Melanjutkan tulisan saya yang lalu (baca disini)
Sejarah
Surah 2, Ayat 185, dari Quran menyatakan :
Bulan Ramadhan adalah yang diwahyukan Quran Petunjuk bagi umat manusia, dan bukti pembuktian tuntunan, dan kriteria (benar dan salah). Dan siapapun yang hadir, biarkan dia berpuasa bulan itu, dan siapapun yang sedang sakit atau dalam perjalanan, beberapa hari yang lain. Allah menginginkan agar kamu mudah; Dia tidak menginginkan kesusahan bagimu; Dan bahwa Anda harus menyelesaikan menstruasi, dan bahwa Anda harus mengagungkan Allah karena telah membimbing Anda, dan mungkin Anda juga akan berterima kasih.
Dipercaya bahwa Alquran pertama kali diwahyukan kepada Muhammad selama bulan Ramadhan yang telah disebut sebagai "masa terbaik". Wahyu pertama diturunkan di Lailatul Qadar (malam kekuasaan) yang merupakan salah satu dari lima malam yang aneh dalam sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Menurut hadis, semua kitab suci diturunkan selama bulan Ramadhan. Shuhuf Ibrahim, Taurat, Mazmur, Injil dan Alquran diturunkan masing-masing pada tanggal 1, 6, 12, 13 dan 24 Ramadan.
Menurut Alquran, puasa juga wajib bagi bangsa-bangsa sebelumnya, dan merupakan cara untuk mencapai taqwa, takut akan Tuhan. [Qur'an 2:183] Tuhan menyatakan kepada Muhammad bahwa berpuasa demi Dia bukanlah sebuah inovasi baru. Dalam monoteisme, melainkan kewajiban yang dipraktikkan oleh orang-orang yang benar-benar mengabdi pada keesaan Allah. Orang-orang kafir Mekkah juga berpuasa, tapi hanya pada hari kesepuluh Muharram untuk meredakan dosa dan menghindari kekeringan.
Keputusan untuk mengamati puasa selama bulan Ramadhan diturunkan 18 bulan setelah Hijrah, pada bulan Sya'ban di tahun kedua Hijrah di tahun 624 Masehi.
Abu Zanad, seorang penulis Arab dari Irak yang hidup setelah berdirinya Islam, sekitar tahun 747M, menulis bahwa setidaknya satu komunitas Muslim yang berada di al-Jazira (Irak utara modern) mengamati Ramadhan sebelum beralih ke Islam.
Menurut Philip Jenkins, Ramadhan datang "dari disiplin ketat gereja-gereja Syria yang ketat". Namun, saran ini didasarkan pada gagasan orientalis bahwa Alquran sendiri memiliki asal Syria, yang ditolak Oleh akademisi Muslim seperti M. Al-Azami.
Masa penting
1. Awal
Kalender Hijriyah didasarkan pada revolusi bulan mengelilingi bumi dan awal setiap bulan ditetapkan saat terjadinya hilal (bulan sabit). Metode penentuan saat terjadinya hilal yang digunakan saat ini adalah metode penglihatan dengan mata telanjang (dikenal dengan istilah rukyah) serta menggunakan metode perhitungan astronomi (dikenal dengan istilah hisab). Persatuan Islam (persis) dan Majelis Ulama Indonesia (M.U.I) menggunakan kombinasi hisab dan rukyah untuk penentuan hilal. Nahdlatul Ulama (N.U) serta Kementerian Agama RI selaku Pemerintah RI menggunakan metode rukyatul hilal; sementara Muhammadiyah menggunakan hisab hakiki wal wujudul hilal sebagai sandaran penentuan hilal. Perbedaan metode ini menyebabkan adanya kemungkinan perbedaan hasil penetapan kapan awal dan berakhirnya Ramadan sebagaimana sempat terjadi pada tahun 1998 M (1418 H).
2. Malam kekuatan
Lailatul Qadar (malam ketetapan), adalah satu malam yang khusus terjadi di bulan Ramadan. Malam ini dikatakan dalam Alquran pada surah Al-Qadr, lebih baik daripada seribu bulan. Saat pasti berlangsungnya malam ini tidak diketahui namun menurut beberapa riwayat, malam ini jatuh pada 10 malam terakhir pada bulan Ramadan, tepatnya pada salah satu malam ganjil yakni malam ke-21, 23, 25, 27 atau ke-29. Sebagian Muslim biasanya berusaha tidak melewatkan malam ini dengan menjaga diri tetap terjaga pada malam-malam terakhir Ramadan sembari beribadah sepanjang malam.
3. Akhir
Akhir dari bulan Ramadan dirayakan dengan sukacita oleh seluruh muslim di seluruh dunia. Pada malam harinya (malam 1 Syawal), yang biasa disebut malam kemenangan, mereka akan mengumandangkan takbir bersama-sama. Di Indonesia sendiri ritual ini menjadi hal yang menarik karena biasanya para penduduk Muslim mengumandangkan takbir sambil berpawai keliling kota dan kampung, kadang-kadang dilengkapi dengan memukul beduk dan menyalakan kembang api.
Esoknya tanggal 1 Syawal, yang dirayakan sebagai hari raya Idul Fitri, baik laki-laki maupun perempuan muslim akan memadati masjid maupun lapangan tempat akan dilakukannya Salat Ied. Salat dilakukan dua raka'at kemudian akan diakhiri oleh dua khotbah mengenai Idul Fitri. Perayaan kemudian dilanjutkan dengan acara saling memberi maaf di antara para muslim, dan sekaligus mengakhiri seluruh rangkaian aktivitas keagamaan khusus yang menyertai Ramadan.
4. Aktivitas keagamaan
Aktivitas utama dalam bulan Ramadan pastinya diisi dengan kegiatan berpuasa, sahur, berbuka, salat malam, memperbanyak membaca Alquran, merayakan hari turunnya Alquran, serta perbuatan baik lainnya.
5. Puasa Ramadan
Saum / Puasa bagi orang islam adalah menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. Berpuasa (saum) merupakan salah satu dari lima Rukun Islam. Saum secara bahasa artinya menahan atau mencegah.
6. Sahur
Sahur adalah sebuah istilah Islam yang merujuk kepada aktivitas makan oleh umat Islam yang dilakukan pada dini hari bagi yang akan menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadan. Sahur sebagai makan pagi cocok dengan Iftar sebagai makan malam, selama Ramadhan, menggantikan makan tiga kali sehari (sarapan, makan siang dan makan malam), meskipun di beberapa tempat makan malam juga dikonsumsi setelah Iftar kemudian pada malam hari.
7. Iftar
Iftar mengacu pada sebuah perjamuan saat Muslim berbuka puasa selama bulan Ramadan. Iftar adalah salah satu ibadah di bulan Ramadan dan sering dilakukan oleh sebuah komunitas, dan orang-orang berkumpul untuk berbuka puasa bersama-sama. Iftar dilakukan tepat setelah waktu Magrib. Secara tradisional, kurma adalah hal pertama yang harus dikonsumsi ketika berbuka.
Banyak Muslim percaya bahwa memberi makan orang buka puasa sebagai bentuk amal sangat bermanfaat dan yang dipraktikkan oleh Nabi Muhammad.
8. Salat malam
Pada malam harinya, tepatnya setelah salat isya, Kaum Muslimin melanjutkan ibadahnya dengan melaksanakan salat tarawih. Salat khusus yang hanya dilakukan pada bulan Ramadan. Salat tarawih, walaupun dapat dilaksanakan dengan sendiri-sendiri, umumnya dilakukan secara berjama'ah di masjid-masjid. Terkadang sebelum pelaksanaan salat tarawih pada tempat-tempat tertentu, diadakan ceramah singkat untuk membekali para jama'ah dalam menunaikan ibadah pada bulan bersangkutan. Setelah melaksanakan sholat tarawih, biasanya langsung di lanjutkan dengan sholat witir sebanyak 3 rakaat.
9. Membaca Alquran
Sebagai tambahan amalan dalam berpuasa, kebanyakan umat Muslim mengisi waktu sebelum berbuka puasa dengan membaca Al-Qur'an dengan kadar setiap hari satu juz. Biasanya dibacakan secara khusus dengan berkelompok atau perseorangan, namun ada juga yang menyelesaikan 30 Juz melalui pembacaan surah pada Salat Tarawih.
10. Turunnya Alquran
Pada bulan ini di Indonesia, tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan, (terdapat perbedaan pendapat para ulama mengenai tanggal pasti turunnya Alquran untuk pertama kalinya diperingati juga sebagai hari turunnya ayat Alquran (Nuzulul Quran) untuk pertama kalinya oleh sebagian muslim. Pada peristiwa tersebut surat Al-'Alaq ayat 1 sampai 5 diturunkan pada saat Nabi Muhammad SAW sedang berada di Gua Hira. Peringatan peristiwa ini biasanya dilakukan dengan acara ceramah di masjid-masjid. Tetapi peringatan ini di anggap bidah, karena Rasulullah tidak mengajarkan, Awal di peringati di Indonesia, ketika Presiden Soekarno mendapat saran dari Hamka untuk memperingati setiap Nuzulul Quran, karena bertepatan dengan tanggal Kemerdekaan Indonesia, sebagai rasa Syukur kemerdekaan Indonesia.
11. Umrah
Ibadah umrah jika dilakukan pada bulan ini mempunyai nilai dan pahala yang lebih bila dibandingkan dengan bulan yang lain. Dalam Hadis dikatakan "Umrah di bulan Ramadan sebanding dengan haji atau haji bersamaku." (HR: Bukhari dan Muslim).
12. Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat yang dikeluarkan khusus pada bulan Ramadan atau paling lambat sebelum selesainya salat Idul Fitri. Setiap individu muslim yang berkemampuan wajib membayar zakat jenis ini. Besarnya zakat fitrah yang harus dikeluarkan per individu adalah satu sha' makanan pokok di daerah bersangkutan. Jumlah ini bila dikonversikan kira-kira setara dengan 2,5 kilogram atau 3,5 liter beras. Penerima Zakat secara umum ditetapkan dalam 8 golongan (fakir, miskin, amil, muallaf, hamba sahaya, gharimin, fisabilillah, ibnu sabil) namun menurut beberapa ulama khusus untuk zakat fitrah mesti didahulukan kepada dua golongan pertama yakni fakir dan miskin. Pendapat ini disandarkan dengan alasan bahwa jumlah zakat yang sangat kecil sementara salah satu tujuannya dikeluarkannya zakat fitrah adalah agar para fakir dan miskin dapat ikut merayakan hari raya.
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditunggu komentarnya sob