Aplikasi ponsel pintar Google Maps telah menambahkan fitur baru yang dapat membantu kalian untuk menghilangkan rasa penasaran keberadaan seseorang. Apa itu?
Fitur baru tersebut diberi nama ETA, singkatan dari Estimated Time of Arrival.
Awalnya, fitur ini hanya bisa digunakan untuk para pengguna Android, namun sekarang, pengguna iOS juga sudah dapat menikmatinya.
Sebenarnya fitur ini diciptakan untuk membagikan waktu tempuh dan rute perjalanan kepada seseorang yang dituju.
Jadi, kalau teman, gebetan, pacar, atau selingkuhan kalian bilang sudah di perjalanan, kalian dapat meminta rute perjalanannya menggunakan fitur ETA.
Artinya, dengan fitur ETA, kamu dapat melacak di mana keberadaan pasanganmu yang sedang dalam perjalanan.
Aplikasi pesan instan WhatsApp didapuk menjadi aplikasi pesan instan terpopuler di dunia, melebihi Facebook Messenger dan WeChat.
Menurut Statista, pengguna WhatsApp hingga Juli 2018 mencapai 1,5 miliar orang. Disusul kemudian 1,3 miliar orang pengguna Facebook Messenger dan 1,04 miliar orang pengguna WeChat.
Kendati demikian, beberapa perusahaan teknologi memiliki aplikasi serupa dengan WhatsApp.Yang salah satunya adalah Callind.
Di antara 'kepungan' aplikasi buatan raksasa teknologi luar, Callind mampu mencuri perhatian. Aplikasi pesan instan lokal ini dirintis sejak 2016 oleh Novi Wahyuningsih, perempuan asal Kebumen, Jawa Tengah.
Peluncuran Callind bertepatan dengan peringatan Hari Kartini pada 21 April 2018. Callind adalah aplikasi chatting yang memungkinkan pengguna kirim pesan secara privat, broadcast message, kirim foto, hingga video call.
Callind, yang merupakan singkatan dari Calling Indonesia, ditargetkan menggaet lima juta pengguna sepanjang tahun ini, dan 50 juta pengguna dalam tiga tahun mendatang.
Selama beberapa bulan terakhir, Dark Mode hadir di Youtube versi Android dan Android Messages. Sesuai namanya, dark mode mampu mengubah tampilan UI pada aplikasi dari background hitam menjadi putih. Begitupun sebaliknya dari putih menjadi hitam.
Baru-baru ini sebuah tweet dari WABetaInfo menginformasikan bahwa dark mode untuk iOS WhatsApp dan aplikasi pesan instan Android sedang dikerjakan. Saat ini dark mode untuk WhatsApp sedang tahap ujicoba.
Namun saat itu WhatsApp belum mengumumkan kapan fitur itu bisa digunakan dan sudah sampai tahap apa.
Seperti dilaporkan Engadget, menurut WABetaInfo, Dark Mode pada WhatsApp nantinya bakal dirilis untuk aplikasinya di Android dan iOS.
Aplikasi Google tampaknya memiliki bug yang harus diperbaiki. Ditemukan fakta bahwa Google News menyedot kuota data internet penggunannya hingga belasan gigabyte.
Dikutip dari The Verge, hal ini dilaporkan pertama kali oleh pengguna Android bernama Zach Dowdle yang mengunggah laporannya ke situs Google News Help Forum sejak bulan Juni lalu.
Dari fakta yang dikirimkan Dowdle kepada The Verge, dia melaporkan bahwa aplikasi Google News di smartphone miliknya diam-diam menyedot kuota yang terus meningkat hingga belasan gigabyte baik dengan koneksi seluler maupun Wi-Fi.
Lampiran yang diberikan Dowdle memeprlihatkan bahwa konsumsi data aplikasi google News dari tanggal 27 Agustus hingga 24 September 2018 sebesar 21,16 GB. Kemudian dari tanggal 24 September hinga 22 Oktober konsumsi datanya terus meningkat, sebanyak 5,49 GB dengan koneksi WiFi.
Sementara saat menggunakan koneksi seluler dari tanggal 26 Agustus hingga 26 September 2018, konsumsinya cukup besar meskipun tidak signifikan, 2,88 GB dan meroket dari tanggal 26 September hingga saat ini sudah mencapai 9,86 GB.
Penggunaan ponsel di kota besar, seperti Jakarta, sudah menjadi bagian dari kebutuhan pokok penduduknya.
Namun, sering kali kenyamanan penggunaan ponsel terganggung akibat hal kecil, seperti kondisi baterai yang habis terpakai. Padahal, ponsel menjadi sarana vital penunjang kelancaran bisnis bagi masyarakat modern usia produktif.
Hal inilah yang menjadi peluang bisnis bagi salah satu perusahaan start up Indonesia PT Jalan Terus Saja (ReCharge) menyediakan layanan penyewaan power bank berbasis aplikasi.
Dick Listijono, co-founder dan chief executive officer Recharge, mengatakan, Recharge yang telah memiliki 200 recharge station atau mesin tempat menyewa power bank yang tersebar di lebih dari 100 lokasi strategis di Jabodetabek. "Kami perusahaan penyewa power bank berbasis aplikasi," katanya.
Mesin tersebut umumnya berada di pusat perbelanjaan, perkantoran, atau tempat keramaian lainnya. Bagi konsumen yang hendak meminjam power bank, dapat mengunduh aplikasi yang ada dalam mesin recharge station.
Penggunaan gawai kini semakin menyentuh banyak aspek kehidupan. Lebih dari sekadar alat komunikasi, gawai telah menjelma menjadi alat serba bisa. Mengetik, bermain gim, hingga menjelajah internet bisa dilakukan hanya dengan satu ponsel pintar saja.
Karena kehebatan itulah maka anak-anak zaman sekarang, yang bahkan belum masuk usia sekolah, sudah akrab dengan gawai. Kondisi tersebut memunculkan kekhawatiran di kalangan medis mengenai efek bermain gawai terhadap kesehatan anak-anak. Sejauh ini risiko obesitas adalah hal yang paling dikhawatirkan lantaran anak-anak betah duduk berlama-lama tanpa bergerak demi bermain gawai.
American Heart Association (AHA) pun mewanti-wanti ancaman kesehatan tersebut. Sejatinya tak hanya gawai yang dituding sebagai biang keladi. Duduk berlama-lama di depan televisi pun bisa mengakibatkan risiko yang sama.
Seharusnya, anak-anak lebih banyak bermain di luar ruangan dan bergerak karena akan lebih menyehatkan. "Aku terkejut betapa cepatnya hal itu menjadi sebuah aktivitas rutin. Di mana-mana kita dengan mudah menemukan kegiatan menatap layar dan tidak pernah mempertanyakan apa efeknya bagi kesehatan," kata Tracie Barnett, epidemiologis di University of Montreal yang sekaligus terlibat dalam studi AHA.
Kaspersky Lab menyebut pesatnya kenaikan tingkat adopsi smartphone di berbagai negara, termasuk Indonesia, turut mendorong bertambahnya kerentanan pada perangkat ini. Naiknya jumlah serangan siber pada smartphone didorong oleh penggunaan smartphone untuk berbagai aktivitas.
"Smartphone kini punya akses, terutama untuk autentikasi dua langkah, sebagai pintu untuk pengembalian akun saat pengguna kehilangan password, aplikasi m-banking, semua ada di smartphone. Hal ini berbahaya, sebab bisa disalahgunakan untuk perampokan," ujar Director Global Research & Analysis Team APAC Vitaly Kamluk.
Kamluk menyebut, smartphone tidak aman sama saja seperti memberikan kunci berbagai akun digital pengguna, seperti m-banking yang telah umum digunakan masyarakat di era digital ini, kepada peretas. Dengan penyebaran malware yang semakin canggih, ini menjadi alasan lain mengapa smartphone menjadi target.
Info selanjutnya klik
disini