kampung cisitu

Terimakasih sudah singgah di blog kampung cisitu

Anies Rasyid Baswedan

 

Anies Rasyid Baswedan {lahir 7 Mei 1969) adalah seorang akademisi, aktivis, dan politikus Indonesia yang menjabat sebagai Gubernur Jakarta dari tahun 2017 hingga 2022.

Seorang aktivis mahasiswa dan analis politik sebelum memasuki dunia pelayanan publik, ia menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina sebelum diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada pemerintahan Joko Widodo.

Beliau juga merupakan pendiri Indonesia Mengajar, sebuah program yang menyeleksi, melatih, dan menugaskan lulusan universitas untuk bertugas dalam misi mengajar selama satu tahun di seluruh negeri.


Ia adalah cucu dari tokoh nasionalis, jurnalis, dan pejuang kemerdekaan Abdurrahman Baswedan, dan sepupu Novel Baswedan. Ia merupakan calon Presiden Indonesia pada pemilu 2024.


Masa muda

Anies Rasyid Baswedan lahir pada tanggal 7 Mei 1969, di Kuningan, Jawa Barat, sebagai anak sulung dan anak dari tiga bersaudara.

Ayahnya, Rasyid Baswedan, lahir di Yogyakarta, pada tahun 1934, dan merupakan wakil rektor Universitas Islam Indonesia Hadhrami - keturunan Jawa.

Sedangkan ibunya, Aliyah Rasyid, lahir di Cipicung pada tahun 1940, dan merupakan dosen keturunan Sunda di Universitas Negeri Yogyakarta, dan lulus Universitas Pendidikan Indonesia pada tahun 1965.

Pasangan ini kemudian bertemu dan menikah pada tahun 1968 dan bertempat tinggal di Yogyakarta.

Kakek dari pihak ayah, Abdurrahman Baswedan, adalah seorang aktivis dan diplomat Arab-Indonesia terkemuka yang menjabat sebagai menteri kabinet selama Revolusi Nasional Indonesia.

Ia memiliki dua saudara laki-laki, Ridwan Rasyid Baswedan, seorang aktivis reformasi kelahiran 1973, dan Abdillah Rasyid Baswedan, seorang pengusaha.

Ia menikah dengan istrinya, Fery Farhati pada tahun 1996. Mereka dikaruniai 4 orang anak bernama Mutiara Anissa Baswedan (Hukum UI 2016), Mikail Azizi Baswedan (Akuntansi UI 2019, sebelumnya Akuntansi UGM 2018), Kaisar Hakam Baswedan, dan Ismail Hakim Baswedan.


Pendidikan

Anies besar di Yogyakarta, bersekolah di SMP Negeri 5 dan SMA Negeri 2 Yogyakarta.

Pada tahun 1987, dia menghabiskan satu tahun sebagai pelajar pertukaran AFS Intercultural Programs di Milwaukee, Wisconsin.

Ia kembali ke Indonesia dan mendaftar di Universitas Gadjah Mada, menghabiskan musim panas dengan menghadiri Sesi Musim Panas Kajian Asia di Universitas Sophia di Tokyo, dan lulus dengan gelar di bidang manajemen bisnis.

Sebagai Sarjana Fulbright, ia menerima gelar MPM dalam bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi dari Fakultas Kebijakan Publik Universitas Maryland (di mana ia menjadi Rekan William P. Cole III), dan Ph.D. dalam ilmu politik dari Northern Illinois University, di mana dia menjadi Anggota Gerald S. Maryanov.


Karir akademik

Rektor Universitas Paramadina

Pada tanggal 15 Mei 2007, ia diangkat menjadi rektor Universitas Paramadina, sebuah universitas swasta di Jakarta.

Ia menggantikan Nurcholish Madjid (biasa disebut Cak Nur), seorang intelektual dan cendekiawan Muslim liberal terkemuka yang menjabat sebagai rektor sejak universitas tersebut didirikan pada tahun 1998.

Ia menjadi rektor termuda di sebuah universitas di Indonesia, pada usia 38 tahun.

Sebagai rektor, Anies mendirikan Paramadina Fellowship dan memasukkan pendidikan antikorupsi ke dalam kurikulum inti, yang pertama di Tanah Air.


Indonesia Mengajar

Anies menjadi terkenal secara nasional pada tahun 2009 ketika ia memprakarsai Yayasan Indonesia Mengajar (Indonesia Mengajar), sebuah program berskala nasional yang menyeleksi, melatih, dan menugaskan lulusan universitas untuk mengabdi dalam misi mengajar satu tahun di seluruh negeri.

Program ini didirikan sebagai respons terhadap kesenjangan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya di masyarakat miskin dan pedesaan di nusantara.

Anies tetap memimpin hingga tahun 2013 ketika ia mengundurkan diri untuk mengejar karir politiknya.


Karir politik

Anies Baswedan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Anies Baswedan bersama Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Semiarto Aji Purwanto.

Secara politik, Anies sempat menjadi sosok independen pada tahun-tahun awal karirnya.

Ia menjadi moderator debat pertama pemilu presiden 2009.

Ia juga menjabat dalam beberapa kapasitas pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Baswedan menjabat sebagai juru bicara resmi untuk apa yang disebut "Tim Delapan", yang ditunjuk oleh Presiden Yudhoyono untuk mengawasi perseteruan publik yang terkenal antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Polri, yang menyebabkan dua dari komisioner tersebut didakwa secara pidana.

Pada Desember 2011, ia juga menjadi panelis seleksi calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Pada tahun 2010, bersama tokoh terkemuka seperti Hamengkubuwono X dari Yogyakarta dan mantan Ketua PP Muhammadiyah Ahmad Syafi'i Maarif, Anies ikut mendirikan Nasdem, sebuah organisasi massa.

Dia keluar segera setelah partai itu dinyatakan sebagai partai politik yang dipimpin oleh raja media Surya Paloh.

Nasdem kemudian memenangkan kursi legislatif pada pemilu legislatif 2014, menjadi bagian dari koalisi Widodo.


Kampanye Presiden Joko Widodo

Baswedan bergabung dalam kampanye presiden Joko Widodo sebagai juru bicara resmi.

Joko Widodo, yang merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada, disebut-sebut yakin kehadirannya akan menggalang suara dari pemilih muda Indonesia, yang demografinya terafiliasi erat dengan Anies.


Transisi presiden

Setelah Joko Widodo dinyatakan sebagai pemenang pemilu presiden oleh KPU pada 22 Juli 2014, Baswedan kemudian diangkat menjadi Deputi Bidang Transisi Presiden yang dipimpin oleh Rini Soemarno.

Tim transisi tersebut dimaksudkan untuk mempersiapkan kabinet dan menyempurnakan program sebelum pelantikan resmi Joko Widodo dan Jusuf Kalla masing-masing sebagai Presiden dan Wakil Presiden.

Ia membantu pembentukan kabinet, bekerja bersama Hasto Kristiyanto, Andi Widjajanto dan Akbar Faizal; semuanya kecuali Kristiyanto akhirnya menjadi menteri Kabinet.


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Setelah kemenangan Joko Widodo dalam pemilihan presiden, Anies menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Dan dilantik pada tanggal 27 Oktober 2014, sebagai bagian dari Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo.

Sebagai menteri, beliau menunda pemberlakuan Kurikulum 2013 dan mengembalikannya ke Kurikulum 2006 sebelumnya, mengubah UN menjadi bukan alat ukur kelulusan, melainkan hanya sebagai pemetaan mutu pendidikan daerah, menetapkan Indeks Integritas Ujian Nasional untuk mengukur kejujuran siswa di setiap provinsi, dan menyelenggarakan Program Uji Kompetensi Guru dan Sertifikasi Guru untuk meningkatkan kompetensi guru.


Pada perombakan Kabinet Kerja pada 27 Juli 2016, Anies digantikan oleh Muhadjir Effendy, Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

Baswedan dituding melenceng dari visi Presiden dengan tidak mengedepankan program Kartu Indonesia Pintar dari presiden.


Gubernur Jakarta

Hasil Pilgub Jakarta 2017, daerah pemilihan yang dimenangkan Anies diberi warna merah

Ia masuk pada Pilgub Jakarta 2017, dengan Sandiaga Uno sebagai cawapresnya.

Setelah pemungutan suara putaran pertama pada tanggal 15 Februari 2017, Anies melanjutkan ke putaran kedua antara dua kandidat, setelah memperoleh sekitar 40% suara, di belakang Basuki Tjahaja Purnama, gubernur petahana (dikenal sebagai Ahok), dengan 44%, dan jauh di atas Agus dengan 16%.

Pada tanggal 19 April 2017 Anies memenangkan pemilu putaran kedua, dengan sekitar 58% suara, mengungguli Ahok yang memperoleh 42%.

Pada bulan September 2017, diumumkan bahwa program Anies adalah OK Trip untuk TransJakarta.

Ia resmi dilantik sebagai gubernur pada 16 Oktober 2017, menggantikan gubernur sementara Djarot Saiful Hidayat.


Pada November 2017, ia mengklaim kemacetan di kawasan Tanah Abang disebabkan oleh pejalan kaki, bukan karena pedagang kaki lima yang berjualan di trotoar dan jalan kawasan tersebut. [28] Pemerintah kota menindaklanjutinya dengan menutup ruas jalan sepanjang 400 meter untuk lalu lintas (kecuali bus TransJakarta) untuk mengakomodasi para pedagang kaki lima, meskipun ada kritik dari pejalan kaki, pengemudi angkutan umum, dan pedagang biasa. [29] [30] Meskipun beberapa pengamat menyatakan bahwa tindakan tersebut mungkin merupakan pelanggaran terhadap peraturan nasional, para pedagang kaki lima dan beberapa pejabat kota memuji tindakan tersebut. [31]


Anies pada tahun 2019 menggagas program makanan sekolah untuk anak-anak sekolah di Jakarta, dimulai dengan 144.000 siswa di 459 sekolah pada tahun itu. [32]


COVID 19

Lihat juga: Pandemi COVID-19 di Indonesia § DKI_Jakarta


Pembelian panik di Jakarta

Pada 7 Januari 2020, saat virus corona masih mewabah di Wuhan, Tiongkok, Anies melakukan antisipasi wabah tersebut dengan menginformasikan kepada Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta ke seluruh rumah sakit di Jakarta untuk melakukan penelitian dan mendeteksi gejala pneumonia di Wuhan. Rapat pimpinan dilakukan dengan Tim Pengawasan Orang Asing Imigrasi untuk membahas penyakit COVID-19 untuk mengetahui dan mengantisipasi orang-orang yang datang dari tempat asal wabah. Kemudian, pada Februari 2020, Pemprov DKI Jakarta memantau orang-orang yang mengalami gejala pneumonia, yang kemudian teridentifikasi sebagai COVID-19. Sejak Januari 2020, jumlah orang dalam pemantauan atau pasien dalam pengawasan terus bertambah. Setelah itu, Anies mengeluarkan Instruksi Gubernur Nomor 16 Tahun 2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan Risiko Penularan Corona Virus Disease (COVID-19).


Ketika dua pasien positif COVID-19 pertama terdeteksi di Indonesia, Anies mengumumkan pembentukan Tim Tanggap COVID-19. Hari bebas kendaraan bermotor ditiadakan untuk menghindari kerumunan. Disusul dengan penghapusan kegiatan belajar di sekolah, penghentian operasional perkantoran, tempat hiburan, dan destinasi wisata yang juga ditutupnya pada Maret 2020. Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pertama kali diterapkan oleh Pemprov DKI Jakarta, serta PSBB pertama yang diterapkan di Indonesia.


Pada tanggal 16 Maret, MRT Jakarta , LRT dan TransJakarta mulai mengurangi jumlah perjalanan, koridor dan jadwal waktu (06.00 – 18.00), namun kebijakan ini dicabut karena antrian panjang di banyak halte dan stasiun kereta api di pagi hari. [33] [34] [35] Kebijakan ganjil genap akan dihentikan selama wabah terjadi. [36] Pada tanggal 20 Maret, Anies Baswedan mengumumkan keadaan darurat di Jakarta selama 14 hari berikutnya, yang berlangsung hingga 2 April. [37] Pada tanggal 28 Maret, pemerintah provinsi Jakarta memperpanjang keadaan darurat hingga 19 April. [38] Pada tanggal 2 April, Anies Baswedan mengalokasikan Rp 3 triliun untuk memerangi pandemi COVID-19, dan anggaran tersebut akan digunakan untuk mendanai perjuangan kota melawan virus tersebut hingga bulan Mei tahun ini, dengan secara bertahap mengalokasikan Rp 1,3 triliun dan tambahan Rp 2 triliun [39] Permohonan jam malam di Jakarta telah disetujui oleh Kementerian Kesehatan pada 7 April dan akan berlaku mulai Jumat, 10 April setidaknya selama dua minggu. Pada tanggal 21 April, pemerintah daerah menyiapkan 136 sekolah sebagai tempat isolasi COVID-19 dan kebijakan tersebut saat ini masih berupa usulan menunggu persetujuan dari Dinas Pendidikan.

Pada tanggal 9 September, Anies memutuskan untuk menerapkan kembali pembatasan sosial skala besar mulai tanggal 14 September karena tingginya lonjakan kasus COVID-19 di provinsi tersebut.


Pada 1 Desember 2020, Anies dipastikan positif COVID-19.

Tes dan pengumuman itu dilakukan setelah wakilnya, Ahmad Riza Patria, juga diketahui tertular virus tersebut.


Kontroversi

Selama menjabat Gubernur Jakarta, Anies menuai banyak kontroversi atas pernyataan publiknya.

Saat pidato pelantikannya pada tahun 2017, ia mengucapkan "pribumi" yang merupakan kata yang dilarang undang-undang.

Pada tahun 2018, ia menyatakan bahwa air dari curah hujan harus dikembalikan ke bumi, sesuai kehendak Tuhan, bukan mengalir ke laut.

Ia juga menyampaikan pernyataan serupa ketika berkampanye untuk jabatan gubernur pada tahun 2017.

Kebijakannya mengenai izin mendirikan bangunan di tanah reklamasi di utara Jakarta dan pembongkaran permukiman kumuh tanpa izin bertentangan dengan janji kampanyenya pada tahun 2017.

Ia juga mendapat lebih banyak kontroversi karena kesalahan yang dilakukan pejabat kota selama proses penganggaran, yang mengakibatkan harga yang sangat melambung seperti lem Aibon yang harganya sekitar 82 miliar rupiah (sekitar $6 juta).

Selama masa jabatannya, pemerintah kota memberikan penghargaan kepada Colosseum Club 1001, sebuah klub malam di Kuningan, Jakarta.

Penghargaan ini kemudian dicabut karena klub tersebut diketahui banyak bermasalah dengan narkoba dan narkotika.

Ia juga mengaku melakukan politik identitas selama kampanyenya dan menambahkan bahwa hal itu dilakukan oleh para pendukungnya.


Kehidupan pribadi

Anies menikah dengan Fery Farhati Ganis, lulusan psikologi Universitas Gadjah Mada, pada 11 Mei 1996.

Ia memperoleh gelar master di bidang pendidikan parenting dari Northern Illinois University.

Bersama-sama, mereka memiliki empat anak.


Semoga bermanfaat.

Komentar

Popular Posts

Label

Blog Archive

Recent Posts

Recent Posts Widget

Data Lengkap

Data Lengkap
Kampung Cisitu The Best