kampung cisitu

  • Jalan di Cisitu

    Akses jalan menuju kampung cisitu sudah bagus, seperti yang terlihat ini.

  • Pemandangan

    Alam kampung cisitu yang masih bebas dari polusi tampak indah.

  • Masjid An-nuur

    Tampak poto masjid an-nuur cisitu yang megah.

  • Akses jalan

    Penampakan jalan yang menuju kampung cisitu.

  • Aula ADI

    Tampak poto aula ADI Albukhori kampung cisitu.

Terimakasih sudah singgah di blog kampung cisitu

Imam Hanafi

Assalamualaikum, jumpa lagi dengan kampung cisitu blog semoga sahabat semua tidak akan pernah bosan untuk selalu berkunjung ke blog ini, masih dalam bulan Ramadhan dimana artikel kali ini masih seputar sejarah ahli hadist.

Setelah yang kemarin (baca disini) mengulas sejarah Imam Malik, kali ini sejarah Imam Hanafi.

Sejarah Singkat Imam Hanafi
Imam Abu Hanifah An-Nu’man bin Tsabit al-Kufiy merupakan orang yang faqih di negeri Irak, salah satu imam dari kaum muslimin, pemimpin orang-orang alim, salah seorang yang mulia dari kalangan ulama dan salah satu imam dari empat imam yang memiliki madzhab. Di kalangan umat Islam, beliau lebih dikenal dengan nama Imam Hanafi.

Nasab dan Kelahirannya bin Tsabit bin Zuthi (ada yang mengatakan Zutha) At-Taimi Al-Kufi. Beliau adalah Abu Hanifah An-Nu’man Taimillah bin Tsa’labah. Beliau berasal dari keturunan bangsa persi. Beliau dilahirkan pada tahun 80 H pada masa shigharus shahabah dan para ulama berselisih pendapat tentang tempat kelahiran Abu Hanifah, menurut penuturan anaknya Hamad bin Abu Hadifah bahwa Zuthi berasal dari kota Kabul dan dia terlahir dalam keadaan Islam. Adapula yang mengatakan dari Anbar, yang lainnya mengatakan dari Turmudz dan yang lainnya lagi mengatakan dari Babilonia.
Share:

Imam Malik

Assalamualaikum, selamat berbuka saum dihari ke 10 Ramadhan, artikel kali ini saya ingin menulis seputar sejarah beberapa ahli hadist. 

Sejarah Imam Malik
Dalam sebuah kunjungan ke kota Madinah, Khalifah Bani Abbasiyyah, Harun Al Rasyid (penguasa saat itu), tertarik mengikuti ceramah al muwatta' (himpunan hadits) yang diadakan Imam Malik. Untuk hal ini, khalifah mengutus orang memanggil Imam.

Namun Imam Malik memberikan nasihat kepada Khalifah Harun, ''Rasyid, leluhur Anda selalu melindungi pelajaran hadits. Mereka amat menghormatinya. Bila sebagai khalifah Anda tidak menghormatinya, tak seorang pun akan menaruh hormat lagi. Manusia yang mencari ilmu, sementara ilmu tidak akan mencari manusia.''

Sedianya, khalifah ingin agar para jamaah meninggalkan ruangan tempat ceramah itu diadakan. Namun, permintaan itu tak dikabulkan Imam Malik. ''Saya tidak dapat mengorbankan kepentingan umum hanya untuk kepentingan seorang pribadi.''Sang khalifah pun akhirnya mengikuti ceramah bersama dua putranya dan duduk berdampingan dengan rakyat kecil.
Imam Malik yang bernama lengkap Abu Abdullah Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir bin Amr bin Haris bin Gaiman bin Kutail bin Amr bin Haris al Asbahi, lahir di Madinah pada tahun 712 M dan wafat tahun 796 M. Berasal dari keluarga Arab terhormat, berstatus sosial tinggi, baik sebelum maupun sesudah datangnya Islam.

Tanah asal leluhurnya adalah Yaman, namun setelah nenek moyangnya menganut Islam, mereka pindah ke Madinah. Kakeknya, Abu Amir, adalah anggota keluarga pertama yang memeluk agama Islam pada tahun 2 H. Saat itu, Madinah adalah kota ilmu yang sangat terkenal.

Kakek dan ayahnya termasuk kelompok ulama hadits terpandang di Madinah. Karenanya, sejak kecil Imam Malik tak berniat meninggalkan Madinah untuk mencari ilmu. Ia merasa Madinah adalah kota dengan sumber ilmu yang berlimpah lewat kehadiran ulama-ulama besarnya.

Kendati demikian, dalam mencari ilmu Imam Malik rela mengorbankan apa saja. Menurut satu riwayat, sang imam sampai harus menjual tiang rumahnya hanya untuk membayar biaya pendidikannya. Menurutnya, tak layak seorang yang mencapai derajat intelektual tertinggi sebelum berhasil mengatasi kemiskinan.

Kemiskinan, katanya, adalah ujian hakiki seorang manusia.
Karena keluarganya ulama ahli hadits, maka Imam Malik pun menekuni pelajaran hadits kepada ayah dan paman-pamannya. Kendati demikian, ia pernah berguru pada ulama-ulama terkenal seperti Nafi' bin Abi Nuaim, Ibnu Syihab az Zuhri, Abul Zinad, Hasyim bin Urwa, Yahya bin Said al Anshari, dan Muhammad bin Munkadir.

Gurunya yang lain adalah Abdurrahman bin Hurmuz, tabi'in ahli hadits, fikih, fatwa dan ilmu berdebat; juga Imam Jafar Shadiq dan Rabi Rayi.

Dalam usia muda, Imam Malik telah menguasai banyak ilmu. Kecintaannya kepada ilmu menjadikan hampir seluruh hidupnya diabdikan dalam dunia pendidikan. Tidak kurang empat khalifah, mulai dari Al Mansur, Al Mahdi, Hadi Harun, dan Al Ma'mun, pernah jadi murid Imam Malik. Ulama besar, Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi'i pun pernah menimba ilmu dari Imam Malik.

Belum lagi ilmuwan dan para ahli lainnya. Menurut sebuah riwayat disebutkan murid terkenal Imam Malik mencapai 1.300 orang. Ciri pengajaran Imam Malik adalah disiplin, ketentraman, dan rasa hormat murid kepada gurunya. Prinsip ini dijunjung tinggi olehnya sehingga tak segan-segan ia menegur keras murid-muridnya yang melanggar prinsip tersebut. Pernah suatu kali Khalifah Mansur membahas sebuah hadits dengan nada agak keras. Sang imam marah dan berkata, ''Jangan melengking bila sedang membahas hadits Nabi.''

Ketegasan sikap Imam Malik bukan sekali saja. Berulangkali, manakala dihadapkan pada keinginan penguasa yang tak sejalan dengan aqidah Islamiyah, Imam Malik menentang tanpa takut risiko yang dihadapinya. Salah satunya dengan Ja'far, gubernur Madinah.

Suatu ketika, gubernur yang masih keponakan Khalifah Abbasiyah, Al Mansur, meminta seluruh penduduk Madinah melakukan bai'at (janji setia) kepada khalifah. Namun, Imam Malik yang saat itu baru berusia 25 tahun merasa tak mungkin penduduk Madinah melakukan bai'at kepada khalifah yang mereka tak sukai.

Ia pun mengingatkan gubernur tentang tak berlakunya bai'at tanpa keikhlasan seperti tidak sahnya perceraian paksa. Ja'far meminta Imam Malik tak menyebarluaskan pandangannya tersebut, tapi ditolaknya. Gubernur Ja'far merasa terhina sekali. Ia pun memerintahkan pengawalnya menghukum dera Imam Malik sebanyak 70 kali. Dalam kondisi berlumuran darah, sang imam diarak keliling Madinah dengan untanya. Dengan hal itu, Ja'far seakan mengingatkan orang banyak, ulama yang mereka hormati tak dapat menghalangi kehendak sang penguasa.

Namun, ternyata Khalifah Mansur tidak berkenan dengan kelakuan keponakannya itu. Mendengar kabar penyiksaan itu, khalifah segera mengirim utusan untuk menghukum keponakannya dan memerintahkan untuk meminta maaf kepada sang imam. Untuk menebus kesalahan itu, khalifah meminta Imam Malik bermukim di ibukota Baghdad dan menjadi salah seorang penasihatnya. Khalifah mengirimkan uang 3.000 dinar untuk keperluan perjalanan sang imam. Namun, undangan itu pun ditolaknya. Imam Malik lebih suka tidak meninggalkan kota Madinah. Hingga akhir hayatnya, ia tak pernah pergi keluar Madinah kecuali untuk berhaji.

Pengendalian diri dan kesabaran Imam Malik membuat ia ternama di seantero dunia Islam. Pernah semua orang panik lari ketika segerombolan Kharijis bersenjatakan pedang memasuki masjid Kuffah. Tetapi, Imam Malik yang sedang shalat tanpa cemas tidak beranjak dari tempatnya. Mencium tangan khalifah apabila menghadap di baliurang sudah menjadi adat kebiasaan, namun Imam Malik tidak pernah tunduk pada penghinaan seperti itu. Sebaliknya, ia sangat hormat pada para cendekiawan, sehingga pernah ia menawarkan tempat duduknya sendiri kepada Imam Abu Hanifah yang mengunjunginya. 

Dari Al Muwatta' Hingga Madzhab Maliki
Al Muwatta' adalah kitab fikih berdasarkan himpunan hadits-hadits pilihan. Santri mana yang tak kenal kitab yang satu ini. Ia menjadi rujukan penting, khususnya di kalangan pesantren dan ulama kontemporer. Karya terbesar Imam Malik ini dinilai memiliki banyak keistimewaan. Ia disusun berdasarkan klasifikasi fikih dengan memperinci kaidah fikih yang diambil dari hadits dan fatwa sahabat.

Menurut beberapa riwayat, sesungguhnya Al Muwatta' tak akan lahir bila Imam Malik tidak 'dipaksa' Khalifah Mansur. Setelah penolakan untuk ke Baghdad, Khalifah Al Mansur meminta Imam Malik mengumpulkan hadits dan membukukannya. Awalnya, Imam Malik enggan melakukan itu. Namun, karena dipandang tak ada salahnya melakukan hal tersebut, akhirnya lahirlah Al Muwatta'. Ditulis di masa Al Mansur (754-775 M) dan baru selesai di masa Al Mahdi (775-785 M).

Dunia Islam mengakui Al Muwatta' sebagai karya pilihan yang tak ada duanya. Menurut Syah Walilullah, kitab ini merupakan himpunan hadits paling shahih dan terpilih. Imam Malik memang menekankan betul terujinya para perawi. Semula, kitab ini memuat 10 ribu hadits. Namun, lewat penelitian ulang, Imam Malik hanya memasukkan 1.720 hadits. Kitab ini telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa dengan 16 edisi yang berlainan. Selain Al Muwatta', Imam Malik juga menyusun kitab Al Mudawwanah al Kubra, yang berisi fatwa-fatwa dan jawaban Imam Malik atas berbagai persoalan.

Imam Malik tak hanya meninggalkan warisan buku. Ia juga mewariskan mazhab fikih di kalangan Islam Sunni, yang disebut sebagai Mazhab Maliki. Selain fatwa-fatwa Imam Malik dan Al Muwatta', kitab-kitab seperti Al Mudawwanah al Kubra, Bidayatul Mujtahid wa Nihaayatul Muqtashid (karya Ibnu Rusyd), Matan ar Risalah fi al Fiqh al Maliki (karya Abu Muhammad Abdullah bin Zaid), Asl al Madarik Syarh Irsyad al Masalik fi Fiqh al Imam Malik (karya Shihabuddin al Baghdadi), dan Bulgah as Salik li Aqrab al Masalik (karya Syeikh Ahmad as Sawi), menjadi rujukan utama mazhab Maliki.

Di samping sangat konsisten memegang teguh hadits, mazhab ini juga dikenal amat mengedepankan aspek kemaslahatan dalam menetapkan hukum. Secara berurutan, sumber hukum yang dikembangkan dalam Mazhab Maliki adalah Al-Qur'an, Sunnah Rasulullah SAW, amalan sahabat, tradisi masyarakat Madinah (amal ahli al Madinah), qiyas (analogi), dan al maslahah al mursalah (kemaslahatan yang tidak didukung atau dilarang oleh dalil tertentu).

Mazhab Maliki pernah menjadi mazhab resmi di Mekah, Madinah, Irak, Mesir, Aljazair, Tunisia, Andalusia (kini Spanyol), Marokko, dan Sudan. Kecuali di tiga negara yang disebut terakhir, jumlah pengikut mazhab Maliki kini menyusut. Mayoritas penduduk Mekah dan Madinah saat ini mengikuti Mazhab Hanbali. Di Iran dan Mesir, jumlah pengikut Mazhab Maliki juga tidak banyak. Hanya Marokko saat ini satu-satunya negara yang secara resmi menganut Mazhab Maliki.

Dari berbagai sumber
Semoga bermanfaat.
Share:

RESEP KUE KERING DENGAN COKELAT DAN KACANG

Assalamualaikum, selamat menjalankan ibadah Ramadhan semoga masih bisa bertahan dari segala godaan.

Sahabat cisitu, artikel yang akan saya tulis di suasana Ramadhan ini masih seputar "kuliner".

Ini ada resep kue kering cocok untuk berbuka sekeluarga.


RESEP KUE KERING DENGAN COKELAT DAN KACANG

Bahan-bahan cokelat pasta 1/2 sdt baking powder 1/2 sdt garam 1/8 sdt 1 kuning telur tepung maizena 20 gram cokelat bubuk 30 gram kacang mede 50 gram selai kacang 80 gram gula tepung 150 gram margarin 180 gram teoung terigu 200 gram

Langkah penyajian
Resep Kue kering satu ini bisa anda mulai dengan

Garam, selai kacang, gula tepung dan margarin diaduk dan kocok hingga merata kira-kira 1 menit.

setelah itu masukan cokelat pasta dan kuning telur lalu diaduk pula.

setelah merata masukan cokelat bubuk, tepung terigu, baking powder dan tepung maizena kedalamnya, jangan lupa masukan pula kacang mede yang sudah di potong-potong dalam bentuk lebih kasar.

setelah adonan sudah siap bisa mulai anda gulung dan bentuklah sesuai selera,

lalu letakanlah pada loyang yang sudah diolesi oleh mentega.

seusai itu bisa anda masukan kedalam oven dengan suhu 150º cc dalam waktu kurang lebihnya 30 menit.

Jadilah Kue Kering Cokelat Kacang .

Dari berbagai sumber
Semoga bermanfaat.
Share:

SOP ala anak kos murah dan mudah

Assalamualaikum, sahabat kampung cisitu blog selamat menjalankan ibadah Ramadhan semoga tetap semangat.

Artikel kali ini saya menemukan resep kembali yang murah-meriah tentunya untuk berbuka atau sahur juga bahan-bahan yang mudah, resep masakan apa saja sih?

langsung ke TKP.


SOP ala anak kos murah dan mudah

Bahan-bahan Wortel
1 Sosis
2 Bakso
Brokoli
Loncang seledri
Bawang putih
Bawang merah
Merica
Gula
Garam

Langkah
1. Potong wortel, brokoli, sosis dan bakso sesuai selera

2. Potong bawang merah, ulek bawang putih dan merica kalau gak mau ribet bawang putih cukup di geprek dan memakai merica bubuk

3. Tumis bumbu, tumis bawang merah terlebih dahulu lalu sisihkan kemudian tumis bawang putih dan merica

4. Setelah harum bawang putih dan mericanya masukkan air secukupnya

5. Setelah itu masukkan wortel nunggu agak panas baru masukkan brokoli sosis dan bakso

6. Tunggu sampai agak mendidih masukkan garam gula bawang merah yg tadi sudah ditumis

7. Tunggu sampai mendidih lalu masukkan daun bawang (loncang) dan seledri aduk2 sebentar

8. Setelah koreksi rasa sajikan. Sop siap dinikmati.

Sumber cookpad.com
Share:

Life process

Assalamualaikum, congratulations on carrying out the fasting of Ramadan, may we all get happiness and joy.

See you again with the kampung cisitu blog, hopefully all friends are always in good health.

In this article I want to write about how the life process is?

In living this life there are various formation processes that we must pass.

There are those who have to go through various pressures of problems, face people - people who always blame or find fault, or face people who we think are very annoying.

All that will never be separated from everyday life.

Therefore we need to react as a process that will make us a better person.

It is like pure gold that requires smelting and goes through the heating process by fire, of course it is not easy as humans we go through it.
It can make us scream and can't stand it. Want to rebel and want to run it feels.
These negative feelings must be dealt with immediately if you want to go through the process well.
Know the principle, if we overreact, whether it's angry, upset, disappointed, and revenge, then the process will never be completed.
And it will repeat everywhere we go.

It takes courage to step every step of life.
Courage eases and provides balance in steps.
Because of that we need an optimism and confidence so that our hearts can move.
Courage will further strengthen our footprints on this earth.
That's why courage is the main capital in treading this life.

Eliminate any doubts because it will shake the balance.
Doubt will aggravate the step. Doubts will also hinder our steps which result in the unrighteousness of life.
Doubts arise because of our lack of confidence in what we will do.
We feel inadequate, feel we cannot solve the problems we will face.
Or also because we are afraid of falling. We worry too much about the consequences of our fall.
As a result, we often decide something without trying it first.
Finally we stop. We give up. We have been defeated by ourselves.
And we become cowards.

The main difference is not in the situation, but in our display devices. The same situation has happened to all of us.
We have all experienced a time when, even though it was planned and damaged, it still failed.

This challenging situation is not an event specifically reserved for poor, uneducated, or destitute people.
Both the poor and the rich have many problems.

Poor people and rich people have various household problems. Poor and rich people both have challenges, which can lead them to financial ruin and despair.

That means, not what happens that determines the quality of our lives, but what we choose to do when we have to struggle to develop the screen and then know, after maximum effort, that the wind has changed its direction.

When the wind changes, we also have to change. We must rise again and rearrange the screen in an attitude that will direct us to the destination we have set ourselves.

Screen devices, how we think and respond, have far greater ability to destroy our lives, than any challenges we face.

Various sources
May be useful.
Share:

Hadist-hadist tentang Ramadhan #5 Terakhir

Assalamualaikum, jumpa lagi dengan kampungcisitu blog, melanjutkan artikel seputar Hadist Ramadhan (Bagian #1, Bagian #2, Bagian #3 dan Bagian #4),
semoga saja artikel-artikel seputar Ramadhan bermanfaat.

Hadits ke-41
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : "Apabila bulan Sya'ban telah lewat setengah, maka janganlah engkau berpuasa." Riwayat Imam Lima dan diingkari oleh Ahmad. 

Hadits ke-42
Dari al-Shomma' binti Busr Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : "Janganlah berpuasa pada hari Sabtu, kecuali yang telah diwajibkan atasmu. Jika seseorang di antara kamu hanya mempunyai kulit anggur atau ranting pohon, hendaknya ia mengunyahnya." Riwayat Imam Lima dan para perawinya dapat dipercaya, namun hadits itu mudltharib. Malik menilainya munkar dan Abu Dawud berkata: Hadits itu mansukh (oleh hadits nomer 43 berikut). 

Hadits ke-43
Dari Ummu Salamah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam paling sering berpuasa pada hari Sabtu dan Ahad, dan beliau bersabda : "Dua hari tersebut adalah hari-hari raya orang musyrik dan aku ingin menentang mereka." Dikeluarkan oleh Nasa'i. Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah dengan lafadz ini.

Hadits ke-44
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang untuk berpuasa hari raya arafah di Arafah. Riwayat Imam Lima selain Tirmidzi. Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah dan Hakim. Hadits munkar menurut Al-'Uqaily.

Hadits ke-45
Dari Abdullah Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : "Tidak ada puasa bagi orang yang berpuasa selamanya." Muttafaq Alaihi. 

Hadits ke-46
Menurut riwayat Muslim dari hadits Abu Qotadah dengan lafadz : "Tidak puasa dan tidak berbuka." 

Hadits ke-47
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : "Barangsiapa melakukan ibadah Ramadhan karena iman dan mengharap ridlo'Nya, maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lewat." Muttafaq Alaihi.

Hadits ke-48
'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata : Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bila memasuki sepuluh hari yakni sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan mengencangkan kain sarungnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya. Muttafaq Alaihi. 

Hadits ke-49
Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam selalu beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian istri-istri beliau beri'tikaf sepeninggalnya. Muttafaq Alaihi.

Hadits ke-50
Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bila hendak beri'tikaf, beliau sholat Shubuh kemudian masuk ke tempat i'tikafnya. Muttafaq Alaihi.

Hadits ke-51
'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah memasukkan kepalany ke dalam rumah beliau di dalam masjid, lalu aku menyisir rambutnya dan jika beri'tikaf beliau tidak masuk ke rumah, kecuali untuk suatu keperluan. Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Bukhari.

Hadits ke-52
'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata : Disunatkan bagi orang yang beri'tikaf untuk tidak menjenguk orang sakit, tidak melawat jenazah, tidak menyentuh perempuan dan tidak juga menciumnya, tidak keluar masjid untuk suatu keperluan kecuali keperluan yang sangat mendesak, tidak boleh i'tikaf kecuali dengan puasa, dan tidak boleh i'tikaf kecuali di masjid jami'. Riwayat Abu Dawud. Menurut pendapat yang kuat hadits ini mauquf akhirnya.

Hadits ke-53
Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : "Tidak ada kewajiban puasa bagi orang yang i'tikaf, kecuali ia mewajibkan atas dirinya sendiri." Riwayat Daruquthni dan Hakim. hadits mauquf menurut pendapat yang kuat.

Hadits ke-54
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa beberapa shahabat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melihat lailatul qadr dalam mimpi tujuh malam terakhir, maka barangsiapa mencarinya hendaknya ia mencari pada tujuh malam terakhir." Muttafaq Alaihi.

Hadits ke-55
Dari Muawiyah Ibnu Abu Sufyan Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda tentang lailatul qadar: "Malam dua puluh tujuh." Riwayat Abu Dawud dan menurut pendapat yang kuat ia adalah mauquf. ada 40 pendapat yang berselisih tentang penetapannya yang saya paparkan dalam kitab Fathul Bari.

Hadits ke-56
Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa dia bertanya : Wahai Rasulullah, bagaimana jika aku tahu suatu malam dari lailatul qadr, apa yang harus aku baca pada malam tersebut? Beliau bersabda : "bacalah (artinya: Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai ampunan, maka ampunilah aku)." Riwayat Imam Lima selain Abu Dawud. Hadits shahih menurut Tirmidzi dan Hakim.

Hadits ke-57
Dari Abu Said Al-Khudry Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : "Tidak ada perjalanan kecuali ke tiga masjid, yaitu Masjidil Haram, Masjidku ini, dan Masjidil Aqsho." Muttafaq Alaihi.

Yu kita sambut Ramadhan yang hanya tinggal 3 hari lagi.
Share:

Selamat Datang Ramadhan 1440 H.

Ramadhan 1440 H yang insya Allah dimulai pada hari senin 6 Mei 2019 (1 Ramadhan 1440 H) dan berakhir pada hari Selasa, 4 Juni 2019 (30 Ramadhan 1440 H). Idul Fitri akan jatuh pada hari Rabu, 5 Juni 2019 (1 Syawal 1440 H). Ini adalah tanggal tentatif, karena tanggal sebenarnya bergantung pada hasil pengamatan bulan Ramadhan 2019, bulan ke-9 pada kalender Islam (1440 Hijriah). Panjangnya bulan bervariasi antara 29 hingga 30 hari bergantung pada pengamatan bulan Syawal yang mengantarkan kita pada perayaan Idul Fitri yang dinantikan pada tanggal 1 Syawal.

Sejarah dan Kewajiban
Ramadhan, bulan puasa yang dimuliakan oleh umat muslim di seluruh dunia, merupakan salah satu dari lima pilar Islam (Rukun Islam). Kata tersebut berasal dari Bahasa Arab “ramida” yang secara harfiah diterjemahkan sebagai “Panas Terik yang Menghanguskan”. Puasa diwajibkan bagi semua muslim dewasa pada tahun kedua Hijriah (migrasi umat muslim dari Mekah ke Madinah). Orang yang dibebaskan dari kewajiban berpuasa hanyalah mereka yang sedang bepergian, lanjut usia, hamil, diabetes, sakit kronis, menstruasi, atau menyusui. Banyak anak-anak berusaha untuk menyelesaikan puasa pada usia sedini mungkin; sebagai usaha berlatih untuk kemudian hari.

Kegiatan dan Berkah Ramadhan
Ramadhan, bulan ke-9 pada kalender Islam, ialah salah satu bulan yang paling diberkahi dalam Islam. Umat muslim berpuasa selama bulan ini, memaksimalkan diri dalam beribadah, dan meningkatkan zikir kepada Alloh SWT. Bulan Ramadhan berpuncak pada peringatan Idul Fitri yang meriah sebagai rasa syukur umat muslim kepada Alloh SWT atas bulan yang penuh berkah serta perayaan yang penuh semangat keagamaan. Bulan ini dipenuhi dengan perayaan dan kemeriahan umat muslim yang memperbanyak tadarus Quran dan memperbanyak doa-doa serta memaksimalkan waktu mereka dengan berzikir. Umat muslim berpuasa selama bulan ini, karena berpuasa mengajarkan mereka arti kegigihan dan toleransi yang sesungguhnya. Selama bulan ini, muslim tidak hanya menahan diri dari rasa lapar dan haus selama waktu yang ditentukan, tapi mereka juga harus mengekang semua emosi negatif seperti amarah dan berusaha membuktikan diri mereka untuk menjadi muslim yang sempurna. Lebih jauh lagi, Quran diselesaikan pada bulan ini dan hal ini meningkatkan kesucian bulan tersebut.

Bagaimana Cara Berpuasa?
Puasa dilaksanakan oleh umat muslim sejak fajar hingga matahari terbenam, dengan waktu yang bervariasi di setiap daerah. Selama waktu tersebut, mereka menahan diri dari makan, minum, merokok dan terlibat dalam hubungan seksual. Pada bulan Ramadhan, umat muslim juga berusaha keras untuk menahan diri dari setiap perbuatan dosa seperti berbohong, mengutuk dan berkata salah. Makanan yang dimakan sebelum matahari terbit dikenal sebagai sahur, sedangkan yang dimakan setelah matahari terbenam dikenal sebagai iftar (berbuka puasa). Selama bulan tersebut, umat muslim cenderung menghabiskan hartanya dengan bermurah hati untuk menyediakan makanan bagi seluruh masyarakat (khusus yang kurang mampu). Pahala dari semua perbuatan baik meningkat selama bulan Ramadhan, baik itu dalam bentuk sholat maupun beramal.
Hadits ini menguatkan fakta tersebut :
“Apabila bulan Ramadan telah tiba, maka pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka dikunci, dan para setan dibelenggu.” (Shahih Bukhari 1899)

Sahur
Setiap hari, sebelum fajar, umat muslim melaksanakan makan sebelum memulai berpuasa yang disebut suhur. Setelah berhenti sesaat sebelum fajar, umat muslim melaksanakan Subuh, sholat pertama di awal hari. Sahur merupakan hal yang sangat penting selama bulan Ramadhan karena merupakan asupan utama bagi tubuh untuk sepanjang hari, dan harus direncanakan dengan baik sehingga hal ini membantumu tetap sehat.

Iftar (Berbuka Puasa)
Pada saat matahari terbenam, umat muslim berkumpul untuk makan iftar guna membatalkan puasa mereka. Tepat setelah mendengarkan adzan Magrib, mereka membaca doa berbuka puasa untuk memohon rezeki dari Allah (SWT). Kurma biasanya menjadi makanan pertama berbuka puasa sebagaimana Nabi Muhammad (SAW) membatalkan puasanya dengan tiga kurma, menurut beberapa tradisi.
Pertemuan sosial sangat sering dilaksanakan ketika berbuka puasa selama bulan Ramadhan. Hidangan tradisional sering disajikan, termasuk makanan penutup tradisional, dan terutama yang dibuat hanya pada bulan Ramadhan.

Tadarus Quran
Pada bulan suci ini, umat muslim dianjurkan untuk bertadarus Al-Quran sebanyak yang mereka bisa. Ramadhan adalah bulan untuk mengingat berkat dan sumber bimbingan manusia yang terbesar yang pernah diberikan ini. Tarawih adalah salah satu cara umat muslim menyelesaikan bacaan Al-Quran. Tarawih diadakan di masjid setelah sholat Isya, sebelum melaksanakan sholat Witir. Hal ini adalah Mustahab (perbuatan yang berpahala, tapi jika tidak dilaksanakan tidak berdosa) bagi seorang muslim untuk membaca Al-Quran seluruhnya selama Ramadhan dan berusaha untuk menyelesaikannya, tapi bukan merupakan kewajiban. Beberapa muslim melakukannya dengan menyelesaikan 1 juz setiap hari selama 30 hari Ramadhan.

Lailatul Qadar
Lailatul Qadar, juga disebut sebagai "Malam Kemuliaan" adalah salah satu malam yang paling didambakan dalam Tahun Islam. Merupakan sepuluh malam ganjil terakhir di bulan Ramadhan dan penuh dengan keberkahan. Melakukan perbuatan baik pada satu malam tersebut sama dengan melakukan perbuatan baik selama lebih dari seribu bulan. Alloh sangat senang melihat umat muslim yang berpuasa di bulan ini untuk meraih berkah-Nya. Bulan Ibadah ini diakhiri dengan perayaan umat muslim, Idul Fitri.

Sholat Malam (Tarawih)
Tarawih adalah sholat tambahan yang dilaksanakan komunitas muslim pada malam hari setelah sholat Isya di bulan Ramadhan. Sholat ini bukan merupakan sholat wajib namun masih merupakan sholat yang paling penting (utama).

Zakat
Zakat adalah salah satu pilar Islam (rukun Islam) lainnya, dan memberikan amal menjadi lebih utama selama bulan Ramadhan. Ini adalah suatu cara untuk membersihkan kekayaanmu hanya karena Allah (SWT) dan dibayarkan atas aset yang dimiliki lebih dari satu tahun lunar. Zakat yang dikumpulkan perlu diberikan kepada masyarakat kurang mampu dan yang memerlukan. Anda dapat menghitung zakat tahun ini menggunakan Kalkulator Zakat IslamicFinder. Pada bulan Ramadhan, semua amalan baik berpahala lebih dari bulan lainnya. Inilah sebabnya mengapa banyak orang memilih memberikan zakat (sodaqoh) untuk masyarakat yang kurang mampu di bulan ini.

Itikaf
Itikaf berarti berada di dalam masjid atau di rumah dengan tujuan semata-mata mendedikasikan waktumu untuk menyembah Allah (SWT). Itikaf merupakan sunnah muakkad (sunnah yang mendesak untuk dilakukan) untuk duduk melaksanakan itikaf dalam 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Itikaf dapat mulai dilaksanakan setelah matahari terbenam pada hari ke-20 Ramadhan, dan diakhiri ketika bulan untuk Idul Fitri terlihat. Sunnah tetap sama jika bulan Ramadhan terdiri dari 29 atau 30 hari.

Sumber islamicfinder
Semoga bermanfaat.
Share:

Komentar

Popular Posts

Label

Recent Posts

Recent Posts Widget

Data Lengkap

Data Lengkap
Kampung Cisitu The Best