kampung cisitu

  • Pemandangan Situ Zen

    Pemandangan pada masanya, dimana kampung cisitu memiliki tempat wisata seindah ini.

  • Jalan di Kampung Cisitu

    Kampung cisitu terus berbenah, termasuk akses menuju kampung cisitu di perbaharui.

  • Masjid An-nuur

    Foto masjid an-nuur cisitu yang megah.

  • Langit Cisitu

    Pemandangan alam cisitu disaat cuaca cerah.

  • Logo

    Logo terbaru untuk blog dan media sosial.

Terimakasih sudah singgah di blog kampung cisitu

Imam Malik

Assalamualaikum, selamat berbuka saum dihari ke 10 Ramadhan, artikel kali ini saya ingin menulis seputar sejarah beberapa ahli hadist. 

Sejarah Imam Malik
Dalam sebuah kunjungan ke kota Madinah, Khalifah Bani Abbasiyyah, Harun Al Rasyid (penguasa saat itu), tertarik mengikuti ceramah al muwatta' (himpunan hadits) yang diadakan Imam Malik. Untuk hal ini, khalifah mengutus orang memanggil Imam.

Namun Imam Malik memberikan nasihat kepada Khalifah Harun, ''Rasyid, leluhur Anda selalu melindungi pelajaran hadits. Mereka amat menghormatinya. Bila sebagai khalifah Anda tidak menghormatinya, tak seorang pun akan menaruh hormat lagi. Manusia yang mencari ilmu, sementara ilmu tidak akan mencari manusia.''

Sedianya, khalifah ingin agar para jamaah meninggalkan ruangan tempat ceramah itu diadakan. Namun, permintaan itu tak dikabulkan Imam Malik. ''Saya tidak dapat mengorbankan kepentingan umum hanya untuk kepentingan seorang pribadi.''Sang khalifah pun akhirnya mengikuti ceramah bersama dua putranya dan duduk berdampingan dengan rakyat kecil.
Imam Malik yang bernama lengkap Abu Abdullah Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir bin Amr bin Haris bin Gaiman bin Kutail bin Amr bin Haris al Asbahi, lahir di Madinah pada tahun 712 M dan wafat tahun 796 M. Berasal dari keluarga Arab terhormat, berstatus sosial tinggi, baik sebelum maupun sesudah datangnya Islam.

Tanah asal leluhurnya adalah Yaman, namun setelah nenek moyangnya menganut Islam, mereka pindah ke Madinah. Kakeknya, Abu Amir, adalah anggota keluarga pertama yang memeluk agama Islam pada tahun 2 H. Saat itu, Madinah adalah kota ilmu yang sangat terkenal.

Kakek dan ayahnya termasuk kelompok ulama hadits terpandang di Madinah. Karenanya, sejak kecil Imam Malik tak berniat meninggalkan Madinah untuk mencari ilmu. Ia merasa Madinah adalah kota dengan sumber ilmu yang berlimpah lewat kehadiran ulama-ulama besarnya.

Kendati demikian, dalam mencari ilmu Imam Malik rela mengorbankan apa saja. Menurut satu riwayat, sang imam sampai harus menjual tiang rumahnya hanya untuk membayar biaya pendidikannya. Menurutnya, tak layak seorang yang mencapai derajat intelektual tertinggi sebelum berhasil mengatasi kemiskinan.

Kemiskinan, katanya, adalah ujian hakiki seorang manusia.
Karena keluarganya ulama ahli hadits, maka Imam Malik pun menekuni pelajaran hadits kepada ayah dan paman-pamannya. Kendati demikian, ia pernah berguru pada ulama-ulama terkenal seperti Nafi' bin Abi Nuaim, Ibnu Syihab az Zuhri, Abul Zinad, Hasyim bin Urwa, Yahya bin Said al Anshari, dan Muhammad bin Munkadir.

Gurunya yang lain adalah Abdurrahman bin Hurmuz, tabi'in ahli hadits, fikih, fatwa dan ilmu berdebat; juga Imam Jafar Shadiq dan Rabi Rayi.

Dalam usia muda, Imam Malik telah menguasai banyak ilmu. Kecintaannya kepada ilmu menjadikan hampir seluruh hidupnya diabdikan dalam dunia pendidikan. Tidak kurang empat khalifah, mulai dari Al Mansur, Al Mahdi, Hadi Harun, dan Al Ma'mun, pernah jadi murid Imam Malik. Ulama besar, Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi'i pun pernah menimba ilmu dari Imam Malik.

Belum lagi ilmuwan dan para ahli lainnya. Menurut sebuah riwayat disebutkan murid terkenal Imam Malik mencapai 1.300 orang. Ciri pengajaran Imam Malik adalah disiplin, ketentraman, dan rasa hormat murid kepada gurunya. Prinsip ini dijunjung tinggi olehnya sehingga tak segan-segan ia menegur keras murid-muridnya yang melanggar prinsip tersebut. Pernah suatu kali Khalifah Mansur membahas sebuah hadits dengan nada agak keras. Sang imam marah dan berkata, ''Jangan melengking bila sedang membahas hadits Nabi.''

Ketegasan sikap Imam Malik bukan sekali saja. Berulangkali, manakala dihadapkan pada keinginan penguasa yang tak sejalan dengan aqidah Islamiyah, Imam Malik menentang tanpa takut risiko yang dihadapinya. Salah satunya dengan Ja'far, gubernur Madinah.

Suatu ketika, gubernur yang masih keponakan Khalifah Abbasiyah, Al Mansur, meminta seluruh penduduk Madinah melakukan bai'at (janji setia) kepada khalifah. Namun, Imam Malik yang saat itu baru berusia 25 tahun merasa tak mungkin penduduk Madinah melakukan bai'at kepada khalifah yang mereka tak sukai.

Ia pun mengingatkan gubernur tentang tak berlakunya bai'at tanpa keikhlasan seperti tidak sahnya perceraian paksa. Ja'far meminta Imam Malik tak menyebarluaskan pandangannya tersebut, tapi ditolaknya. Gubernur Ja'far merasa terhina sekali. Ia pun memerintahkan pengawalnya menghukum dera Imam Malik sebanyak 70 kali. Dalam kondisi berlumuran darah, sang imam diarak keliling Madinah dengan untanya. Dengan hal itu, Ja'far seakan mengingatkan orang banyak, ulama yang mereka hormati tak dapat menghalangi kehendak sang penguasa.

Namun, ternyata Khalifah Mansur tidak berkenan dengan kelakuan keponakannya itu. Mendengar kabar penyiksaan itu, khalifah segera mengirim utusan untuk menghukum keponakannya dan memerintahkan untuk meminta maaf kepada sang imam. Untuk menebus kesalahan itu, khalifah meminta Imam Malik bermukim di ibukota Baghdad dan menjadi salah seorang penasihatnya. Khalifah mengirimkan uang 3.000 dinar untuk keperluan perjalanan sang imam. Namun, undangan itu pun ditolaknya. Imam Malik lebih suka tidak meninggalkan kota Madinah. Hingga akhir hayatnya, ia tak pernah pergi keluar Madinah kecuali untuk berhaji.

Pengendalian diri dan kesabaran Imam Malik membuat ia ternama di seantero dunia Islam. Pernah semua orang panik lari ketika segerombolan Kharijis bersenjatakan pedang memasuki masjid Kuffah. Tetapi, Imam Malik yang sedang shalat tanpa cemas tidak beranjak dari tempatnya. Mencium tangan khalifah apabila menghadap di baliurang sudah menjadi adat kebiasaan, namun Imam Malik tidak pernah tunduk pada penghinaan seperti itu. Sebaliknya, ia sangat hormat pada para cendekiawan, sehingga pernah ia menawarkan tempat duduknya sendiri kepada Imam Abu Hanifah yang mengunjunginya. 

Dari Al Muwatta' Hingga Madzhab Maliki
Al Muwatta' adalah kitab fikih berdasarkan himpunan hadits-hadits pilihan. Santri mana yang tak kenal kitab yang satu ini. Ia menjadi rujukan penting, khususnya di kalangan pesantren dan ulama kontemporer. Karya terbesar Imam Malik ini dinilai memiliki banyak keistimewaan. Ia disusun berdasarkan klasifikasi fikih dengan memperinci kaidah fikih yang diambil dari hadits dan fatwa sahabat.

Menurut beberapa riwayat, sesungguhnya Al Muwatta' tak akan lahir bila Imam Malik tidak 'dipaksa' Khalifah Mansur. Setelah penolakan untuk ke Baghdad, Khalifah Al Mansur meminta Imam Malik mengumpulkan hadits dan membukukannya. Awalnya, Imam Malik enggan melakukan itu. Namun, karena dipandang tak ada salahnya melakukan hal tersebut, akhirnya lahirlah Al Muwatta'. Ditulis di masa Al Mansur (754-775 M) dan baru selesai di masa Al Mahdi (775-785 M).

Dunia Islam mengakui Al Muwatta' sebagai karya pilihan yang tak ada duanya. Menurut Syah Walilullah, kitab ini merupakan himpunan hadits paling shahih dan terpilih. Imam Malik memang menekankan betul terujinya para perawi. Semula, kitab ini memuat 10 ribu hadits. Namun, lewat penelitian ulang, Imam Malik hanya memasukkan 1.720 hadits. Kitab ini telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa dengan 16 edisi yang berlainan. Selain Al Muwatta', Imam Malik juga menyusun kitab Al Mudawwanah al Kubra, yang berisi fatwa-fatwa dan jawaban Imam Malik atas berbagai persoalan.

Imam Malik tak hanya meninggalkan warisan buku. Ia juga mewariskan mazhab fikih di kalangan Islam Sunni, yang disebut sebagai Mazhab Maliki. Selain fatwa-fatwa Imam Malik dan Al Muwatta', kitab-kitab seperti Al Mudawwanah al Kubra, Bidayatul Mujtahid wa Nihaayatul Muqtashid (karya Ibnu Rusyd), Matan ar Risalah fi al Fiqh al Maliki (karya Abu Muhammad Abdullah bin Zaid), Asl al Madarik Syarh Irsyad al Masalik fi Fiqh al Imam Malik (karya Shihabuddin al Baghdadi), dan Bulgah as Salik li Aqrab al Masalik (karya Syeikh Ahmad as Sawi), menjadi rujukan utama mazhab Maliki.

Di samping sangat konsisten memegang teguh hadits, mazhab ini juga dikenal amat mengedepankan aspek kemaslahatan dalam menetapkan hukum. Secara berurutan, sumber hukum yang dikembangkan dalam Mazhab Maliki adalah Al-Qur'an, Sunnah Rasulullah SAW, amalan sahabat, tradisi masyarakat Madinah (amal ahli al Madinah), qiyas (analogi), dan al maslahah al mursalah (kemaslahatan yang tidak didukung atau dilarang oleh dalil tertentu).

Mazhab Maliki pernah menjadi mazhab resmi di Mekah, Madinah, Irak, Mesir, Aljazair, Tunisia, Andalusia (kini Spanyol), Marokko, dan Sudan. Kecuali di tiga negara yang disebut terakhir, jumlah pengikut mazhab Maliki kini menyusut. Mayoritas penduduk Mekah dan Madinah saat ini mengikuti Mazhab Hanbali. Di Iran dan Mesir, jumlah pengikut Mazhab Maliki juga tidak banyak. Hanya Marokko saat ini satu-satunya negara yang secara resmi menganut Mazhab Maliki.

Dari berbagai sumber
Semoga bermanfaat.
Share:

RESEP KUE KERING DENGAN COKELAT DAN KACANG

Assalamualaikum, selamat menjalankan ibadah Ramadhan semoga masih bisa bertahan dari segala godaan.

Sahabat cisitu, artikel yang akan saya tulis di suasana Ramadhan ini masih seputar "kuliner".

Ini ada resep kue kering cocok untuk berbuka sekeluarga.


RESEP KUE KERING DENGAN COKELAT DAN KACANG

Bahan-bahan cokelat pasta 1/2 sdt baking powder 1/2 sdt garam 1/8 sdt 1 kuning telur tepung maizena 20 gram cokelat bubuk 30 gram kacang mede 50 gram selai kacang 80 gram gula tepung 150 gram margarin 180 gram teoung terigu 200 gram

Langkah penyajian
Resep Kue kering satu ini bisa anda mulai dengan

Garam, selai kacang, gula tepung dan margarin diaduk dan kocok hingga merata kira-kira 1 menit.

setelah itu masukan cokelat pasta dan kuning telur lalu diaduk pula.

setelah merata masukan cokelat bubuk, tepung terigu, baking powder dan tepung maizena kedalamnya, jangan lupa masukan pula kacang mede yang sudah di potong-potong dalam bentuk lebih kasar.

setelah adonan sudah siap bisa mulai anda gulung dan bentuklah sesuai selera,

lalu letakanlah pada loyang yang sudah diolesi oleh mentega.

seusai itu bisa anda masukan kedalam oven dengan suhu 150º cc dalam waktu kurang lebihnya 30 menit.

Jadilah Kue Kering Cokelat Kacang .

Dari berbagai sumber
Semoga bermanfaat.
Share:

SOP ala anak kos murah dan mudah

Assalamualaikum, sahabat kampung cisitu blog selamat menjalankan ibadah Ramadhan semoga tetap semangat.

Artikel kali ini saya menemukan resep kembali yang murah-meriah tentunya untuk berbuka atau sahur juga bahan-bahan yang mudah, resep masakan apa saja sih?

langsung ke TKP.


SOP ala anak kos murah dan mudah

Bahan-bahan Wortel
1 Sosis
2 Bakso
Brokoli
Loncang seledri
Bawang putih
Bawang merah
Merica
Gula
Garam

Langkah
1. Potong wortel, brokoli, sosis dan bakso sesuai selera

2. Potong bawang merah, ulek bawang putih dan merica kalau gak mau ribet bawang putih cukup di geprek dan memakai merica bubuk

3. Tumis bumbu, tumis bawang merah terlebih dahulu lalu sisihkan kemudian tumis bawang putih dan merica

4. Setelah harum bawang putih dan mericanya masukkan air secukupnya

5. Setelah itu masukkan wortel nunggu agak panas baru masukkan brokoli sosis dan bakso

6. Tunggu sampai agak mendidih masukkan garam gula bawang merah yg tadi sudah ditumis

7. Tunggu sampai mendidih lalu masukkan daun bawang (loncang) dan seledri aduk2 sebentar

8. Setelah koreksi rasa sajikan. Sop siap dinikmati.

Sumber cookpad.com
Share:

Wisata Baru Cisitu


Assalamualaikum salam sambut Ramadhan 1440 H, tempat bermain akan menjadi tujuan untuk mereka yang melaksanakan shaum.
Berkaitan dengan artikel ini disarankan untuk tidak jauh-jauh khususnya bagi warga desa sukamulya karena di kampung cisitu telah hadir wahana untuk ngabuburit.

Situ Zen adalah nama situ yang ada dikawasan Kp. Cisitu Rt. 16/06 Desa Sukamulya. Nama Situ Zen diambil dari nama sesepuh kampung cisitu adalah Bpk. H. Zaenudin (alm).
Situ Zen ini baru dibuka Sabtu (4/5/2019), tetapi pengunjungnya sudah mencapai 500 orang. Objek wisata ini berupa situ dengan luas kurang lebih 1,5 hektare. Di situ ini pengunjung bisa naik perahu dan bisa juga memancing. Sekarang, objek wisata ini masih gratis.

Situ Zen resmi dibuka untuk umum secara gratis, Tempatnya nyaman dan asri juga banyaknya pepohonan yang tumbuh mengelilingi situ. Cocok sebagai tempat ngabuburit atau menunggu waktu magrib saat bulan Ramadan.

Situ Zen mudah dijangkau,
dari jalan raya Cikukulu, ke arah terminal Caringin (angkot C4) lalu belok kanan ke arah Desa Sukamulya, sekitar 2.5 Km dari terminal caringin.
Situ Zen berada di lingkungan pesantren Al-Bukhori, Cisitu, Sukamulya, Kabupaten Sukabumi. Ke lokasi Situ Zen bisa pakai roda dua atau empat, cuman untuk sementara ini sekitar 300 meter menuju lokasi jalannya masih berupa jalan tanah, tapi sehabis lebaran nanti sudah bisa ada jalan aspal,

Adapun luas area keseluruhan objek wisata ini kurang lebih 2 hektare yang nantinya ditempat ini akan dibangun berbagai wahana seperti :
  • flying fox
  • wahana air
  • outbond
  • permainan anak
  • pemancingan dan
  • camping ground.
Seoga bermanfaat.
#Situ_Zen
Share:

Sejarah Situ Zen

 

Selamat datang di artikel munggaran blog situ zen, situ zen adalah tempat pariwisata yang menjangkau menengah kebawah. Betapa tidak murmer karena ketika masuk wilayah situ zen tidak ada penjagaan tiket masuk.

Mulai diresmikan tanggal 04 Mei 2019 sampai ditulisnya artikel ini situ zen tak pernah sepi, selalu dikunjungi dari berbagai daerah. Dinamakan situ zen karena itu adalah nama sesepuh di Kp. Cisitu yaitu H. Zaenudin, sehingga namanya diabadikan di situ buatan ini.

Situ Zen ini baru dibuka Sabtu (4/5/2019), tetapi pengunjungnya sudah mencapai 500 orang. Objek wisata ini berupa situ dengan luas kurang lebih 1,5 hektare. Di situ ini pengunjung bisa naik perahu dan bisa juga memancing. Sekarang, objek wisata ini masih gratis (ketika awal-awal)

Situ Zen resmi dibuka untuk umum secara gratis, Tempatnya nyaman dan asri juga banyaknya pepohonan yang tumbuh mengelilingi situ. Cocok sebagai tempat ngabuburit atau menunggu waktu magrib saat bulan Ramadan.

Situ Zen mudah dijangkau, dari jalan raya Cikukulu, ke arah terminal Caringin (angkot C4) lalu belok kanan ke arah Desa Sukamulya, sekitar 2.5 Km dari terminal caringin.
Situ Zen berada di lingkungan pesantren Al-Bukhori, Cisitu, Sukamulya, Kabupaten Sukabumi. Ke lokasi Situ Zen bisa pakai roda dua atau empat, cuman untuk sementara ini sekitar 300 meter menuju lokasi jalannya masih berupa jalan tanah.

Adapun luas area keseluruhan objek wisata ini kurang lebih 2 hektare yang nantinya ditempat ini rencananya akan dibangun berbagai wahana seperti :
flying fox
wahana air
outbond
permainan anak
pemancingan dan
camping ground.

Lebih-lebih H+1 dan H+2 setelah iedul fitri pengunjung antusias untuk datang ke situ zen sehingga banyak yang tidak kebagian naik sepeda air (angsa) karena keterbatasan wahana sepeda itu sendiri, karena situ zen masih terbilang baru dan sepeda airnya (angsa) masih terbatas.

Ketika ditulisnya artikel ini situ zen baru memiliki 3 angsa ditambah satu perahu karet untuk 3 orang dan satu kano untuk 1 orang dan pelampung untuk keamanan pengunjung di air.

Dengan dibandrol harga Rp. 10 ribu per-angsa membuat para pengunjung ada yang tidak kebagian karena banyaknya antrian. Dan terkadang jam 17:30 juga masih ada yang ngantri.

Buka wahana angsa mulai jam 07:30 sampai 17:30
Harga parkir roda dua Rp. 2.000
Harga parkir roda empat Rp. 5.000

Share:

Life process

Assalamualaikum, congratulations on carrying out the fasting of Ramadan, may we all get happiness and joy.

See you again with the kampung cisitu blog, hopefully all friends are always in good health.

In this article I want to write about how the life process is?

In living this life there are various formation processes that we must pass.

There are those who have to go through various pressures of problems, face people - people who always blame or find fault, or face people who we think are very annoying.

All that will never be separated from everyday life.

Therefore we need to react as a process that will make us a better person.

It is like pure gold that requires smelting and goes through the heating process by fire, of course it is not easy as humans we go through it.
It can make us scream and can't stand it. Want to rebel and want to run it feels.
These negative feelings must be dealt with immediately if you want to go through the process well.
Know the principle, if we overreact, whether it's angry, upset, disappointed, and revenge, then the process will never be completed.
And it will repeat everywhere we go.

It takes courage to step every step of life.
Courage eases and provides balance in steps.
Because of that we need an optimism and confidence so that our hearts can move.
Courage will further strengthen our footprints on this earth.
That's why courage is the main capital in treading this life.

Eliminate any doubts because it will shake the balance.
Doubt will aggravate the step. Doubts will also hinder our steps which result in the unrighteousness of life.
Doubts arise because of our lack of confidence in what we will do.
We feel inadequate, feel we cannot solve the problems we will face.
Or also because we are afraid of falling. We worry too much about the consequences of our fall.
As a result, we often decide something without trying it first.
Finally we stop. We give up. We have been defeated by ourselves.
And we become cowards.

The main difference is not in the situation, but in our display devices. The same situation has happened to all of us.
We have all experienced a time when, even though it was planned and damaged, it still failed.

This challenging situation is not an event specifically reserved for poor, uneducated, or destitute people.
Both the poor and the rich have many problems.

Poor people and rich people have various household problems. Poor and rich people both have challenges, which can lead them to financial ruin and despair.

That means, not what happens that determines the quality of our lives, but what we choose to do when we have to struggle to develop the screen and then know, after maximum effort, that the wind has changed its direction.

When the wind changes, we also have to change. We must rise again and rearrange the screen in an attitude that will direct us to the destination we have set ourselves.

Screen devices, how we think and respond, have far greater ability to destroy our lives, than any challenges we face.

Various sources
May be useful.
Share:

Hadist-hadist tentang Ramadhan #5 Terakhir

Assalamualaikum, jumpa lagi dengan kampungcisitu blog, melanjutkan artikel seputar Hadist Ramadhan (Bagian #1, Bagian #2, Bagian #3 dan Bagian #4),
semoga saja artikel-artikel seputar Ramadhan bermanfaat.

Hadits ke-41
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : "Apabila bulan Sya'ban telah lewat setengah, maka janganlah engkau berpuasa." Riwayat Imam Lima dan diingkari oleh Ahmad. 

Hadits ke-42
Dari al-Shomma' binti Busr Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : "Janganlah berpuasa pada hari Sabtu, kecuali yang telah diwajibkan atasmu. Jika seseorang di antara kamu hanya mempunyai kulit anggur atau ranting pohon, hendaknya ia mengunyahnya." Riwayat Imam Lima dan para perawinya dapat dipercaya, namun hadits itu mudltharib. Malik menilainya munkar dan Abu Dawud berkata: Hadits itu mansukh (oleh hadits nomer 43 berikut). 

Hadits ke-43
Dari Ummu Salamah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam paling sering berpuasa pada hari Sabtu dan Ahad, dan beliau bersabda : "Dua hari tersebut adalah hari-hari raya orang musyrik dan aku ingin menentang mereka." Dikeluarkan oleh Nasa'i. Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah dengan lafadz ini.

Hadits ke-44
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang untuk berpuasa hari raya arafah di Arafah. Riwayat Imam Lima selain Tirmidzi. Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah dan Hakim. Hadits munkar menurut Al-'Uqaily.

Hadits ke-45
Dari Abdullah Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : "Tidak ada puasa bagi orang yang berpuasa selamanya." Muttafaq Alaihi. 

Hadits ke-46
Menurut riwayat Muslim dari hadits Abu Qotadah dengan lafadz : "Tidak puasa dan tidak berbuka." 

Hadits ke-47
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : "Barangsiapa melakukan ibadah Ramadhan karena iman dan mengharap ridlo'Nya, maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lewat." Muttafaq Alaihi.

Hadits ke-48
'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata : Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bila memasuki sepuluh hari yakni sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan mengencangkan kain sarungnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya. Muttafaq Alaihi. 

Hadits ke-49
Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam selalu beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian istri-istri beliau beri'tikaf sepeninggalnya. Muttafaq Alaihi.

Hadits ke-50
Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bila hendak beri'tikaf, beliau sholat Shubuh kemudian masuk ke tempat i'tikafnya. Muttafaq Alaihi.

Hadits ke-51
'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah memasukkan kepalany ke dalam rumah beliau di dalam masjid, lalu aku menyisir rambutnya dan jika beri'tikaf beliau tidak masuk ke rumah, kecuali untuk suatu keperluan. Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Bukhari.

Hadits ke-52
'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata : Disunatkan bagi orang yang beri'tikaf untuk tidak menjenguk orang sakit, tidak melawat jenazah, tidak menyentuh perempuan dan tidak juga menciumnya, tidak keluar masjid untuk suatu keperluan kecuali keperluan yang sangat mendesak, tidak boleh i'tikaf kecuali dengan puasa, dan tidak boleh i'tikaf kecuali di masjid jami'. Riwayat Abu Dawud. Menurut pendapat yang kuat hadits ini mauquf akhirnya.

Hadits ke-53
Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : "Tidak ada kewajiban puasa bagi orang yang i'tikaf, kecuali ia mewajibkan atas dirinya sendiri." Riwayat Daruquthni dan Hakim. hadits mauquf menurut pendapat yang kuat.

Hadits ke-54
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa beberapa shahabat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melihat lailatul qadr dalam mimpi tujuh malam terakhir, maka barangsiapa mencarinya hendaknya ia mencari pada tujuh malam terakhir." Muttafaq Alaihi.

Hadits ke-55
Dari Muawiyah Ibnu Abu Sufyan Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda tentang lailatul qadar: "Malam dua puluh tujuh." Riwayat Abu Dawud dan menurut pendapat yang kuat ia adalah mauquf. ada 40 pendapat yang berselisih tentang penetapannya yang saya paparkan dalam kitab Fathul Bari.

Hadits ke-56
Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa dia bertanya : Wahai Rasulullah, bagaimana jika aku tahu suatu malam dari lailatul qadr, apa yang harus aku baca pada malam tersebut? Beliau bersabda : "bacalah (artinya: Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai ampunan, maka ampunilah aku)." Riwayat Imam Lima selain Abu Dawud. Hadits shahih menurut Tirmidzi dan Hakim.

Hadits ke-57
Dari Abu Said Al-Khudry Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : "Tidak ada perjalanan kecuali ke tiga masjid, yaitu Masjidil Haram, Masjidku ini, dan Masjidil Aqsho." Muttafaq Alaihi.

Yu kita sambut Ramadhan yang hanya tinggal 3 hari lagi.
Share:

Popular Posts

Label

Blog Archive

Recent Posts

Recent Posts Widget

Data Lengkap

Data Lengkap
Kampung Cisitu The Best