu, tinggal menghitung hari kita akan sampai ke hari kemenangan, pada saat-saat inilah jalanan mulai dipadati pemudik yang pulang kampung.
Artikel kali ini saya imformasikan dimana Satlantas Polres Sukabumi lakukan pemetaan dalam menghadapi lonjakan jumlah kendaraan jelang arus mudik lebaran, yang diprediksi akan terjadi mulai pekan depan. Lintasan utama Bogor-Sukabumi akan menjadi jalan alternatif untuk mengurangi kepadatan kendaraan pemudik.
Kasat Lantas Polres Sukabumi, AKP Galih Bayu Raditya menerangkan terdapat empat titik rawan kemacetan yang harus diwaspadai para pengguna kendaraan saat menggunakan jalur Sukabumi, baik dari arah Bandung maupun dari arah Jakarta.
"Dari keempat titik rawan kemacetan arus mudik mendatang, tiga titik diantaranya berada di sekitar kawasan perbelanjaan pasar semi modern, antara lain mulai dari Pasar Cicurug, Parungkuda dan Pasar Cibadak. Satu lokasi lainnya yang masuk sebagai titik rawan kemacetan adalah Jalan Raya Simpang Tiga Cibadak-Palabuhanratu," ujar Galih.
Selain keempat titik tadi, kata Galih masih ada beberapa lokasi yang juga rawan kemacetan arus kendaraan, yakni di setiap lintasan yang berada di sekitar lokasi pabrik di sepanjang Jalur Utara. Namun titik tersebut lebih bersifat kondisional, terutama setelah diberlakukannya hari libur bagi seluruh karyawan pabrik.
Selanjutnya baca disini
23 Mei 2019
Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Internet
Assalamualaikum, Pernahkah kamu terpikir, apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan dari sebuah koneksi Internet?
Sering kali menemukan kasus Internet lambat, padahal sudah menggunakan paket yang paling mahal, atau bahkan tidak mendapatkan sinyal.
Nah, kali ini saya tulis apa saja faktor penting yang mempengaruhi kecepatan dari sebuah Internet. Apa saja faktor-faktornya? Berikut ulasannya.
Lokasi
Ini menjadi faktor paling penting dari semua faktor yang akan dibahas berikutnya. Lokasi merupakan alasan utama mengenai cepat atau lambatnya sebuah Koneksi Internet. Semakin bagus lokasi, maka semakin baik pula transmisi data yang terjadi.
Sebagai contoh :
Speedy Pada awal 2014, Telkom Speedy sudah mulai menggulirkan pemakaian Fiber Optik untuk Koneksi Internetnya, tapi belum semua wilayah terjangkau, sehingga pelanggan yang lokasinya belum terjangkau tidak akan bisa menikmati koneksi internet yang cepat. Oleh karena itu, Faktor lokasi sangat mempengaruhi dalam koneksi sebuah internet.
Sinyal
Hampir sama pembahasannya, Sinyal tentu juga tergantung Lokasi, semakin bagus lokasi, terutama dekat dengan BTS Provider tersebut, maka semakin bagus pula koneksi internet yang didapat.
Sebagai contoh :
BoltSuper 4G Provider ini hanya tersedia di kawasan JaBoDeTaBek, dan menjanjikan kecepatan up to 72Mbps. Tapi pada kenyataannya, tidak semua wilayah (JaBoDeTaBek) mendapatkan kecepatan yang dijanj ikan. Hal ini bisa jadi karena pembagian menara BTS yang belum merata.
Provider Penyedia Internet (ISP)
Ini krusial. Dari semua yang sudah dibahas sebelumnya, ISP selalu menjadi faktor penting dalam jalannya sebuah Internet, tentu dengan memilih ISP yang pas dan tepat dengan kondisi lokasi serta penerimaan transmisi sinyal akan menjadi hal yang disarankan. Sebagai contoh: FastNet.
FastNet menyediakan Jasa Internet yang terbilang cukup baik dan stabil, hanya saja jangkauannya belum terlalu luas, sehingga rumah, kantor atau bahkan gedung yang membutuhkan Jasa dari FastNet ini terbilang rumit, dikarenakan instalasinya yang belum sampai.
SOLUSI MENGATASI INTERNET YANG LAMBAT?
Jika ditanya apa solusinya, tentu jawabannya akan relatif dan beragam. Sumber asumsikan kita sedang menggunakan Modem Eksternal. Dalam kasus tersebut, Modem Eksternal adalah perangkat yang membutuhkan sinyal kuat dan stabil untuk mendapatkan koneksi Internet yang prima.
Nah, jika lokasi kamu tidak terlalu mendukung untuk mendapatkan sinyal yang bagus (padahal sudah pakai paket yang mahal), cobalah untuk mengakalinya, misal : menggunakan Antena YAGI.
Antena Yagi terbukti dapat meningkatkan sinyal yang rendah menjadi kuat, alat ini bisa dibeli dengan kisaran harga Rp 150.000,- s/d Rp 300.000,-.
Sedangkan untuk pengguna Internet kabel, Permasalahan mengenai lokasi adalah hal yang sulit. Jika lokasi tidak terlalu mendukung, cobalah untuk mencari tau, kira-kira alternatif apa yang bisa digunakan, entah itu menggunakan modem eksternal atau mulai beralih ke provider lain.
Dari berbagai sumber.
Semoga bermanfaat.
21 Mei 2019
Tanda Kiamat Yang Sudah Terjadi Di Sekeliling Kita
Assalamualaikum, bagaimana kabarnya? semoga tetap semangat dalam menjalankan ibadah ramadhan ini.
Tanda-tanda kiamat kecil terbagi menjadi dua :
Pertama : kejadian sudah muncul dan sudah selesai, seperti diutusnya Rasulullah saw., terbunuhnya Utsman bin ‘Affan, terjadinya fitnah besar antara dua kelompok orang beriman dll.
Kedua : kejadiannya sudah muncul tetapi belum selesai bahkan semakin bertambah, seperti tersiasiakannya amanah, terangkatnya ilmu, merebaknya perzinahan dan pembunuhan, banyaknya wanita dan lainnya.
Di antara tanda-tanda kiamat kecil adalah :
1. Diutusnya Rasulullah SAW. Dari Jabir ra berkata : “Adalah Rasulullah saw. jika seperti panglima perang, beliau bersabda: ‘(Hatihatilah) dengan pagi dan sore kalian’, beliau melanjutkan : ‘Aku diutus dan hari Kiamat seperti ini,’ Rasulullah saw mengibaratkan seperti dua jarinya antara telunjuk dan jari tengah,” (HR Muslim).
2. Disiasiakannya amanat. Dari Jabir ra. berkata, tatkala Nabi SAW berada dalam suatu majelis sedang berbicara dengan sahabat, maka datanglah orang Arab Badui dan berkata : “Kapan terjadi Kiamat?” Rasulullah SAW terus melanjutkan pembicaraannya. Sebagian sahabat berkata : “Rasulullah SAW mendengar apa yang ditanyakan tetapi tidak menyukai apa yang ditanyakannya.” Berkata sebagian yang lain : “Rasul SAW tidak mendengar.” Setelah Rasulullah SAW menyelesaikan perkataannya, beliau bertanya : “Mana untuk anakanaknya. Cara mendidiknya adalah yang bertanya tentang Kiamat?” Berkata lelaki Badui itu : “Saya wahai Rasulullah SAW.” Rasul SAW berkata : “Jika amanah disiasiakan, maka tunggulah Kiamat.” Bertanya : “Bagaimana menyianyiakannya?” Rasul SAW menjawab : “Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah Kiamat,” (HR Bukhari).
3. Penggembala menjadi kaya. Rasulullah SAW ditanya oleh Jibril tentang tandatanda qiyamat, lalu beliau menjawab : “Seorang budak melahirkan majikannya, dan engkau melihat orangorang yang tidak beralas kaki, telanjang dan miskin penggembala binatang berlombalomba saling tinggi dalam bangunan,” (HR Muslim).
4. Sungai Efrat berubah menjadi emas. Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Tidak akan terjadi Kiamat sampai sungai Eufrat menghasilkan gunung emas, manusia berebutan tentangnya. Dan setiap seratus 100 terbunuh yang mengalami karies atau gigi berlubang, sebagian 99 orang. Dan setiap orang dari mereka berkata : ‘Barangkali akulah yang selamat’,” (Muttafaqun ‘alaihi).
5. Baitul Maqdis dikuasai umat Islam. “Ada enam dari tandatanda Kiamat : kematianku (Rasul SAW), dibukanya Baitul Maqdis, seorang lelaki diberi 1000 dinar, tapi dia membencinya, fitnah yang panasnya masuk pada setiap rumah muslim, kematian menjemput manusia seperti kematian pada kambing dan khianatnya bangsa Romawi, sampai 80 poin, dan setiap poin 12.000,” (HR Ahmad dan AtTabrani dari Muadz).
6. Banyak terjadi pembunuhan. Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda : “Tiadakah akan terjadi kiamat, sehingga banyak terjadi haraj.” Sahabat bertanya : “Apa itu haraj ya Rasulullah?”
Rasul SAW menjawab : “Haraj adalah pembunuhan, pembunuhan,” (HR Muslim).
7. Munculnya kaum Khawarij. Dari Ali ra. berkata, saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Akan keluar di akhir zaman kelompok orang yang masih muda, bodoh, mereka mengatakan sesuatu dari firman Allah. Keimanan mereka hanya sampai ditenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya. Dimana saja kamu jumpai, maka bunuhlah mereka. Siapa yang membunuhnya
8. Banyak Polisi dan pembela kezhaliman. “Di akhir zaman banyak polisi dipagi hari melakukan sesuatu yang dimurkai Allah, dan di sore hari melakukan sesuatu yang dibenci Allah. Hati-hatilah engkau jangan sampai menjadi teman mereka,” (HR AtTabrani).
9. Perang antara Yahudi dan umat Islam. Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum muslimin berperang dengan Yahudi. Maka kaum muslimin membunuh mereka sampai ada seorang Yahudi bersembunyi dibelakang batubatuan dan pohonpohonan. Dan berkatalah batu dan pohon : “Wahai muslim wahai hamba Allah ini Yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah ia kecuali pohon Ghorqod karena ia adalah pohon Yahudi,” (HR Muslim)
10. Dominannya fitnah. Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Tidak akan terjadi Kiamat, sampai dominannya fitnah, banyaknya dusta dan berdekatannya pasar,” (HR Ahmad).
11. Sedikitnya ilmunya, merebaknya perzinahan, banyaknya kaum wanita. Dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda : “Sesungguhnya di antara tandatanda qiamat adalah ilmu diangkat, banyaknya kebodohan, banyaknya perzinahan, banyaknya orang yang minum khomr, sedikit kaum lelaki dan banyak kaum wanita, sampai pada 50 wanita hanya ada satu lelaki,” (HR Bukhari).
12. Bermewahmewah dalam membangun masjid. Dari Anas ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda : “Diantara tanda Kiamat adalah bahwa manusia saling membanggakan dalam keindahan masjid,” (HR Ahmad, AnNasa’i dan Ibnu Hibban).
13. Menyebarnya riba dan harta haram. Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah SAW Bersabda : “Akan datang pada manusia suatu waktu, setiap orang tanpa kecuali akan makan riba, orang yang tidak makan langsung, pasti terkena debudebunya,” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan AlBaihaqi). Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah SAW Bersabda : “Akan datang pada manusia suatu saat dimana, seseorang tidak peduli dari mana hartanya didapat, apakah dari yang halal atau yang haram?“
(HR Ahmad dan Bukhari).
Semoga bermanfaat
19 Mei 2019
Tentang Shaum
Assalamualaikum, jumpa lagi di artikel yang berbeda, semoga dalam melaksanakan shaum Ramadhan kita selalu dalam kesabaran dan kekuatan yang diberikan oleh Allah.
Artikel kali ini saya ingin tulis seputar Hadist Shaum.
1. Keutamaan bulan Ramadan
Hadis riwayat Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah saw. bersabda : Apabila tiba bulan Ramadhan, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu neraka dan setan-setan dibelenggu. (Shahih Muslim No.1793)
2. Wajib saum Ramadan jika melihat hilal awal Ramadan dan berhenti saum jika melihat hilal awal Syawal.
Jika tertutup awan, maka hitunglah 30 hari. Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Dari Nabi saw. bahwa beliau menyebut-nyebut tentang bulan Ramadan sambil mengangkat kedua tangannya dan bersabda : Janganlah engkau memulai puasa sebelum engkau melihat hilal awal bulan Ramadan dan janganlah berhenti puasa sebelum engkau melihat hilal awal bulan Syawal. Apabila tertutup awan, maka hitunglah (30 hari). (Shahih Muslim No.1795)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : Apabila engkau melihat hilal (awal bulan Ramadan), maka hendaklah engkau memulai puasa. Apabila engkau melihat hilal (awal bulan Syawal), maka hendaklah engkau berhenti puasa. Dan apabila tertutup awan, maka hendaklah engkau berpuasa selama 30 hari. (Shahih Muslim No.1808)
3. Larangan saum satu atau dua hari sebelum bulan Ramadhan
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : Janganlah engkau saum satu atau dua hari sebelum Ramadan, kecuali bagi seorang yang biasa saum, maka baginya silakan berpuasa. (Shahih Muslim No.1812)
4. Bulan yang berjumlah 29 hari
Hadis riwayat Ummu Salamah ra.: Bahwa Rasulullah saw. pernah bersumpah tidak akan menemui sebagian istri-istrinya selama sebulan. Dan setelah 29 hari berlalu, beliau datang menemui mereka. Kemudian beliau ditanya: Wahai Nabi! Baginda bersumpah tidak akan menemui kami selama satu bulan. Mendengar itu, beliau bersabda : Sesungguhnya bulan itu berjumlah 29 hari. (Shahih Muslim No.1816)
5. Arti pernyataan Nabi saw. bahwa dua bulan yang terdapat hari raya, jumlah harinya tidak berkurang
Hadis riwayat Abu Bakrah ra.: Dari Nabi saw., beliau bersabda : Dua bulan yang terdapat hari raya, harinya tidak berkurang; hari raya Ramadan dan bulan Zulhijah. (Shahih Muslim No.1822)
6. Waktu saum dimulai sejak terbitnya fajar dan seseorang dibolehkan makan dan lainnya sampai terbit fajar, sifat fajar yang berkaitan dengan masuknya waktu saum serta masuknya waktu salat subuh dan sebagainya
Hadis riwayat Adi bin Hatim ra.: Ketika turun ayat : Sehingga nyata bagimu benang yang putih dari benang yang hitam, yaitu fajar.
Maka Adi bin Hatim berkata kepada Rasulullah saw : Wahai Rasulullah, sungguh saya meletakkan benang berwarna putih dan benang berwarna hitam di bawah bantalku, sehingga aku dapat mengenali antara waktu malam dan waktu siang hari.
Rasulullah saw. bersabda : Sesungguhnya bantalmu itu sangat lebar. Sesungguhnya yang dimaksud adalah hitamnya (gelapnya) malam dan putihnya (terangnya) siang pada saat fajar. (Shahih Muslim No.1824)
Hadis riwayat Sahal bin Saad ra., ia berkata:
Ketika turun ayat : Makan dan minumlah hingga nyata bagimu benang yang putih dari benang yang hitam. Beliau berkata: Seorang lelaki mengambil seutas benang yang berwarna putih dan seutas benang berwarna hitam. Lalu ia makan sampai kedua benang tersebut kelihatan jelas olehnya, sampai akhirnya Allah menurunkan ayat kelanjutannya Pada waktu fajar, sehingga persoalannya menjadi jelas. (Shahih Muslim No.1825)
Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.: Dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda bahwa ketika Bilal mengumandangkan azan pada malam hari, maka makan dan minumlah kalian sampai engkau mendengar azan yang dikumandangkan oleh Ibnu Ummu Maktum. (Shahih Muslim No.1827)
Hadis riwayat Ibnu Masud ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : Janganlah sekali-kali azan Bilal itu mencegah salah seorang di antara kalian untuk makan sahur, karena Bilal mengumandangkan azan atau memanggil pada malam hari adalah untuk mengingatkan orang yang sedang salat qiyam (akan dekatnya waktu fajar) dan untuk membangunkan orang yang masih tidur. Selanjutnya beliau bersabda: Janganlah engkau hiraukan ucapan seseorang bahwa fajar itu begini begini sambil membenahi letak tangannya kemudian mengangkatnya ke atas, sesungguhnya fajar yang dimaksud ialah begini, sambil merenggangkan celah di antara kedua jarinya. (Shahih Muslim No.1830)
7. Keutamaan sahur, sunat mengakhirkan makan sahur dan menyegerakan berbuka
Hadis riwayat Anas ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda: Makan sahurlah kalian, karena pada makan sahur itu terdapat keberkahan. (Shahih Muslim No.1835)
Hadis riwayat Zaid bin Tsabit ra., ia berkata : Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah saw. Kemudian kami melaksanakan salat. Kemudian saya bertanya: Berapa lamakah waktu antara keduanya (antara makan sahur dengan salat)? Rasulullah saw. menjawab: Selama bacaan lima puluh ayat. (Shahih Muslim No.1837)
Hadis riwayat Sahal bin Saad ra. : Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Orang-orang itu senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka. (Shahih Muslim No.1838)
8. Keterangan waktu berakhirnya puasa dan berlalunya waktu siang
Hadis riwayat Umar ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda: Ketika malam datang, siang pergi dan matahari pun terbenam, maka saat itulah orang yang berpuasa mulai berbuka. (Shahih Muslim No.1841)
Hadis riwayat Abdullah bin Abu Aufa ra., ia berkata : Kami pernah bepergian bersama Rasulullah saw. di bulan Ramadan. Ketika matahari terbenam, beliau bersabda : Wahai fulan, singgahlah dan siapkanlah hidangan buat kami! Orang yang disuruh berkata: Wahai Rasulullah, bukankah sebaiknya baginda tangguhkan sebentar? Rasulullah saw. bersabda: Singgahlah dan siapkan hidangan buat kami! Kemudian ia singgah dan menyiapkan hidangan, lalu ia memberikannya kepada beliau. Nabi saw. meminumnya, kemudian bersabda sambil memberikan isyarat kedua tangannya: Jika matahari sudah terbenam di arah sana dan malam sudah datang dari arah sana, maka orang yang berpuasa boleh berbuka. (Shahih Muslim No.1842)
9. Larangan saum wishal (sambung)
Hadis riwayat Ibnu Umar ra. : Bahwa Nabi saw. melarang puasa sambung (terus-menerus tanpa berbuka). Para sahabat bertanya : Bukankah baginda sendiri melakukan puasa wishal? Nabi saw. menjawab: Sesungguhnya aku tidak seperti kalian. Aku diberi makan dan minum. (Shahih Muslim No.1844)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw. melarang puasa sambung. Kemudian salah seorang sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, bukankah baginda sendiri melakukan puasa wishal? Beliau bersabda: Siapa di antara kalian yang seperti aku? Sesungguhnya di malam hari aku diberi makan dan minum oleh Tuhanku. Ketika mereka enggan menghentikan puasa sambung, beliau sengaja membiarkannya sehari sampai beberapa hari. Kemudian pada hari berikutnya, mereka melihat bulan (tanda masuk bulan Ramadan). Rasulullah saw. lantas bersabda: Kalau bulan itu tertunda datangnya, niscaya akan aku tambah lagi berpuasa sambung buat kalian sebagai pelajaran bagi mereka, karena mereka enggan berhenti puasa sambung. (Shahih Muslim No.1846)
Hadis riwayat Anas ra., ia berkata : Rasulullah saw. pernah mengerjakan salat di bulan Ramadan. Kemudian aku datang ikut salat di samping beliau. Kemudian datang lagi orang lain dan ikut pula mengerjakan di sampingku dan seterusnya, sampai kira-kira sebanyak sepuluh orang. Ketika Rasulullah saw. merasa akan keberadaan kami di belakangnya, beliau meringankan salat kemudian pulang ke rumah untuk melanjutkan salat yang masih tersisa. Pagi harinya aku tanyakan hal itu kepada beliau: Apakah semalam engkau sengaja memberikan pelajaran kepada kami? Beliau menjawab: Betul, itulah alasan yang membuat aku melakukan seperti itu. Anas berkata: Kemudian Rasulullah saw. melakukan puasa sambung. Hal itu terjadi di akhir bulan Ramadan. Mengetahui hal itu maka ada beberapa orang sahabat yang ikut berpuasa sambung. Rasulullah saw. kemudian bersabda: Apakah mereka mau ikut berpuasa sambung bersamaku? Sesungguhnya kalian tidak seperti aku. Demi Allah, seandainya bulan ini dipanjangkan untukku, niscaya aku akan terus berpuasa biar hal itu menjadi pelajaran bagi mereka yang keras kepala. (Shahih Muslim No.1848)
10. Boleh ciuman dalam keadaan saum dengan syarat tidak membangkitkan nafsu
Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata : Adalah Rasulullah saw. mencium salah seorang istri beliau dan beliau sedang berpuasa lalu istrinya tersenyum. (Shahih Muslim No.1851)
Hadis riwayat Umar bin Abu Salamah ra. : Bahwa ia bertanya kepada Rasulullah saw.: Bolehkah orang yang sedang berpuasa itu berciuman (dengan istrinya)? Rasulullah saw. menjawab: Tanyakan saja kepada Ummu Salamah. Kemudian ia (Ummu Salamah) memberitahukan kepadanya bahwa Rasulullah saw. melakukannya. Umar bin Abu Salamah lalu berkata: Wahai Rasulullah, bukankah Allah telah mengampuni dosa baginda yang lalu dan yang akan datang? Rasulullah saw. bersabda padanya: Demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling takwa kepada Allah dari kalian. (Shahih Muslim No.1863)
11. Sah saum orang yang masih junub pada waktu fajar
Hadis riwayat Aisyah ra. dan Ummu Salamah ra. berkata : Rasulullah saw. pernah bangun pagi hari dalam keadaan junub bukan karena mimpi kemudian beliau terus berpuasa. (Shahih Muslim No.1864)
12. Diharamkan bersetubuh di siang hari bulan Ramadan bagi yang saum dan wajib membayar kifarat yang sangat berat
Keterangan bahwa kifarat tersebut harus dilaksanakan bagi yang mampu atau tidak mampu dan bagi yang tidak mampu tanggungan kifarat tersebut ditunggu sampai mampu
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata : Seorang lelaki datang menemui Nabi saw. dan berkata: Celaka saya, wahai Rasulullah. Beliau bertanya: Apa yang membuat engkau celaka? Lelaki itu menjawab: Saya telah bersetubuh dengan istri saya di siang hari bulan Ramadan. Beliau bertanya: Apakah engkau mempunyai sesuatu untuk memerdekakan seorang budak? Ia menjawab: Tidak punya. Beliau bertanya: Mampukah engkau berpuasa selama dua bulan berturut-turut? Ia menjawab: Tidak mampu. Beliau bertanya lagi: Apakah engkau mempunyai sesuatu untuk memberi makan enam puluh orang miskin? Ia menjawab: Tidak punya. Kemudian ia duduk menunggu sebentar. Lalu Rasulullah saw. memberikan sekeranjang kurma kepadanya sambil bersabda: Sedekahkanlah ini. Lelaki tadi bertanya: Tentunya aku harus menyedekahkannya kepada orang yang paling miskin di antara kita, sedangkan di daerah ini, tidak ada keluarga yang paling memerlukannya selain dari kami. Maka Rasulullah saw. pun tertawa sampai kelihatan salah satu bagian giginya. Kemudian beliau bersabda: Pulanglah dan berikan makan keluargamu. (Shahih Muslim No.1870)
Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata : Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw. dan berkata: Celaka aku. Rasulullah saw. bertanya: Kenapa? Lelaki tadi menjawab: Aku telah menggauli istriku pada siang hari bulan Ramadan. Rasulullah saw. bersabda: Bersedekahlah untuk itu, bersedekahlah. Tetapi laki-laki tadi berkata: Aku tidak memiliki apa-apa. Lalu beliau menyuruhnya duduk sejenak. Kemudian beliau memberikan kepadanya dua keranjang makanan dan menyuruhnya untuk menyedekahkannya. (Shahih Muslim No.1873)
13. Boleh saum atau berbuka di siang hari bulan Ramadan bagi yang bepergian bukan untuk maksiat apabila jarak perjalanan minimal kira-kira 45 km, dan bagi orang yang mampu lebih baik berpuasa dan bagi yang keberatan boleh tidak puasa
Hadis riwayat Ibnu Abbas ra. : Bahwa Rasulullah saw. bepergian pada tahun penaklukan kota Mekah di bulan Ramadan. Beliau tetap berpuasa hingga tiba di daerah Kadid, beliau tidak berpuasa. Dan para sahabat Rasulullah saw. selalu mengikuti kejadian demi kejadian karena perintahnya. (Shahih Muslim No.1875)
Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata : Adalah Rasulullah saw. pada suatu perjalanan melihat seorang laki-laki dikerumuni orang banyak sehingga ia hampir-hampir tidak dapat dikenali. Kemudian beliau bertanya: Ada apa dengannya? Para sahabat menjawab: Dia sedang berpuasa. Rasulullah saw. bersabda: Bukan termasuk kebaikan kalian berpuasa dalam perjalanan. (Shahih Muslim No.1879)
Hadis riwayat Anas Bin Malik ra. : Anas ra. pernah ditanya tentang berpuasa pada bulan Ramadan dalam perjalanan? Dia menjawab: Kami pernah bepergian bersama Rasulullah saw. pada bulan Ramadan, yang berpuasa tidak mencela yang tidak puasa dan yang tidak puasa juga tidak mencela yang berpuasa. (Shahih Muslim No.1884)
14. Pahala orang yang tidak saum dalam perjalanan jika ia menangani suatu pekerjaan
Hadis riwayat Anas ra., ia berkata : Kami pernah bersama Rasulullah saw. dalam suatu perjalanan. Di antara kami ada yang tetap berpusa dan ada pula yang tidak puasa. Kami singgah di sebuah tempat saat hari sedang panas sekali. Di antara kami yang paling banyak mendapat naungan ialah orang-orang yang berpakaian lengkap, sementara orang-orang yang tidak berpakaian lengkap mereka melindungi kepalanya dari teriknya matahari dengan menutupkan tangannya ke atas. Maka orang-orang yang berpuasa berjatuhan (karena lemah) dan mereka yang tidak puasa masih dapat tegak berdiri. Mereka kemudian mendirikan tenda-tenda dan memberikan minum unta-unta. Lalu Rasulullah saw. bersabda: Orang-orang yang berbuka hari ini pergi membawa pahala. (Shahih Muslim No.1886)
15. Memilih saum atau tidak dalam bepergian
Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata : Hamzah bin Amru Al-Aslami bertanya kepada Rasulullah saw. tentang puasa dalam perjalanan, maka beliau menjawab: Jika engkau mau, berpuasalah dan jika engkau tidak mau, maka boleh tidak puasa. (Shahih Muslim No.1889)
Hadis riwayat Abu Darda ra., ia berkata : Kami pernah bepergian bersama Rasulullah saw. di bulan Ramadan pada hari yang sangat panas, sehingga sampai sebagian kami terpaksa harus menutupkan tangan pada kepalanya, karena teriknya matahari. Kami semua tidak ada yang berpuasa kecuali Rasulullah saw. dan Abdullah bin Rawahah. (Shahih Muslim No.1892)
16. Sunat berbuka bagi orang yang beribadah haji pada hari Arafah di Arafah
Hadis riwayat Ummul Fadhel binti Harits ra. : Bahwa beberapa orang berdebat di dekatnya pada hari Arafah tentang puasa Rasulullah saw. Sebagian mereka ada yang mengatakan bahwa pada hari itu beliau berpuasa, sebagian mengatakan bahwa pada hari itu beliau tidak berpuasa.<br />Kemudian aku mengirimkan segelas susu kepada beliau yang wukuf dekat untanya di Arafah. Ternyata beliau meminumnya (beliau tidak puasa). (Shahih Muslim No.1894)
Hadis riwayat Ummul Fadhel ra., ia berkata : Beberapa orang sahabat Rasulullah saw. merasa ragu akan hukum puasa hari Arafah, sedangkan kami di sana bersama Rasulullah saw. Maka aku mengirimkan secangkir susu kepada beliau, sewaktu beliau berada di Arafah lalu beliau meminumnya (tidak puasa). (Shahih Muslim No.1895)
17. Puasa pada hari Asyura'
Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata : Adalah kaum Quraisy pada zaman Jahiliyah selalu berpuasa pada hari Asyura' dan Rasulullah saw. juga berpuasa pada hari itu. Ketika beliau hijrah ke Madinah, beliau tetap berpuasa pada hari itu dan menyuruh para sahabat untuk berpuasa pada hari itu.<br />Namun ketika diwajibkan puasa bulan Ramadan, beliau bersabda : Barang siapa yang ingin berpuasa, maka berpuasalah dan barang siapa yang tidak ingin berpuasa, maka ia boleh meninggalkannya. (Shahih Muslim No.1897)
Hadis riwayat Abdullah Ibnu Umar ra. : Bahwa orang-orang Jahiliyah dahulu selalu berpuasa pada hari Asyura'. Dan bahwa Rasulullah saw. dan kaum muslimin juga berpuasa pada hari itu sebelum diwajibkan puasa bulan Ramadan. Rasulullah saw. bersabda : Sesungguhnya hari Asyura' adalah hari-hari Allah, maka barang siapa yang ingin berpuasa, maka berpuasalah pada hari itu dan barang siapa yang tidak ingin, maka ia boleh meninggalkannya. (Shahih Muslim No.1901)
Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra. : Dari Abdurrahman bin Yazid, ia berkata: Asy`ats bin Qais datang menjumpai Abdullah, ketika ia sedang makan siang, ia (Abdullah) berkata : Wahai Abu Muhammad, mari kita makan siang. Ia (Asy`ats) berkata : Bukankah hari ini adalah hari Asyura'? Ia (Abdullah) bertanya : Apakah engkau mengetahui apa hari Asyura' itu? Ia (Asy`ats) menjawab: Hari apa itu.
Kemudian ia (Abdullah) menjelaskan : Hari itu adalah hari yang dahulu Rasulullah saw. selalu berpuasa sebelum diwajibkan puasa bulan Ramadan dan ketika puasa bulan Ramadan diwajibkan, puasa hari Asyura' itu ditinggalkan. (Shahih Muslim No.1905)
Hadis riwayat Muawiyah bin Abu Sufyan ra. : Dari Humaid bin Abdurrahman bahwa ia mendengar Muawiyah bin Abu Sufyan berpidato di Madinah pada hari Asyura' ketika ia berkunjung ke kota tersebut. Ia bertanya : Di manakah ulama-ulama kalian, wahai penduduk Madinah? Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda tentang hari ini.<br />Hari ini adalah hari Asyura' dan Allah tidak mewajibkan kalian melaksanakan puasa pada hari ini, tetapi aku berpuasa. Maka barang siapa di antara kalian ingin berpuasa, maka berpuasalah dan barang siapa di antara kalian ingin berbuka, maka silakan tidak puasa. (Shahih Muslim No.1909)
Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata : Ketika Rasulullah saw. tiba di Madinah, beliau menjumpai orang-orang Yahudi melaksanakan puasa hari Asyura'. Ketika ditanyakan tentang hal itu, mereka menjawab : Hari ini adalah hari kemenangan yang telah diberikan Allah kepada Nabi Musa as. dan Bani Israel atas Firaun.
Karena itulah pada hari ini kami berpuasa sebagai penghormatan padanya. Mendengar jawaban itu Rasulullah saw. bersabda : Kami lebih berhak atas Musa dari kalian, maka beliau menyuruh para sahabat untuk berpuasa. (Shahih Muslim No.1910)
Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata : Has.ri Asyura' adalah hari yang dimuliakan orang-orang Yahudi dan dijadikannya sebagai hari raya. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Berpuasalah kalian pada hari Asyura' tersebut. (Shahih Muslim No.1912)
Hadis riwayat Ibnu Abbas ra. : Ibnu Abbas ra. pernah ditanya tentang puasa pada hari Asyura', dia menjawab : Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw. berpuasa sehari untuk mencari keutamaan hari itu atas hari-hari yang lain selain pada hari ini.<br />Begitu pula (saya tidak pernah melihat beliau) berpuasa sebulan penuh kecuali pada bulan ini, bulan Ramadan. (Shahih Muslim No.1914)
Hadis riwayat Abdullah Ibnu Umar ra. : Bahwa orang-orang Jahiliyah dahulu selalu berpuasa pada hari Asyura'. Dan bahwa Rasulullah saw. dan kaum muslimin juga berpuasa pada hari itu sebelum diwajibkan puasa bulan Ramadan. Rasulullah saw. bersabda : Sesungguhnya hari Asyura' adalah hari-hari Allah, maka barang siapa yang ingin berpuasa, maka berpuasalah pada hari itu dan barang siapa yang tidak ingin, maka ia boleh meninggalkannya. (Shahih Muslim No.1901)
Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra. : Dari Abdurrahman bin Yazid, ia berkata: Asy`ats bin Qais datang menjumpai Abdullah, ketika ia sedang makan siang, ia (Abdullah) berkata : Wahai Abu Muhammad, mari kita makan siang. Ia (Asy`ats) berkata : Bukankah hari ini adalah hari Asyura'? Ia (Abdullah) bertanya : Apakah engkau mengetahui apa hari Asyura' itu? Ia (Asy`ats) menjawab: Hari apa itu.
Kemudian ia (Abdullah) menjelaskan : Hari itu adalah hari yang dahulu Rasulullah saw. selalu berpuasa sebelum diwajibkan puasa bulan Ramadan dan ketika puasa bulan Ramadan diwajibkan, puasa hari Asyura' itu ditinggalkan. (Shahih Muslim No.1905)
Hadis riwayat Muawiyah bin Abu Sufyan ra. : Dari Humaid bin Abdurrahman bahwa ia mendengar Muawiyah bin Abu Sufyan berpidato di Madinah pada hari Asyura' ketika ia berkunjung ke kota tersebut. Ia bertanya : Di manakah ulama-ulama kalian, wahai penduduk Madinah? Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda tentang hari ini.<br />Hari ini adalah hari Asyura' dan Allah tidak mewajibkan kalian melaksanakan puasa pada hari ini, tetapi aku berpuasa. Maka barang siapa di antara kalian ingin berpuasa, maka berpuasalah dan barang siapa di antara kalian ingin berbuka, maka silakan tidak puasa. (Shahih Muslim No.1909)
Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata : Ketika Rasulullah saw. tiba di Madinah, beliau menjumpai orang-orang Yahudi melaksanakan puasa hari Asyura'. Ketika ditanyakan tentang hal itu, mereka menjawab : Hari ini adalah hari kemenangan yang telah diberikan Allah kepada Nabi Musa as. dan Bani Israel atas Firaun.
Karena itulah pada hari ini kami berpuasa sebagai penghormatan padanya. Mendengar jawaban itu Rasulullah saw. bersabda : Kami lebih berhak atas Musa dari kalian, maka beliau menyuruh para sahabat untuk berpuasa. (Shahih Muslim No.1910)
Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata : Has.ri Asyura' adalah hari yang dimuliakan orang-orang Yahudi dan dijadikannya sebagai hari raya. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Berpuasalah kalian pada hari Asyura' tersebut. (Shahih Muslim No.1912)
Hadis riwayat Ibnu Abbas ra. : Ibnu Abbas ra. pernah ditanya tentang puasa pada hari Asyura', dia menjawab : Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw. berpuasa sehari untuk mencari keutamaan hari itu atas hari-hari yang lain selain pada hari ini.<br />Begitu pula (saya tidak pernah melihat beliau) berpuasa sebulan penuh kecuali pada bulan ini, bulan Ramadan. (Shahih Muslim No.1914)
17 Mei 2019
Imam Hanafi
Assalamualaikum, jumpa lagi dengan kampung cisitu blog semoga sahabat semua tidak akan pernah bosan untuk selalu berkunjung ke blog ini, masih dalam bulan Ramadhan dimana artikel kali ini masih seputar sejarah ahli hadist.
Setelah yang kemarin (baca disini) mengulas sejarah Imam Malik, kali ini sejarah Imam Hanafi.
Sejarah Singkat Imam Hanafi
Imam Abu Hanifah An-Nu’man bin Tsabit al-Kufiy merupakan orang yang faqih di negeri Irak, salah satu imam dari kaum muslimin, pemimpin orang-orang alim, salah seorang yang mulia dari kalangan ulama dan salah satu imam dari empat imam yang memiliki madzhab. Di kalangan umat Islam, beliau lebih dikenal dengan nama Imam Hanafi.
Nasab dan Kelahirannya bin Tsabit bin Zuthi (ada yang mengatakan Zutha) At-Taimi Al-Kufi. Beliau adalah Abu Hanifah An-Nu’man Taimillah bin Tsa’labah. Beliau berasal dari keturunan bangsa persi. Beliau dilahirkan pada tahun 80 H pada masa shigharus shahabah dan para ulama berselisih pendapat tentang tempat kelahiran Abu Hanifah, menurut penuturan anaknya Hamad bin Abu Hadifah bahwa Zuthi berasal dari kota Kabul dan dia terlahir dalam keadaan Islam. Adapula yang mengatakan dari Anbar, yang lainnya mengatakan dari Turmudz dan yang lainnya lagi mengatakan dari Babilonia.
15 Mei 2019
Imam Malik
Assalamualaikum, selamat berbuka saum dihari ke 10 Ramadhan, artikel kali ini saya ingin menulis seputar sejarah beberapa ahli hadist.
Sejarah Imam Malik
Sejarah Imam Malik
Dalam sebuah kunjungan ke kota Madinah, Khalifah Bani Abbasiyyah, Harun Al Rasyid (penguasa saat itu), tertarik mengikuti ceramah al muwatta' (himpunan hadits) yang diadakan Imam Malik. Untuk hal ini, khalifah mengutus orang memanggil Imam.
Namun Imam Malik memberikan nasihat kepada Khalifah Harun, ''Rasyid, leluhur Anda selalu melindungi pelajaran hadits. Mereka amat menghormatinya. Bila sebagai khalifah Anda tidak menghormatinya, tak seorang pun akan menaruh hormat lagi. Manusia yang mencari ilmu, sementara ilmu tidak akan mencari manusia.''
Sedianya, khalifah ingin agar para jamaah meninggalkan ruangan tempat ceramah itu diadakan. Namun, permintaan itu tak dikabulkan Imam Malik. ''Saya tidak dapat mengorbankan kepentingan umum hanya untuk kepentingan seorang pribadi.''Sang khalifah pun akhirnya mengikuti ceramah bersama dua putranya dan duduk berdampingan dengan rakyat kecil.
Namun Imam Malik memberikan nasihat kepada Khalifah Harun, ''Rasyid, leluhur Anda selalu melindungi pelajaran hadits. Mereka amat menghormatinya. Bila sebagai khalifah Anda tidak menghormatinya, tak seorang pun akan menaruh hormat lagi. Manusia yang mencari ilmu, sementara ilmu tidak akan mencari manusia.''
Sedianya, khalifah ingin agar para jamaah meninggalkan ruangan tempat ceramah itu diadakan. Namun, permintaan itu tak dikabulkan Imam Malik. ''Saya tidak dapat mengorbankan kepentingan umum hanya untuk kepentingan seorang pribadi.''Sang khalifah pun akhirnya mengikuti ceramah bersama dua putranya dan duduk berdampingan dengan rakyat kecil.
Imam Malik yang bernama lengkap Abu Abdullah Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir bin Amr bin Haris bin Gaiman bin Kutail bin Amr bin Haris al Asbahi, lahir di Madinah pada tahun 712 M dan wafat tahun 796 M. Berasal dari keluarga Arab terhormat, berstatus sosial tinggi, baik sebelum maupun sesudah datangnya Islam.
Tanah asal leluhurnya adalah Yaman, namun setelah nenek moyangnya menganut Islam, mereka pindah ke Madinah. Kakeknya, Abu Amir, adalah anggota keluarga pertama yang memeluk agama Islam pada tahun 2 H. Saat itu, Madinah adalah kota ilmu yang sangat terkenal.
Kakek dan ayahnya termasuk kelompok ulama hadits terpandang di Madinah. Karenanya, sejak kecil Imam Malik tak berniat meninggalkan Madinah untuk mencari ilmu. Ia merasa Madinah adalah kota dengan sumber ilmu yang berlimpah lewat kehadiran ulama-ulama besarnya.
Kendati demikian, dalam mencari ilmu Imam Malik rela mengorbankan apa saja. Menurut satu riwayat, sang imam sampai harus menjual tiang rumahnya hanya untuk membayar biaya pendidikannya. Menurutnya, tak layak seorang yang mencapai derajat intelektual tertinggi sebelum berhasil mengatasi kemiskinan.
Kemiskinan, katanya, adalah ujian hakiki seorang manusia.
Tanah asal leluhurnya adalah Yaman, namun setelah nenek moyangnya menganut Islam, mereka pindah ke Madinah. Kakeknya, Abu Amir, adalah anggota keluarga pertama yang memeluk agama Islam pada tahun 2 H. Saat itu, Madinah adalah kota ilmu yang sangat terkenal.
Kakek dan ayahnya termasuk kelompok ulama hadits terpandang di Madinah. Karenanya, sejak kecil Imam Malik tak berniat meninggalkan Madinah untuk mencari ilmu. Ia merasa Madinah adalah kota dengan sumber ilmu yang berlimpah lewat kehadiran ulama-ulama besarnya.
Kendati demikian, dalam mencari ilmu Imam Malik rela mengorbankan apa saja. Menurut satu riwayat, sang imam sampai harus menjual tiang rumahnya hanya untuk membayar biaya pendidikannya. Menurutnya, tak layak seorang yang mencapai derajat intelektual tertinggi sebelum berhasil mengatasi kemiskinan.
Kemiskinan, katanya, adalah ujian hakiki seorang manusia.
Karena keluarganya ulama ahli hadits, maka Imam Malik pun menekuni pelajaran hadits kepada ayah dan paman-pamannya. Kendati demikian, ia pernah berguru pada ulama-ulama terkenal seperti Nafi' bin Abi Nuaim, Ibnu Syihab az Zuhri, Abul Zinad, Hasyim bin Urwa, Yahya bin Said al Anshari, dan Muhammad bin Munkadir.
Gurunya yang lain adalah Abdurrahman bin Hurmuz, tabi'in ahli hadits, fikih, fatwa dan ilmu berdebat; juga Imam Jafar Shadiq dan Rabi Rayi.
Dalam usia muda, Imam Malik telah menguasai banyak ilmu. Kecintaannya kepada ilmu menjadikan hampir seluruh hidupnya diabdikan dalam dunia pendidikan. Tidak kurang empat khalifah, mulai dari Al Mansur, Al Mahdi, Hadi Harun, dan Al Ma'mun, pernah jadi murid Imam Malik. Ulama besar, Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi'i pun pernah menimba ilmu dari Imam Malik.
Belum lagi ilmuwan dan para ahli lainnya. Menurut sebuah riwayat disebutkan murid terkenal Imam Malik mencapai 1.300 orang. Ciri pengajaran Imam Malik adalah disiplin, ketentraman, dan rasa hormat murid kepada gurunya. Prinsip ini dijunjung tinggi olehnya sehingga tak segan-segan ia menegur keras murid-muridnya yang melanggar prinsip tersebut. Pernah suatu kali Khalifah Mansur membahas sebuah hadits dengan nada agak keras. Sang imam marah dan berkata, ''Jangan melengking bila sedang membahas hadits Nabi.''
Ketegasan sikap Imam Malik bukan sekali saja. Berulangkali, manakala dihadapkan pada keinginan penguasa yang tak sejalan dengan aqidah Islamiyah, Imam Malik menentang tanpa takut risiko yang dihadapinya. Salah satunya dengan Ja'far, gubernur Madinah.
Suatu ketika, gubernur yang masih keponakan Khalifah Abbasiyah, Al Mansur, meminta seluruh penduduk Madinah melakukan bai'at (janji setia) kepada khalifah. Namun, Imam Malik yang saat itu baru berusia 25 tahun merasa tak mungkin penduduk Madinah melakukan bai'at kepada khalifah yang mereka tak sukai.
Ia pun mengingatkan gubernur tentang tak berlakunya bai'at tanpa keikhlasan seperti tidak sahnya perceraian paksa. Ja'far meminta Imam Malik tak menyebarluaskan pandangannya tersebut, tapi ditolaknya. Gubernur Ja'far merasa terhina sekali. Ia pun memerintahkan pengawalnya menghukum dera Imam Malik sebanyak 70 kali. Dalam kondisi berlumuran darah, sang imam diarak keliling Madinah dengan untanya. Dengan hal itu, Ja'far seakan mengingatkan orang banyak, ulama yang mereka hormati tak dapat menghalangi kehendak sang penguasa.
Namun, ternyata Khalifah Mansur tidak berkenan dengan kelakuan keponakannya itu. Mendengar kabar penyiksaan itu, khalifah segera mengirim utusan untuk menghukum keponakannya dan memerintahkan untuk meminta maaf kepada sang imam. Untuk menebus kesalahan itu, khalifah meminta Imam Malik bermukim di ibukota Baghdad dan menjadi salah seorang penasihatnya. Khalifah mengirimkan uang 3.000 dinar untuk keperluan perjalanan sang imam. Namun, undangan itu pun ditolaknya. Imam Malik lebih suka tidak meninggalkan kota Madinah. Hingga akhir hayatnya, ia tak pernah pergi keluar Madinah kecuali untuk berhaji.
Pengendalian diri dan kesabaran Imam Malik membuat ia ternama di seantero dunia Islam. Pernah semua orang panik lari ketika segerombolan Kharijis bersenjatakan pedang memasuki masjid Kuffah. Tetapi, Imam Malik yang sedang shalat tanpa cemas tidak beranjak dari tempatnya. Mencium tangan khalifah apabila menghadap di baliurang sudah menjadi adat kebiasaan, namun Imam Malik tidak pernah tunduk pada penghinaan seperti itu. Sebaliknya, ia sangat hormat pada para cendekiawan, sehingga pernah ia menawarkan tempat duduknya sendiri kepada Imam Abu Hanifah yang mengunjunginya.
Dari Al Muwatta' Hingga Madzhab Maliki
Gurunya yang lain adalah Abdurrahman bin Hurmuz, tabi'in ahli hadits, fikih, fatwa dan ilmu berdebat; juga Imam Jafar Shadiq dan Rabi Rayi.
Dalam usia muda, Imam Malik telah menguasai banyak ilmu. Kecintaannya kepada ilmu menjadikan hampir seluruh hidupnya diabdikan dalam dunia pendidikan. Tidak kurang empat khalifah, mulai dari Al Mansur, Al Mahdi, Hadi Harun, dan Al Ma'mun, pernah jadi murid Imam Malik. Ulama besar, Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi'i pun pernah menimba ilmu dari Imam Malik.
Belum lagi ilmuwan dan para ahli lainnya. Menurut sebuah riwayat disebutkan murid terkenal Imam Malik mencapai 1.300 orang. Ciri pengajaran Imam Malik adalah disiplin, ketentraman, dan rasa hormat murid kepada gurunya. Prinsip ini dijunjung tinggi olehnya sehingga tak segan-segan ia menegur keras murid-muridnya yang melanggar prinsip tersebut. Pernah suatu kali Khalifah Mansur membahas sebuah hadits dengan nada agak keras. Sang imam marah dan berkata, ''Jangan melengking bila sedang membahas hadits Nabi.''
Ketegasan sikap Imam Malik bukan sekali saja. Berulangkali, manakala dihadapkan pada keinginan penguasa yang tak sejalan dengan aqidah Islamiyah, Imam Malik menentang tanpa takut risiko yang dihadapinya. Salah satunya dengan Ja'far, gubernur Madinah.
Suatu ketika, gubernur yang masih keponakan Khalifah Abbasiyah, Al Mansur, meminta seluruh penduduk Madinah melakukan bai'at (janji setia) kepada khalifah. Namun, Imam Malik yang saat itu baru berusia 25 tahun merasa tak mungkin penduduk Madinah melakukan bai'at kepada khalifah yang mereka tak sukai.
Ia pun mengingatkan gubernur tentang tak berlakunya bai'at tanpa keikhlasan seperti tidak sahnya perceraian paksa. Ja'far meminta Imam Malik tak menyebarluaskan pandangannya tersebut, tapi ditolaknya. Gubernur Ja'far merasa terhina sekali. Ia pun memerintahkan pengawalnya menghukum dera Imam Malik sebanyak 70 kali. Dalam kondisi berlumuran darah, sang imam diarak keliling Madinah dengan untanya. Dengan hal itu, Ja'far seakan mengingatkan orang banyak, ulama yang mereka hormati tak dapat menghalangi kehendak sang penguasa.
Namun, ternyata Khalifah Mansur tidak berkenan dengan kelakuan keponakannya itu. Mendengar kabar penyiksaan itu, khalifah segera mengirim utusan untuk menghukum keponakannya dan memerintahkan untuk meminta maaf kepada sang imam. Untuk menebus kesalahan itu, khalifah meminta Imam Malik bermukim di ibukota Baghdad dan menjadi salah seorang penasihatnya. Khalifah mengirimkan uang 3.000 dinar untuk keperluan perjalanan sang imam. Namun, undangan itu pun ditolaknya. Imam Malik lebih suka tidak meninggalkan kota Madinah. Hingga akhir hayatnya, ia tak pernah pergi keluar Madinah kecuali untuk berhaji.
Pengendalian diri dan kesabaran Imam Malik membuat ia ternama di seantero dunia Islam. Pernah semua orang panik lari ketika segerombolan Kharijis bersenjatakan pedang memasuki masjid Kuffah. Tetapi, Imam Malik yang sedang shalat tanpa cemas tidak beranjak dari tempatnya. Mencium tangan khalifah apabila menghadap di baliurang sudah menjadi adat kebiasaan, namun Imam Malik tidak pernah tunduk pada penghinaan seperti itu. Sebaliknya, ia sangat hormat pada para cendekiawan, sehingga pernah ia menawarkan tempat duduknya sendiri kepada Imam Abu Hanifah yang mengunjunginya.
Dari Al Muwatta' Hingga Madzhab Maliki
Al Muwatta' adalah kitab fikih berdasarkan himpunan hadits-hadits pilihan. Santri mana yang tak kenal kitab yang satu ini. Ia menjadi rujukan penting, khususnya di kalangan pesantren dan ulama kontemporer. Karya terbesar Imam Malik ini dinilai memiliki banyak keistimewaan. Ia disusun berdasarkan klasifikasi fikih dengan memperinci kaidah fikih yang diambil dari hadits dan fatwa sahabat.
Menurut beberapa riwayat, sesungguhnya Al Muwatta' tak akan lahir bila Imam Malik tidak 'dipaksa' Khalifah Mansur. Setelah penolakan untuk ke Baghdad, Khalifah Al Mansur meminta Imam Malik mengumpulkan hadits dan membukukannya. Awalnya, Imam Malik enggan melakukan itu. Namun, karena dipandang tak ada salahnya melakukan hal tersebut, akhirnya lahirlah Al Muwatta'. Ditulis di masa Al Mansur (754-775 M) dan baru selesai di masa Al Mahdi (775-785 M).
Dunia Islam mengakui Al Muwatta' sebagai karya pilihan yang tak ada duanya. Menurut Syah Walilullah, kitab ini merupakan himpunan hadits paling shahih dan terpilih. Imam Malik memang menekankan betul terujinya para perawi. Semula, kitab ini memuat 10 ribu hadits. Namun, lewat penelitian ulang, Imam Malik hanya memasukkan 1.720 hadits. Kitab ini telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa dengan 16 edisi yang berlainan. Selain Al Muwatta', Imam Malik juga menyusun kitab Al Mudawwanah al Kubra, yang berisi fatwa-fatwa dan jawaban Imam Malik atas berbagai persoalan.
Menurut beberapa riwayat, sesungguhnya Al Muwatta' tak akan lahir bila Imam Malik tidak 'dipaksa' Khalifah Mansur. Setelah penolakan untuk ke Baghdad, Khalifah Al Mansur meminta Imam Malik mengumpulkan hadits dan membukukannya. Awalnya, Imam Malik enggan melakukan itu. Namun, karena dipandang tak ada salahnya melakukan hal tersebut, akhirnya lahirlah Al Muwatta'. Ditulis di masa Al Mansur (754-775 M) dan baru selesai di masa Al Mahdi (775-785 M).
Dunia Islam mengakui Al Muwatta' sebagai karya pilihan yang tak ada duanya. Menurut Syah Walilullah, kitab ini merupakan himpunan hadits paling shahih dan terpilih. Imam Malik memang menekankan betul terujinya para perawi. Semula, kitab ini memuat 10 ribu hadits. Namun, lewat penelitian ulang, Imam Malik hanya memasukkan 1.720 hadits. Kitab ini telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa dengan 16 edisi yang berlainan. Selain Al Muwatta', Imam Malik juga menyusun kitab Al Mudawwanah al Kubra, yang berisi fatwa-fatwa dan jawaban Imam Malik atas berbagai persoalan.
Imam Malik tak hanya meninggalkan warisan buku. Ia juga mewariskan mazhab fikih di kalangan Islam Sunni, yang disebut sebagai Mazhab Maliki. Selain fatwa-fatwa Imam Malik dan Al Muwatta', kitab-kitab seperti Al Mudawwanah al Kubra, Bidayatul Mujtahid wa Nihaayatul Muqtashid (karya Ibnu Rusyd), Matan ar Risalah fi al Fiqh al Maliki (karya Abu Muhammad Abdullah bin Zaid), Asl al Madarik Syarh Irsyad al Masalik fi Fiqh al Imam Malik (karya Shihabuddin al Baghdadi), dan Bulgah as Salik li Aqrab al Masalik (karya Syeikh Ahmad as Sawi), menjadi rujukan utama mazhab Maliki.
Di samping sangat konsisten memegang teguh hadits, mazhab ini juga dikenal amat mengedepankan aspek kemaslahatan dalam menetapkan hukum. Secara berurutan, sumber hukum yang dikembangkan dalam Mazhab Maliki adalah Al-Qur'an, Sunnah Rasulullah SAW, amalan sahabat, tradisi masyarakat Madinah (amal ahli al Madinah), qiyas (analogi), dan al maslahah al mursalah (kemaslahatan yang tidak didukung atau dilarang oleh dalil tertentu).
Mazhab Maliki pernah menjadi mazhab resmi di Mekah, Madinah, Irak, Mesir, Aljazair, Tunisia, Andalusia (kini Spanyol), Marokko, dan Sudan. Kecuali di tiga negara yang disebut terakhir, jumlah pengikut mazhab Maliki kini menyusut. Mayoritas penduduk Mekah dan Madinah saat ini mengikuti Mazhab Hanbali. Di Iran dan Mesir, jumlah pengikut Mazhab Maliki juga tidak banyak. Hanya Marokko saat ini satu-satunya negara yang secara resmi menganut Mazhab Maliki.
Dari berbagai sumber
Semoga bermanfaat.
11 Mei 2019
RESEP KUE KERING DENGAN COKELAT DAN KACANG
Assalamualaikum, selamat menjalankan ibadah Ramadhan semoga masih bisa bertahan dari segala godaan.
Sahabat cisitu, artikel yang akan saya tulis di suasana Ramadhan ini masih seputar "kuliner".
Ini ada resep kue kering cocok untuk berbuka sekeluarga.
RESEP KUE KERING DENGAN COKELAT DAN KACANG
Bahan-bahan cokelat pasta 1/2 sdt baking powder 1/2 sdt garam 1/8 sdt 1 kuning telur tepung maizena 20 gram cokelat bubuk 30 gram kacang mede 50 gram selai kacang 80 gram gula tepung 150 gram margarin 180 gram teoung terigu 200 gram
Langkah penyajian
Resep Kue kering satu ini bisa anda mulai dengan
Garam, selai kacang, gula tepung dan margarin diaduk dan kocok hingga merata kira-kira 1 menit.
setelah itu masukan cokelat pasta dan kuning telur lalu diaduk pula.
setelah merata masukan cokelat bubuk, tepung terigu, baking powder dan tepung maizena kedalamnya, jangan lupa masukan pula kacang mede yang sudah di potong-potong dalam bentuk lebih kasar.
setelah adonan sudah siap bisa mulai anda gulung dan bentuklah sesuai selera,
lalu letakanlah pada loyang yang sudah diolesi oleh mentega.
seusai itu bisa anda masukan kedalam oven dengan suhu 150ยบ cc dalam waktu kurang lebihnya 30 menit.
Jadilah Kue Kering Cokelat Kacang .
Bahan-bahan cokelat pasta 1/2 sdt baking powder 1/2 sdt garam 1/8 sdt 1 kuning telur tepung maizena 20 gram cokelat bubuk 30 gram kacang mede 50 gram selai kacang 80 gram gula tepung 150 gram margarin 180 gram teoung terigu 200 gram
Langkah penyajian
Resep Kue kering satu ini bisa anda mulai dengan
Garam, selai kacang, gula tepung dan margarin diaduk dan kocok hingga merata kira-kira 1 menit.
setelah itu masukan cokelat pasta dan kuning telur lalu diaduk pula.
setelah merata masukan cokelat bubuk, tepung terigu, baking powder dan tepung maizena kedalamnya, jangan lupa masukan pula kacang mede yang sudah di potong-potong dalam bentuk lebih kasar.
setelah adonan sudah siap bisa mulai anda gulung dan bentuklah sesuai selera,
lalu letakanlah pada loyang yang sudah diolesi oleh mentega.
seusai itu bisa anda masukan kedalam oven dengan suhu 150ยบ cc dalam waktu kurang lebihnya 30 menit.
Jadilah Kue Kering Cokelat Kacang .
Dari berbagai sumber
Semoga bermanfaat.
09 Mei 2019
SOP ala anak kos murah dan mudah
Assalamualaikum, sahabat kampung cisitu blog selamat menjalankan ibadah Ramadhan semoga tetap semangat.
Artikel kali ini saya menemukan resep kembali yang murah-meriah tentunya untuk berbuka atau sahur juga bahan-bahan yang mudah, resep masakan apa saja sih?
langsung ke TKP.
SOP ala anak kos murah dan mudah
Bahan-bahan Wortel
1 Sosis
2 Bakso
Brokoli
Loncang seledri
Bawang putih
Bawang merah
Merica
Gula
Garam
Langkah
1. Potong wortel, brokoli, sosis dan bakso sesuai selera
2. Potong bawang merah, ulek bawang putih dan merica kalau gak mau ribet bawang putih cukup di geprek dan memakai merica bubuk
3. Tumis bumbu, tumis bawang merah terlebih dahulu lalu sisihkan kemudian tumis bawang putih dan merica
4. Setelah harum bawang putih dan mericanya masukkan air secukupnya
5. Setelah itu masukkan wortel nunggu agak panas baru masukkan brokoli sosis dan bakso
6. Tunggu sampai agak mendidih masukkan garam gula bawang merah yg tadi sudah ditumis
7. Tunggu sampai mendidih lalu masukkan daun bawang (loncang) dan seledri aduk2 sebentar
8. Setelah koreksi rasa sajikan. Sop siap dinikmati.
Bahan-bahan Wortel
1 Sosis
2 Bakso
Brokoli
Loncang seledri
Bawang putih
Bawang merah
Merica
Gula
Garam
Langkah
1. Potong wortel, brokoli, sosis dan bakso sesuai selera
2. Potong bawang merah, ulek bawang putih dan merica kalau gak mau ribet bawang putih cukup di geprek dan memakai merica bubuk
3. Tumis bumbu, tumis bawang merah terlebih dahulu lalu sisihkan kemudian tumis bawang putih dan merica
4. Setelah harum bawang putih dan mericanya masukkan air secukupnya
5. Setelah itu masukkan wortel nunggu agak panas baru masukkan brokoli sosis dan bakso
6. Tunggu sampai agak mendidih masukkan garam gula bawang merah yg tadi sudah ditumis
7. Tunggu sampai mendidih lalu masukkan daun bawang (loncang) dan seledri aduk2 sebentar
8. Setelah koreksi rasa sajikan. Sop siap dinikmati.
Sumber cookpad.com
08 Mei 2019
Wisata Baru Cisitu
Assalamualaikum salam sambut Ramadhan 1440 H, tempat bermain akan menjadi tujuan untuk mereka yang melaksanakan shaum.
Berkaitan dengan artikel ini disarankan untuk tidak jauh-jauh khususnya bagi warga desa sukamulya karena di kampung cisitu telah hadir wahana untuk ngabuburit.
Situ Zen adalah nama situ yang ada dikawasan Kp. Cisitu Rt. 16/06 Desa Sukamulya. Nama Situ Zen diambil dari nama sesepuh kampung cisitu adalah Bpk. H. Zaenudin (alm).
Situ Zen ini baru dibuka Sabtu (4/5/2019), tetapi pengunjungnya sudah mencapai 500 orang. Objek wisata ini berupa situ dengan luas kurang lebih 1,5 hektare. Di situ ini pengunjung bisa naik perahu dan bisa juga memancing. Sekarang, objek wisata ini masih gratis.
Situ Zen resmi dibuka untuk umum secara gratis, Tempatnya nyaman dan asri juga banyaknya pepohonan yang tumbuh mengelilingi situ. Cocok sebagai tempat ngabuburit atau menunggu waktu magrib saat bulan Ramadan.
Situ Zen mudah dijangkau,
dari jalan raya Cikukulu, ke arah terminal Caringin (angkot C4) lalu belok kanan ke arah Desa Sukamulya, sekitar 2.5 Km dari terminal caringin.
Situ Zen berada di lingkungan pesantren Al-Bukhori, Cisitu, Sukamulya, Kabupaten Sukabumi. Ke lokasi Situ Zen bisa pakai roda dua atau empat, cuman untuk sementara ini sekitar 300 meter menuju lokasi jalannya masih berupa jalan tanah, tapi sehabis lebaran nanti sudah bisa ada jalan aspal,
Adapun luas area keseluruhan objek wisata ini kurang lebih 2 hektare yang nantinya ditempat ini akan dibangun berbagai wahana seperti :
- flying fox
- wahana air
- outbond
- permainan anak
- pemancingan dan
- camping ground.
#Situ_Zen
07 Mei 2019
Sejarah Situ Zen
Selamat datang di artikel munggaran blog situ zen, situ zen adalah tempat pariwisata yang menjangkau menengah kebawah. Betapa tidak murmer karena ketika masuk wilayah situ zen tidak ada penjagaan tiket masuk.
Mulai diresmikan tanggal 04 Mei 2019 sampai ditulisnya artikel ini situ zen tak pernah sepi, selalu dikunjungi dari berbagai daerah. Dinamakan situ zen karena itu adalah nama sesepuh di Kp. Cisitu yaitu H. Zaenudin, sehingga namanya diabadikan di situ buatan ini.
Situ Zen ini baru dibuka Sabtu (4/5/2019), tetapi pengunjungnya sudah mencapai 500 orang. Objek wisata ini berupa situ dengan luas kurang lebih 1,5 hektare. Di situ ini pengunjung bisa naik perahu dan bisa juga memancing. Sekarang, objek wisata ini masih gratis (ketika awal-awal)
Situ Zen resmi dibuka untuk umum secara gratis, Tempatnya nyaman dan asri juga banyaknya pepohonan yang tumbuh mengelilingi situ. Cocok sebagai tempat ngabuburit atau menunggu waktu magrib saat bulan Ramadan.
Situ Zen mudah dijangkau, dari jalan raya Cikukulu, ke arah terminal Caringin (angkot C4) lalu belok kanan ke arah Desa Sukamulya, sekitar 2.5 Km dari terminal caringin.
Situ Zen berada di lingkungan pesantren Al-Bukhori, Cisitu, Sukamulya, Kabupaten Sukabumi. Ke lokasi Situ Zen bisa pakai roda dua atau empat, cuman untuk sementara ini sekitar 300 meter menuju lokasi jalannya masih berupa jalan tanah.
Adapun luas area keseluruhan objek wisata ini kurang lebih 2 hektare yang nantinya ditempat ini rencananya akan dibangun berbagai wahana seperti :
flying fox
wahana air
outbond
permainan anak
pemancingan dan
camping ground.
Lebih-lebih H+1 dan H+2 setelah iedul fitri pengunjung antusias untuk datang ke situ zen sehingga banyak yang tidak kebagian naik sepeda air (angsa) karena keterbatasan wahana sepeda itu sendiri, karena situ zen masih terbilang baru dan sepeda airnya (angsa) masih terbatas.
Ketika ditulisnya artikel ini situ zen baru memiliki 3 angsa ditambah satu perahu karet untuk 3 orang dan satu kano untuk 1 orang dan pelampung untuk keamanan pengunjung di air.
Dengan dibandrol harga Rp. 10 ribu per-angsa membuat para pengunjung ada yang tidak kebagian karena banyaknya antrian. Dan terkadang jam 17:30 juga masih ada yang ngantri.
Buka wahana angsa mulai jam 07:30 sampai 17:30
Harga parkir roda dua Rp. 2.000
Harga parkir roda empat Rp. 5.000
05 Mei 2019
Life process
Assalamualaikum, congratulations on carrying out the fasting of Ramadan, may we all get happiness and joy.
See you again with the kampung cisitu blog, hopefully all friends are always in good health.
In this article I want to write about how the life process is?
In living this life there are various formation processes that we must pass.
There are those who have to go through various pressures of problems, face people - people who always blame or find fault, or face people who we think are very annoying.
All that will never be separated from everyday life.
Therefore we need to react as a process that will make us a better person.
It is like pure gold that requires smelting and goes through the heating process by fire, of course it is not easy as humans we go through it.
It can make us scream and can't stand it. Want to rebel and want to run it feels.
These negative feelings must be dealt with immediately if you want to go through the process well.
Know the principle, if we overreact, whether it's angry, upset, disappointed, and revenge, then the process will never be completed.
And it will repeat everywhere we go.
It takes courage to step every step of life.
Courage eases and provides balance in steps.
Because of that we need an optimism and confidence so that our hearts can move.
Courage will further strengthen our footprints on this earth.
That's why courage is the main capital in treading this life.
Eliminate any doubts because it will shake the balance.
Doubt will aggravate the step. Doubts will also hinder our steps which result in the unrighteousness of life.
Doubts arise because of our lack of confidence in what we will do.
We feel inadequate, feel we cannot solve the problems we will face.
Or also because we are afraid of falling. We worry too much about the consequences of our fall.
As a result, we often decide something without trying it first.
Finally we stop. We give up. We have been defeated by ourselves.
And we become cowards.
The main difference is not in the situation, but in our display devices. The same situation has happened to all of us.
We have all experienced a time when, even though it was planned and damaged, it still failed.
This challenging situation is not an event specifically reserved for poor, uneducated, or destitute people.
Both the poor and the rich have many problems.
Poor people and rich people have various household problems. Poor and rich people both have challenges, which can lead them to financial ruin and despair.
That means, not what happens that determines the quality of our lives, but what we choose to do when we have to struggle to develop the screen and then know, after maximum effort, that the wind has changed its direction.
When the wind changes, we also have to change. We must rise again and rearrange the screen in an attitude that will direct us to the destination we have set ourselves.
Screen devices, how we think and respond, have far greater ability to destroy our lives, than any challenges we face.
Various sources
May be useful.
May be useful.
03 Mei 2019
Hadist-hadist tentang Ramadhan #5 Terakhir
Assalamualaikum, jumpa lagi dengan kampungcisitu blog, melanjutkan artikel seputar Hadist Ramadhan (Bagian #1, Bagian #2, Bagian #3 dan Bagian #4),
semoga saja artikel-artikel seputar Ramadhan bermanfaat.
Hadits ke-41
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : "Apabila bulan Sya'ban telah lewat setengah, maka janganlah engkau berpuasa." Riwayat Imam Lima dan diingkari oleh Ahmad.
Hadits ke-42
Dari al-Shomma' binti Busr Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : "Janganlah berpuasa pada hari Sabtu, kecuali yang telah diwajibkan atasmu. Jika seseorang di antara kamu hanya mempunyai kulit anggur atau ranting pohon, hendaknya ia mengunyahnya." Riwayat Imam Lima dan para perawinya dapat dipercaya, namun hadits itu mudltharib. Malik menilainya munkar dan Abu Dawud berkata: Hadits itu mansukh (oleh hadits nomer 43 berikut).
Hadits ke-43
Dari Ummu Salamah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam paling sering berpuasa pada hari Sabtu dan Ahad, dan beliau bersabda : "Dua hari tersebut adalah hari-hari raya orang musyrik dan aku ingin menentang mereka." Dikeluarkan oleh Nasa'i. Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah dengan lafadz ini.
Hadits ke-44
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang untuk berpuasa hari raya arafah di Arafah. Riwayat Imam Lima selain Tirmidzi. Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah dan Hakim. Hadits munkar menurut Al-'Uqaily.
Hadits ke-45
Dari Abdullah Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : "Tidak ada puasa bagi orang yang berpuasa selamanya." Muttafaq Alaihi.
Hadits ke-46
Menurut riwayat Muslim dari hadits Abu Qotadah dengan lafadz : "Tidak puasa dan tidak berbuka."
Hadits ke-47
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : "Barangsiapa melakukan ibadah Ramadhan karena iman dan mengharap ridlo'Nya, maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lewat." Muttafaq Alaihi.
Hadits ke-48
'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata : Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bila memasuki sepuluh hari yakni sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan mengencangkan kain sarungnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya. Muttafaq Alaihi.
Hadits ke-49
Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam selalu beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian istri-istri beliau beri'tikaf sepeninggalnya. Muttafaq Alaihi.
Hadits ke-50
Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bila hendak beri'tikaf, beliau sholat Shubuh kemudian masuk ke tempat i'tikafnya. Muttafaq Alaihi.
Hadits ke-51
'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah memasukkan kepalany ke dalam rumah beliau di dalam masjid, lalu aku menyisir rambutnya dan jika beri'tikaf beliau tidak masuk ke rumah, kecuali untuk suatu keperluan. Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Bukhari.
Hadits ke-52
'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata : Disunatkan bagi orang yang beri'tikaf untuk tidak menjenguk orang sakit, tidak melawat jenazah, tidak menyentuh perempuan dan tidak juga menciumnya, tidak keluar masjid untuk suatu keperluan kecuali keperluan yang sangat mendesak, tidak boleh i'tikaf kecuali dengan puasa, dan tidak boleh i'tikaf kecuali di masjid jami'. Riwayat Abu Dawud. Menurut pendapat yang kuat hadits ini mauquf akhirnya.
Hadits ke-53
Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : "Tidak ada kewajiban puasa bagi orang yang i'tikaf, kecuali ia mewajibkan atas dirinya sendiri." Riwayat Daruquthni dan Hakim. hadits mauquf menurut pendapat yang kuat.
Hadits ke-54
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa beberapa shahabat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melihat lailatul qadr dalam mimpi tujuh malam terakhir, maka barangsiapa mencarinya hendaknya ia mencari pada tujuh malam terakhir." Muttafaq Alaihi.
Hadits ke-55
Dari Muawiyah Ibnu Abu Sufyan Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda tentang lailatul qadar: "Malam dua puluh tujuh." Riwayat Abu Dawud dan menurut pendapat yang kuat ia adalah mauquf. ada 40 pendapat yang berselisih tentang penetapannya yang saya paparkan dalam kitab Fathul Bari.
Hadits ke-56
Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa dia bertanya : Wahai Rasulullah, bagaimana jika aku tahu suatu malam dari lailatul qadr, apa yang harus aku baca pada malam tersebut? Beliau bersabda : "bacalah (artinya: Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai ampunan, maka ampunilah aku)." Riwayat Imam Lima selain Abu Dawud. Hadits shahih menurut Tirmidzi dan Hakim.
Hadits ke-57
Dari Abu Said Al-Khudry Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : "Tidak ada perjalanan kecuali ke tiga masjid, yaitu Masjidil Haram, Masjidku ini, dan Masjidil Aqsho." Muttafaq Alaihi.
Yu kita sambut Ramadhan yang hanya tinggal 3 hari lagi.
Selamat Datang Ramadhan 1440 H.
Ramadhan 1440 H yang insya Allah dimulai pada hari senin 6 Mei 2019 (1 Ramadhan 1440 H) dan berakhir pada hari Selasa, 4 Juni 2019 (30 Ramadhan 1440 H). Idul Fitri akan jatuh pada hari Rabu, 5 Juni 2019 (1 Syawal 1440 H). Ini adalah tanggal tentatif, karena tanggal sebenarnya bergantung pada hasil pengamatan bulan Ramadhan 2019, bulan ke-9 pada kalender Islam (1440 Hijriah). Panjangnya bulan bervariasi antara 29 hingga 30 hari bergantung pada pengamatan bulan Syawal yang mengantarkan kita pada perayaan Idul Fitri yang dinantikan pada tanggal 1 Syawal.
Sejarah dan Kewajiban
Ramadhan, bulan puasa yang dimuliakan oleh umat muslim di seluruh dunia, merupakan salah satu dari lima pilar Islam (Rukun Islam). Kata tersebut berasal dari Bahasa Arab “ramida” yang secara harfiah diterjemahkan sebagai “Panas Terik yang Menghanguskan”. Puasa diwajibkan bagi semua muslim dewasa pada tahun kedua Hijriah (migrasi umat muslim dari Mekah ke Madinah). Orang yang dibebaskan dari kewajiban berpuasa hanyalah mereka yang sedang bepergian, lanjut usia, hamil, diabetes, sakit kronis, menstruasi, atau menyusui. Banyak anak-anak berusaha untuk menyelesaikan puasa pada usia sedini mungkin; sebagai usaha berlatih untuk kemudian hari.
Kegiatan dan Berkah Ramadhan
Ramadhan, bulan ke-9 pada kalender Islam, ialah salah satu bulan yang paling diberkahi dalam Islam. Umat muslim berpuasa selama bulan ini, memaksimalkan diri dalam beribadah, dan meningkatkan zikir kepada Alloh SWT. Bulan Ramadhan berpuncak pada peringatan Idul Fitri yang meriah sebagai rasa syukur umat muslim kepada Alloh SWT atas bulan yang penuh berkah serta perayaan yang penuh semangat keagamaan. Bulan ini dipenuhi dengan perayaan dan kemeriahan umat muslim yang memperbanyak tadarus Quran dan memperbanyak doa-doa serta memaksimalkan waktu mereka dengan berzikir. Umat muslim berpuasa selama bulan ini, karena berpuasa mengajarkan mereka arti kegigihan dan toleransi yang sesungguhnya. Selama bulan ini, muslim tidak hanya menahan diri dari rasa lapar dan haus selama waktu yang ditentukan, tapi mereka juga harus mengekang semua emosi negatif seperti amarah dan berusaha membuktikan diri mereka untuk menjadi muslim yang sempurna. Lebih jauh lagi, Quran diselesaikan pada bulan ini dan hal ini meningkatkan kesucian bulan tersebut.
Bagaimana Cara Berpuasa?
Puasa dilaksanakan oleh umat muslim sejak fajar hingga matahari terbenam, dengan waktu yang bervariasi di setiap daerah. Selama waktu tersebut, mereka menahan diri dari makan, minum, merokok dan terlibat dalam hubungan seksual. Pada bulan Ramadhan, umat muslim juga berusaha keras untuk menahan diri dari setiap perbuatan dosa seperti berbohong, mengutuk dan berkata salah. Makanan yang dimakan sebelum matahari terbit dikenal sebagai sahur, sedangkan yang dimakan setelah matahari terbenam dikenal sebagai iftar (berbuka puasa). Selama bulan tersebut, umat muslim cenderung menghabiskan hartanya dengan bermurah hati untuk menyediakan makanan bagi seluruh masyarakat (khusus yang kurang mampu). Pahala dari semua perbuatan baik meningkat selama bulan Ramadhan, baik itu dalam bentuk sholat maupun beramal.
Hadits ini menguatkan fakta tersebut :
“Apabila bulan Ramadan telah tiba, maka pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka dikunci, dan para setan dibelenggu.” (Shahih Bukhari 1899)
Sahur
Setiap hari, sebelum fajar, umat muslim melaksanakan makan sebelum memulai berpuasa yang disebut suhur. Setelah berhenti sesaat sebelum fajar, umat muslim melaksanakan Subuh, sholat pertama di awal hari. Sahur merupakan hal yang sangat penting selama bulan Ramadhan karena merupakan asupan utama bagi tubuh untuk sepanjang hari, dan harus direncanakan dengan baik sehingga hal ini membantumu tetap sehat.
Iftar (Berbuka Puasa)
Pada saat matahari terbenam, umat muslim berkumpul untuk makan iftar guna membatalkan puasa mereka. Tepat setelah mendengarkan adzan Magrib, mereka membaca doa berbuka puasa untuk memohon rezeki dari Allah (SWT). Kurma biasanya menjadi makanan pertama berbuka puasa sebagaimana Nabi Muhammad (SAW) membatalkan puasanya dengan tiga kurma, menurut beberapa tradisi.
Pertemuan sosial sangat sering dilaksanakan ketika berbuka puasa selama bulan Ramadhan. Hidangan tradisional sering disajikan, termasuk makanan penutup tradisional, dan terutama yang dibuat hanya pada bulan Ramadhan.
Tadarus Quran
Pada bulan suci ini, umat muslim dianjurkan untuk bertadarus Al-Quran sebanyak yang mereka bisa. Ramadhan adalah bulan untuk mengingat berkat dan sumber bimbingan manusia yang terbesar yang pernah diberikan ini. Tarawih adalah salah satu cara umat muslim menyelesaikan bacaan Al-Quran. Tarawih diadakan di masjid setelah sholat Isya, sebelum melaksanakan sholat Witir. Hal ini adalah Mustahab (perbuatan yang berpahala, tapi jika tidak dilaksanakan tidak berdosa) bagi seorang muslim untuk membaca Al-Quran seluruhnya selama Ramadhan dan berusaha untuk menyelesaikannya, tapi bukan merupakan kewajiban. Beberapa muslim melakukannya dengan menyelesaikan 1 juz setiap hari selama 30 hari Ramadhan.
Lailatul Qadar
Lailatul Qadar, juga disebut sebagai "Malam Kemuliaan" adalah salah satu malam yang paling didambakan dalam Tahun Islam. Merupakan sepuluh malam ganjil terakhir di bulan Ramadhan dan penuh dengan keberkahan. Melakukan perbuatan baik pada satu malam tersebut sama dengan melakukan perbuatan baik selama lebih dari seribu bulan. Alloh sangat senang melihat umat muslim yang berpuasa di bulan ini untuk meraih berkah-Nya. Bulan Ibadah ini diakhiri dengan perayaan umat muslim, Idul Fitri.
Sholat Malam (Tarawih)
Tarawih adalah sholat tambahan yang dilaksanakan komunitas muslim pada malam hari setelah sholat Isya di bulan Ramadhan. Sholat ini bukan merupakan sholat wajib namun masih merupakan sholat yang paling penting (utama).
Zakat
Zakat adalah salah satu pilar Islam (rukun Islam) lainnya, dan memberikan amal menjadi lebih utama selama bulan Ramadhan. Ini adalah suatu cara untuk membersihkan kekayaanmu hanya karena Allah (SWT) dan dibayarkan atas aset yang dimiliki lebih dari satu tahun lunar. Zakat yang dikumpulkan perlu diberikan kepada masyarakat kurang mampu dan yang memerlukan. Anda dapat menghitung zakat tahun ini menggunakan Kalkulator Zakat IslamicFinder. Pada bulan Ramadhan, semua amalan baik berpahala lebih dari bulan lainnya. Inilah sebabnya mengapa banyak orang memilih memberikan zakat (sodaqoh) untuk masyarakat yang kurang mampu di bulan ini.
Itikaf
Itikaf berarti berada di dalam masjid atau di rumah dengan tujuan semata-mata mendedikasikan waktumu untuk menyembah Allah (SWT). Itikaf merupakan sunnah muakkad (sunnah yang mendesak untuk dilakukan) untuk duduk melaksanakan itikaf dalam 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Itikaf dapat mulai dilaksanakan setelah matahari terbenam pada hari ke-20 Ramadhan, dan diakhiri ketika bulan untuk Idul Fitri terlihat. Sunnah tetap sama jika bulan Ramadhan terdiri dari 29 atau 30 hari.
Sumber islamicfinder
Semoga bermanfaat.