Kalau yang kemarin-kemarin ditulis kata bijak, motivasi, tetapi kali yang mau saya bagi adalah pantun, dipastikan para pembaca juga menyukai pantun kan ?. Kalau begitu yu langsung kita tengok.
Salam semangat.
Anjing bermain dengan tali...Kera duduk membaca koran...Bagaimana hati tak geli...Kepala botak suka sisiran
Berenang jauh para ikan...Mereka bebas hatinya senang...Badan kurus kurang makan...Kalau ditiup goyang-goyang
Nemu gelang di pekarangan...Tapi gelang sudah karatan...Siapa nyampah sembarangan...Pasti pacarnya orang utan
Jalan-jalan ke pinggir empang...Nemu katak di pinggir empang...Hati siapa tak bimbang...Kamu botak minta dikepang
Pak Tegus pergi ke Bali...Melihat bule sedang menari...Aduh pantas kau bau sekali...Kau belum mandi enam hari
Burung Glatik...Lagi hinggap di batu...Kamu memang cantik...Tapi kok badannya bau
Good morning...Selamat pagi...Gigi kuning...Ga pernah gosok gigi
Ada so’imah...Megang kayu...Terus masalah...buat you?
Meler-meler ingus keteter...Sampai sakit di kepala...Hati-hati sering teler...Bikin kamu meninggal dunia
Makan pagi sepiring berdua...Rasanya enak tiada tara...Awas cowok pandai menggoda...Diam-diam watak buaya
Jika sudah namanya cinta...Hati suka berbunga-bunga...Kalau sudah terbawa suasana...Senyum sendiri kayak orang gila
Kemumu di dalam semak...Jatuh sehelai selarasnya...Meski ilmu setinggi tegak...Tidak sembahyang apa gunanya
Saya pergi beli tembaga...Saya pakai untuk merekatkan parang...Apabila ingin masuk surga...Sering-sering mengaji dan sembahyang
Sebatang pohon daunnya rimbun...Lebat daunnya tiada buahnya...Walaupun hidup seribu tahun...Kalau tak sembahyang apa gunanya
Asam kandis asam gelugur...Kedua ayam si riang-riang...Menangis mayat di pintu kubur...Terkenang badan tidak sembahyang
Dari kecil nak cincilak padi...Sudah besar cincilak padang...Dari kecil nak duduk mengaji...Sudah besar tegak sembahyang
Malam ini malam Jumaat...Esok malam Sabtu...Kita ini umat Muhammad...Jangan sampai meninggalkan waktu
Banyak bulan perkara bulan...Bulan puasa bulan kita...Banyak Tuhan perkara TUhan...Tuhan yang esa Tuhan kita
Pisang ambon di tanam di gunung...Tumbuh sepuluh layu sebatang...Buruk orang jangan dicari...Bila kita sedang berpuasa
Tekun kita beramal ibadah...Untuk belanja dikemudian hari...Kita serahkan kehadirat Allah...Mudah-mudahan disyafaatkan Nabi
Sebatang pohon daunnya rimbun...Lebat daunnya tiada buahnya...Walaupun hidup seribu tahun...Kalau tak sembahyang apa gunanya
Bunga besar bunga raflesia...Bunga kecil bunga melati...Cepatlah taubat wahai manusia...Janganlah menunggu sampai kau mati.
Ke kebun binatang melihat rusa...Ada banyak sekali pengunjungnya...Begitu sering kita berbuat dosa...Berjanjilah tak akan lagi mengulanginya.
Burung kenari burung pipit...hinggap dan berkicau cuit-cuit...Meskipun beban hidup kian menghimpit...Tetaplah istiqomah disaat sempit.
Kalau bulan rindukan mentari...Tentu malam akan rindu siang...Kalau hati cinta kepada Ilahi...Tentu dirinya akan merasa tenang.
Air dan api slalu berlawanan...Langit dan bumi adalah berjauhan...Kalau hati penuh kedengkian...Siapalah orang yang akan mau berteman.
Hidup manusia hanyalah sekali...Waktu tak terasa dijemput mati...Kerakusan insan tak kan pernah berhenti...Kecuali kubur telah mengunci diri hingga nanti.
Buat apa berbaju batik..kalau Tidak pake selendang...Buat apa berwajah cantik...Kalau tidak mau sembahyang.
Ada harimau di hutan belantara...Janganlah kesana karena itu berbahaya...Hidup di bumi hanya sementara...Pergunakanlah waktumu dengan sebaik-baiknya.
Malam ini malam Jumat...Besok adalah malam Sabtu...Kita ini umat Muhammad...Jangan sampai meninggalkan waktu.
Ramai orang menggali perigi...Ambil buluh lalu diikat...Ilmu dicari tak akan rugi...Buat bekal dunia akhirat.
Naik didalam kereta...pada hari selasa...Janganlah menangis karena cinta...tapi menangislah karena dosa.
Dua tiga empat lima...Enam tujuh delapan sembilan...Kita hidup takkan lama...Jangan lupa siapkan bekalan.
Kemumu di dalam semak...Jatuh sehelai selarasnya...Meski ilmu setinggi tegak...Tidak sembahyang apa gunanya.
Redup bulan nampak nak hujan...Pasang pelita sampai berjelaga...Hidup mati di tangan Tuhan...Tiada siapa dapat menduga.
Saya pergi beli tembaga...Saya pakai untuk merekatkan parang...Apabila ingin masuk surga...Sering-sering mengaji dan sembahyang.
Sayang-sayang buah kepayang...Buah kepayang hendak dimakan...Manusia hanya boleh merancang...Kuasa Allah menentukan.
Daun tetap di atas dulang, Anak udang mati dituba. Dalam kitab ada terlarang, Perbuatan haram jangan dicoba.
Jalan-jalan naik kuda, di pesimpangan bertemu janda. Penderitaan akan selalu ada, selama tak ada keikhlasan didalam dada.
Sungguhlah besar taman Seri Mahkota, Tempat bermain bidadari Lela Utama. Sungguhlah benar bagi orang yang takwa, Ada tempat yang aman dan bahagia.
Anak ayam turunnya lima, Mati seekor tinggal empat. Kita hidup mesti beragama, Supaya hidup tidaklah sesat.
Hari minggu mancing dikali, di pinggiran melihat buaya. Hidup di dunia hanya sekali, maka jalanilah dengan sebaik-baiknya.
Kera di hutan berlompat-lompat, Si pemburu memasang jerat. Hina sungguh sifat mengumpat, Dilaknat Allah dunia akhirat.
Bila todak melanda Singapura, Habis dikerat dicincang lumat. Bila khianat pada manusia, Dunia akhirat takkan selamat.
Banyaklah masa antara masa, Tidak seelok masa bersuka. Meninggalkan sembahyang jadi biasa, Tidak takut api neraka.
Pisang ambon di tanam di gunung, Tumbuh sepuluh layu sebatang. Buruk orang jangan dicari, Bila kita sedang berpuasa.
Tekun kita beramal ibadah, Untuk belanja dikemudian hari. Kita serahkan kehadirat Allah, Mudah-mudahan disyafaatkan Nabi.
Makan mendoan di kantin sekolah, Minumnya teh sisri bersama Dullah. Maaf jika aku telah berbuat salah, Kasih tahu aku Insya ALLAH akan segera berubah.
Beli tv beserta antena, Setelah di pasang nonton bola Persib vs Persija. Wahai manusia janganlah berzina, Jika tak tahan menikah lah saja.
Indahnya sore di cakrawala, Sayang sekali tak pernah berlangsung lama. Kecantikan wanita bukanlah segala, Tapi ahlaknya lah yang paling utama.
Bunga kenanga diatas kubur, Pucuk sari pandan Jawa. Apa guna sombong dan takabur, Rusak hati badan binasa.
Asam kandis asam gelugur, Ketiga asam si riang-riang. Menangis mayat dipintu kubur, Teringat badan tidak sembahyang.
Ada gadis perawan, paling cantik dikampungnya. Hormatilah ibumu kawan, karena surga ada ditelapak kakinya.
Naik delman di tarik kuda, Melintasi desa dan rawa-rawa. Harta tak di bawa saat kau tiada, Amal Sholehlah yang akan kau bawa.
Nangka muda digulai lemak, Buah keranji masak tersangkut. Harta dunia jangan di tamak, Bila mati tidak mengikut.
Adat mati dikandung tanah, Dunia tinggal harta pun tinggal. Selamat mati mengandung ibadah, Banyak amal banyak bekal.
Di bulan Ramadhan banyak bertobat, Memohonkan ampun kepada Allah. Orang beriman hidup bermanfaat, Sembarang kerja membawa faedah.
Di bulan Ramadhan orang tadarus, Membaca Qur’an beramai-ramai. Orang beriman hatinya lurus, Duduk berjalan elok perangai.
Kalau terbang tinggi-tinggi, Ingat-ingat bumi di bawah. Kalau sembahyang luruskan hati, Dalam ibadat turuti sunnah.
Daun terap diatas dulang, Anak udang mati dituba. Dalam kitab ada terlarang, Yang haram jangan dicoba.
Berenang jauh para ikan...Mereka bebas hatinya senang...Badan kurus kurang makan...Kalau ditiup goyang-goyang
Nemu gelang di pekarangan...Tapi gelang sudah karatan...Siapa nyampah sembarangan...Pasti pacarnya orang utan
Jalan-jalan ke pinggir empang...Nemu katak di pinggir empang...Hati siapa tak bimbang...Kamu botak minta dikepang
Pak Tegus pergi ke Bali...Melihat bule sedang menari...Aduh pantas kau bau sekali...Kau belum mandi enam hari
Burung Glatik...Lagi hinggap di batu...Kamu memang cantik...Tapi kok badannya bau
Good morning...Selamat pagi...Gigi kuning...Ga pernah gosok gigi
Ada so’imah...Megang kayu...Terus masalah...buat you?
Meler-meler ingus keteter...Sampai sakit di kepala...Hati-hati sering teler...Bikin kamu meninggal dunia
Makan pagi sepiring berdua...Rasanya enak tiada tara...Awas cowok pandai menggoda...Diam-diam watak buaya
Jika sudah namanya cinta...Hati suka berbunga-bunga...Kalau sudah terbawa suasana...Senyum sendiri kayak orang gila
Kemumu di dalam semak...Jatuh sehelai selarasnya...Meski ilmu setinggi tegak...Tidak sembahyang apa gunanya
Saya pergi beli tembaga...Saya pakai untuk merekatkan parang...Apabila ingin masuk surga...Sering-sering mengaji dan sembahyang
Sebatang pohon daunnya rimbun...Lebat daunnya tiada buahnya...Walaupun hidup seribu tahun...Kalau tak sembahyang apa gunanya
Asam kandis asam gelugur...Kedua ayam si riang-riang...Menangis mayat di pintu kubur...Terkenang badan tidak sembahyang
Dari kecil nak cincilak padi...Sudah besar cincilak padang...Dari kecil nak duduk mengaji...Sudah besar tegak sembahyang
Malam ini malam Jumaat...Esok malam Sabtu...Kita ini umat Muhammad...Jangan sampai meninggalkan waktu
Banyak bulan perkara bulan...Bulan puasa bulan kita...Banyak Tuhan perkara TUhan...Tuhan yang esa Tuhan kita
Pisang ambon di tanam di gunung...Tumbuh sepuluh layu sebatang...Buruk orang jangan dicari...Bila kita sedang berpuasa
Tekun kita beramal ibadah...Untuk belanja dikemudian hari...Kita serahkan kehadirat Allah...Mudah-mudahan disyafaatkan Nabi
Sebatang pohon daunnya rimbun...Lebat daunnya tiada buahnya...Walaupun hidup seribu tahun...Kalau tak sembahyang apa gunanya
Bunga besar bunga raflesia...Bunga kecil bunga melati...Cepatlah taubat wahai manusia...Janganlah menunggu sampai kau mati.
Ke kebun binatang melihat rusa...Ada banyak sekali pengunjungnya...Begitu sering kita berbuat dosa...Berjanjilah tak akan lagi mengulanginya.
Burung kenari burung pipit...hinggap dan berkicau cuit-cuit...Meskipun beban hidup kian menghimpit...Tetaplah istiqomah disaat sempit.
Kalau bulan rindukan mentari...Tentu malam akan rindu siang...Kalau hati cinta kepada Ilahi...Tentu dirinya akan merasa tenang.
Air dan api slalu berlawanan...Langit dan bumi adalah berjauhan...Kalau hati penuh kedengkian...Siapalah orang yang akan mau berteman.
Hidup manusia hanyalah sekali...Waktu tak terasa dijemput mati...Kerakusan insan tak kan pernah berhenti...Kecuali kubur telah mengunci diri hingga nanti.
Buat apa berbaju batik..kalau Tidak pake selendang...Buat apa berwajah cantik...Kalau tidak mau sembahyang.
Ada harimau di hutan belantara...Janganlah kesana karena itu berbahaya...Hidup di bumi hanya sementara...Pergunakanlah waktumu dengan sebaik-baiknya.
Malam ini malam Jumat...Besok adalah malam Sabtu...Kita ini umat Muhammad...Jangan sampai meninggalkan waktu.
Ramai orang menggali perigi...Ambil buluh lalu diikat...Ilmu dicari tak akan rugi...Buat bekal dunia akhirat.
Naik didalam kereta...pada hari selasa...Janganlah menangis karena cinta...tapi menangislah karena dosa.
Dua tiga empat lima...Enam tujuh delapan sembilan...Kita hidup takkan lama...Jangan lupa siapkan bekalan.
Kemumu di dalam semak...Jatuh sehelai selarasnya...Meski ilmu setinggi tegak...Tidak sembahyang apa gunanya.
Redup bulan nampak nak hujan...Pasang pelita sampai berjelaga...Hidup mati di tangan Tuhan...Tiada siapa dapat menduga.
Saya pergi beli tembaga...Saya pakai untuk merekatkan parang...Apabila ingin masuk surga...Sering-sering mengaji dan sembahyang.
Sayang-sayang buah kepayang...Buah kepayang hendak dimakan...Manusia hanya boleh merancang...Kuasa Allah menentukan.
Daun tetap di atas dulang, Anak udang mati dituba. Dalam kitab ada terlarang, Perbuatan haram jangan dicoba.
Jalan-jalan naik kuda, di pesimpangan bertemu janda. Penderitaan akan selalu ada, selama tak ada keikhlasan didalam dada.
Sungguhlah besar taman Seri Mahkota, Tempat bermain bidadari Lela Utama. Sungguhlah benar bagi orang yang takwa, Ada tempat yang aman dan bahagia.
Anak ayam turunnya lima, Mati seekor tinggal empat. Kita hidup mesti beragama, Supaya hidup tidaklah sesat.
Hari minggu mancing dikali, di pinggiran melihat buaya. Hidup di dunia hanya sekali, maka jalanilah dengan sebaik-baiknya.
Kera di hutan berlompat-lompat, Si pemburu memasang jerat. Hina sungguh sifat mengumpat, Dilaknat Allah dunia akhirat.
Bila todak melanda Singapura, Habis dikerat dicincang lumat. Bila khianat pada manusia, Dunia akhirat takkan selamat.
Banyaklah masa antara masa, Tidak seelok masa bersuka. Meninggalkan sembahyang jadi biasa, Tidak takut api neraka.
Pisang ambon di tanam di gunung, Tumbuh sepuluh layu sebatang. Buruk orang jangan dicari, Bila kita sedang berpuasa.
Tekun kita beramal ibadah, Untuk belanja dikemudian hari. Kita serahkan kehadirat Allah, Mudah-mudahan disyafaatkan Nabi.
Makan mendoan di kantin sekolah, Minumnya teh sisri bersama Dullah. Maaf jika aku telah berbuat salah, Kasih tahu aku Insya ALLAH akan segera berubah.
Beli tv beserta antena, Setelah di pasang nonton bola Persib vs Persija. Wahai manusia janganlah berzina, Jika tak tahan menikah lah saja.
Indahnya sore di cakrawala, Sayang sekali tak pernah berlangsung lama. Kecantikan wanita bukanlah segala, Tapi ahlaknya lah yang paling utama.
Bunga kenanga diatas kubur, Pucuk sari pandan Jawa. Apa guna sombong dan takabur, Rusak hati badan binasa.
Asam kandis asam gelugur, Ketiga asam si riang-riang. Menangis mayat dipintu kubur, Teringat badan tidak sembahyang.
Ada gadis perawan, paling cantik dikampungnya. Hormatilah ibumu kawan, karena surga ada ditelapak kakinya.
Naik delman di tarik kuda, Melintasi desa dan rawa-rawa. Harta tak di bawa saat kau tiada, Amal Sholehlah yang akan kau bawa.
Nangka muda digulai lemak, Buah keranji masak tersangkut. Harta dunia jangan di tamak, Bila mati tidak mengikut.
Adat mati dikandung tanah, Dunia tinggal harta pun tinggal. Selamat mati mengandung ibadah, Banyak amal banyak bekal.
Di bulan Ramadhan banyak bertobat, Memohonkan ampun kepada Allah. Orang beriman hidup bermanfaat, Sembarang kerja membawa faedah.
Di bulan Ramadhan orang tadarus, Membaca Qur’an beramai-ramai. Orang beriman hatinya lurus, Duduk berjalan elok perangai.
Kalau terbang tinggi-tinggi, Ingat-ingat bumi di bawah. Kalau sembahyang luruskan hati, Dalam ibadat turuti sunnah.
Daun terap diatas dulang, Anak udang mati dituba. Dalam kitab ada terlarang, Yang haram jangan dicoba.
Salam semangat.