Arab Saudi adalah negara yang menjadi tempat lahirnya Islam, tepatnya di Tanah Suci Makkah. Namun, Saudi bukanlah negara yang 100 persen penduduknya muslim. Faktanya negara yang seluruh warganya beragama Islam adalah Maladewa atau juga dikenal sebagai Maldives. Negara ini terletak di sebelah selatan-barat daya India, luasnya tidak begitu besar.
Dalam sebuah riset berjudul Divehi as Heu Nubai (Good versus Bad) yang dilakukan Muhammad Jamil dijelaskan bahwa Maladewa dihuni oleh sekitar 330.000 jiwa. Muhammad Jamil yang merupakan penduduk asli Maladewa juga menyebutkan bahwa seluruh masyarakat ini beragama Islam.
Maladewa merupakan negara kepulauan. Secara geografis, terletak di antara ribuan pulau yang tersebar. Ada sekitar 1.200 pulau dengan 19 atol atau pulau karang yang mengelilingi Maladewa.
Dari ribuan pulau ini, hanya sekitar 200 pulau yang dihuni masyarakat. Secara total, luas daratan Maladewa adalah sekitar 115 persegi mil atau sekitar 298 kilometer persegi.
Penduduk Muslim Maladewa
Selain dikenal sebagai negara kepulauan yang memiliki keindahan laut dan pantai yang cantik, Maladewa juga populer dengan julukan negara dengan penduduk 100 persen muslim. Menurut catatan sejarah, Islam telah masuk ke Maladewa sebelum abad ke-12. Meskipun telah dihuni masyarakat, Maladewa dahulu merupakan daerah terpencil yang jarang dikunjungi.
Sejak ribuan tahun lalu, kawasan sekitar Maladewa telah dilintasi jalur pelayaran laut kuno. Jalur perdagangan antara Arab dan Tenggara Asia, hal inilah yang menjadi asal usul Islam masuk ke Maladewa.
Para pemimpin dan penduduk Maladewa selalu bangga menyebut negaranya sebagai negara 100 persen muslim. Kebebasan beragama sangat dibatasi di Maladewa. Tidak ada agama lain selain Islam yang dipeluk penduduk di Maladewa. Hukum Islam atau syariah menjadi landasan hukum di negara ini.
Benarkah 100 Persen Penduduk Maladewa Beragama Islam?
Menurut The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC), Maladewa memiliki populasi muslim di angka 99,41 persen. RISSC adalah lembaga penelitian independen yang berafiliasi dengan Royal Aal al-Bayt Institute for Islamic Thought, sebuah lembaga swadaya masyarakat Islam internasional yang berkantor pusat di ibu kota Kerajaan Hashemite, Yordania.
Angka 99,41 persen masyarakat muslim Maladewa merupakan gabungan penelitian yang dilakukan oleh Dr Houssain Kettani dan Pew Research Center. Dr Houssain Kettani tengah menyusun sebuah riset yang mengidentifikasi Maladewa sebagai negara yang 100 persen muslim. Sementara Pew Research Center merupakan sebuah badan penelitian yang berbasis di Washington yang mengklaim "mempromosikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai isu-isu yang bersinggungan dengan agama dan urusan publik."
Pew Research Center memperkirakan dari 395.921 penduduk Maladewa, 389.586 jiwa adalah muslim, setara dengan 98,4 persen. Dengan demikian, populasi non-muslim di Maladewa sejumlah 6.335 jiwa. Laporan RISSC menghitung rata-rata kedua angka tersebut dan menghasilkan 99,41 persen.
Menanggapi hasil riset ini, Menteri Negara Islam Mohamed Shaheem Ali Saeed, mengatakan menurut konstitusi Maladewa, negara tersebut adalah negara yang 100 persen Muslim. "Dunia harus mengetahui informasi yang tepat tentang Maladewa sebelum mempublikasikan dokumen tentang Maladewa. Segala sesuatu di Maladewa dilakukan sesuai dengan konstitusi," kata Shaheem yang juga merupakan salah satu dari 500 muslim paling berpengaruh di dunia dalam kategori administratif.
Agama Islam Diatur dalam Undang-Undang
Pemerintah Maladewa memiliki aturan ketat terkait kebebasan beragama. Konstitusi dan undang-undang serta kebijakan lainnya membatasi kebebasan beragama. Merujuk pada undang-undang dasar negara 2008, Pemerintah Maldives menetapkan Islam sebagai agama resmi negara. Undang-undang tersebut melarang warga negara menganut agama apa pun selain Islam.
Aturan ini hanya berlaku bagi penduduk Maladewa. Bagi pengunjung ataupun pekerja dari luar Maladewa tetap diperbolehkan meyakini dan menjalani ritual keagamaan selain agama Islam. Pengunjung Maladewa dilarang mengajak dan mendorong warga setempat untuk menganut agama apa pun selain Islam.
Orang asing non-muslim yang berada di Maladewa diperkirakan sebanyak 675.000 wisatawan yang berkunjung setiap tahunnya (terutama wisatawan Tiongkok, Eropa dan Jepang) dan 100.000 pekerja asing (terutama warga Bangladesh, Sri Lanka, India, dan Pakistan), secara umum diperbolehkan menjalankan keyakinan agamanya hanya secara pribadi.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditunggu komentarnya sob