kampung cisitu

  • Pemandangan Situ Zen

    Pemandangan pada masanya, dimana kampung cisitu memiliki tempat wisata seindah ini.

  • Jalan di Kampung Cisitu

    Kampung cisitu terus berbenah, termasuk akses menuju kampung cisitu di perbaharui.

  • Masjid An-nuur

    Foto masjid an-nuur cisitu yang megah.

  • Langit Cisitu

    Pemandangan alam cisitu disaat cuaca cerah.

  • Logo

    Logo terbaru untuk blog dan media sosial.

Terimakasih sudah singgah di blog kampung cisitu

Kisah Dakwah Nabi Ilyas

Di antara para nabi dan rasul ada sejumlah kisah populer mengenai mereka. Tetapi mungkin sebagian muslim banyak yang belum mendengar kisah Nabi Ilyas AS singkat berikut. Mengutip buku Kisah Para Nabi oleh Imam Ibnu Katsir, ada dua pendapat yang menerangkan keturunan Nabi Ilyas.

Pendapat pertama menyebutkan, Nabi Ilyas adalah anak dari Yasin bin Pinehas bin Eleazar bin Harun. Ada pula yang menyebut beliau keturunan Azer bin Eleazar bin Harun bin Imran. Nabi Ilyas diutus kepada Bani Israil di wilayah Ba'labak, bagian barat Damaskus. Ada riwayat menarik mengenai Nabi Ilyas. Berikut selengkapnya.

Ketika Nabi Ilyas Diutus

Kisah Nabi Ilyas dan kaumnya tercantum dalam Surah As-Saffat ayat 123-128, dan riwayat itu Allah SWT terangkan secara singkat. Melansir Tafsir Ibnu Katsir, dijelaskan bahwa Allah SWT mengutus Nabi Ilyas kepada Bani Israil. Beliau diperintah untuk menyerukan ajaran Allah SWT kepada mereka yang kala itu menyembah patung atau berhala yang bernama Ba'l.

Nabi Ilyas pun menjalankan tugas dari Allah dengan sungguh-sungguh, tetapi kaumnya terus menentang dan raja mereka mengancam akan membunuhnya. Karena itulah Nabi Ilyas pergi ke Gunung Qasiyun untuk bersembunyi.

Dikatakan bahwa ia bersembunyi di sebuah gua dan baru kembali setelah sepuluh tahun, hingga raja itu meninggal dan digantikan dengan raja lain. Kemudian ia keluar dari sana bersama seseorang yang diyakini adalah Nabi Ilyasa AS.

Nabi Ilyas kembali mengajak raja Bani Israil yang baru kepada ketauhidan Allah SWT, tetapi ditolak. Padahal banyak dari rakyatnya yang mau beriman kepada Allah, diperkirakan lebih dari sepuluh ribu orang.

Namun raja itu menegaskan untuk tidak menerima ajaran Nabi Ilyas dan memerintahkan tentaranya untuk membunuh hingga lenyap siapa saja dari Bani Israil yang beriman kepada Allah.

Pertemuan dengan Nabi Ilyasa AS

Ketika Nabi Ilyas melarikan diri dari ancaman pembunuhan raja dan kaumnya, ia menetap di sebuah gua di Gunung Qasiyun hingga empat puluh hari. Selama di sana ia memakan makanan yang dibawa oleh burung gagak.

Ia terus berpindah-pindah tempat persembunyian di kawasan gunung tersebut, yakni di lereng dan sungai. Hingga suatu hari ia menemukan rumah seorang wanita Bani Israil yang dermawan.

Mengutip buku Hikmah Kisah Nabi dan Rasul karangan Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri, wanita itu memiliki anak laki-laki yang dipercaya oleh sejumlah ulama sebagai Nabi Ilyasa AS. Kala itu Nabi Ilyasa masih sangat muda dan menderita penyakit, dan sang ibu meminta Nabi Ilyas untuk mendoakan dan membantu penyembuhan anaknya.

Selama sepuluh tahun persembunyiannya, barulah Nabi Ilyas kembali kepada kaumnya untuk menyeru lagi kepada jalan Allah SWT. Dan ia ditemani Nabi Ilyasa yang merupakan sahabat sekaligus yang mendampinginya dalam menyiarkan jalan kebenaran.

Semoga bermanfaat.

Share:

Kisah Nabi Sulaeman

Masa Muda dan Kebijaksanaan Nabi Sulaiman

Nabi Sulaiman lahir di Yerusalem pada abad ke-10 SM. Ia merupakan putra dari Nabi Daud, yang juga seorang nabi dan raja. Sejak kecil, Nabi Sulaiman telah menunjukkan tanda-tanda kecerdasan dan kesalehan. Ia sering mendampingi ayahnya dalam sidang pengadilan dan memberikan nasihat yang bijaksana.

Dalam salah satu kisahnya, Nabi Sulaiman diminta untuk menyelesaikan perselisihan antara seorang pemilik kebun dan seorang pemilik kambing. Pemilik kebun menuduh pemilik kambing telah merusak kebunnya. Pemilik kambing membantah dan mengatakan bahwa kambingnya hanya makan rumput di luar kebun.

Nabi Sulaiman kemudian memanggil semut yang ada di kebun. Semut itu berkata, “Wahai Sulaiman, tolonglah kami. Pemilik kambing telah merusak kebun kami.” Nabi Sulaiman kemudian memutuskan bahwa pemilik kambing harus membayar ganti rugi kepada pemilik kebun.

Kisah ini menunjukkan bahwa Nabi Sulaiman memiliki kecerdasan dan kebijaksanaan yang luar biasa. Ia dapat menyelesaikan masalah yang sulit dengan cara yang adil dan bijaksana.

Kekuasaan dan Kemakmuran Kerajaan Nabi Sulaiman

Setelah wafatnya Nabi Daud, Nabi Sulaiman menggantikan ayahnya sebagai raja Bani Israil. Ia memerintah selama 40 tahun dan selama masa pemerintahannya, kerajaan Bani Israil mencapai puncak kemakmuran dan kejayaan.

Nabi Sulaiman memiliki kekuasaan yang besar. Ia menguasai wilayah yang luas, termasuk wilayah Syam, Yaman, dan Mesir. Ia juga memiliki kekuatan militer yang tangguh, sehingga dapat menjaga keamanan dan kedamaian kerajaannya.

Nabi Sulaiman juga dikenal sebagai raja yang bijaksana dan adil. Ia menerapkan hukum-hukum Allah dalam pemerintahannya dan selalu mengutamakan kepentingan rakyat. Ia juga memperhatikan kesejahteraan rakyatnya, sehingga rakyatnya hidup makmur dan bahagia.

Nabi Sulaiman juga seorang pemimpin yang visioner. Ia membangun Baitul Maqdis (Masjid Al-Aqsa) sebagai pusat peribadatan dan simbol kejayaan kerajaannya. Ia juga mengembangkan perdagangan dan ekonomi, sehingga kerajaan Bani Israil menjadi salah satu kerajaan terkaya dan terkuat di dunia pada masa itu.

Mukjizat dan Kekuasaan atas Mahluk Lain

Nabi Sulaiman juga dianugerahi mukjizat oleh Allah. Ia dapat berbicara dengan hewan dan jin. Ia juga dapat mengendalikan angin dan memerintahkan jin untuk membangun istananya.

Kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Bilqis dari Saba merupakan salah satu kisah yang menunjukkan mukjizat Nabi Sulaiman. Ratu Bilqis adalah ratu dari kerajaan Saba yang terkenal dengan kekayaan dan kemegahannya. Nabi Sulaiman mengutus utusan kepada Ratu Bilqis untuk mengajaknya beriman kepada Allah.

Ratu Bilqis menolak ajakannya, tetapi ia tertarik dengan kehebatan Nabi Sulaiman. Ia kemudian mengunjungi Nabi Sulaiman dan melihat sendiri mukjizat-mukjizatnya. Ratu Bilqis akhirnya beriman kepada Allah dan menjadi pengikut Nabi Sulaiman.

Hikmah dan Warisan Nabi Sulaiman

Nabi Sulaiman adalah sosok yang bijaksana dan memiliki hikmah yang luar biasa. Ia mengajarkan banyak hal kepada umat manusia, termasuk pentingnya keadilan, kebijaksanaan, dan ketaatan kepada Allah.

Kisah semut yang meminta tolong kepada Nabi Sulaiman merupakan salah satu kisah yang mengajarkan pentingnya keadilan. Nabi Sulaiman dapat menyelesaikan masalah semut dan pemilik kebun dengan cara yang adil dan bijaksana.

Nabi Sulaiman juga mengajarkan pentingnya kebijaksanaan. Ia dapat menyelesaikan masalah-masalah yang sulit dengan cara yang bijaksana. Ia juga memberikan nasihat-nasihat yang bijaksana kepada rakyatnya.

Nabi Sulaiman juga mengajarkan pentingnya ketaatan kepada Allah. Ia selalu beribadah kepada Allah dan selalu mengikuti perintah-perintah-Nya. Ia juga mengajarkan umat manusia untuk selalu bertakwa kepada Allah.

Kesimpulan

Kisah Nabi Sulaiman merupakan kisah yang penuh dengan hikmah dan pelajaran berharga. Ia adalah sosok yang adil, bijaksana, dan memiliki kekuasaan serta mukjizat yang luar biasa. Kisah Nabi Sulaiman dapat menjadi teladan bagi umat manusia untuk menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana.

Semoga bermanfaat.

Share:

KISAH SINGKAT NABI SYUAIB

Al-Qur'an menceritakan sejumlah riwayat musnahnya umat terdahulu akibat tak mau beriman kepada Allah SWT dan tidak mengikuti petunjuk dari utusan-Nya. Satu di antaranya ada kisah Nabi Syuaib AS yang ditugaskan kepada kaum Madyan.

Buku Tafsir Ayat-ayat Iqtishady oleh Dony Burhan Noor Hasan menyebutkan, nama asli Nabi Syuaib adalah Syuaib bin Mikeil bin Yasyjar dan ia masih keturunan Nabi Ibrahim AS dari putranya, Madyan. Anak cucu dari Madyan inilah yang kemudian menjadi nama suatu bani yang berdiam di pantai Laut Merah, bagian tenggara Gurun Sinai, antara wilayah Hijaz, tepatnya di Tabuk dan Teluk Aqabah.

Pendapat lain juga dikatakan dalam buku Situs-situs dalam Al-Qur'an oleh Syahruddin El-Fikri, kabilah Madyan berlokasi di wilayah Yordania dan dekat dengan Palestina. Didukung bukti bahwa makam Nabi Syuaib terletak di Yordania, tepatnya di Kota Salt, berjarak 30 kilometer dari Kota Amman.

Ada beberapa riwayat mengenai Nabi Syuaib dalam buku Kisah-kisah Terbaik Al-Qur'an oleh Kamal as-Sayyid, untuk mengajak kaum Madyan agar mengikutinya dan meyakini Allah SWT sebagai tuhan yang esa dan pantas disembah.

Keadaan Suku Madyan

Diceritakan bahwa bangsa Madyan menjalani kehidupan sejahtera berkat tanahnya yang subur dan aktivitas mereka di pasar untuk berdagang. Di sekitar Madyan, ada juga wilayah yang bernama Al-Aika yang kehidupan masyarakatnya pun seperti kaum Madyan.

Sayangnya penduduk Madyan bukanlah kaum yang beriman kepada Allah SWT, melainkan penyembah berhala yang terbuat dari batu. Mereka menganggap bahwa berhala-berhala itulah yang memberi kehidupan dan berkah terhadap masyarakat dan desa mereka.

Selain itu, mereka juga memiliki kebiasan curang dalam perniagaan. Di antara mereka saling mengurangi timbangan bila melaksanakan transaksi jual beli.

Di tengah-tengah suku Madyan, ada orang saleh bernama Nabi Syuaib dengan berkeyakinan bahwa Allah SWT adalah Sang Pencipta. Beliau sedih melihat kaumnya yang bahkan tak sadar akan bagaimana penciptaan alam semesta.

Allah SWT pun mengangkatnya sebagai seorang nabi yang diamanahkan untuk mengajak bangsa Madyan ke jalan-Nya yang lurus.

Dakwah Nabi Syuaib AS

Allah SWT mengutus Nabi Syuaib yang pandai berkhutbah dan memiliki pendirian kuat, sehingga beliau mampu berbicara atas nama kebenaran dan keadilan.

Beliau pun memulai misinya untuk menyeru kaum Madyan kepada ketauhidan, menyembah Allah serta meninggalkan sesembahan berhala. Beliau juga menyampaikan untuk selalu bersikap amanah dalam bermasyarakat dan tidak mengurangi takaran maupun timbangan saat berdagang

Namun, ketika Nabi Syuaib berdakwah, banyak dari kabilah Madyan yang mengecam juga mengganggunya. Mereka juga mengancam untuk membunuh Nabi Syuaib beserta sejumlah orang yang telah mengikutinya dan beriman kepada Allah SWT.

"Wahai Syuaib! Kami tak paham akan kata- katamu. Kau adalah orang yang lemah. Jika kamu dan orang-orang itu bukan merupakan bagian dari suku ini, maka kami akan membunuh atau mengusir kalian dari Madyan."

Nabi Syuaib mengingatkan mereka bahwa murka Allah SWT itu ada, "Wahai kaumku, berbuatlah sekehendak kalian. Aku juga akan berbuat sebagaimana keyakinanku. Kalian akan tahu nanti siapa di antara kita yang akan terhukum dan dipermalukan."

Seorang dari mereka berkata, "Engkau pembohong. Jika engkau memang benar, maka biarlah Tuhanmu menghukum kami."

Nabi Syuaib menjawab, "Kalian akan mengetahui siapa yang sebenarnya berbohong!"

Azab Allah SWT kepada Kaum Madyan

Setelah terus menerus menyeru juga mengingatkan kaum Madyan. Namun mereka tetap saja tak mau mendengarkan kata-kata Nabi Syuaib. Hingga suatu hari mereka mendatangi Nabi Syuaib dan mengatakan, "Kami akan mengusirmu dan para pengikutmu!"

Seorang pengikut Nabi Syuaib berkata, "Kami tidak melakukan apa pun yang buruk!"

Orang-orang zalim menjawab, "Kami akan memaksa kalian untuk mengikuti agama kami!"

Nabi Syuaib kemudian berkata, "Kami membenci agama kalian. Kaum tidak akan mengikuti agama kalian, karena Allah SWT menerangi hati kami dengan keimanan."

Kemudian ia mengangkat tangannya dan berdoa kepada Allah SWT karena sudah tak tahan dengan perilaku kaumnya. Allah pun berfirman kepada Nabi Syuaib bahwa Dia akan menurunkan azab kepada mereka. Dia juga memberitahu Nabi Syuaib akan menyelematkanmya beserta para pengikutnya yang beriman.

Ada beberapa riwayat mengenai Nabi Syuaib dalam buku Kisah-kisah Terbaik Al-Qur'an oleh Kamal as-Sayyid, untuk mengajak kaum Madyan agar mengikutinya dan meyakini Allah SWT sebagai tuhan yang esa dan pantas disembah.

Keadaan Suku Madyan

Diceritakan bahwa bangsa Madyan menjalani kehidupan sejahtera berkat tanahnya yang subur dan aktivitas mereka di pasar untuk berdagang. Di sekitar Madyan, ada juga wilayah yang bernama Al-Aika yang kehidupan masyarakatnya pun seperti kaum Madyan.

Sayangnya penduduk Madyan bukanlah kaum yang beriman kepada Allah SWT, melainkan penyembah berhala yang terbuat dari batu. Mereka menganggap bahwa berhala-berhala itulah yang memberi kehidupan dan berkah terhadap masyarakat dan desa mereka.

Selain itu, mereka juga memiliki kebiasan curang dalam perniagaan. Di antara mereka saling mengurangi timbangan bila melaksanakan transaksi jual beli.

Di tengah-tengah suku Madyan, ada orang saleh bernama Nabi Syuaib dengan berkeyakinan bahwa Allah SWT adalah Sang Pencipta. Beliau sedih melihat kaumnya yang bahkan tak sadar akan bagaimana penciptaan alam semesta.

Allah SWT pun mengangkatnya sebagai seorang nabi yang diamanahkan untuk mengajak bangsa Madyan ke jalan-Nya yang lurus.

Dakwah Nabi Syuaib AS

Allah SWT mengutus Nabi Syuaib yang pandai berkhutbah dan memiliki pendirian kuat, sehingga beliau mampu berbicara atas nama kebenaran dan keadilan.

Beliau pun memulai misinya untuk menyeru kaum Madyan kepada ketauhidan, menyembah Allah serta meninggalkan sesembahan berhala. Beliau juga menyampaikan untuk selalu bersikap amanah dalam bermasyarakat dan tidak mengurangi takaran maupun timbangan saat berdagang

Namun, ketika Nabi Syuaib berdakwah, banyak dari kabilah Madyan yang mengecam juga mengganggunya. Mereka juga mengancam untuk membunuh Nabi Syuaib beserta sejumlah orang yang telah mengikutinya dan beriman kepada Allah SWT.

"Wahai Syuaib! Kami tak paham akan kata- katamu. Kau adalah orang yang lemah. Jika kamu dan orang-orang itu bukan merupakan bagian dari suku ini, maka kami akan membunuh atau mengusir kalian dari Madyan."

Nabi Syuaib mengingatkan mereka bahwa murka Allah SWT itu ada, "Wahai kaumku, berbuatlah sekehendak kalian. Aku juga akan berbuat sebagaimana keyakinanku. Kalian akan tahu nanti siapa di antara kita yang akan terhukum dan dipermalukan."

Seorang dari mereka berkata, "Engkau pembohong. Jika engkau memang benar, maka biarlah Tuhanmu menghukum kami."

Nabi Syuaib menjawab, "Kalian akan mengetahui siapa yang sebenarnya berbohong!"

Azab Allah SWT kepada Kaum Madyan

Setelah terus menerus menyeru juga mengingatkan kaum Madyan. Namun mereka tetap saja tak mau mendengarkan kata-kata Nabi Syuaib. Hingga suatu hari mereka mendatangi Nabi Syuaib dan mengatakan, "Kami akan mengusirmu dan para pengikutmu!"

Seorang pengikut Nabi Syuaib berkata, "Kami tidak melakukan apa pun yang buruk!"

Orang-orang zalim menjawab, "Kami akan memaksa kalian untuk mengikuti agama kami!"

Nabi Syuaib kemudian berkata, "Kami membenci agama kalian. Kaum tidak akan mengikuti agama kalian, karena Allah SWT menerangi hati kami dengan keimanan."

Kemudian ia mengangkat tangannya dan berdoa kepada Allah SWT karena sudah tak tahan dengan perilaku kaumnya. Allah pun berfirman kepada Nabi Syuaib bahwa Dia akan menurunkan azab kepada mereka. Dia juga memberitahu Nabi Syuaib akan menyelematkanmya beserta para pengikutnya yang beriman.

Semoga bermanfaat

Share:

Bukan Arab, Ini Negara yang Warganya 100 Persen Beragama Islam

Arab Saudi adalah negara yang menjadi tempat lahirnya Islam, tepatnya di Tanah Suci Makkah. Namun, Saudi bukanlah negara yang 100 persen penduduknya muslim. Faktanya negara yang seluruh warganya beragama Islam adalah Maladewa atau juga dikenal sebagai Maldives. Negara ini terletak di sebelah selatan-barat daya India, luasnya tidak begitu besar.

Dalam sebuah riset berjudul Divehi as Heu Nubai (Good versus Bad) yang dilakukan Muhammad Jamil dijelaskan bahwa Maladewa dihuni oleh sekitar 330.000 jiwa. Muhammad Jamil yang merupakan penduduk asli Maladewa juga menyebutkan bahwa seluruh masyarakat ini beragama Islam.

Maladewa merupakan negara kepulauan. Secara geografis, terletak di antara ribuan pulau yang tersebar. Ada sekitar 1.200 pulau dengan 19 atol atau pulau karang yang mengelilingi Maladewa.

Dari ribuan pulau ini, hanya sekitar 200 pulau yang dihuni masyarakat. Secara total, luas daratan Maladewa adalah sekitar 115 persegi mil atau sekitar 298 kilometer persegi.

Penduduk Muslim Maladewa

Selain dikenal sebagai negara kepulauan yang memiliki keindahan laut dan pantai yang cantik, Maladewa juga populer dengan julukan negara dengan penduduk 100 persen muslim. Menurut catatan sejarah, Islam telah masuk ke Maladewa sebelum abad ke-12. Meskipun telah dihuni masyarakat, Maladewa dahulu merupakan daerah terpencil yang jarang dikunjungi.

Sejak ribuan tahun lalu, kawasan sekitar Maladewa telah dilintasi jalur pelayaran laut kuno. Jalur perdagangan antara Arab dan Tenggara Asia, hal inilah yang menjadi asal usul Islam masuk ke Maladewa.

Para pemimpin dan penduduk Maladewa selalu bangga menyebut negaranya sebagai negara 100 persen muslim. Kebebasan beragama sangat dibatasi di Maladewa. Tidak ada agama lain selain Islam yang dipeluk penduduk di Maladewa. Hukum Islam atau syariah menjadi landasan hukum di negara ini.

Benarkah 100 Persen Penduduk Maladewa Beragama Islam?

Menurut The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC), Maladewa memiliki populasi muslim di angka 99,41 persen. RISSC adalah lembaga penelitian independen yang berafiliasi dengan Royal Aal al-Bayt Institute for Islamic Thought, sebuah lembaga swadaya masyarakat Islam internasional yang berkantor pusat di ibu kota Kerajaan Hashemite, Yordania.

Angka 99,41 persen masyarakat muslim Maladewa merupakan gabungan penelitian yang dilakukan oleh Dr Houssain Kettani dan Pew Research Center. Dr Houssain Kettani tengah menyusun sebuah riset yang mengidentifikasi Maladewa sebagai negara yang 100 persen muslim. Sementara Pew Research Center merupakan sebuah badan penelitian yang berbasis di Washington yang mengklaim "mempromosikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai isu-isu yang bersinggungan dengan agama dan urusan publik."

Pew Research Center memperkirakan dari 395.921 penduduk Maladewa, 389.586 jiwa adalah muslim, setara dengan 98,4 persen. Dengan demikian, populasi non-muslim di Maladewa sejumlah 6.335 jiwa. Laporan RISSC menghitung rata-rata kedua angka tersebut dan menghasilkan 99,41 persen.

Menanggapi hasil riset ini, Menteri Negara Islam Mohamed Shaheem Ali Saeed, mengatakan menurut konstitusi Maladewa, negara tersebut adalah negara yang 100 persen Muslim. "Dunia harus mengetahui informasi yang tepat tentang Maladewa sebelum mempublikasikan dokumen tentang Maladewa. Segala sesuatu di Maladewa dilakukan sesuai dengan konstitusi," kata Shaheem yang juga merupakan salah satu dari 500 muslim paling berpengaruh di dunia dalam kategori administratif.

Agama Islam Diatur dalam Undang-Undang

Pemerintah Maladewa memiliki aturan ketat terkait kebebasan beragama. Konstitusi dan undang-undang serta kebijakan lainnya membatasi kebebasan beragama. Merujuk pada undang-undang dasar negara 2008, Pemerintah Maldives menetapkan Islam sebagai agama resmi negara. Undang-undang tersebut melarang warga negara menganut agama apa pun selain Islam.

Aturan ini hanya berlaku bagi penduduk Maladewa. Bagi pengunjung ataupun pekerja dari luar Maladewa tetap diperbolehkan meyakini dan menjalani ritual keagamaan selain agama Islam. Pengunjung Maladewa dilarang mengajak dan mendorong warga setempat untuk menganut agama apa pun selain Islam.

Orang asing non-muslim yang berada di Maladewa diperkirakan sebanyak 675.000 wisatawan yang berkunjung setiap tahunnya (terutama wisatawan Tiongkok, Eropa dan Jepang) dan 100.000 pekerja asing (terutama warga Bangladesh, Sri Lanka, India, dan Pakistan), secara umum diperbolehkan menjalankan keyakinan agamanya hanya secara pribadi.

Semoga bermanfaat.

Share:

Kisah Nabi Musa Singkat Mulai dari Kecil Hingga Dewasa

Kisah Nabi Musa singkat merupakan kisah nabi yang paling sering diceritakan dalam Al-Quran dengan total sebanyak 136 kali.

Salah satu mukjizat terkenal Nabi Musa yakni tongkat ajaibnya yang bisa berubah menjadi ular, serta dapat membelah lautan.

Tidak hanya itu, Allah SWT mengutus Nabi Musa untuk melawan Raja Firaun yang berkuasa saat itu karena telah berbuat sewenang-wenang terhadap rakyatnya.

Nabi Musa sendiri merupakan salah satu ulul azmi yang dikaruniai kitab suci Taurat. Dari kisah Nabi Musa singkat dapat diketahui bahwa ia memiliki sifat sabar dan keteguhan hati.

Kisah Kelahiran Nabi Musa

Kisah Nabi Musa singkat lahir di Mesir pada masa kepemimpinan Raja Firaun yang terkenal akan kezaliman dan kebengisannya.

Suatu ketika, Raja Firaun bermimpi melihat api membara dari Baitul Maqdis yang menghanguskan seluruh wilayah Mesir.

Dari situlah, banyak tukang sihir dan ahli nujum yang berpendapat bahwa akan lahir anak laki-laki dari Bani Israil yang akan menghancurkan Mesir.

Karena ketakutannya, Firaun pun memerintahkan agar membunuh para anak laki-laki yang lahir dari kalangan Bani Israil.

Mendengar kabar tersebut, tentu ibu Musa merasa ketakutan dan akhirnya memilih melahirkan Musa di gua agar tidak bisa ditemukan oleh prajurit.

Kemudian, Allah memerintahkan kepada Yukaibid, ibu Musa, untuk meletakkannya di dalam peti dan menghanyutkan ke sungai tatkala kedatangan pasukan Firaun.

Nabi Musa Bertemu Kembali Ibunya

Setelah dilarungkan di Sungai Nil, Yukaibid memerintahkan kakak Musa untuk mengikuti kemana perginya peti tersebut.

Pada saat itulah keajaiban muncul karena peti Nabi Musa ditemukan oleh istri Firaun bernama Asiyah.

Firaun memang raja yang kejam, tapi ia sangat sayang terhadap istrinya sehingga ia pun menuruti keinginan Asiyah merawat bayi Musa.

Siti Asiyah pun mencari wanita yang dapat menyusui Musa bayi karena sejatinya ia hanya mau minum susu dari ibu kandungnya.

Mendengar kabar tersebut, Yukaibid pun merasa senang karena selain mendapat upah besar, ia pun tidak perlu khawatir Musa akan dibunuh.

Nabi Musa Ketika Dewasa

Setelah beranjak dewasa, Nabi Musa meninggalkan istana Firaun untuk berkelana karena keselamatannya sedang terancam.

Sebab, terdapat salah satu pasukan Firaun yang terbunuh oleh Nabi Musa karena ia mendamaikan kalangan Bani Israil.

Musa yang pergi tanpa arah tujuan bertemu dua orang gadis yang sedang memperebutkan air untuk binatang ternak mereka.

Nabi Musa pun berusaha membantunya dan ketika hendak pulang mereka mengundah Musa datang ke rumahnya.

Kisah Nabi Musa singkat pun bertemu dengan Nabi Syuaib as dan ia menceritakan segala permasalahannya ketika di Mesir.

Pada akhirnya, Nabi Musa mendapat tawaran dari Nabi Syuaib untuk menikah dengan salah satu putrinya dan ia tinggal di Madyan selama 10 tahun.

Nabi Musa Kembali ke Mesir

Nabi Musa teringat akan kaumnya, Bani Israil, yang tertindas oleh Firaun dan ia pun memutuskan kembali ke Mesir untuk membebaskan kaumnya dari penindasan.

Nabi Musa didampingi Shafura, istrinya, menerima wahyu di Bukit Thursina.

Kisah Nabi Musa singkat pada saat menerima wahyu, ia melihat ada cahaya putih dan suara yang dikhususkan untuk Musa.

Nabi Musa juga meminta kepada Allah SWT untuk mengangkat Harun, saudara sepupunya, sebagai rasul karena ia lebih lancar berbicara ketimbang Musa.

Setibanya di Mesir, Nabi Musa mengajak Firaun untuk kembali ke jalan benar sambil menunjukkan mukjizat yang diterima dari Allah.

Tentu saja, Firaun merasa murka dan ia pun memanggil seluruh tukang sihir yang ada di Mesir untuk melawan Nabi Musa as.

Namun, tidak ada satupun yang berhasil mengalahkan mukjizat Nabi Musa dan bahkan banyak tukang sihir yang mengikuti ajaran Musa.

Firaun yang tidak terima itu menyiksa tukang sihir dan istrinya sampai meninggal.

Firaun Tenggelam di Laut Merah

Kisah Nabi Musa singkat yang ditentang keras oleh Firaun membuat Musa memutuskan untuk berpindah tempat bersama pengikutnya. Namun, ternyata ia telah dikejar pasukan Firaun yang jumlahnya sekitar satu juta orang, sementara pengikut Musa hanya 600 ribuan orang.

Sesampainya rombongan Nabi Musa di hadapan Laut Merah, Allah memerintahkannya untuk memukul tongkat ke permukaan laut. Atas kuasa Allah SWT, air laut dengan ombak tergulung berubah menjadi laut terbelah yang mencengangkan mata.

Nabi Musa dan rombongannya segera melanjutkan perjalanan hingga tibalah di daratan. Sedangkan pasukan Firaun yang masih di tengah lautan akhirnya tenggelam tanpa ada yang selamat setelah Nabi Musa memukulnya kembali tongkatnya ke laut.

Pertemuan Nabi Musa dan Nabi Khidir

Dikisahkan bahwa awal pertemuan Nabi Musa dan Nabi Khidir karena saat Musa ditanya tentang siapa orang paling pintar, ia menjawab dirinya bukan Allah SWT. Kemudian, Allah berfirman bahwa mempunyai hamba jauh lebih pintar yang ada di antara pertemuan dua laut.

Selama perjalanannya bersama Nabi Khidir, ternyata kisah Nabi Musa singkat tidak bisa sabar dengan sikap Nabi Khidir. Akhirnya, Nabi Khidir pun memberikan alasan terkait tindakannya yang melobangi perahu karena mencegah terjadinya perampokan oleh penguasa kejam.

Adapun Nabi Khidir yang membunuh anak kecil karena takut ketika dewasa akan menjerumuskan orang tuanya ke jalan menyimpang. Nabi Khidir yang ditolak kedatangannya oleh penduduk desa berusaha mendirikan tembok hendak roboj untuk melindungi anak yatim di dalamnya.

Nabi Musa Wafat

Kisah Nabi Musa singkat yang selamat dari pasukan Firaun memilih tinggal bersama kaumnya, Bani Israil. Konon, wafatnya Nabi Musa karena pada saat itu pernah terjadi pemukulan hebat hingga bola matanya pecah ketika didatangi malaikat Izrail.

Hingga pada akhirnya, Nabi Musa memilih agar diwafatkan dan ingin segera bertemu Allah SWT. Beliau hidup selama 120 tahun dan wafat di Gunung Nebu, Jordania dekat Baitul Maqdis sejauh lemparan batu.

Mukjizat Nabi Musa

Mukjizat Allah kepada Nabi Musa bertujuan membuktikan bahwa kekuasaan Allah itu nyata dan ia memang mendapat wahyu untuk menyebarkan dakwah kepada umatnya.

Berikut beberapa mukjizat Nabi Musa as :


1. Tongkat Berubah Menjadi Ular Ketika berhadapan dengan tukang sihir Raja Firaun, tongkat Nabi Musa bisa berubah bentuk menjadi ular. Ular besar milik Nabi Musa berhasil melahap seluruh ular kecil yang dibuat oleh para penyihir.


2. Tangan yang Memancarkan Sinar. Tangan Nabi Musa dapat memancarkan sinar berkilau ketika tangannya dimasukkan ke dalam ketiak. Kejadian ini lantas menyilaukan mata Firaun dan menganggapnya bahwa Musa adalah penyihir licik.


3. Mendatangkan Angin Topan, Serbuan Belalang, dan Banjir. Allah SWT juga memberikan Nabi Musa mukjizat berupa cara mendatangkan angin topam, serbuan belalang, hingga banjir kepada Firaun dan pengikutnya. Alhasil kisah Nabi Musa singkat ini menimbulkan kerusakan tanaman pertanian dan kelaparan dimana-mana.

Hikmah Kisah Nabi Musa
Berdasarkan kisah Nabi Musa tersebut dapat dipetik hikmahnya bahwa kesombongan adalah penyebab utama kehancuran yang harus dihindari oleh umat muslim. Selain itu, kita juga harus sadar bahwa setiap orang memiliki keunggulan masing-masing, sehingga jangan pernah bersikap iri dengki.

Pelajaran ini ternyata juga sudah diajarkan dalam Kisah Nabi Yusuf sampai wafat. Dimana, Nabi Yusuf memiliki sikap yang rendah hati dan tidak sombong meskipun ia dikaruniai sosok ketampanan dan kecerdasan tinggi.

Nah, demikianlah kisah Nabi Musa singkat dan hikmah yang dapat Anda jadikan suri tauladan baik dalam kehidupan sehari-hari. Dari kisah tadi, semoga bermanfaat pula agar lebih sabar dalam menuntut ilmu, menolong orang lain, maupun mengerjakan kegiatan lainnya.
Share:

KISAH SINGKAT NABI YUSUF

Kisah Nabi Yusuf Lengkap dan Singkat. Nama Nabi Yusuf Alaihissalam adalah nama dari 25 Nabi yang wajib diketahui, kisahnya dapat kita simak secara lengkap di dalam Alquran, surat ke 12 yaitu Surat Yusuf. Kisah Nabi YusufYusuf AS diawali ketika Yusuf masih anak-anak, ketika ia bermimpi melihat 11 bintang matahari dan bulan bersujud kepadanya.

Mimpi ini kemudian ia sampaikan kepada ayahnya yaitu Nabi Yaqub Alaihissalam, Nabi Yaqub Alaihissalam memahami hal ini sebagai tanda dari Allah subhanahu wa ta’ala, bahwa kelak putranya akan menjadi seorang nabi dan mendapatkan kemuliaan.

Supaya saudara-saudara yang lain tidak iri, maka nabi Yaqub Alaihissalam berpesan agar Nabi Yusuf Alaihissalam tidak menceritakan mimpinya kepada siapapun.

Kisah Nabi Yusuf Lengkap

Nabi Yusuf Alaihissalam memiliki seorang adik bernama Benyamin, Ibu mereka bernama Rahel. Mereka tumbuh menjadi dua anak yang berbakti pada orang tua dan memiliki kepribadian yang lebih baik dibandingkan dengan 10 orang kakaknya.

Nama nama bintang yang bersujud kepada nabi Yusuf

Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam pernah menyebutkan bahwa nama-nama bintang yang ada di alam mimpi Nabi Yusuf Alaihissalam adalah :


Juryan
Ath-Thariq
Adz-Dzayyal
Dzul Katifan
Qabis
Watsab
Amudan
Al-Failaq
Al-Musbah
Adh-Dharuh
Dzul Fara’
Adh-Dhiyas
An-Nur

Tidak heran bila Nabi Yaqub Alaihissalam lebih memperhatikan dan menyayangi mereka, muncullah rasa iri pada kakak kakak Nabi Yusuf Alaihissalam, rasa iri membuat mereka berencana menyingkirkan Nabi Yusuf kecil.

Kisah Nabi Yusuf dimasukkan ke dalam sumur
10 kakaknya mengajaknya berjalan-jalan sambil bermain dan kemudian memasukkannya ke dalam sumur yang jaraknya sangat jauh dari rumah.
Sebelumnya mereka sengaja merobek baju Nabi Yusuf kecil dan kemudian dilumuri dengan darah domba, supaya mereka dapat berbohong kepada nabi Yaqub Alaihissalam, bahwa Nabi Yusuf Alaihissalam telah dimakan oleh kawanan Serigala.

Mendengar kabar Ini, nabi Yaqub Alaihissalam menjadi sangat sedih dan terpukul jiwanya, hingga tangisannya membuat kedua matanya tidak dapat melihat.
Walaupun di dalam hati Nabi Yakub ada kecurigaan terhadap kebenaran kabar ini, akan tetapi nabi Yaqub Alaihissalam lebih memilih untuk berserah diri kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.

Nabi Yaqub AS terus berdoa agar apabila Nabi Yusuf Alaihissalam masih hidup, maka ia selalu berada di dalam lindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Setelah beberapa hari berada di dalam sumur, Nabi Yusuf kecil mendengar sayup-sayup ada sekelompok musafir yang lewat dan datang mendarat di sumur. Mereka datang dari arah Madyan menuju Mesir dan ingin mengambil air untuk perbekalan minum mereka.

Ketika tiba untuk mengambil air diturunkan ke dalam sumur, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman kepada Nabi Yusuf kecil, supaya ia berpegangan pada tali nya.
Para musafir merasa heran, sebab timba tali sumur menjadi sangat berat, dan setelah berhasil ditarik ke atas mereka terkejut karena ada anak kecil yang ikut terangkat.

Karena ketampanannya, maka nabi Yusuf kecil dibawa oleh rombongan musafir tadi pergi menuju ke Mesir. Sesampainya di Mesir, para musafir berniat untuk menjual Nabi Yusuf kecil ke pasar budak.

Nabi Yusuf diangkat Anak oleh Qithfir bin Rawhib
Oleh karena melihat tanda-tanda kebaikan dari Nabi Yusuf kecil, maka seorang Al Aziz atau pejabat tinggi di Mesir, yang bernama Qithfir membelinya dan membawanya pulang ke rumah. Di perjalanan Qithfir melihat Nabi Yusuf kecil membantu seorang kakek yang sedang kesusahan, peristiwa ini berubah pikirannya, sehingga Nabi Yusuf kecil tidak dijadikan budak, melainkan diangkat sebagai anak.

Selama menjadi anak angkat Qithfir, Nabi Yusuf Alaihissalam tumbuh menjadi pemuda yang tampan dan rupawan, keindahan rupa Nabi Yusuf inilah yang membuat para perempuan di Mesir terpesona, sehingga Nabi Yusuf Alaihissalam akan selalu menutup wajahnya saat berpapasan, kecuali kepada istri Qithfir yaitu Zulaikha, yang telah merawat dan membesarkan nya.

Suatu hari setan datang membujuk tiba-tiba Zulaikha terpesona dengan ketampanan Nabi Yusuf Alaihissalam. Zulaikha menggoda Nabi Yusuf Alaihissalam akan tetapi nabi Yusuf mampu menahan godaan tersebut dan segera berlari menjauh menuju sebuah pintu keluar, namun sebelumnya Zulaikha sempat memegang baju Nabi Yusuf Alaihissalam, sehingga baju tersebut robek.

Ketika Nabi Yusuf membuka pintu, ternyata Qithfir secara kebetulan sedang berada di depan pintu, untuk menghindari kemarahan kit real maka Zulaikha secara spontan memfitnah Nabi Yusuf Alaihissalam, dengan mengatakan bahwa Nabi Yusuf Alaihissalam telah menggodanya.

Dalam peristiwa ini, Allah Subhanahu Wa Ta’ala memunculkan sanksi untuk membela Nabi Yusuf Alaihissalam, saksi ini adalah seorang bayi yang masih dalam buaian, yaitu anak dari Paman Zulaikha sendiri.

Bayi ini berkata, jika pakai Nabi Yusuf Alaihissalam robek di bagian depan, maka ia bersalah, dan ternyata pakaian yang robek berada di bagian belakang, sehingga Nabi Yusuf terbukti tidak bersalah.
Kabar mengenai fitnah sulaika menyebarluaskan, menjadi viral pembicaraan masyarakat Mesir, akibatnya nama baik dan kehormatan keluarga Qithfir menjadi tercemar, untuk membersihkan nama baik ini, Zulaikha mengadakan jamuan di rumahnya dengan mengundang istri-istri para pembesar kerajaan Mesir.

Dalam jamuan tersebut, sengaja disajikan aneka makanan yang harus dipotong dengan pisau, ketika para tamu sedang menggunakan pisau untuk memotong makanannya, Zulaikha dengan sengaja meminta Nabi Yusuf Alaihissalam untuk muncul di hadapan mereka.
Serta merta kehadiran Nabi Yusuf Alaihissalam membuat seluruh tamu heboh dan terpesona, bahkan tanpa sadar, pisau yang mereka gunakan untuk memotong makanan, mengenai tangan mereka sendiri tanpa terasa sakit.

Pada saat itulah, Zulaikha menegur mereka yang telah menghina dirinya, padahal mereka sendiri juga terpesona dan tak berdaya berhadapan dengan Nabi Yusuf Alaihissalam. Setelah itu, Nabi Yusuf Alaihissalam ditangkap dan dimasukkan ke penjara, guna mengembalikan kehormatan keluarga Qithfir.

Nabi Muhammad pernah bersabda, bahwa Nabi Yusuf Alaihissalam dikaruniai separuh ketampanan umat manusia.
Para sahabat meriwayatkan bahawa maksud separuh tersebut adalah separuh dari ketampanan Nabi Adam alaihissalam.

Nabi Adam alaihissalam adalah manusia yang paling tampan, karena diciptakan langsung oleh Allah subhanahu wa ta’ala di surga.

Nabi Yusuf menafsirkan mimpi 2 pegawai istana
Nabi Yusuf Alaihissalam dimasukkan ke dalam penjara bersama dengan 2 orang pegawai istana di kerajaan Mesir.
Seorang adalah penyaji minuman istana dan seorang lagi adalah pembuat roti istana. Dikisahkan bahwa mereka berdua berniat meracuni raja, tetapi penyaji minuman mengurungkan niatnya, sedang membuat roti setiap mencampur racun pada makanan raja.

Peristiwa ini diketahui oleh pengawal kerajaan dan akhirnya keduanya dijebloskan ke penjara kerajaan Mesir. Penyaji minuman dan pembuat roti inilah yang menjadi orang-orang pertama yang mendengar dakwah Nabi Yusuf Alaihissalam agar meninggalkan berhala dan hanya menyembah Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Suatu hari mereka bermimpi dan menceritakan mimpinya kepada Nabi Yusuf Alaihissalam.
Penyaji minuman bermimpi dirinya meremas anggur kedalam gelas milik Raja, kemudian menyajikan kepada raja dan raja meminumnya.

Pembuat roti bermimpi dia sedang keluar dari dapur, sambil membawa keranjang di atas kepalanya, roti dan beraneka jenis makanan yang ada di dalam keranjang tersebut dimakan oleh burung buas.

Setelah menyampaikan mimpi masing-masing mereka, meminta Nabi Yusuf Alaihissalam untuk menafsirkannya. Nabi Yusuf Alaihissalam menjelaskan bahwa salah seorang diantara mereka, akan dibebaskan, jabatannya dikembalikan dan diperlakukan dengan baik oleh raja karena kejujurannya, sedangkan yang lainnya akan dipecat dan dihukum berat karena penghianatan nya.

Tafsir mimpi ini ternyata menjadi kenyataan, pembuat roti dipecat dan dihukum berat karena roti yang disajikan terbukti mengandung racun, sedangkan penyaji minuman dibebaskan dan mendapatkan lagi ke jabatannya, karena ia secara jujur menjelaskan bahwa pada awalnya ia ditugaskan meracuni minuman raja, namun ia tidak dapat melakukannya. Oleh karena itu, tidak ditemukan racun di dalam minuman yang disajikannya.

Nabi Yusuf menafsirkan mimpi raja
Ketika masa hukuman Nabi Yusuf Alaihissalam akan berakhir. Raja Mesir yang bernama Ar Rayyan bin Al Walid bermimpi, ia melihat 7 sapi betina yang kurus memakan 7 sapi betina yang gemuk, 7 bulir gandum yang kering dan 7 bulir gandum yang hijau.

Raja sangat gelisah, sehingga meminta para ahli tafsir kerajaan untuk menafsirkan arti mimpinya, tetapi ternyata tak ada satupun yang mampu menafsirkan mimpi Raja. Penyaji minuman istana teringat kepada Nabi Yusuf Alaihissalam, atas izin dari Raja maka berangkatlah ia menemui Nabi Yusuf dipenjara, untuk menceritakan mimpi Raja.

Nabi Yusuf Alaihissalam, menjelaskan bahwa arti mimpi sang raja adalah akan datang masa kemakmuran selama 7 tahun, setelah itu akan datang masa kekurangan makanan atau paceklik selama 7 tahun, karena kekeringan.

Mendengar tafsir mimpi ini, penyaji minuman segera memberitahukannya kepada raja. Raja terkesan dan minta agar Nabi Yusuf Alaihissalam dikeluarkan dari penjara, tetapi nabi Yusuf justru menolak untuk dibebaskan, sebelum tuduhan yang menyebabkan dirinya dipenjara diselidiki kebenarannya. Akhirnya Nabi Yusuf Alaihissalam dibebaskan, setelah memang terbukti tidak bersalah.

Nabi Yusuf diangkat menjadi menteri
Saat berada di istana, Nabi Yusuf Alaihissalam mengusulkan agar Raja segera memerintahkan semua penduduk Mesir membangun tempat penyimpanan bulir gandum.

Menanam gandum selama 7 tahun sampai datang masa kekurangan pangan, Nabi Yusuf Alaihissalam juga meminta agar gandum yang dihasilkan nantinya tidak dimakan semuanya, akan tetapi di sisi kan sebagian.

Kemudian rakyat Mesir diwajibkan menjemur bulir gandum sampai kering sebelum disimpan, selain itu bulir gandum harus dibiarkan tetap utuh beserta kulitnya, ternyata benar bulir gandum yang kering dan kulitnya tidak terbuka memang lebih tahan lama dibandingkan dengan gandum basah dan terbuka kulitnya.

Pengetahuan Nabi Yusuf Alaihissalam telah membuat Raja Mesir kagum dan mengangkatnya menjadi penanggung jawab produksi dan pengelolaan makanan meliputi seluruh wilayah kekuasaan Kerajaan Mesir. Raja memberinya cincin stempel kerajaan, pakaian dari sutra, mahkota emas, dan kendaraan khusus.

Kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha
Dikisahkan bahwa Raja Mesir memecat Qithfir, pejabat kerajaan yang dahulu memenjarakan Nabi Yusuf Alaihissalam, lalu mengantar Nabi Yusuf Alaihissalam sebagai penggantinya. Setelah Qithfir meninggal, maka Raja Mesir menikahkan Zulaikha dengan Nabi Yusuf Alaihissalam. Maka semenjak saat itu Zulaikha resmi menjadi istri nabi Yusuf AS.

Dari pernikahan ini Nabi Yusuf Alaihissalam, dikaruniai dua orang Putra bernama Afrayin dan Mansa. Nabi Yusuf Alaihissalam diangkat menjadi menteri dalam urusan pangan di Mesir pada usia 30 tahun.

Terdapat kisah, suatu ketika Raja Mesir mengajaknya berbicara dengan menggunakan 70 bahasa dan Nabi Yusuf Alaihissalam mampu mengimbangi nya dengan tata bahasa yang sangat baik. Hal ini semakin membuat wajah takjub dan bangga dengan kemampuan Nabi Yusuf Alaihissalam, yang terbilang masih muda.

Nabi Yusuf bertemu Benyamin
Pada saat Mesir dilanda paceklik, kekeringan yang sama juga dialami oleh negeri Syam, tempat tinggal nabi Yaqub Alaihissalam beserta keluarganya. Kondisi ini membuat nabi Yaqub Alaihissalam memutus seluruh putranya kecuali Benyamin, agar pergi ke Mesir menemui penanggung jawab produksi dan pengolahan makanan kerajaan, untuk meminta izin agar boleh membeli bahan makanan.

Sesampainya di Mesir, mereka tidak mengenali Nabi Yusuf Alaihissalam, sedangkan Nabi Yusuf Alaihissalam berpura-pura tidak mengenali saudara-saudaranya. Nabi Yusuf Alaihissalam tempat mencari Benyamin adik kesayangan yang ternyata tidak turut serta.

Nabi Yusuf Alaihissalam mencari akal supaya dapat bertemu dengan Benyamin, maka dijebak lah kakak-kakaknya dengan tujuan sebagai mata-mata, dan untuk membuktikan bahwa mereka tidak bersalah, mereka harus membawa Benyamin serta menyerahkan surat bukti kenabian ayah mereka yaitu Nabi Yaqub Alaihissalam dan salah satu dari mereka harus tetap tinggal sebagai jaminan.

Setelah mendapatkan surat bukti kenabian nabi Yaqub Alaihissalam, mereka mengajak Benyamin pergi ke Mesir, kali Nabi Yusuf Alaihissalam sangat gembira, karena dapat berjumpa dengan Benyamin.

Supaya punya hamil tetap tinggal di Mesir mata Nabi Yusuf Alaihissalam sengaja memasukkan alat penakar gandum ke dalam karung Benyamin dan hukumnya menjadi budak di Mesir selama setahun lamanya.

Akhirnya saudara-saudara Nabi Yusuf Alaihissalam pulang kembali ke negeri Syam, tanpa Benyamin. Baru setelah itu Nabi Yusuf Alaihissalam memanggil Benyamin Ia adalah Yusuf kakaknya, mereka berpelukan melepas kerinduan yang telah lama terpendam.

Di negeri Syam nabi Yaqub Alaihissalam sangat sedih kehilangan Benyamin dan memerintahkan putra-putranya agar kembali ke Mesir, dengan misi untuk membawa pulang Benyamin.

Sesampainya di Mesir, bertemu dengan Benyamin, alangkah terkejutnya ketika Benyamin menjelaskan bahwa yang menjadi menteri pengelolaan pangan adalah Yusuf yang dahulu mereka buang ke sumur, sontak saudara-saudara Nabi Yusuf Alaihissalam langsung dengan minta maaf menyesal telah iri dan dengki kepada Nabi Yusuf Alaihissalam.

Mereka menceritakan bahwa sepeninggal Nabi Yusuf Alaihissalam, Nabi Yaqub Alaihissalam selalu menangis hingga matanya tidak dapat melihat. Pada saat saudara-saudaranya akan kembali lagi ke negeri Syam, Nabi Yusuf Alaihissalam membawa sebuah baju gamis miliknya untuk diusapkan ke bagian wajah Nabi Yaqub Alaihissalam, ternyata setelah disahkan maka atas izin Allah Subhanahu Wa Ta’ala mata nabi Yaqub Alaihissalam dapat melihat kembali.

Ia bersama keluarga besarnya segera berangkat ke Mesir untuk menemui Nabi Yusuf Alaihissalam dan Benyamin, saat bertemu dengan Nabi Yusuf Alaihissalam, Nabi Yakub ibu dan 11 saudaranya melakukan sujud penghormatan.

Inilah arti mimpi Nabi Yusuf Alaihissalam ketika masih kecil, Matahari melambangkan nabi Yaqub Alaihissalam, bulan melambangkan Ibunya, dan 11 bintang melambangkan 11 saudaranya. Pada zaman Nabi Yusuf bersujud kepada sesama, merupakan tradisi bahkan disyariatkan.

Sujudnya sepertinya para malaikat kepada Nabi Adam alaihissalam, tradisi ini kemudian dihapus dengan syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, yang melarang orang yang bersujud, kecuali hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala saat sholat.

Di dalam Alquran penguasa Mesir pada masa Nabi Yusuf Alaihissalam disebut dengan Al Malik yang berarti Raja, sedangkan pada masa Nabi Musa Alaihissalam dan Nabi Harun Alaihissalam penguasa Mesir disebut dengan Firaun.

Semoga bermanfaat.
Share:

Nasab nabi Yaqub as ( Biografi / Biodata dan silsilah )

Nabi Yaqub dikenal dengan nama Israel merupakan keturunan kedua dari Nabi Ibrahim. Dari Nabi Yaqub ini lahirlah banyak sekali Nabi dan anak cucu Nabi Yaqub dikenal dengan nama Bani Israel. Sebelum masuk pada cerita nabi Ya`kub as maka kita perlu sekali mengetahui nasab atau garis keturunan dari nabi Yakub as, yaitu sebagai berikut ini : Nabi Ya'qub dan Ishau dilahirkan oleh Rifqah, ketika nabi Ishaq berusia 60 tahun di tanah atau negara Palestina. Kedua anak kembar ini terlahir dengan tubuh Ishau sebagai yang pertama kali keluar diikuti tubuh nabi Ya'qub a.s dalam keadaan tangan menggenggam tumit kakaknya. Ishaq sangat menyayangi Ishau sebab Ishaq menganggap bahwa Ishau sebagai putra sulung akan menerima anugerah waris dari ayahnya. Sementara itu, Ya'qub merupakan cucu kesayangan nabi Ibrahim sebab Ya'qub senang tinggal di rumah untuk berada dekat serta belajar dari dirinya. Ya'qub juga menjadi anak kesayangan ibunya, Rifqah, sebab si putra bungsu gemar membantu serta rajin mengurus rumah untuk meringankan pekerjaan orang tua, jadi nama ayah dari nabi Yaqub adalah nabi Ishaq 'alaihissalam atau Nabi Yaqub bin Ishak bin Ibrahim.

Cerita Tentang Ya'qub dan Ishau

Cerita atau kisah nabi Yakub as berawal dari dua cucu nabi Ibrahim ini, pada awalnya memiliki kesamaan satu sama lain, keduanya belajar ilmu kepada sang kakek di masa tuanya. Ishau mengagumi sang kakek karena harta kekayaan berlimpah beserta kedudukan duniawi terhormat yang disegani oleh banyak orang; sedangkan Ya'qub memuji Allah yang menganugerahkan banyak karunia untuk sang kakek sehingga ia berdoa kiranya Allah berbuat hal yang sama untuk dirinya. Seiring waktu berlalu, dalam kisah nabi Ya'qub selanjutnya adalah Yaqub yang waktu itu belum menjadi nabi menjadi semakin tekun untuk beribadah kepada Allah SWT, sesuai yang diajarkan oleh nabi Ibrahim. Di sisi lain, Ishau beranggapan bahwa untuk mengikuti kesuksesan sang kakek, ia harus meninggalkan rumah lalu berangkat mengembara seorang diri namun tetap berbakti terhadap orang tua sebagaimana perjalanan nabi Ibrahim menuju negeri Palestina.

Dalam kisah nabi ya'kub selanjutnya Akan tetapi Ishau memiliki tujuan berbeda, Ibrahim meninggalkan tanah leluhur untuk melaksanakan perintah Allah, sedangkan Ishau berniat mendapat banyak harta serta kemewahan duniawi. Sebagai bukti sikap berbakti terhadap orang tua, khususnya sang ayah, Ishau memburu banyak hewan untuk diberikan kepada Ishaq, yang gemar makan daging. Sikap Ishau ini menambah rasa keyakinan pada diri Ishaq bahwa ia akan menyerahkan anugerah waris untuk Ishau.

Lalu Ketika kematian sang kakek mendekat, Ishau merasa heran dan tidak percaya bahwa orang sehebat nabi Ibrahim harus menghadapi kematian yang mengakhiri segala pencapaian di dunia. Ishau memutuskan pergi jauh untuk melupakan kepedihan ini. Ishau menduga ada orang yang menggunakan sihir untuk menyakiti sang kakek, maka ia bertekad membunuh orang yang dikenal pernah ingin membunuh Nabi Ibrahim, yakni Raja Namrudz. Ishau pergi berbekal pedang sambil mencari tempat dimana Raja Namrud berada. Ketika mendapati Namrudz sedang berburu di padang rumput, Ishau seketika menikam tubuh Namrudz dari belakang kemudian Namrudz membalas hantaman keras ke tubuh Ishau. Ia terkejut melihat Ishau, yang mengingatkan dirinya tentang nabi Ibrahim. Ishau mengutuki Raja Namrud seraya menyatakan diri sebagai seorang keturunan Ibrahim yang melakukan pembalasan atas yang pernah diperbuat terhadap sang kakek. Meskipun mendapat serangan keras di tubuhnya, Ishau berhasil membunuh Namrudz, kemudian Ishau melarikan diri terhadap bala tentara Raja Namrud yang datang dan mengejar dirinya.

Dan dalam kisah nabi ya'qub as selanjutnya bahwa Sementara Ishau memutuskan pergi, Ya'qub tetap berada di rumah dan ia ditanyai oleh Ibrahim tentang sebab keberadaannya ini. Ya'qub menjawab bahwa ia percaya bahwa Allah selalu menyertai sang kakek sehingga Ya'qub ingin berada dekat dengannya. Mendengar ucapan ini, Ibrahim memberkati sang cucu; seraya menyatakan bahwa ia akan mewarisi berkat anugerah dari Ishaq; berkat anugerah tersebut merupakan berkat langka dari Allah untuk Ibrahim, yang kemudian diwariskan kepada Ishaq. Ya'qub merasa terkejut mendengar hal ini, sebab ia bukan anak sulung yang memiliki kelebihan di mata sang ayah. Namun Ibrahim menenangkan cucunya dengan berkata bahwa anugerah itu berasal dari sisi Allah, terlebih lagi Allah yang menyampaikan perjanjian bahwa Ya'qub telah lama ditetapkan sebagai pewaris keluarga Ibrahim, sehingga Ya'qub ditakdirkan memperoleh anugerah istimewa di dunia dan di akhirat. Ya'qub juga turut bersaksi bersama putra-putra Ibrahim tentang wasiat agama waris dari Allah begitulah kisah nabi ya'kub as

Ketika Ishau pulang, ia merasa sekarat serta kelelahan akibat pertarungan melawan Raja Namrudz, kemudian ia menjumpai nabi Ya'qub yang sedang memasak sup kacang merah untuk menjamu para tamu yang berkabung atas nabi Ibrahim yang telah meninggal dunia. Ishau yang kelaparan mendesak seraya berteriak meminta makanan kepada Ya'qub bahkan Ishau menyatakan bahwa ia bersedia memberikan apapun untuk nyawanya. Ya'qub bersedia memberi makanan apabila Ishau bersedia menjual hak anak sulung kepada dirinya sebagai ganti makanan tersebut; kemudian Ishau menyetujui persyaratan ini lantaran Ishau belum memahami keistimewaan hak anak sulung. Setelah menghabiskan makanan, Ishau merasa terlahir kembali dan bersuka cita, sejak saat itu Ishau menamakan diri sebagai Edom (si merah).

Kisah nabi Yakub as Sebagai Pewaris nabi Ishaq as

Dalam kisah nabi ya'kub selanjutnya bahwa Setelah memiliki hak anak sulung dari Ishau, Ya'qub secara sah memperoleh keistimewaan sebagai anak sulung Ishaq. Sementara itu, nama Ishau semakin dikenal di antara penduduk Kana'an atas keberaniannya mengalahkan Namrudz seorang diri. Makam Ibrahim, yang terletak di wilayah suku Hiti, sering dikunjungi oleh Ishau disebabkan ia menyesal tidak turut dalam perkabungan. Ketika suku Hiti yang merupakan salah satu suku keturunan Kana'an mendapati keberadaan Ishau di sekitarnya, mereka hendak menikahkan putri-putri mereka kepada Ishau yang merupakan seorang cucu Ibrahim, agar Ishau menjadi sekutu bagi suku Kana'an tersebut dalam perang melawan musuh. Perkawinan ini menimbulkan kekecewaan mendalam bagi kedua orang tua Ishau. Melalui perkawinan ini, Ishau telah melanggar amanat dari Ibrahim yang pernah berwasiat supaya keturunannya tidak kawin dengan orang dari keturunan Kana'an. Sejak Ibrahim meninggal dunia, Ya'qub memutuskan untuk berpindah ke rumah nabi Sam, putra nabi Nuh, untuk mendalami ilmu agama serta ibadah kepada Allah.

Selanjutnya dalam cerita nabi ya'qub as bahwa nabi Ishaq sering berduka cita dan menangis karena tak sanggup melihat putra kesaya

dengannya turut dalam kebiasaan bangsa Kana'an yang meninggalkan kewajiban ibadah bahkan melanggar pengajaran Ibrahim untuk selalu berpegang kepada perintah maupun bimbingan Allah. Diliputi kepedihan hati, Ishaq mendapat penyakit berat disertai penglihatan mata yang memburuk. Menganggap bahwa penyakit ini merupakan pertanda kematian, Ishaq berniat untuk mewariskan berkat anugerah untuk putra sulungnya, Ishau, sebelum maut menjemput. Namun Ishaq belum mengetahui bahwa hak kesulungan pada Ishau telah beralih ke Ya'qub. Sekalipun Ishaq menyebut Ishau sebagai putra sulung; akan tetapi Allah lebih berkenan terhadap kesalehan Ya'qub, sehingga Allah mengutus sesosok malaikat yang membantu Ya'qub memperoleh hak sebagai pewaris berkat Ibrahim.

Selanjutnya dalam cerita nabi ya'qub as Ketika Ishau datang menemui sang ayah untuk menerima anugerah waris, Ishaq terkejut bahwa ia telah memberkati orang yang bukan putra sulungnya, Ishau. Namun Ishaq berubah pikiran ketika Ishau menyatakan bahwa ia telah menjual hak anak sulung kepada Ya'qub, dengan demikian Ishaq menyadari bahwa Allah turut mengatur takdir yang sedang terjadi. Sebagaimana Allah berjanji mengaruniakan berkat ganda berupa karunia di dunia beserta karunia akhirat untuk Ibrahim, maka Ishaq memperoleh berkat tersebut sebagai anak sulung Ibrahim, yang kemudian berkat tersebut diwariskan kepada Ya'qub, anak sulung Ishaq. Mendapati Ishau berupaya keras seraya memohon dan mengemis supaya mendapat bagian dari berkat waris, pada akhirnya putra Ishaq memperoleh beberapa berkat.

Walaupun dirinya sendiri yang menjual hak kesulungannya, Ishau sangat meratapi bagian warisan yang menurutnya dirampas oleh Ya'qub. Ishau berniat untuk membunuhnya ketika sang ayah telah wafat. Sewaktu mendengar ucapan serapah ini, Rifqah menasehati Ya'qub supaya berpindah sementara waktu di rumah pamannya yakni Laban, di negeri Haran. Ishaq dan Rifqah melepas keberangkatan Ya'qub dengan mengakui bahwa Allah telah menyertai Ya'qub serta menegaskan haknya sebagai anak sulung Ishaq yang secara sah mendapat warisan berkat istimewa dari Ibrahim. Ishaq juga secara khusus berpesan kepada Ya'qub supaya tidak mengawini wanita keturunan Kana'an melainkan mengawini seorang wanita yang masih memiliki hubungan kerabat dengan keluarga Ibrahim. Tatkala mendengar kabar bahwa ayahnya tidak berkenan terhadap wanita-wanita Kana'an, Ishau memutuskan pergi ke rumah pamannya, yakni nabi Ismail bin Ibrahim, untuk mengawini seorang putri Ismail. Ishau tidak berniat pergi ke tanah Haran, sebab ia mengetahui bahwa Ishaq pernah dilarang oleh Ibrahim agar tidak pergi kesana.

Kisah Keberangkatan Nabi Yakub as ke negeri Haran

Dalam kisah nabi ya'kub selanjutnya Sewaktu meninggalkan negeri Palestina, Ishaq memperbekali banyak harta benda beserta hewan ternak untuk Ya'qub sebagai bagian warisan anak sulung. Sementara itu, Ishau merasa geram ketika mendengar kabar bahwa Ya'qub berangkat sambil mengangkut perbekalan berlimpah dari kedua orang tuanya, Ishau berkata: "Tidakkah cukup bagi Ya'qub untuk memperoleh bagian berkat kekayaan akhirat sehingga hendak pula mengambil bagian kekayaan duniawi? sebagaimana ia telah bersiasat terhadapku untuk memperoleh bagian akhirat milikku, maka aku akan membalas siasatnya untuk memperoleh bagian duniawi miliknya!" Ishau mengatur siasat dengan mengutus budak-budak Ishaq supaya pergi menyampaikan pesan kepada Ya'qub.

Sewaktu gerombolan ini menyusul Ya'qub, mereka berkata: "Tuan kami, Ishaq, telah menitipkan pesan untuk putranya, Ya'qub, agar menyerahkan kembali muatan perbekalan kepada Ishau melalui kami supaya Ishau tidak mendengki ataupun supaya Ishau tidak berangkat memburu Ya'qub ke negeri Haran." Di sisi lain, Ya'qub telah bersyukur menerima berkat Allah yang disampaikan melalui orang tuanya; yang cukup menjadi bekal jaminan untuk hidup di dunia serta di akhirat.Ya'qub bersedia menyerahkan seluruh harta perbekalan ini untuk Ishau sehingga kemudian ia harus berjalan seorang diri tanpa mengangkut bekal apapun ketika sampai di rumah pamannya selain perlindungan Allah yang selalu menyertai Ya'qub dimanapun ia berada.

Dalam cerita nabi ya'kub selanjutnya ketika di tengah-tengah perjalanan ini, Ya'qub mendapat sebuah mimpi nubuat dimana Allah berjanji bahwa kelak keturunan Ya'qub berjumlah sangat banyak memenuhi bumi apabila ia tetap setia melaksanakan perintah-perintah Allah. Kemudian Ya'qub mendirikan tanda peringatan di tempat itu sambil berikrar kepada Allah bahwa ia akan bersegera mengadakan persembahan khusus di tempat itu apabila kelak ia diizinkan pulang ke negerinya dalam keadaan selamat.

Cerita Kehidupan di negeri Haran

Dalam kisah tentang nabi ya'qub juga tidak terlepas dari negeri Haran, Tatkala tiba di negeri Haran, Ya'qub melihat Rahil, anak perempuan pamannya, yang seketika membuat Ya'qub terpikat dan ingin menjadikan perempuan itu sebagai istri. Laban, paman Ya'qub, memberi syarat bahwa Ya'qub harus terlebih dahulu bekerja selama tujuh tahun demi mendapat Rahil. Ketika Laban menyadari bahwa negerinya mendapat kelimpahan karena kehadiran Ya'qub yang diberkati Allah, maka Laban mengadakan berbagai tipu muslihat untuk menghalangi Ya'qub pulang ke rumah ayahnya.

Bertahun-tahun kemudian, Ya'qub memiliki harta kekayaan yang berlimpah di negeri Haran karena senantiasa berpegang kepada perintah-perintah Allah dimanapun ia berada dan ia tidak mengikuti kebiasaan penduduk negeri di sekitarnya. Selama hidup di negeri ini pula, Ya'qub mendapat dua belas anak dari keempat istrinya. Nama-nama sebelas putra Ya'qub adalah Rubin, Simeon, Lawwy, Yahuda, Zebulaon, Isakhar, Dann, Jad, Asyer, Naftali dan Yusuf beserta seorang putri bernama Dinah. Ketika Allah berfirman supaya kembali ke rumah ayahnya, Ya'qub menjadi seorang hartawan kaya raya dengan banyak anak, banyak ternak, banyak budak serta muatan harta benda berlimpah sewaktu meninggalkan Haran, meskipun ia hanya seorang diri tanpa membawa muatan perbekalan ketika pertama kali tiba di negeri Haran.

Kisah Kehidupan di negeri Palestina

Dalam kisah cerita nabi ya'kub as ketika dalam perjalanan pulang, Ya'qub harus bertarung melawan sesosok malaikat yang berniat menghadangnya pulang ke Palestina, namun atas izin Allah, Ya'qub berhasil menang melawan malaikat tersebut meski Ya'qub menerima hantaman di pangkal pahanya. Sejak saat itu Ya'qub melarang diri untuk memakan segala jenis pangkal paha hewan sebagai bentuk peringatan atas kejadian ini, larangan ini juga diterapkan putra-putra Ya'qub. Ketika mendapat kabar bahwa ia akan berhadapan dengan Ishau serta gerombolannya, Ya'qub memohon secara bersungguh-sungguh kepada Allah supaya dapat memenuhi ikrar perjanjian untuk pulang dalam keadaan selamat di negeri Palestina. Akan tetapi Ya'qub justru terkejut ketika mendapati Ishau merasa ketakutan terhadap kehadirannya, oleh sebab Allah telah mengutus ratusan bala tentara malaikat yang menangkap seraya mengancam akan membunuh seluruh keluarga Ishau apabila berani berbuat jahat terhadap Ya'qub beserta segala kepunyaannya.

Perjanjian dan Hukuman menimpa Ya'qub alaihissalam

Kisah Cerita nabi Ya'kub selanjutnya bahwa Ya'qub mendirikan kemah di tengah-tengah suku keturunan Kana'an sewaktu tiba di negeri Palestina. Ya'qub lupa tentang ikrar perjanjiannya supaya bersegera mengadakan persembahan khusus untuk Allah sebagai bentuk syukur karena selama ini Allah telah memberi keselamatan pada dirinya serta telah melindungi dirinya menghadapi segala macam bahaya. Atas sikap ini, Allah mendatangkan beberapa hukuman kepada keluarga Ya'qub. Dinah, anak perempuan Ya'qub, diperkosa oleh seorang pangeran dari suku keturunan Kana'an. Hal ini menimbulkan kemurkaan besar pada kedua saudara Dinah, Simeon dan Lawwy. Simeon menganggap kejadian ini sebagai penistaan dan penodaan terhadap nama baik keturunan Israel. Sementara itu Lawwy menilai bahwa kejadian ini merusak perjanjian Ibrahim terhadap keturunannya supaya tetap diberkati, yakni larangan untuk tidak memiliki hubungan keluarga dengan keturunan Kana'an yang terkutuk.

Tatkala Simeon telah dipenuhi dendam, ia berniat membantai seluruh laki-laki suku Kana'an yang memandang rendah keturunan Ya'qub, akibat kaum itu telah membiarkan dan mengizinkan tindakan asusila terjadi di tengah-tengah mereka. Lawwy berniat membunuh mereka sebagai peringatan supaya tidak ada dari keturunan Ya'qub yang terbujuk untuk mengawini keturunan Kana'an yang ternodai, dengan harapan kelak tiada keturunan Israel yang turut serta mendapat kemalangan maupun kesengsaraan bersama dengan bangsa keturunan Kana'an; yakni bangsa yang membiarkan perbuatan dosa terjadi di tengah-tengah mereka akibat mengabaikan perintah-perintah Allah. Dua orang laki-laki ini berangkat sambil membawa pedang lalu tanpa belas kasihan membunuh seluruh suku keturunan Kana'an di kota tersebut, oleh karena suku tersebut tidak menentang dosa pencemaran terhadap Dinah.

Selanjutnya kisah nabi Yakub as bahwa Sewaktu Simeon dan Lawwy pulang, Ya'qub memarahi kedua putranya yang bertindak gegabah tanpa terlebih dahulu meminta pertimbangan dari sang ayah. Meskipun demikian, Simeon membela diri dengan menjawab bahwa ia tidak bisa membiarkan perlakuan biadab suku Kana'an yang menajiskan adik mereka; dan berharap supaya menjadi peringatan bagi siapapun yang nekat menimpakan kejahatan terhadap keluarga Israel maka orang itu dan yang menyetujui kejahatan tersebut akan menghadapi Kemurkaan Allah melalui tangannya, sementara itu Lawwy merasa bersalah karena ia tidak menghormati kedudukan ayahnya; kemudian Lawwy memutuskan bertekun dalam ibadah serta pertobatan untuk menghapus dosa ini. Sejak saat itu pula Lawwy tidak lagi akrab dengan Simeon.

Akibat kekerasan Simeon dan Lawwy, penduduk yang tinggal di Palestina merasa ketakutan untuk bergaul dengan keluarga Ya'qub, penduduk Kana'an menganggap bahwa keluarga Ya'qub tak lagi berlaku baik terhadap orang-orang asing maupun penduduk negeri yang tinggal di sekitarnya. Penduduk negeri Kana'an hendak mengadakan perang melawan mereka untuk membalas dendam, akan tetapi para raja Kana'an tidak melanjutkan hal ini oleh karena menyadari bahwa Allah selalu menyertai keluarga Ya'qub; sehingga Allah takkan membiarkan orang yang berbuat jahat kepada keluarga tersebut lolos begitu saja. Setelah kejadian ini, Ya'qub menyadari kesalahannya terhadap Allah sehingga ia bergegas menepati ikrar perjanjian untuk mengadakan persembahan khusus untuk Allah, tepat di tempat dimana sebelumnya ia pernah berikrar kepada Allah ketika berangkat ke negeri Haran. Setelah memenuhi ikrarnya kepada Allah, Ya'qub mengajak seluruh keluarganya berpindah ke rumah Ishaq.

Kisah nabi Ya'qub dan putra-putranya

Dalam perjalanan ke rumah Ishaq, Ya'qub mendapat kabar bahwa Rahil melahirkan anak ketiga belas untuknya, yakni seorang anak laki-laki yang dinamai Bunyamin. Memperoleh dua putra dari Rahil membuat Ya'qub merasa terikat dengan Rahil, sehingga putra-putra Rahil yakni Yusuf serta Bunyamin diistimewakan melebihi anak-anak Ya'qub yang lain. Sebagai nabi pilihan; Ya'qub dikaruniai Ilmu istimewa dari Allah; sehingga Ya'qub sangat mementingkan keselamatan Yusuf sebab terdapat nubuat bahwa Yusuf akan menjadi pertanda yang akan menyelamatkan kehidupan seluruh Bani Israel menghadapi segala kesusahan. Yusuf juga pernah mendapat mimpi nubuat yang bermakna bahwa seluruh saudaranya beserta kedua orang tuanya akan bersujud di hadapan dirinya, bahkan Yusuf mengerti makna mimpi ini adalah pertanda keistimewaan dirinya dibanding anak-anak Ya'qub yang lain. Hal ini menimbulkan kebahagiaan pada Ya'qub bahwa Yusuf mewarisi bakat nubuat dari Ibrahim dan Ishaq, walaupun ada kekhawatiran pula pada diri Ya'qub apabila saudara-saudara Yusuf mendengar kabar tentang mimpi ini, yang dapat berakibat mereka menjadi bertambah iri sehingga kebencian mereka mengancam keselamatan Yusuf. Ya'qub melarang Yusuf menceritakan mimpi ini kepada saudara-saudaranya, walaupun demikian Yusuf menceritakan mimpi ini yang kemudian memicu rasa benci pada diri saudara-saudaranya.

Dalam cerita nabi ya'qub as disebutkan Oleh sebab perlakuan istimewa terhadap kedua saudara mereka saja, yakni Yusuf dan Bunyamin, maka kesepuluh putra Ya'qub menduga bahwa ayah mereka hanya hendak memberi berkat warisan kepada putra-putra dari Rahil, istri kesayangan Ya'qub. Yahuda bersama kesembilan saudaranya mengadakan siasat supaya Yusuf tidak mendapat bagian dari anugerah waris. Mereka belajar dari tindakan ceroboh Simeon dan Lawwy, sehingga Yahuda memohon izin terlebih dahulu kepada ayahnya untuk mengadakan perjalanan bersama-sama Yusuf. Walaupun semula menolak usulan putra-putranya sebab khawatir diserang, akhirnya Ya'qub bersedia melepas Yusuf dengan janji bahwa mereka harus membawa pulang Yusuf dalam keadaan selamat.

Ya'qub merasa sangat kecewa ketika mengetahui bahwa mereka pulang tanpa Yusuf, ia mendengar bahwa mereka hanya mendapati baju Yusuf berlumuran darah setelah ditinggalkan seorang diri. Mengetahui ada keanehan dari penjelasan ini, Ya'qub memahami bahwa kesepuluh putranya berupaya memisahkan dirinya dari putra kesayangannya, sehingga mereka tidak benar-benar dapat dipercaya olehnya. Ya'qub menangisi keadaan ini sebab ia merasa tidak lagi dihormati oleh putra-putranya. Terlebih, sosok Yusuf bagi Ya'qub merupakan pertanda pertolongan serta pertanda keselamatan untuk keturunannya; sehingga kehilangan atau kematian Yusuf menjadi pertanda bahwa akhir seluruh keturunannya akan segera terjadi. Bertahun-tahun kemudian, firasat Ya'qub mendekati kebenaran ketika terjadi musim buruk berkepanjangan yang menghentikan kegiatan bercocok-tanam di negeri Palestina, sehingga seluruh keluarga Ya'qub dilanda kelaparan.

Lanjutan kisah nabi Ya'kub as yaitu Ketika masa kelaparan panjang terjadi, kesepuluh putra Ya'qub mencoba untuk mengajak Bunyamin pergi ke Mesir namun Ya'qub menolak hal ini, meski akhirnya ia terpaksa mengizinkan hal ini setelah wabah kelaparan hebat menimpa seluruh anggota keluarga mereka. Walaupun diliputi kepedihan hati, Ya'qub masih memiliki keyakinan kepada Allah bahwa Yusuf akan kembali pada dirinya. Sewaktu putra-putra Ya'qub pulang dari perjalanan untuk membeli persediaan makanan di Mesir, Ya'qub merasa heran ketika merasakan keberadaan Yusuf di dekatnya. Hal ini disebabkan baju Yusuf yang dibawa dari Mesir supaya pakaian itu dibasuhkan ke wajahnya, sehingga penglihatan Ya'qub membaik. Mereka juga membawa kabar gembira bahwa Yusuf menjadi seorang panglima Mesir yang berkuasa atas segala kebijakan dan peraturan di tanah Mesir. Yusuf mengundang seluruh keluarga Ya'qub supaya berpindah ke Mesir selama masa kelaparan berlangsung. Pertemuan Ya'qub dengan Yusuf, putra kesayangannya, terasa sangat membahagiakan sebab telah terbukti bahwa Yusuf menjadi pertanda pertolongan dan pertanda penyelamat untuk Ya'qub beserta seluruh keluarganya.

Kisah Hijrah ke Mesir dan pewarisan berkat

Selama tinggal di Mesir, Ya'qub mengasuh dan mengajarkan ilmu-ilmu yang telah diperoleh dari para leluhurnya kepada kedua putra Yusuf. Ya'qub merasa dekat dengan mereka berdua sehingga menganggap kedua cucunya sebagai anak sendiri. Sebelum Maut menjemput, Ya'qub memberkati kedua putra Yusuf sebagaimana memberkati anak-anaknya sendiri. Kemudian kedua belas putra Israel dikumpulkan supaya mereka mendapat bagian dari anugerah warisan yang berasal dari Allah. Sebelum memberikan berkat-berkat anugerah, Ya'qub terlebih dahulu ingin mengetahui keimanan para putranya dengan meminta kesaksian tentang yang akan mereka sembah sepeninggal dirinya. Ya'qub merasa lega sewaktu mendengar bahwa semua putranya berikrar untuk senantiasa mengabdi kepada Allah; sehingga masing-masing putranya terbukti layak sebagai para pewarisnya yang menerima berkat istimewa dari sisi Allah.

Selanjutnya dalam kisah nabi Ya'qub as bahwa Anak pertama Ya'qub, Rubin, mendapat beberapa pujian dan teguran keras, sebab tingkah lakunya tidak mewarisi kesalehan dan kepribadian Ya'qub, sehingga Rubin tidak layak disebut sebagai anak sulung Israel. Simeon beserta Lawwy mendapat bagian bersama dari Ya'qub akibat peristiwa pembantaian salah satu suku keturunan Kana'an yang amat membekas bagi Ya'qub dan telah membuat nama Israel disegani sekaligus ditakuti oleh bangsa-bangsa lain. Ya'qub memperingatkan bahwa gabungan kekuatan keduanya dapat menimbulkan kehancuran besar pada musuh-musuhnya, oleh karena watak Simeon yang rela mati-matian melindungi nama baik Bani Israel sementara Lawwy berwatak tidak kenal belas kasihan untuk membunuh siapapun yang nekat memperbuat dosa keji terhadap Allah. Dari watak keras mereka berdua, Ya'qub mengetahui pula siapa yang merancang siasat membunuh Yusuf. Terlebih Simeon membenci Yusuf sementara Lawwy khawatir bahwa ayahnya akan berlaku curang terhadap dirinya.

Mendapati ketiga saudaranya mendapat teguran keras, Yahuda merasa takut bahwa ia akan mendapat bagian serupa karena dirinya merasa bersalah telah memimpin siasat untuk memisahkan Yusuf. Akan tetapi Ya'qub justru membanggakan Yahuda yang memiliki kebijaksanaan untuk memutuskan sesuatu, sebagaimana Ya'qub mengetahui bahwa Yahuda adalah orang yang berhasil menghindarkan dosa pembunuhan terhadap Yusuf. Yahuda terbukti memiliki sikap takut kepada hukuman Allah; sehingga Yahuda berhasil menyadarkan kesembilan saudaranya bahwa Yusuf adalah seorang putra Ya'qub juga yang masih bersaudara dengan mereka; sehingga kesepuluh putra Ya'qub bersepakat tidak membunuhnya.

Dalam kisah nabi Ya'qub as bahwa Keenam putra Ya'qub yang lain mendapat berkat dan sanjungan dari Allah melalui Ya'qub, sebab sejak semula mereka memang tidak mengadakan siasat jahat terhadap Yusuf dan semata mengharap kebaikan dari Allah supaya memperoleh bagian berkat istimewa; Ya'qub mengucap berkat tentang yang akan terjadi kepada mereka beserta keturunan mereka dengan simbol-simbol tertentu. Ketika giliran pemberkatan untuk bagian Yusuf, Ya'qub sangat bersyukur kepada Allah karena ia masih diizinkan melihat Yusuf beserta keturunan-keturunan Yusuf, yang dianugerahkan oleh Allah untuk menyelamatkan keberlangsungan Bani Israel menghadapi berbagai kesulitan. Ya'qub menyampaikan pujian luar biasa terhadap Yusuf, sebab bagian berkat waris terbesar dari Ibrahim, Ishaq dan dirinya menyatu pada Yusuf, anak sulung Israel. Bunyamin juga memperoleh berkat dari ayahnya yang berkaitan dengan masa depan keturunannya. Sebelum meninggal dunia, Ya'qub berpesan supaya ia dimakamkan di tempat pemakaman pribadi milik keluarga Ibrahim di tanah Palestina.

Gelar nabi Ya'qub as

Cerita nabi Ya'qub selanjutnya Allah menggelari nabi Ya'qub sebagai salah satu dari tiga nabi pilihan yang paling utama; nabi Ibrahim dan nabi Ishaq.Selain itu Ya'qub disebut pula sebagai Israel, bapak leluhur Bani Israel yakni umat pilihan yang diistimewakan Allah. Nama Israel sebanyak dua kali di Al-Qur'an, dan ia memiliki banyak keturunan yang termasuk golongan nabi.

Semoga bermanfaat.

Sumber menara.baznas

Share:

Popular Posts

Label

Blog Archive

Recent Posts

Recent Posts Widget

Data Lengkap

Data Lengkap
Kampung Cisitu The Best