Nabi Hud AS adalah salah satu Nabi Allah yang tercantum dalam Al-Qur'an. Nabi Hud A.s Putra dari Abdullah bin Ribah, jadi ayahnya nabi Hud as bernama Abdullah dan kakeknya bernama Ribah yang merupakan keturunan daru suku Aad, yaitu suatu suku yang berada di timur tengah tepatnya antara negara Yaman dengan Oman, Kaum nabi Hud as adalah penyembah patung berhala yang diberi nama Shamud dan Alhattar
Ringkasan Kisah Nabi Hud as Dan Kaumnya
Nabi Hud as diberi tugas untuk membawa kaumnya yaitu suku Aad ke jalan yang benar, beriman kepada Allah yang menciptakan mereka serta menghidupkan dan mematikan mereka, memberi rezeki atau mencabutnya dari mereka. Ia tidak mengharapkan upah dan menuntut balas jasa atas usahanya memimpin dan menuntun mereka ke jalan yang benar. dan bagi kaum 'Aad, seruan dan dakwah Nabi Hud itu merupakan sesuatu yang tidak pernah mereka dengar ataupun duga. Mereka melihat bahwa ajaran yang dibawa oleh Nabi Hud itu akan mengubah cara hidup mereka dan membongkar peraturan dan adat istiadat yang telah mereka kenal dan warisi dari nenek moyang mereka.
Kisah Pembalsan Allah SWT kepada Kaum `Aad
Azab Allah SWT terhadap kaum 'Aad yang kafir dan tetap membangkang itu diturunkan dalam 2 tahap, yaitu :
1. Azab Kekeringan Ladang dan Kebun : Dalam keadaan kaumnya yang demikian melenceng dari ajaran Allah, Nabi Hud masih berusaha meyakinkan mereka bahwa kekeringan itu adalah suatu permulaan siksaan dari Allah yang dijanjikan dan bahwa Allah masih memberi kesempatan kepada mereka untuk sadar akan kesesatan dan kekafiran mereka dan kembali beriman kepada Allah dengan meninggalkan persembahan mereka yang batil untuk kemudian bertaubat dan memohon ampun kepada Allah agar segera hujan turun kembali dan menghindari mereka dari bahaya kelaparan yang mengancam. Akan tetapi mereka tetap belum mau percaya dan menganggap janji Nabi Hud itu adalah janji kosong. Mereka bahkan pergi menghadap berhala-berhala mereka memohon perlindungan dari musibah yang mereka hadapi.
2. Azab Gumpalan Awan Hitam Yang Mengerikan : Kemudian setelah terjadi kekeringan yang panjang, Allah menurunkan gumpalan awan yang ternyata adalah angin puting beliung. Awalnya gumpalan awan hitam tersebut disambutnya dengan sorak-sorai gembira, karena mengira bahwa hujan akan segera turun membasahi ladang dan menyirami kebun mereka yang sedang mengalami kekeringan. Melihat sikap kaum 'Aad yang sedang bersuka ria itu berkatalah Nabi Hud dengan nada mengejek: Mega hitam itu bukanlah mega hitam dan awan rahmat bagi kamu tetapi mega yang akan membawa kehancuran kamu sebagai pembalasan Allah yang telah kujanjikan dan kamu ternanti-nanti untuk membuktikan kebenaran kata-kataku yang selalu kamu sangkal dan kamu dusta. ternyata yang dikatakan oleh nabi Hud as adalah suatu kebenaran, yang kemudian menjadi kenyataanlah bahwa bukan hujan yang turun dari awan yang tebal itu tetapi angin topan dan sangat dingin yang berlangsung selama delapan hari tujuh malam yang dahsyat dan kencang disertai bunyi gemuruh yang mencemaskan yang telah merusakkan bangunan rumah dari dasarnya, membawa berterbangan semua perabotan dan harta benda serta melempar jauh binatang-binatang ternak. Mereka mati bergelimpangan dan diibaratkan sebagai tunggul pohon kurma yang telah lapuk. kaum 'Aad menjadi panik, mereka berlari kesana-sini, hilir-mudik mencari perlindungan.
Semoga bermanfaat.
Sumber menara.baznas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditunggu komentarnya sob